Rabu, 30 November 2011

5 Tips Sukses

oleh-oleh EQ Training by Mas Andi Kusuma

dari mana kita berasal adalah sama. namun proses yang membentuk kita lah yang membedakan kita.

  • fokus

hadirkan pikiran, hati, dan seluruh indera untuk menjadi jendela ilmu dan pintu masuknya ilmu & hikmah.
  • mempunyai tujuan yang jelas
terapkan long life concept dalam hidup kita, yaitu konsep hidup seolah-olah kita akan hidup panjang. dengan begitu kita akan penuh semangat dalam mencapai tujuan. jadikan hidup kita lebih bermakna.

  • jalani proses yang ada
ingin berubah? tinggalkan zona nyaman!

  • ambil kesempatan dan selalu jadi yang terbaik
gantungkan cita-citamu setinggi langit karena semuanya akan indah pada waktunya.

ada sebuah cerita pada poin ini, tentang seorang guru dan muridnya. begini ceritanya...
seorang murid bertanya pada gurunya, "Guru, bagaimana caranya agar saya bisa sukses?". sang guru malah balik bertanya, "siapkah kamu untuk menjalani langkah untuk sukses itu?". "siap, Guru," jawab sang murid. sang guru pun mulai memberikan arahan pada muridnya, "kamu lihat jalan setapak yang dipenuhi bunga-bunga itu? berjalanlah kamu di sana. lewati jalan setapak itu. namun ada beberapa syaratnya, yaitu kamu harus terus berjalan hingga garis finish tanpa menoleh ke belakang. kamu boleh berhenti untuk beristirahat, tetapi kamu tidak boleh menoleh apalagi mundur. lalu jika kamu menemukan satu bunga yang menurutmu paling cantik dan paling indah, petiklah bunga itu, bawa kemari." tanpa banyak kata, sang murid menganggukkan kepala tanda mengerti dan segera melaksanakan perintah gurunya. 
setelah beberapa lama berjalan, sang murid melihat bunga yang menurutnya paling cantik dan paling indah. namun ketika dia hendak memetiknya, timbul pernyataan dalam hatinya 'jangan-jangan di depan masih ada bunga yang lebih cantik dan lebih indah dari ini. ah sudah lah ini tak usah kuambil dulu'. tak lama setelah kakinya mulai melangkah lagi, dia kebingungan. dia ingin bertanya pada gurunya tetapi dia tidak boleh kembali lagi sebelum sampai garis finish. akhirnya dia kembali berjalan, dan dia pun melihat lagi bunga yang menurutnya paling cantik dan paling indah. dia sudah hampir memetiknya, tetapi lagi-lagi dia berpikir seperti pikiran sebelumnya. kemudian dia memutuskan untuk berjalan lagi. hingga lagi-lagi dia menemukan bunga yang paling cantik dan paling indah. dia ingin memetiknya, tetapi kembali dia urungkan niatnya. pikiran-pikiran itu kembali datang dan selalu datang setiap dia melihat bunga yang paling cantik dan paling indah. 
beberapa bunga yang paling cantik dan paling indah telah dia lewati. tanpa sadar ternyata dia sudah sampai di garis finish. dia kembali menemui gurunya dan memberikan laporan perjalanannya. sang guru bertanya, "mana bunga yang paling cantik dan paling indah menurutmu yang kuperintahkan untuk kau bawa kemari?" dengan sangat menyesal sang murid menjawab, "aku tidak membawanya, Guru. aku bingung setiap aku menemukan bunga itu. aku takut jika aku memetiknya ternyata di depan justru ada bunga yang lebih cantik dan lebih indah daripada yang akan kupetik itu."
apa hikmah yang dapat diambil dari cerita di atas? hikmahnya yaitu kesungguhan dalam mencapai cita-cita itu ternyata tidak cukup dengan usaha keras kita saja, tetapi bagaimana cara kita selalu mengambil dan memanfaatkan peluang yang ada. kita ibaratkan 'bunga yang paling cantik dan paling indah itu adalah peluang'. apa yang terjadi ketika sang murid terlalu takut untuk memetik bunga-bunga itu? dia tidak mendapatkan apa-apa dari perjalanannya kecuali rasa lelah. dia terlalu banyak berpikir dan takut ketika kesempatan itu justru datang menghampirinya. padahal bayangkan jika sang murid dapat mengambil minimalnya satu saja kesempatan yang datang padanya, dia pasti dapat mewujudkan cita-citanya untuk sukses.
oleh karena itu, ketika kesempatan datang, ambillah! jangan ditunda-tunda, karena kesempatan yang sama tidak akan datang dua kali ;)

