Hari itu benar-benar hari yang menguras emosi dan
perasaan. Sedari pagi, emosiku sudah tidak bisa diatur. Waktu itu aku belum melakukan testpack, sudah curiga sih, tapi masih
enggan untuk periksa. Hari itu adalah jadwalnya belanja kebutuhan Sakola
Printing ke Bandung. Jadwal yang agak dipercepat karena kebetulan hari itu ada meet and greet penulis dan illustrator buku
#88LoveLife, Diana Rikasari dan Dinda Puspitasari. Yaa bisa dibilang aku adalah
salah satu fansnya Diana Rikasari. Siapa juga sih yang tidak suka padanya? Mompreneur, fashion blogger, dan
sekarang punya buku pula. Diana sangat menginspirasi aku. Dan aku akan sangat
amat senang jika bisa bertemu langsung dengan orang-orang yang menginspirasiku
itu.
Hari itu jadwalnya memang agak padat. Harus belanja
kebutuhan Sakola Printing ke tempat A, harus membeli tablet titipan mamah
mertua ke tempat B, harus COD-an dengan yang beli batik Famysa di tempat C,
harus membeli buku titipan temanku (kebetulan bisa di Gramedia Paris Van Java
(PVJ) tempat meet and greetnya Diana dan Dinda), dan yang paling penting itu
harus bisa datang untuk bertemu Diana.
Singkat cerita, usai belanja kebutuhan Sakola
Printing di tempat A, aku dan Ibank meluncur ke tempat B. Namanya orang gak
hafal jalan, jadi lah kami harus muter-muter dulu untuk sampai di tempat B. Sesampainya
di tempat B, dari konter satu ke beberapa konter lainnya, tablet yang
diinginkan mamah tidak ada. Jawaban tiap konter sama, tablet itu belum ada,
belum sampai ke sini.
Jam di HP sudah menunjukkan pukul 15.00. Tapi Ibank
masih keukeuh harus bisa membelikan
tablet untuk mamah hari itu juga. Padahal kami sama-sama tahu bahwa tablet
pesanan mamah belum ada! Aku sudah bilang pada Ibank lain kali saja kembali
lagi ke tempat ini, mungkin 1-2 minggu ke depan tablet itu sudah ada. Eeh Ibank
tetap pada pendiriannya, harus hari itu juga beli tabletnya.
Akhirnya, dipilihlah tablet lain, yang
spesifikasinya jelas beda dengan yang diinginkan mamah. Hanya ukurannya saja
sama, 10 inci. Saat tablet sedang dicek-ricek, jam di HP sudah menunjukkan
pukul 16.00. Bibirku sudah makin maju 5 cm alias manyun. Tapi Ibank masih tidak
bergeming. Dia malah bilang “sempat kok. Acaranya sampai jam 6 kan? Yang penting
bisa ketemu Diana kan?” Higs. Padahal bukan sekedar ingin bertemu. Aku juga
ingin mencuri ilmu dari Diana, salah satu wanita hebat yang menginspirasiku. Apakah
aku berlebihan?
30 menit kemudian, akhirnya transaksi selesai. Tapi
masih ada yang harus dibeli. Tablet case.
Sambil asal dan tetap manyun, kami mendatangi satu persatu toko yang
menjual phone case. Dan kami baru
benar-benar selesai berbelanja tablet sekitar jam 5 kurang 15 menit.
Sudah lah telat, buta arah, macet pula, makin gak
karu-karuan deh perasaanku. Aku sedih, aku kesal. Aku merasa tidak
diprioritaskan, dianggap sepele, ah pokoknya waktu itu aku merasa sangat tidak
penting bagi Ibank. Kalau aku dianggap penting, kenapa Ibank keukeuh mencari tablet yang jelas-jelas
belum ada itu? Kupikir beli tablet besok, lusa, minggu depan bahkan kapan pun
akan selalu bisa. Sedangkan acaranya Diana, kapan lagi ada di Bandung (kota
terdekat dari Subang)?
