Konsep awal Sakola Printing, kenapa dinamakan ‘Sakola’
(bahasa Sunda) yang berarti ‘sekolah’, memang untuk membantu menyediakan akses
bagi anak-anak sekolah. Ya, ini memang tujuan utama kami. Karena kami sadar
betul, di sini sangat kurang akses untuk anak sekolah mencari dan mengerjakan
tugas sekolah. Sedangkan kurikulum sekarang mengharuskan siswa-siswinya
mandiri. Tidak ada buku paket dan tidak ada lagi pelajaran TIK. Padahal pada
kenyataannya, anak-anak sekolah di sini mayoritas tidak bisa mengoperasikan
komputer.
Kurikulum sekarang memang bagus. Tapi… Rasanya
tidak cocok diterapkan di sini, di kampung. Harusnya penerapan kurikulum baru
itu disertai dengan pemenuhan sarana pendukungnya, seperti komputer, LCD
proyektor, laboratorium yang lengkap, dll. Sedangkan di sini, apaa coba? Laboratorium
komputer sudah tidak berfungsi. Kata mamahku (mamah adalah guru SMP),
komputer-komputer yang mangkrak di laboratorium itu adalah komputer dari jaman
aku masih SMP dulu. 8 tahun yang lalu dong. Omaygad! Tidak pernah ada pembaharuan atau servis atau
apapun. Bahkan komputer yang hilang dicuri pun diikhlaskan saja. Ckck.. Lalu,
LCD proyektor hanya punya 1 unit. Gimana caranya semua guru bisa mengajar
dengan presentasi (power point), lha wong
LCD proyektornya saja hanya ada 1. Ditambah lagi guru-gurunya juga belum
banyak yang bisa mengoperasikan komputer. Cocok deh. Kurikulum baru ini membuat
yang tertinggal semakin tertinggal, dan yang sudah canggih jadi semakin
canggih. Good!
Berangkat dari fenomena tersebut, aku, Ibank, dan
Welly berinisiatif untuk menyediakan tempat rental laptop di Sakola Printing. Tak
hanya rental laptop, kami juga menyediakan koneksi internet agar anak-anak bisa
terbantu dalam mengerjakan tugas sekolahnya. Kami juga sedikit-sedikit akan
mengajari anak-anak yang berkeinginan belajar komputer.
Pada prakteknya, kami kecewa. Anak-anak di sini
betul-betul awam dengan laptop. Sudah lah di sekolah tidak ada komputer, tidak
diajarkan, tidak ada warnet pula. Warnet terdekat ada di desa sebelah yang
lumayan jauh jaraknya dari desa ini. Anak-anak di sini jadi buta teknologi. Bukan
lagi gagap, tapi buta.
Empat laptop yang Sakola Printing sediakan, tidak
ada anak yang menyentuhnya. Paling hanya 1-2 orang yang bisa mengerjakan
tugasnya sendiri. Lainnya, dikerjakan oleh admin. Ulala… Di sini titik
dilemanya. Niat Sakola Printing ingin menyediakan akses, eh malah Sakola
Printing yang harus mengerjakan tugas-tugas mereka. Dilema memang. Seperti buah
simalakama. Kalau kami mengerjakan tugas mereka, sisi idealis kami terusik. Tapi
kalau kami tidak mengerjakan tugas mereka, bagaimana mereka bisa menyelesaikan
tugas mereka? Untuk tugas yang harus dikumpulkan segera kan tidak mungkin kami
privat dulu anaknya tata cara mengoperasikan laptop dan internet. Pasti membutuhkan
waktu lama. Apalagi kalau dihadapkan dengan anak yang tidak terlalu cerdas.
