Senin, 29 Agustus 2011

Keahlianku: Mencari Uang; Hobiku: Menghabiskan Uang

maksud dari judul di atas bukan untuk menyombongkan diri karena saya kaya, karena saya rajin atau apa pun. saya cuma mengutip perkataan seorang tokoh utama dalam drama Korea, Secret Garden. saya tidak akan menceritakan tentang alur cerita dari drama tersebut. saya cuma ingin berbagi tentang 'saya dan uang'. wow! mungkin agak-agak gimana gitu ya.. tapi memang betul inilah saya. bagaimana dengan anda, saya tidak tau.
saya yang dulunya rajin ikut organisasi (kelewat rajin malah), ini ikut, itu ikut, semua ikut.. sekarang merasa berbeda 180 derajat. tiba-tiba saya berpikir untuk apa saya terlalu sibuk berurusan dengan yang namanya organisasi, yang paling-paling cuma (maaf ya) hanya memberi sekedar pengalaman saja, tapi manfaat nyatanya tidak terlalu terasa oleh saya pribadi. gampangnya gini deh, organisasi tidak menghasilkan uang untuk saya. sekarang saya lebih selektif dalam memilih kegiatan. bermanfaat dan yang baik-baik mah tentu dong harus. tapi sekarang ada tambahannya, yaitu pertanyaan tentang: apakah organisasi ini dapat memberikan sesuatu untuk saya, yang lebih dari sekedar pengalaman? dari pertanyaan tersebut, saya mendapatkan jawaban bahwa saya akan mengikuti organisasi Forum Lingkar Pena (FLP) untuk manjembatani saya menggapai cita-cita menjadi seorang penulis. selain itu saya juga merasa perlu mengikuti organisasi Rohani Islam (Rohis) untuk mengisi ulang iman saya. ok, apakah sampai di sini anda dapat menangkap maksud saya?
selebihnya, saya tidak merasa perlu mengikuti organisasi-organisasi macam-macam lagi. yang saya perlukan kini adalah sesuatu yang dapat menghasilkan uang.
--sekarang kita masuk ke intinya #jadi dari tadi tuh apa?? =="--
awal mula kenapa saya sangat ngotot harus punya banyak uang adalah dari kondisi keluarga. bukan karena orang tua saya tidak mampu, tetapi karena sesuatu hal yang sangat sensitif yang tidak bisa saya ceritakan di forum umum. saya mulai berpikir bagaimana caranya agar saya bisa tetap hidup tanpa tiap bulan meminta uang pada babeh saya. 
kala itu kiriman uang bulanan dari babeh agak sedikit macet. kan malu juga jika saya harus menagihnya terus setiap hari. sudah tau tanggungan babeh saya itu bukan hanya saya seorang, masa sih harus dengan wajah polos tetap merengek minta uang dikirimkan segera tidak mau tau alasan apapun pokoknya harus segera ada. memang sih saya berhak untuk itu, karena kewajiban seorang ayah adalah menafkahi anaknya. tapiiii.... saya bisa dibilang amat gengsi untuk minta uang duluan pada orang tua, sebelum merekanya sendiri yang memberi. entah rasa gengsi itu merupakan musibah atau anugrah, yang jelas saya berterima kasih pada gengsi saya. bermula dari gengsi, mengakibatkan selama lima bulan hidup di Semarang saya sama sekali tidak mendapat kucuran dana dari bos uang saya. saya berusaha sekuat tenaga untuk bisa bertahan dengan uang tabungan yang saya miliki. alhasil, tabungan saya (tiga jutaan) musnah selama lima bulan itu. hebat bukan? *menurut saya sih hebat. hehe
alhamdulillahnya... selama lima bulan itu juga saya bisa menggunakan otak saya untuk berpikir, berpikir untuk menghasilkan uang. mungkin bisa dibilang lima bulan itu adalah proses penggodokan agar saya menjadi matang dan mandiri. 