  • berani
kenapa mesti takut, karena sesungguhnya kita adalah pemenang hidup. dari awal penciptaan kita hingga lahirlah kita ke dunia ini juga telah cukup membuktikan bahwa kita adalah pemenang.


filosofi daun:
hiduplah seperti daun. ketika hidup, ia berguna bagi makhluk hidup lainnya karena ia lah kita dapat menghirup oksigen secara bebas. ia tak jemu-jemu berfotosintesis demi kelangsungan hidup makhluk hidup banyak, terutama manusia. dan ketika ia gugur pun, ia membusuk, ia dapat menyuburkan tanah. :)

ACTION!
DO THE BEST!
CHANGE YOUR MIND 100%, AND PREPARE YOUR SELF TO BE A SUCCESS PEOPLE!

by. si Famysa, calon orang sukses

Sabtu, 26 November 2011

From Cikampek To Cipunagara

Stasiun Cikampek, pukul 02.00...
celingukan. saling bertanya "kita mau kemana sekarang?". ke kanan, ke kiri, stasiun itu tampak meyeramkan bagi kami. sepi. hanya ada beberapa pedagang asongan yang berwajah tajam. kami hendak ke petugas stasiun menanyakan jadwal kereta ke Cirebon, tapi ketika sudah hampir masuk ke ruangan petugas, "gak jadi ah. takut juga di dalam cowok semua. ini kita cewek cuy.. takut diapa-apain ah. cari mushola aja yuk!" kata Tian. sambil berjalan menuju mushola, kucoba menelpon rumah bibiku yang berlokasi di Perumahan Pucung Baru. untungnya mamahku sempat membalas smsku yang meminta nomor rumah bibi. padahal ketika aku sms sudah sangat malam. oh mamah.... :-* tak terlalu lama aku menunggu, di seberang sana sudah ada jawaban. alhamdulillaaah rumahnya tidak kosong. 
(S = Syifa, I = Ibu Pengasuh Haura -lupa namanya, Bu. maaf. hehe-)
S: halo asalamu'alaikum...
I: wa'alaikumsalam...
S: ini rumahnya Bi Icah kan?
I: iya. ini sama tetangganya. ini siapa?
S: oh Ibu.. ini Syifa, Neng Syifa. jadi Ibu sekarang lagi di rumah bibi?
I: oohh Teh Syifa. iya ada apa, Teh? iya ini kebetulan Ibu lagi di rumah bibi. tadi siang Khansanya bilang pengen tidur di rumah. jadi deh ini sekarang pulang. padahal biasanya tidur di rumah Ibu.
S: ini, Bu... Syifa sekarang ada di Stasiun Cikampek. baru pulang dari Semarang naik kereta, turunnya di Cikampek gara-gara gak berhenti di stasiun dekat rumah. Syifa mau pulang ke rumah bibi dulu boleh?
I: ya Alloh, Teteeeh... iya sok atuh ke sini aja. hafal kan alamatnya? 
S: iya hafal kok, Bu. naik ojek ya?
I: iya, Teh ngojek aja. insya Allah aman kok. sok gak usah takut ya naik ojek aja... nanti Ibu tunggu di depan gerbang.
ketika tepat sampai di mushola hendak beristirahat di sana, aku berteriak, "hey, kita ke rumah bibiku aja yuk! naik ojek. dekat kok dari sini." dengan segera Tian dan Ayu mengiyakan. bahkan Tian sampai berterima kasih padaku. katanya untung ada Syifa, jadi kita gak akan terlantar. hohoho.. pertolongan Allah memang selalu datang tak disangka-sangka. 