Kata mamah, “ya gak apa-apa lah tugasnya dikerjain
operatornya juga.. Harapannya emang agar anak membaca tugasnya itu. Gak muluk-muluk
pengen anak ngerjain sendiri deh. Kita sama-sama tahu anak-anak di sini gak
bisa pakai komputer. Boro-boro anak-anaknya, gurunya saja gak bisa kok. Untuk sekarang
dimaklum saja. Siapa tahu ke depannya bisa lebih baik.” Ya, yaa… Benar juga apa
kata mamah. Walaupun sisi idealis kami terusik, semoga niat baik ini terbaca
sama oleh Alloh. Kasihan juga anak-anak sekolah di sini -yang mayoritas tergolong
ekonomi keluarganya kurang mampu- jika harus mengerjakan tugas sekolah 1 lembar
warna saja Rp 3.000 di lapak sebelah. Bayangkan saja, bagaimana jika anak
seperti Enok yang uang sakunya sehari Rp 2.000, harus ngeprint tugas selembar
Rp 3.000. Dari situ juga lah kami tergerak untuk menyediakan tempat ngeprint
yang murah.
Banyaknya tugas anak sekolah yang harus dikerjakan
oleh admin jujur saja agak mengganggu produktivitas Sakola Printing. Otomatis kami
harus mendahulukan anak sekolah sehingga orderan lain dinomor-duakan. Orderan lain
harus kami kerjakan di malam hari, atau pagi/siang/sore hari ketika kantor sepi dari anak sekolah.
Sekarang aku kepikiran sebuah ide. Bagaimana kalau
Sakola Printing membuka jasa privat komputer gratis? Lalu bagaimana kalau
biayanya kami cari dari sponsor? Tempatnya juga pinjam sekolah terdekat yang
berbaik hati? Hmm… Adakah yang berminat mensponsori? Hehe.. Jujur saja sih, aku
sangat miris dengan buta teknologinya anak-anak sekolah di sini. Pol-polannya
mereka paling bisa pakai hp pintar, karena sekarang hp pintar sudah banyak yang
pakai di sini. Sedangkan komputer mah, awam
banget.
Bismillaaah Yaa Alloh… Semoga cita-cita luhur
Sakola Printing setahap demi setahap dapat terwujud. Semoga kami tidak hanya
berbisnis untuk memperkaya diri sendiri, tapi juga untuk membantu lebih banyak
orang di sekitar kami. Aamiin…
Mohon doa dari teman-teman juga yaa.. Agar kami
bisa memberantas buta teknologi di sini.. Syukur-syukur kalau dari privat di
Sakola, bisa ditemukan bakat-bakat anak dalam dunia komputer. Yaa walaupun
masih berkhayal, siapa tahu Alloh mewujudkan yaa :D
by. si Famysa, tukang ngayal :P
iya bener.. bikin semacam pelatihan komputer dan internet gitu Syifa.. moga dilancarkan yaa
BalasHapusaamiin... makasih dukungannya mak irits :*
HapusSaya suka baca perkembangan Sakola Printing, Mbak. Saya kagum sama ide-ide yang memang bertujuan untuk kebaikan seperti ini :)
BalasHapusmakasih mbaa :* mohon doanya ya mba :D
Hapusbagus juga Syifa untuk membuat mereka tau teknologi
BalasHapusiya tante, semoga terwujud yaa :D
HapusMudah2an ke depannya lebih baik Syifa. Memang begitu tantangannya :D
BalasHapusBesok2 kalo mereka sudah pada mahir bakal rebutan mengerubungi laptop, masalahnya lain lagi ntar :)
Semangattttt untuk terus maju bersama Sakola Printing (eh kalo di sini istilahnya "sokola", mirip yaa)
iya juga ya tante. aku malah belum kepikiran sampe kesana. hihihi...
Hapusiyaa miriip :D
semangaaat!!! makasih tante niaar :*
Mereka buta karena tidak ada yg mengajari soal IT, sakola printing harus mengambil alih itu. Perlu pendekatan personal terhadap mereka dan panjang prosesnya tapi kalau sudah diniatkan pasti menuai hasil.
BalasHapusiya om, insya Alloh :)
HapusIdenya bagus fah, sekalian bagi-bagi ilmu juga, anak sekarang emang harus melek komputer dan internet. Semoga terlaksana ya, pasti hal positif banyak yang dukung :)
BalasHapusaamiin... doain yaa mel :D
Hapus