mulanya saya hobi berbelanja, atau hanya sekedar cuci mata ke tempat perbelanjaan (apapun itu). lama-lama saya mulai berpikir bagaimana caranya agar saya bisa membeli semua itu walaupun tidak untuk memilikinya. saya ingin membelinya karena saya ingin mencobanya (tapi tidak di kamar pas). tiba-tiba ide cemerlang muncul saat saya membeli gelang-gelang di Prambanan, Jogja. usaha saya bermula dari situ, ya, menjual gelang-gelangan, kalung, bros, gantungan kunci, kipas, dll. dengan modal 100ribu, saya bisa memperoleh untung 50ribu. lumayan kan? sempat bosan dan ribet dengan usaha ini, akhirnya saya iseng menawarkan kaos Dagadu Jogja pada teman-teman saya di Subang. hasilnya ada beberapa orang yang nitip dibelikan. dan terpikirlah ide untuk berjualan online di jejaring sosial, termasuk di blog ini. dari mulai Dagadu, saya juga memasukkan beberapa hasil kerajinan tangan dari Prambanan. dan, wow! kantong saya agak sedikit menebal ternyata. lumayan deh sekitar (tiiiiiit) perbulan. hehe *rahasia dong :D
saya kembali tidak puas dengan hanya itu saja. karena saya masih mempunyai mimpi ingin berjualan batik. hingga akhirnya suatu hari saya menemukan jodoh dalam hal ini. jadilah saya berjualan batik :D sedikit merepotkan memang... setiap pulang kampung saya harus selalu membawa barang banyak (pesanan orang gitu loh). 
namun lagi-lagi saya merasa tak cukup puas dengan berjualan online. akhirnya saya mulai merambah dunia nyata (bukan dunia maya: online), dengan berjualan buku. Kemurahan Allah memang selalu berada di sisiku. alhamdulillah ya Robb... :)
dengan penghasilan yang saya dapatkan dari berbisnis online, kini saya tidak lagi takut jika babeh tidak memberi kucuran dana. tidak seperti duluuu... gengsi padahal tidak punya. tapi kini.. gengsi tapi kan punya. ehehehee
kini saya mulai mengerti apa fungsi kepemimpinan dan administrasi dalam dunia nyata. saya mulai bisa membuka diri, saya lebih percaya diri, saya memiliki banyak koneksi, saya lebih mantap bahwa saya kelak akan menjadi orang kaya! :D
saya juga bisa lebih leluasa berbelanja untuk saya pribadi dengan uang yang ada di kantong saya. apakah saya boros? menurut saya tidak. karena uang memang untuk dimanfaatkan, bukan untuk ditimbun. silahkan artikan sendiri maknanya. hehe.. eh tapi statement tadi itu kata mamah saya tercinta looh...
pernah saya berbincang-bincang tentang bisnis saya dengan salah satu teman kampus saya. dan dia berkata kurang lebih seperti ini, "bagus deh, Syif.. udah mulai mikir bisnis. emang udah seharusnya... kita harus malu kalau sampai detik ini masih merepotkan orang tua terus. kasihan tho yo orang tua kita udah terlalu lama kita porotin duitnya. sekarang kan kita udah dewasa, sedikitnya mulai mikir deh untuk biaya hidup sendiri. walaupun memang tidak bisa sepenuhnya."
eh iya... bicara soal uang atau kaya, Aa Gym berkata seperti ini, "saya tidak ingin kaya, tetapi saya harus kaya!". terus memang umat Islam itu harus kaya. dengan uang/harta yang kita miliki, (tidak munafik) kita bisa lebih menyempurnakan ibadah kita. kita mau sodakoh, perlu harta kan.. masa iya mau sodakoh senyum terus-terusan sih. buat yang cewek-cewek pengen berjilbab, perlu harta juga kan untuk membeli segenap perkakas jilbab itu. mau solat juga kita perlu harta untuk membeli seperangkat alat solatnya. tentunya kita tidak mau meminta-minta atau meminjam barang orang lain terus kan? Islam tidak menganjurkan hal itu. dan kasarnyaaa... di dunia ini tidak ada yang gratis, segalanya butuh uang walaupun uang memang bukan segala-galanya.
aku merasa sangat senang dan bersyukur dengan hidupku yang sekarang. semoga aku bisa mempertahankan dan terus mensyukuri nikmat ini. segala macam ujian yang pernah datang menghampiri memang untuk mendewasakanku. ya, aku yakin itu. ;)
ini adalah salah satu cara saya untuk beruang. bagaimana dengan anda??
sukses untuk kita! mari menjadi orang kaya yang beriman dan bertakwa ;D