di depan stasiun...
terjadilah tawar-menawar dengan tukang ojek. beruntung lah kami karena aku hafal area dan aku Sunda tulen. hehehe... secara tukang ojeknya ngomong pakai bahasa Sunda. awalnya dia (ojek) sempat bertanya membingungkanku.
(S = Syifa, O = Ojek)
O: kamana, Neng?
S: Pucung, Pa.
O: Pucung mana nya?
S: Pucung... nya Pucung. emang aya sabaraha Pucung kitu di dieu? Pucung Cikampek lah, Pa. masa Pucung Purwakarta (ngarang banget kan. orang di Purwakarta gak ada Pucung. :D)
O: oh muhun hayu... hayu... sabaraha motor?
S: dua wae, Pa. lima rebu nya.
O: yee atuh, Neng pan wengi. tambihan dalapan rebu atuh.
S: ooh pami wengi benten nya, Pa?
O: muhun atuh. 
ya sudah lah menyerah saja. kami sudah terlalu capek dan ingin segera beristirahat dengan tenang. hohoo... nah kan motornya dua, jadinya dibagi berdasarkan berat badan. aku sama Tian, Ayu sendiri. hihiii #peace :D
dan sesampainya di Pucung, pembayaran pun dimulai. dengan sangat berat hati kami harus merelakan uang kami berpindah tangan pada bapak-bapak ojek. higs... #lebay... 
begitu sampai di depan rumah bibi, si Ibu ternyata sudah menunggu di depan gerbang seperti apa yang dijanjikannya. gerbang dan pintu pun dibukakan. kami dipersilahkan masuk, disuguhi minum, mengobrol sebentar dengan si Ibu, Ayu solat dulu, dan lanjut deh ke lantai dua menuju kamar Zahra (anak pertama bibi dan mamang yang sedang pesantren di Darul Quran-nya Ustad Yusuf Mansyur). inilah saat yang kami tunggu-tunggu... gubraaaagg.... kasur yang empuk seketika menjadi santapan lezat kami. hmmm.... #siapa mau coba bersantap kasur? hehe.. kami sempat berbincang-bincang dulu sebelum kami benar-benar tertidur. Tian berkata, "Syif, untung tadi aku sama Ayu gak turun di Perujakan. kalau kita turun kan nanti kasihan Syifa ke Cikampek sendiri." hihihiii... padahal memang biasanya aku turun di Cikampek, cuma tidak mendadak seperti ini.
saking capek dan lelapnya, sehabis solat subuh aku kembali tidur. namun aku sempat mendengar ketika si Ibu membangunkan Khansa solat subuh dan dia berkata, "Sha, ada Teh Ifa tuh di kamarnya Teh Zahra." Khansa pun langsung mengecek kebenaran kata-kata si Ibu. ketika membuka pintu kamar dan melihat ada tiga bidadari di kamar kakaknya, dia terkaget hingga mengucap "astaghfirullaahh!!" sambil mata melotot dan tangan mencoba menutup mulutnya. aku hanya mampu berkata, "hello, Ansha..." hehe... wong edan yoo..
sampai kira-kira jam enam pagi, Tian membangunkan kami dengan paksa. sudah ingin buru-buru pulang rupanya dia. hoho.. akhirnya dengan sangat malas aku segera bersiap-siap. kami segera menuju ke bawah. duduk-duduk sebentar di kursi ruang tamu sambil menunggu si Ibu menghampiri. lalu si Ibu datang dengan membawakan tiga piring sarapan dan satu piring gorengan untuk kami. hmm.... lezatos nih sepertinya :)
selesai sarapan, kami berpamitan pada si Ibu, Haura, dan Abah (ayahnya mamang). ketika kami pulang Khansa sudah pergi sekolah sehingga aku tidak sempat berpamitan padanya. 
kami naik ojek lagi ke pasar Cikampek tempatnya transportasi mobil umum berada. ketika turun dari ojek dan hendak membayar empat ribu/orang, tukang ojeknya bilang kurang. lalu kubilang "ah kata ibunya juga empat ribu kok." --- "ah itu mah si ibunya aja yang gak tau. masa kita dikasih empat ribu." ya sudah lah lagiii.... relakan uangnya pergi. hehe...
awalnya aku hendak naik angkot ke Sadang Purwakarta, lalu lanjut ke Subang naik bus. tapi ketika Tian melihat ada bus Luragung lewat di depan mata, dia berteriak, "woy itu Kuningan. ayo naik itu aja." otomatis kernet yang mendengar pun langsung menarik kami. belum sempat pertanyakanku 'ke Pamanukan, kan?' dijawab dengan jelas, aku sudah harus naik ke bus karena di belakang bus sudah berderet mobil-mobil lain yang terhalangi jalannya.
di bus aku sempat berdiri. lalu duduk di pangkuan Ayu. lalu duduk di tempat yang kosong di tengah-tengah laki-laki. aduuh berasa risih deh. kenapa juga itu bapak-bapak nyuruh aku yang duduk di tengah --"
aku bertekad jangan sampai aku tertidur. karena busnya pun ngebut tanpa macet, tak terasa aku sudah harus turun di Pamanukan.