Di sepanjang perjalanan sambil menembus kemacetan
Kota Bandung, aku menangis tak henti-hentinya. Perasaanku sangat mellow, entah kenapa. Kami masih
bermacet-macetan padahal sudah jam setengah 6. Dan kami baru benar-benar sampai
parkiran luar PVJ jam 6 kurang 5 menit. Saat Ibank belum benar-benar
memarkirkan motor, aku sudah berlari menuju PVJ. Sambil terus menangis, sambil
memegangi buku #88LoveLife, sambil berusaha tetap fokus agar tidak terpeleset
karena jalan becek terguyur gerimis, sambil menahan perut yang sakit, aku terus
berlari. Aku mengabaikan Ibank. Aku tidak memedulikan Ibank. Bahkan aku sempat
berpikir aku mau ditinggal pulang oleh Ibank juga tidak apa-apa. Aku benar-benar
kecewa saat itu. Padahal aku sudah membooking
waktunya untuk menemaniku datang ke acaranya Diana pada hari itu, jam 4
sampai jam 6 sore. Tapi apa yang terjadi? Tidak terwujud.
Untuk orang yang baru pertama kali datang ke PVJ
seperti aku, sungguh sangat membingungkan. PVJ adalah mall di bawah tanah. Aku kebingungan.
Maklum saja di Semarang dan Jogja tempat aku selama ini hangout ke mall tidak ada mall seperti PVJ itu. Sambil terus
menyusuri PVJ, aku terus berdoa semoga saja Diana masih ada. Setidaknya masih
ada di Gramed walaupun acaranya sudah selesai.
Sampai di Gramed, di sana sepi! Kutanya pramuniaga
di sana, katanya acaranya sudah selesai, sudah bubar jam 6 tadi. Aku telat. Semuanya
sudah tidak ada. Aku lalu keluar dari Gramed dengan penuh kekecewaan, entah
kecewa pada siapa. Aku menangis lagi. Ibank ada bersamaku, ternyata dia
mengejarku.
Hari ituu… hari yang amat melankolis bagiku. Tidak pernah
sebelumnya aku mempermalukan diriku sendiri dengan menangis meraung-raung di
dalam mall. Dilihat begitu banyak orang yang lalu-lalang pun aku tidak peduli. Saat
itu aku hanya ingin menangis.
Well, well, butuh
waktu berhari-hari untuk aku berdamai dengan Ibank. Dan butuh waktu nyaris 2
minggu untuk aku bisa menuliskannya. Haha… Agak aneh emang yaa cerita kali ini.
Jangan di tiru yaa! Gak baik! :P :D
Maaf yaa curhat beginian… Cuma pengen curhat aja
sih… Lumayan juga kan buat tabungan tulisan. LOL :P Doaku kali ini, semogaa di lain waktu aku bisa berjodoh dengan Diana Rikasari. Aamiin...
padahal ini buku kado pernikahan. tapi kok aku jadi kecewa sama Ibank karena gagal ketemu penulis buku ini ya. hehehe |
by. si Famysa, :)
sebenernya saya jg penasaran dgn isi buku ini hehehheh tp belum punya..
BalasHapussalam kenal, mampir yuk hehhe :)
salam kenal juga :)
Hapussemoga kapan2 bisa ketemu ya, mba. penasaran sama isi buku itu. mahal tapi tipis *lho :D
BalasHapusaamiin :)
Hapusiya mba, 1 quote harganya 1000. heuu
Kalau gak ketemu sekarang mungkin besok lusa ketemunya bisa berdua sama Kak Diana ;) Btw, kok banyak yang udah punya buku dia aku beluuuum
BalasHapusaamiin yaa Alloh...
Hapuswah harus punya tuh mel :D
Mungkin belum saatnya, someday mungkin kamu bakalan diajak jalan sama kak diana ? hayo siapa tau ? aminn... hehe :D
BalasHapusaamiin aamiin aamiin yaa Allohh.... duuhh mimpi aku banget itu mah. hehehe
Hapusanti di ceritain ya isi bukunya
BalasHapusisinya quote2 tentang cinta & hidup tante..
Hapusdiana orangnya unik ya
BalasHapusiya mba :)
HapusPinjam dong bukunyaa :p
BalasHapussini sini mbaa :D
HapusAku baru kenal Diana Rikasari belakangan ini :D Itu kayaknya efek bumil, sensitif sekali :D
BalasHapusiya tante... sensitif banget ihh asli -__-
Hapus