by. si Famysa orang kaya ;D

Sabtu, 27 Agustus 2011

Jejak Ramadhan 1432 H

rasa-rasanya saya teramat rinduuuu pada blog saya. sudah lama sekali saya tak menjamahnya. bukan karena saya lupa, malas, sibuk, atau semacamnya. tetapi karena selama berada di rumah secara sangat terpaksa saya harus say good bye dengan yang namanya internet. boro-boro untuk bersenda gurau sepanjang waktu dengan Jejak Si Miaw, saya mengurusi urusan bisnis pun harus berakir-rakit ke warnet dahulu. maklum lah rumahku terletak di tengah-tengah kampung kecil. ndeso banget ya... ohohooo.... namun walau bagaimana pun, rumahku adalah surgaku :)

petualangan tanpa ngeblog di mulai dari tanggal 9 Agustus 2011.
hari itu aku mutusin buat pulang kampung bareng Tiara dan Ayu. dan itu berarti aku harus meninggalkan Khaslinda di Semarang seorang diri. *lebay.com. kami pulang naik kereta Harina. aku dan Ayu turun di Cirebon, sedangkan Tiara lanjut sendirian ke Purwakarta. seturunnya aku dari kereta, di depan loket stasiun udah ada si babeh berdiri celingukan aja tuh nyariin aku. hehe.. pas udah ketemu, koper berisi belanjaan yang sedari tadi merepotkanku akhirnya digotong oleh babeh. haha tak sopannya diriku #peace beeeh :D. terus-terus aku sama babeh nganterin Ayu dulu ke rumahnya. sekalian ngambil barang-barangku yang dititipkan di Ayu dari jaman purba. wohoho.. udah nganterin Ayu, lanjut pulang deh kami.
di perjalanan menuju Indramayu, aku ngerasa kok jauuuuuhh banget gitu ya jarak Cirebon-Indramayu. gak kayak biasanya deh. dilihat-lihat jam. detik, menit, jam berlalu, tapi kok belum sampai juga. padahal kondisi jalan saat itu mulus tanpa macet. apa karena ngantuk, puasa, dan panas gitu ya yang nyiptain rasa seolah jarak jadi jauh seperti itu. hmmm...
sesampainya di rumah babeh, aku putuskan untuk menginap satu malam saja. sebenarnya sih pengen langsung pulang ke Subang, tapi ya apa mau dikata.. wong akunya juga masih capek. ampun deh kalau harus langsung nyetir motor ke Subang.
buka puasa pertama di rumah... seperti yang sudah kubayangkan sebelumnya. pasti serba ada dan pasti serba dilahap. mulai dari makan (terdiri dari sayur asem, tumis jamur, gorengan, kerupuk, telor asin, sambal), sup melon, mangga, jeruk, sampai mie ayam pun berhasil masuk ke perutku dalam waktu 4 jam saja. alhasil tiba-tiba perutku terlihat seperti perutnya ibu hamil. huaahh... ingat sih ingat perintah berhentilah makan sebelum kenyang. tapi yaa gimana yaa... dasar Syifa. hehehe...
ada juga cerita tentang taraweh dengan adik-adikku, Dayah dan Ulfah. masa iya aku jadi berasa muda lagi. hihii... abisan aku jadi ikut-ikutan mereka ngobrol, maen hape, ketawa-ketiwi kecil di saat yang lain masih taraweh (maklum deh kami cuma taraweh 8 rakaat). selesai taraweh aku juga ikut tadarusan di mushola. tadarus yang mengingatkanku ketika aku masih SMP dulu. tadarus kenceeeeng banget pakai mik dan pengeras suara. ahahaa... berhubung aku masih terlihat ABG, jadinya gak kelihatan deh kalau aku adalah yang tertua diantara anak-anak SD, SMP, dan SMA itu. :D

10 Agustus 2011
akhirnya tiba waktuku untuk pulang ke Subang. awalnya sedikit ngeri juga sih.. masa cantik-cantik gini, ditambah motornya imut, harus bawa koper yang diikat di jok belakang dan gandulan barang-barang lainnya yang ditaruh di depan. aduuuh.... yang pertama aku bayangkan itu adalah kondisi jalan dari rumah babeh ke jalan raya itu looh... jeleknya minta ampun. jalannya bergelombang, diapit kali dan sawah pula. kan ngeri tuh kalau sampai (amit-amit) jatuh. hiiiyy...
alhamdulillah medan yang terjal itu bisa kulewati. dan sampailah aku di rumah. yeaaahh :D senangnya hatikuuu...

14 Agustus 2011
awalnya aku punya rencana akan membuat postingan spesial untuk Pramuka pada tanggal ini. eeehh... tapi si koneksi internetnya gak bisa diajak damai banget. tumben aja nih sekarang bisa damai. semoga damai selalu ya kamu, sayang... :-*
pada tanggal ini aku kebingungan dengan undangan berbagai acara. mulai dari buka bareng (bubar) V-Ghost di Bandung, bubar & kopdar Bloofers di Bandung, pesantren kilat Quantum Club di Subang, bubar di rumah babeh sama a Ranu, kakakku, sampai bubar DA Ganpadma di Smansa. asli aku bingung abiiiss.... gak mungkin banget kan kalau aku minta pada Allah agar aku bisa membelah diri kayak amoeba sehari itu aja. ngoook...
setelah melewati berbagai pertimbangan, akhirnya kuputuskan untuk datang ke bubar DA Ganpadma di smansa. secara, pada hari itu tepat banget pas hari ulang tahun Pramuka. aku kangen aja gitu sama Pramuka. akhirnya aku datang, dan aku senang. alhamdulillah :)
dirgahayu Pramuka Indonesia!!
1. satu orang jagain satu lilin yaa :D 2. ini makananku... 3. para alumni sedang makan dengan lahapnya.
18-19 Agustus 2011
aku hanya terbaring lemas di ranjang, alias sakit. aku anggap sakit ini mungkin adalah akhir dari segala runtutan sakitku sebelum-sebelumnya. mulai dari sakit telinga, sakit tenggorokan, bibir berdarah padahal gak dipocelin, hidung berdarah tapi bukan mimisan, dan akhirnya... demam, flu dan batuk membuatku tak berkutik. tapi alhamdulillah masih bisa puasa... :)