di sinilah petualanganku dimulai...
aku terpaksa harus turun di jalan sebelum jalan layang Pamanukan karena bus yang akan lanjut ke Timur harus lewat jalan layang. nah, jarak dari jalan layang ke pertigaan pasar Pamanukan itu lumayan jauh. apalagi di hari yang terik. mana belum mandi #oops.. buka rahasia, jalan kaki, panas pula. hhh... keringat mengucur deras. ketika aku lewat di depan gerombolan tukang ojek, beberapa diantaranya mengikutiku, mereka keukeuh menawariku ojek padahal sudah dengan tegas kukatakan tidak. huh betapa menjengkelkannya ojek-ojek itu. kubilang aku mau ke Pagaden, mau naik elf (sejenis mini bus) saja. lalu mereka bilang bahwa elf sekarang sudah tidak lagi mangkal di perempatan, tapi di depan puskesmas, jauuhh... jelas aku tak percaya. bukankah kata-kata seperti itu kerap diucapkan oleh tukang ojek agar mangsanya terjerat?
aku terus berjalan dan berjalan. lama-lama aku merasa lelah. kakiku sudah tak mau diajak melangkah. kutengok ke belakang, dan kulihat betapa jauhnya aku berjalan! sedikit ada sesal di hati kenapa aku tak mempercayai tukang ojek itu. elf memang sudah tak ada di sekitar sini. tapi aku lelah jika harus tetap berjalan sampai menemukan elf. aku pun memutuskan untuk membeli minum dulu di Indomaret. sambil membayar, aku bertanya pada kasir, "Teh, elf tuh lewat depan sini gak sih?" --- "lewat kok, Teh." --- "tapi kok dari tadi aku tunggu-tunggu gak ada juga ya." --- "ditunggu lagi aja nanti juga ada." jawaban kasir itu sedikit dapat menenangkanku.
aku menurut. aku tetap menunggu di depan Indomaret sambil berdiri. pegal memang. tapi ya mau gimana lagi.. tempat duduk pun tidak ada. masa sih aku harus duduk lesehan di tanah. kelihatan banget dong gembelnya. hehehe...
toreng... toreeeng.... akhirnya datang juga. elfnya datang. tapi sayangnya ke arah yang berlawanan dengan tujuanku. yaaahh.... eh.. eh.. tapiii... sopir elfnya bertanya padaku, "Subang, Neng?" --- "iya, Pak." --- "tunggu sebentar ya mau muter balik dulu di depan." --- yesss!! (dengan senyum bertebaran).
lama juga nih elf muter baliknya. aku mulai putus harapan lagi. sampai akhirnya elf tadi pun datang. aku naik. dan betapa kagetnya aku ketika aku membayar ongkos Rp 3000, kernetnya bilang kurang. katanya Rp 9000. hahh... apaan tuh 9000?? perasaan dulu cuma 3000 deh. 
(S = Syifa, K = Kernet)
S: kok 9000 sih, pak? bukannya 3000 ya?
K: 9000, Neng sekarang mah.
S: 5000 aja.
K: yeeehh, Neng, 9000. beneran deh.
oh My God... hari ini apaan banget sih... mulai dari ojek di stasiun Cikampek hingga elf sekarang tarifnya gak ada yang benar. lama-lama harus dibikin SOP (standard, operational, procedure)nya nih yang mengatur tentang per-ojek-an dan per-elf-an >__<
elf mulai melaju... aku duduk di depan, di samping pak kusir (emangnya delman). kutanya padanya, (S = Syifa, So = Sopir)
S: kok sekarang elf mahal banget sih, Pak. masa ke Pagaden aja 9000. dulu pas jaman saya SMA masih 3000 kok.
So: ya itu Eneng jaman SMAnya udah dari kapan. sekarang kan udah lain jamannya.
S: (buset ni si bapak meragukan tampang muda saya --") baru tahun lalu kok aku lulus SMA. setahun harga elf naiknya tiga kali lipat. hmm...
So: (agak gelagapan) yaa kalau 3000 mah saya tekor, Neng. harus kejar setoran, selalu kurang.
S: (setoran lu emang urusan gue ya?)
waktu aku naik elf itu, hanya ada tiga orang penumpang termasuk aku. di tengah-tengah jalan penumpang-penumpang lain naik dan turun silih berganti. aku perhatikan kok mereka bayarnya 1000 - 2000 - 3000. padahal jaraknya lumayan jauh. aku penasaran. kutanya temanku yang sampai sekarang masih biasa naik elf Pamanukan-Subang. katanya Pamanukan-Pagaden hanya 5000. 9000 itu bisa sampai Subang Kota. mulai cemberut deh saya. dongkol deh. bahkan ketika turun di Pagaden pun aku tak mau mengucap terima kasih pada sopir elfnya. #jahat.
perjalanan selanjutnya, dari Pagaden ke Cipunagara dilanjutkan dengan ojek lagi. sesampainya di depan rumah, aku mengeluarkan uang Rp 10000 untuk membayar ongkos ojek. lagi-lagi kurang! oh maaann.... benar-benar hari *tuuuuutt* banget deh. uangnya terkuras habis untuk bayaran tak teruduga. biasanya ojek Pagaden-Cipunagara seharga Rp 10000, sekarang dibilang kurang, maunya 15000. yaa Alloh... maaf deh kalau aku jarang sedekah :'(( gak mau-mau lagi deh si aku mengalami hal-hal tidak menyenangkan seperti itu.