20 Agustus 2011
walaupun masih sakit, kupaksakan diri untuk tetap menghadiri acara bubar smansa 3 angkatan di smansa. sayang juga udah bayar gitu loh. hehe
awalnya kukira itu acaranya paling cuma sekedar buka puasa bersama aja. tapi... ternyata eh ternyata.. ketika aku menginjakkan kaki di smansa, parkiran penuh banget. pas registrasi, ini teman-temanku yang jaganya kok pada gaya amat sih.. eh aku makin terkejut lagi pas masuk ke lapangan upacara, di sana telah berdiri panggung, bazar-bazar pakaian, dan terpasang juga spanduk dari berbagai sponsor. wahh... ini sih reunian. acaranya rame deh... terbilang gede-gedean lah. salut deh sama panitianya. ;D sayangnya aku gak bisa nonton sampai acara hiburannya selesai. maklum deh lagi sakit, rumahnya jauh pula. huhuu.. maafkan aku kawan... bukannya aku tak rindu...
sedang makan
berfoto setelah makan
21-22 Agustus 2011
lagi-lagi aku memaksakan diri mengendarai motor jarak jauh dalam keadaan masih sakit. janji adalah hutang, makanya wajib dibayar. pergilah aku ke kampung nenekku di Gantar, Indramayu. sekalian ada syukuran sebulannya dede bayi (dari mang Amin & bi Eneng). sekalian juga nganterin batik pesanan bibi-bibiku di sana.
aku ke sana dengan adikku, Maulana. ada satu kesamaan alasan kenapa aku sangat malas ke rumah nenek sama ke rumah babeh adalah: jalan butut (baca: jelek sejelek-jeleknya). si aku agak-agak trauma gitu deh sama jalan butut. gak tanggung-tanggung sampai pernah jatuh 3 kali akibat jalannya butut. makanya aku susaaaah banget kalau disuruh ke dua tempat itu tanpa ada agen penjemput. hhh...
cukup satu malam saja kami bermalam di sana. sebenarnya kami, terutama aku betah-betah saja kalau harus berlama-lama menginap di rumah nenek. secara, aku dibesarkan di sana gitu loh. di sana juga banyak keluarga, baik-baik, suka ngasih duit pula. ahahaa #anak kecil banget deh. tapi... ada tapinya loh... yang bikin gak betah itu karena di sana minim banget sinyal (nyaris) segala macam provider. hari gini Syifa tanpa hape.. oh tidak bisaaa! karena dengan hape aku bisa dapat uang. hehe #matre.
ini loh dede bayinya... namanya Reno ^^
nebeng difoto depan dagangan orang with De Ghina
ini OBROG. ada yang tauuuu? :D
25 Agustus 2011
hari itu aku berpetualang mencari alamat pemesan batik. tentunya untuk mengantarkan pesanannya. aku menembus jalanan jelek, berdebu, sepiiiii.... takut juga sih. hheuu... alamatnya tak kusangka berada di pedalaman. lebih pedalaman lagi dibanding kampungku BD dari rumahku di Cipunagara, aku harus melewati 2 kecamatan hingga akhirnya sampai di kecamatan alamat yang dituju. great experience! ;) meskipun awalnya menyebalkan. hihiii

26 Agustus 2011
heran deh sama temanku yang satu ini. dia merengek meminjam uang padaku. kukira benar untuk urusan lamaran pekerjaannya. tapi ternyata malah buat rebonding rambut. ckckck... padahal kondisi rambutnya sudah bagus. kalau menurutku sih gak usah bonding-bondingan segala juga udah cukup. satu pelajaran yang bisa diambil: rem kuat-kuat keinginan-keinginan yang gak terlalu penting dan mendesak! dahulukan kebutuhan dan kemampuan!
tak cukup sampai di situ.. aku juga diminta untuk menemaninya ke salon. gileee dooonk..... aku bulukan nungguin orang yang nyalon dari jam setengah tiga sore, pulang-pulang jam setengah sembilan malam. hoek gak lagi-lagi deh. ampun aku mah gak bakalan mau rebonding rambut kalau tahu prosesnya melelahkan kayak gitu. saking kesalnya nunggu, aku jadi memangkas pendek rambutku. hoaamm apa hubungannya coba? hahaa...
menemani teman rebonding rambut = latihan sabar

27 menjelang 28 Agustus 2011
lagi curhat nih sama Jejak Si Miaw. hehe

by. si Famysa baik :)

Sabtu, 06 Agustus 2011

Kasar atau Friendly?

pernah gak sih ngomong kasar sekasar-kasarnya sama teman dekat, khususnya teman cowok? cowok kan cenderung omongannya kasar-kasar. nama-nama kebun binatang saja dianggap biasa untuk kalangan cowok mah. awalnya aku menganggap cowok yang omongannya seperti itu adalah bukan cowok baik-baik. tapi ternyata setelah berteman dekat dengan cowok, hal-hal yang seperti itu ya memang seperti sudah menjadi kebiasaan mereka dalam berkawan. bukan maksudnya mereka mengejek, mengolok-olok, menghina atau berniat buruk apa lah,, tapi memang begitulah mereka. sebenarnya mereka baik, sebenarnya mereka ingin menjaga perkataan mereka, tapi terkadang dunia pergaulannya yang mengharuskan mereka mengikuti kebiasaan bicara kasar itu. seringnya jika mereka tidak bisa mengikuti kebiasaan lingkungan, mereka yang akan tertinggal sendiri (kuper gitu maksudnya).
aneh banget ya si aku tiba-tiba nulis tentang ini. hahahaa... itu karena barusan aku bersms ria dengan teman cowokku, isi smsnya itu loh... kasar ampuuuun... tapi dalam bahasa Sunda. kayak gini nih contohnya: (S: Syifa, T: Teman)
S: libur can?
T: karek ge makan masakan mamah.
S: maksudin? (plesetan dari maksudnya)
T: berarti geus aya di imah... geus libur artina... payah maneh...
S: nya sugan weh mamah batur B-)
T: ah sia deui... maneh libur iraha?
S: uing mah geus libur ti baheula ge. ngan ieu keur ngurus dagangan jeung KRS heula. meuli batik moal maneh? haha...
T: karek boga kabogoh, engke weh meuli batik couplena mun geus lila usiana.
S: lah, jadina jeung nu mana? teu mere PJ (pajak jadian) euy..
T: hehe... PJna emam pija hut (baca: Pizza Hut) wae, ari aya di Subang eta ge. hwehehee....
S: tuh da sok neang nu euweuh --"
ahahaaa.... heuupp ah!
pertama baca mah shock gitu haduuuhh.... si Eneng cantik gini dipanggil 'sia'. huftt... tapi it's oke.. aku tau dia, dia juga tau aku. kita sudah biasa gila-gilaan jadinya gila beneran deh. hehe...
menurutku pribadi sih gak terlalu jadi masalah tentang kebiasaan bicara kasar itu. yang terpenting adalah kita bisa menempatkannya pada waktu, tempat, dan orang yang tepat. jangan ke sembarang orang diperlakukan sama (sama bahasanya). edan kan kalau orang tua bicara kasar ke anak, atau anak bicara kasar ke orang tua. edan juga kalau pada saat situasi formal perkataan kita ngablak dan kasar. ckckck... jangan yah! ;D pokoknya kita mesti bisa berlaku adil dalam segala hal, termasuk dalam bertutur kata (menempatkan sesuatu pada tempatnya) :) jangan sampai perkataan kita menjadi singa bagi diri kita sendiri. 
nah sekarang bagaimana menurut anda??
 