di rumah...
langsung tidur di kursi ruang TV.

pelajaran edan kali ini: 
- kata si ibu, semakin ke Barat, orang-orang semakin sulit untuk dipercaya. pedagang asongan pun banyak yang hanya berpura-pura, padahal aslinya dia pencopet.
- kata si ibu, kalau nyasar sok tahu aja! jangan tunjukkan pada orang-orang sekitar bahwa kamu kebingungan. karena oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab justru akan memanfaatkan kebingunganmu itu. bisa saja kamu dirampok, dohipnotis, atau diapa-apain gitu lah.
- kata si Abah, ojek di Pamanukan memang terkenal sangar. Abah saja emoh. hati-hati saja..
- keep calm when you in panic!
- siapkan uang receh agar ojek-ojek tidak banyak cincong / tidak ada alasan untuk meminta bayaran lebih.
- ketahui kondisi lingkungan tempat kamu berada ketika kamu nyasar atau semacamnya.
- jangan sungkan meminta bantuan pada orang yang dikenal. daripada minta bantuan sama orang yang tidak dikenal hayooo....
- sabaaaarrrr!!! hehehe..

by. si Famysa, sleepy


Jumat, 25 November 2011

From Cirebon To Cikampek

aku sempat berkata seperti ini pada Khas, "Khas, sekarang aku semakin merasakan diriku benar-benar seorang mahasiswa." --- "kenapa gitu?" --- "tugas bejibun, Khas. semua mata kuliah ada tugas. yang satu harus revisi, ada lagi tugas baru. kamu sih enak ada praktikumnya. lah aku giliran ada tugas ya sudah deh jadi kutu buku. kan pusing juga. ckck.."
#gak penting banget sumpah yang di atas itu. sekedar ingin menumpahkan kepenatan dalam dada deh. hhohoo.. sekarang saja ceritanya aku mau mengerjakan tugas Teori Administrasi Publik, buka buku, baca sedikit, buka laptop dulu aahh... dan... online deh. ahahaa... sudah biasa terdengar ya xD

yang mau aku ceritakan kali ini adalah kegokilan pada tanggal 8 November 2011 silam. bagaimana tidak... sebab begini lah ceritanya.... xD