---selamat menjaga lisan kawan! :D---

note: bagi yang tidak mengerti bahasa Sunda silahkan cari penerjemah sendiri. ahahaa

by. Si Famysa gahoool :D

Jumat, 05 Agustus 2011

Am I A Doctor of Love?

bukan maksudnya nyombong atau ria atau apalah semacamnya. cuma rada-rada ngerasa gimanaaa gitu yaa kok si aku dijadiin tempat buat konsul urusan cintrong mulu. padahal aku ini memangnya siapa? agak greget, kesel, aneh juga gitu sama kelakuan mereka (teman-teman yang doyan ngelacur -layanan curhat- sama aku).

kisah teman A
temanku yang satu ini adalah tipe orang yang mellow tingkat tinggi. apa-apa yang dia alami (terutama dukacita) seolah dia sendiri yang mengalaminya paling berat sedunia. dia sanggup merangkai puluhan puisi-puisi romantis dalam satu hari. mungkin bagi orang-orang yang belum tau sifat dia yang satu ini, pasti bakalan nganggap cowok yang satu ini playboy cap kadal. bagaimana tidak, orang isi smsnya atau perkataannya berupa majas metafora semua *alias lebayisasi. nah beruntungnya #eh entah beruntung atau berbuntung# dia punya pacar yang mellow juga. jadi ya sama-sama bisa saling bertukar puisi gitu lah. coba kalau pacarannya sama aku, boro-boro balas puisinya, bacanya aja malas bangeeet... aku mah mikirnya ini orang ngapain sih lebay gini. to the point aja ngapa. hohoo
ceritanya waktu kita-kita masih SMP, dia (teman A) naksir gitu sama cewek paling cantik seangkatan. kulitnya putih, bersih, imut-imut gitu deh wajahnya. *aku juga kalau jadi cowok bakalan naksir deh sama kecantikannya. ehhehee... mari kita beri inisial cewek cantik ini namanya Intan (misalnya).
sayangnya, cintanya bertepuk sebelah tangan. Intan menolak mentah-mentah cinta si teman A. dan yang bikin kaget, si Intan ini lebih memilih cowok nakal untuk dijadikan pacarnya. padahal waktu itu yang naksir sama Intan ada si teman A yang kedudukannya sebagai ketua OSIS dan si Belebele yang katanya (kata orang loh ya) cowok tercute seangkatan. jadilah teman A kecewa tiada tara. hingga kelulusan sekolah dia tetap menyimpan cintanya pada Intan sedalam-dalamnya. 
untuk menghindari pertemuan dengan Intan, teman A ini memilih untuk melanjutkan sekolah ke luar daerah. #parbeudd kan?
lama-lama.... di SMA akhirnya teman A mendapatkan seorang wanita yang mau dijadikan pacarnya. hheu.. hubungan mereka langgeng sampai sekarang. bahkan beberapa bulan yang lalu mereka sudah bertunangan dan beberapa bulan ke depan mereka akan melangsungkan pernikahan.
nah ternyata... di balik sukacitanya karena akan menikah dengan pacarnya, tadi pagi teman A sms aku. dia bilang kalau si Intan juga bulan depan akan menikah. diam-diam dia masih menangis jika mengingat cintanya pada Intan yang tak kesampaian. dia kecewa, patah hati, padahal posisinya dia sekarang adalah calon suami orang. ckckck... bingung deh aku jadinya.. dia minta petuah coba... aku bilang aja gak usah terlalu dipikirkan! obat yang paling ampuh untuk sakit hati hanyalah waktu. jadi biarkan waktu yang akan menghapus rasa sakitmu. #ngasal kan. habis gak tau lagi mesti ngomong apa.

kisah teman B
suatu hari ketika sedang bercanda mesra dengan si PinkQ, tiba-tiba ada sms dari nomor yang tidak dikenal, isinya kurang lebih seperti ini, 'gimana sih caranya supaya aku bisa bikin temanmu sayang sama aku?'. nah loh... sayanya saja tidak tau siapa anda. bagaimana mungkin saya mengerti siapa yang anda maksud.
tanya punya tanya, akhirnya aku tau siapa pengirim sms itu. jadinya dia curcol deh. dia mengeluhkan tentang temanku (pacarnya) yang sekarang berubah sikapnya. tak lagi manis seperti dulu, tak lagi senang bersms ria, telponan ria dengannya. jadi lah pertanyaan itu diluncurkan padaku. aku jawab saja 'sayang itu gak bisa dipaksakan. tapi kalau memang kamu berharap supaya seseorang bisa sayang padamu, buat dia membutuhkanmu dulu. dengan diawali rasa butuh akan kehadiranmu itu, lambat-laun dia bakal sayang padamu. kamu harus berusaha ada disaat dia butuh kamu, kamu harus menjadi orang yang super baik, dll' hehehee... sebel banget deh kata-katanya.
tapi tidak semudah itu, teman B tetap saja mendebat dan berharap agar pacarnya tidak meninggalkannya. aku bilang saja gini, 'sekarang untuk cewek seumuran 19 tahun kayak aku dan pacarmu bukan waktunya lagi buat pacar-pacaran. bisa dibilang kita sudah sangat jenuh sama yang namanya pacaran. kita sudah berpikir untuk serius, untuk masa depan (nikah deh bilang aja). jadi kalau sekiranya kamu belum siap untuk kesana, lebih baik tinggalkan dulu dan datang lagi ketika kamu telah siap. atau ciptakan strategi momentum agar dia selalu mengingatmu seperti bersilaturahmi ke rumah orang tuanya ketika lebaran nanti, tetap bisa menjadi sahabatnya dikala suka dan duka.'
sambil tetap smsan dengan teman B, aku juga sms temanku (pacarnya) donk. sekedar memberi tau bahwa teman B sedang gundah gulana akibat sikapnya. temanku bilang bahwa dia sudah tidak lagi memiliki rasa sayang pada teman B. *ooowwhhh.... yang kini dirasakannya hanya gak tega jika harus memutuskannya. pada celah itu aku bilang deh bahwa lebih baik membunuhnya dengan pistol daripada membunuhnya dengan silet. setidaknya jika dengan pistol rasa sakit menjelang kamatiannya tidak akan terlalu lama jika dibanding mengiris-irisnya sedikit demi sedikit dengan silet. itu sama saja kamu menyiksanya, kamu terlalu sadis untuknya.
akhirnya teman B tidak berkutik lagi. akhirnya dia diputuskan oleh pacarnya.

kisah teman C
terkisah ada sepasang muda-mudi yang selalu bersama sedari kecil karena mereka memang tetanggaan. mereka melewati masa TK, SD, SMP, SMA di tempat yang sama. hingga akhirnya dunia setelah lulus SMA yang memisahkan mereka. teman C kuliah ke Jakarta, sedangkan teman satunya tetap di wilayah asalnya untuk bekerja. 
teman C baru menyadari bahwa rasa yang selama ini ada dalam dirinya untuk temannya itu adalah cinta. tapi dia enggan untuk mengungkapkannya karena takut merusak persahabatan mereka yang telah terjalin sejak lama. teman C selalu bersabar mendengarkan temannya curhat tentang pacarnya, padahal dalam hatinya dia sangat cemburu. 
teman C ini belum pernah pacaran sekalipun. dari dulu hingga sekarang satu-satunya wanita yang ada di dalam hatinya hanya teman kecilnya itu. dia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk teman kecilnya, dia menyiapkan kejutan ulang tahun untuk teman kecilnya, dia menerobos hujan hanya untuk menjemput teman kecilnya dari tempat kerjanya. hmmm....
teman C bingung antara harus mengungkapkan perasaannya atau tidak pada teman kecilnya. dia meminta saranku. ckckck.... dan si aku mulai bercuap-cuap lagi bahwa lebih baik kamu ungkapkan perasaanmu sekarang sebelum kamu menyesal dia keburu ada yang memiliki. tapi kalaupun teman kecilmu tidak suka dengan ungkapanmu, tegaskan padanya bahwa kamu hanya ingin mengungkapkan perasaanmu, tidak untuk meminta jawaban/balasan, dan kalian selamanya akan tetap menjadi sahabat.
untuk membantu melegakan hati teman C, aku memberi dia suplemen (novel) berjudul Refrain. karena kisah dalam novel itu mirip dengan kisahnya dengan teman kecilnya. dan ternyata teman C juga memberikan novel itu pada teman kecilnya. lantas teman kecilnya berkomentar seperti ini, 'kisah novel itu memang mirip dengan kisahku dengannya, tapi aku gak mau akhir dari kisahku sama dengan novel itu.' #tragis. mau nyari cowok kayak apa lagi coba. baik, iya. pintar, iya. berpendidikan, iya. masa depan terjamin cerah, iya. setia, iya. hmmm.... cinta memang misterius.

kisah teman D 
pasangan ini kerjaannya ribuuuuut melulu. salah satu faktor penyebab keributan terbesar adalah jika si teman D pulang kampung, maka pacarnya akan marah semarah-marahnya. mungkin karena dia merasa kehilangan sosok yang selalu menemaninya setiap hari, mungkin juga karena cemburu, khawatir teman D selingkuh di kampung halamannya. hhh...
beberapa minggu yang lalu, pacar teman D ini menanyakan alamat rumah teman D padaku. aku jawab aku gak hafal alamat rumahnya. lalu aku tanya memangnya buat apa. dan eeehh.... katanya buat ngirimin barang-barang teman D yang ada padanya, supaya teman D tidak ada alasan lagi untuk menemuinya. beuuh... laganya kayak yang beneran mau putus saja.
kucoba menenangkan pacar teman D ini (karena memang diminta oleh teman D). aku bilang 'kamu baru segini doank udah marah-marah, gimana kamu kalau ada di posisiku (pacar jauh, nyaris seperti tidak punya pacar, insiden orang tua, kesibukan). boro-boro buat ketemuan, sms saja enggak. kamu harusnya bersyukur ada teman D, hargai dia dan dunianya saja, yang penting saling mengerti.' tapi dia tetap bersikukuh bahwa dia tidak ingin lagi bertemu, berhubungan dengan si teman D. dia bilang dia sudah capek disakiti. *alaa maaakk... pulang kampung doank masa bikin sakit hati.
aku menyerah #sambil dalam hati bilang ah palingan juga gak akan bener putusnya, bentaran juga pasti balikan lagi. dan eh benar saja... selalu setelah marah abis-abisan, teman D meminta aku untuk menenangkan pacarnya, dan.... baikan deh. lucu gitu kayak menjilat lagi ludah sendiri yang sudah diludahkan. uwekh... 
siklus teman D dan pacarnya ini sangat jelas terbaca, setelah bom keluar juga pasti redup lagi. setelah saling remove pertemanan di FB, nanti juga berteman dan in reationship lagi. ckckck... ada-adaaaa gajah #eh sajah maksudnya B-)


sebenarnya masih banyak lagi cerita seputar konsultasi cinta denganku. tapi berhubung capek nulisnya (halah bilang saja malas), jadi udah dulu ah. ahahaa.... lagian juga lagi shaum kok ceritanya cinta-cintaan. #nah loh kenapa dipublikasikan?? *entah. hehe... gak apa-apalah buat refreshing :D

by. si Famysa dokter cinta :D

Rabu, 03 Agustus 2011

First Taraweh in This Ramadhan

berhubung Allah sudah mencabut dispensasi untukku, jadilah malam ini aku taraweh juga. malam pertama taraweh loh. ahahaa...
seselesainya makan di Dapoer Jakarta, aku dan Khaslinda memutuskan untuk solat taraweh di masjid terdekat dari Dapoer Jakartanya saja. daripada harus pulang dulu ke kontrakan terus ke masjid, akhirnya kita bawa perkakas solatnya ke tempat makan. heu.. #kerajinan atau memang malas ya?? 
ketika diri-diri ini menginjakkan kaki di pelataran masjid, di depan (halaman masjid) sudah disediakan karpet untuk jamaah perempuan. kami memutuskan untuk menempati barisan terdepan dan terpinggir saja, alasannya supaya sandal terawasi dan supaya tidak usah repot lagi mencari jalan ketika berseliweran orang-orang seusai solat. hohoo
selesainya solat isya, solat taraweh pun dimulai....
dua rakaat pertama, baik-baik saja...
dua rakaat selanjutnya, masih baik-baik saja...
dua rakaat berikutnya lagi, alhamdulillah, luar biasa...
dua rakaat (yang kami kira adalah dua rakaat terakhir solat taraweh), allahu akbar!
berikutnya apa yang terjadi saudara-saudara.....
ketika bilal terus mengumandangkan mantera-mantera (solawatan gitu maksudnya -allahuma shali'ala sayyidina muhammad- yang gitu deh pokoknya, tiap taraweh kan biasanya kayak gitu. hehe), percaya tak percaya, sebagian jamaah membubarkan diri. kalang-kabut saja gitu pada kemana kali ya... si aku sama Khaslinda bingung dibuatnya deh tuh. ikutan jamaah yang kabur atau lanjutin sampai 23 rakaat barengan emak-emak dan bapak-bapak yang masih tersisa. #beuhh dilema #lebayy...
hmm.... aneh gitu ya kok malah kebanyakan emak-emak dan bapak-bapak yang bertahannya. kenapa yang muda-mudanya pada melarikan diri (kecuali aku dan Khaslinda loh ya). padahal setahu aku sih berdasarkan pengalaman solat taraweh bertahun-tahun, kalau ada masjid yang solat tarawehnya 23 rakaat, jamaah ya menghormati dengan turut ikut 23 rakaat itu walaupun dia beraliran 11 rakaat. begitu pula sebaliknya. jika ada yang beraliran 23 rakaat tapi dia solat di masjid yang hanya taraweh 11 rakaat, ya dia ngikut. jadi gak pakai acara kayak yang di atas itu... belum selesai solat witir sudah kalang kabut entah kemana. swear deh aku mah baru menemukan fenomena seperti ini di sini (Gondang Timur, Tembalang, Semarang).
nah... berhubung kami kebingungan dan gak tahu mesti gimana, akhirnya lanjut deh tuh tarawehannya sampai 23 rakaat. sambil *kurang asem banget* aku kena sindrom kebelet pipis lagi. mau ke kamar mandi gak tau dimana kamar mandinya. kutahan-tahan deh #haduuuhh makruh deh ya jadinya solatnya :'(. sampai di akhir perjuangan, aku lari juga ke kamar mandi kecil di dekat tempat wudhu. alhamdulillah aku senang bukan kepalang karena berhasil menemukan kamar mandi. tapi eh tapiiiii.... setelah berada di dalamnya, aku cuma melihat ada ember bekas kaleng cat besar saja, gak ada gayungnya. whuaaa.... mau bagaimana saya... wong sudah kebelet banget. dan akhirnya dengan sangat terpaksa... ya gitu deh. hehe...
entah ya ini sebenarnya cerita tentang tarawehan atau cerita jorok seputar pipis. aku hanya ingin menuliskannya untuk my sweet Jejak Si Miaw :-)
hihihiii.... pulangnya aku jadi membayangkan betapa nakalnya dulu waktu aku masih kecil (SD - SMP lah). taraweh gak pernaaaahhh bener. kalau gak bercanda sama teman ya jadi ngebecandain teman. atau gak milih tempat di luar supaya bisa tempur lempar-lemparan mangga kecil-kecil yang kita colong dari pohon mangga di masjid. ampun dehhh... jaman jahiliyah. sekarang mah gak... gak... gak kuaaat... gak lagi-lagi. ahahaaa.... padahal kasihan ya si mangganya dibuang-buang. kan mubadzir... coba saja kalau dibiarkan tumbuh cantik di pohonnya, sudah matang kan rasanya mantap. hhh.... dasar bocah lah namanya juga. ampuni anakmu ini, mah.... :D
---ini cuma sekedar cuap-cuap B-) jangan terlalu dianggap jika tidak ingin menanggapinya. jika tidak, tanggung sendiri akibatnya. xP

by. si Famysa ceria :D

Senin, 01 Agustus 2011

Rintihan Anak Kos

hmmm.... iya gitu anak kos? bukannya sekarang udah gak ngekos lagi. kan baru pindahan ke kontrakan baru. ehehee... sama saja ya?? #eh.. gak tau ah xP
yang ngasih judul ini sebenarnya my homemate, Khaslinda. lagi agak-agak melankolis emang itu anak. mungkin karena efek samping taraweh sendiri dan sahur juga sendiri tanpa dibangunin ibunya. harap maklum si akunya kan lagi dapat dispensasi buat gak puasa. :D #mesti senang atau sedih nih?? :$
tadinya hal pertama yang mau aku tulis di blog pada awal Juli ini adalah kisah tentang pindahan dan kontrakan baru. tapi entah kenapa kok si jari-jari tangan pengennya ngetik ini ya. hmmm... biarlah. teruskanlah....
baru kali ini aku berada jauh dari keluarga pada hari pertama di bulan Ramadhan. sebenarnya aku sudah terlalu bosan menghabiskan waktu liburan di Semarang. terlebih lagi karena aku tidak ada kegiatan yang benar-benar kegiatan seperti kuliah, organisasi atau apalah gitu.. yang bukan hanya sekedar ke kampus nengokin nilai teman-teman, update dagangan terus, jualan buku. hadeeuuh... rasa-rasanya aku ingin pulang saja. sudah deh saya menyerah jualan bukunya. sudah deh saya pulang saja, melanggar janji saya pada Khas untuk menemaninya SP. higs.. #cuma lagi pengen ngeluh. habisnya benar-benar monoton. tiap hari cuma melototin laptop, makan, tidur malam, bangunnya siang. huufftt... bahkan baca novel pun tidak. #parbeuudd 
saking bosannya (gimana gak bosan coba.. sendirian di kontrakan sepi ditinggal Khas kuliah atau main sama KecebonKnya), aku keceplosan sms mamah mengeluhkan keadaanku di sini. mamah sih bilang lama amat nungguin orang selesai SP mah, pulang saja. selain itu juga mamah selalu bertanya 'Neng, ada kegiatan apa di sana?'. haduuhh... pertanyaan-pertanyaan seperti itu tuh yang bikin makin pengen pulang. Khas mah mending di sininya ada kerjaan (kuliah sama KecebonK). lha saya?? beneran jadi babu. uhh. saya bosan saya bosan saya bosaaaannn!!! :'(
barusan juga aku dari klinik dokter ngobatin si telinga yang gatal and perih and lecet and... (whatever lah). uang abis deh buat periksa dan nebus resepnya. mau bilang ke ortu takut mereka khawatir, yang ada nantinya malah semakin disuruh pulang. aduh... aduh... kedah kumaha atuh si Eneng teh?? jujur waktu si telinga merongrong kesakitan, perih, berdarah-darah, berair-air, lecet -maaf kalau jijik-, aku pengeeen banget ada di rumah supaya ada yang merawat. tapi ya gimanaa... urusan KRS nanggung nih belum selesai. ditambah lagi aku punya janji pada bibi, kalau bibi melahirkan aku akan langsung pulang buat bantu-bantu di rumahnya gituu... gak sabar juga pengen gendong, nyubit-nyubit, nyium-nyium dede bayinya :(
tapi di sisi lain, kalau aku pulang... kontrakan yang sekarang baru dihuni oleh aku dan Khas bakalan sepi ditinggal satu penghuninya. nah nasib penghuni satunya bagaimanaaa? gak tega juga ninggalin dia sendiri. secara, ini kan rumah, bukan kosan yang setidaknya ada lah orang lainnya satu atau dua ekor mah. aku saja sekarang merasa sepi, sendiri, gelap, sunyi, halah pokoknya cocok buat dibikin film horor deh. terus lagi nanti si Khas sahur dan tarawehnya gimana? sendirian terus gitu kali ya kayak zombie *lebay. kalau ada aku kan sedikitnya ada yang menemani gituuu... ada yang jadi babu di kontrakan. --"
jadi... what must I do now? lagi gak bisa istikhoroh nih. *ehehee sok iyey ah..

by. Famysa is sick :(

Mijn Vriend