sore itu, sekitar jam 17.00, aku yang sedang asyik update batik di FB tiba-tiba ditelpon Tian. dia bilang supaya aku menunggunya pulang dari Salatiga dan segera bersiap-siap karena kereta yang akan membawa kami pulang berangkat jam 19.00. sontak aku terkaget dibuatnya. karena kukira keretanya berangkat jam 21.00 seperti apa kata Ayu. duuh aku langsung kelabakan deh. 2 jam lagi kereta berangkat, aku belum mandi, belum packing, belum beli oleh-oleh dan amunisi untuk di perjalanan, belum lagi membayangkan jauhnya jarak dari Tembalang ke Stasiun Poncol. whuaaa.... jangan sampai deh ketinggalan kereta. saking takutnya ketinggalan kereta, aku langsung mematikan si PinkQ, kumasukkan dia ke tas (pinjaman dari Rio), langsung ganti celana, pakai jaket, pakai kerudung, tanpa mandi! dan ketika kulihat Ayu baru keluar dari kamarnya, aku teriak, "Ay, keretanya jam 7. ayo cepet, gak usah mandi! solat magribnya dijamak saja ke isya" --- "haaahhh.... gue kira jam 9." jadilah kita berdua tidak mandi. wohohoo... setelah siap berangkat, kami menjemput Tian ke kosnya. dan berangkat deh ke stasiun.
di jalan.... mampir dulu ke Indomaret untuk membeli minum. di jalan menuju Ngesrep, Ayu sengaja membawa motornya pelan-pelan karena kami sedang mencari-cari gerobak tahu bakso. sesampainya di Patung Pangeran Diponegoro Berkuda, kami bertanya-tanya.. kok gak ada sih tahu baksonya, apa karena kemalaman kali ya? hmm... entahlah... sepertinya Allah tahu kalau aku tidak biasanya pulang membawa oleh-oleh, makanya tidak dipertemukan dengan tahu bakso. ahihii...
di Poncol... kami ke kantor papanya Tian dulu untuk menitipkan motor di sana selama kami pulang. daripada titip di stasiun 5000/hari. cari yang gratisan dong... kalau ada yang gratis dan aman, kenapa pilih yang bayar. bwahaha... xD Ayu dan Tian masuk ke kantor papanya Tian, sedangkan aku mencari becak untuk kami tumpangi ke Stasiun Poncol. lalu kami pun naik becak tuti (tumpuk tilu) dengan ongkos 10ribu. kata bapak becaknya 10ribu itu karena kami bertiga, beraaaat boo...
beruntungnya kami tiba di stasiun tepat waktu. begitu masuk ke stasiun, kereta Tawang Jaya -ekonomi- (kalau tidak salah xP) yang akan membawa kami pulang kampung telah berdiri kokoh di hadapan kami (masa kereta berdiri? :S whatever). kami langsung masuk ke gerbong kereta tanpa banyak cincong. pilih-pilih tempat duduk... eehh tempat duduk kami malah diduduki orang lain. tapi setelah kami menunjukkan tiket kami, bapak-bapaknya pun langsung memberikan kami tempat duduk tersebut. 
kereta pun jalaaaann...... ngook... ngoook.... gujeeess.... gujeees.... (bunyi kereta versi adikku waktu masih kecil).
belum terlalu lama setelah kereta berjalan, aku dan Ayu kelaparan. Tian pun  mendengar keluh-kesah kami dan menawari makanan yang dibawanya. sebelum Tian berubah pikiran, langsung kami rebut makanannya itu. hehe... dan seselesainya kami makan, Tian bilang kalau daging yang tadi kami makan adalah daging kerbau (kebo), bukan sapi. katanya dia sengaja tidak bilang di awal karena takut kami tidak jadi makannya. hohoo... enak-enak saja kok. namanya juga lapar. selama halal mah yaa sikat sajaaa :D
setelah makan dan minum obat (obat untuk telingaku yang bermasalah), aku pun tidur. lumayan pulas... eh atau sangat pulas ya?? hehe... aku terbangun sebentar ketika kereta berhenti di Stasiun Perujakan. kudengar Tian bertanya pada Ayu, "Ay, turun dimana nih?" --- "nanti aja di Stasiun satunya (Stasiun Kejaksan)." --- "oke." ketika tiba di Stasiun Kejaksan, samar-samar kudengar Ayu berkata, "lah kok keretanya gak berhenti? aduh jangan-jangan emang gak berhenti.. tuh-tuuuhh kan gag berhenti. gimana nih, Tian?" aku jadi sepenuhnya terbangun, sampai-sampai lupa dengan kantukku karena lagi-lagi dikagetkan. "masa sih? tanyain coba ke pak petugas berhenti laginya dimana?" kataku. lalu Tian bertanya pada bapak petugasnya, "Pak, ini berhenti laginya dimana ya?" --- "di Cikampek." wak...waaaww...... BD surpriseeeed.... BD
awalnya aku sempat dibuat panik karena bibi dan mamangku yang bertempat tinggal di Cikampek sedang berhaji. lantas aku mau numpang istirahat dimana coba. hmm... dan yang membuatku sebal, bapak-bapak pedagang asongan jadi tiba-tiba riweuh gitu deh terhadap kondisi 'nyasar' kami. guenya aja biasa aja wooyy!! berkali-kali dia bilang, "Kampek, Kampek persiapan... bentar lagi nyampe, Mbak. ayo siap-siap jangan sampai terbawa lebih jauh lagi." padahal aku tahu ketika si bapak asongan itu menyuruh kami bersiap-siap, Stasiun Cikampeknya masih jauuuuh..... gini-gini juga aku kan hafal jalan, hafal sekarang aku baru sampai daerah mana. ckckck... kalau bukan karena ngantuk, beuuuhh..... #lupakan! ada juga si bapak satunya bilang, "jadinya mau turun dimana, Mbak?" --- "Cikampek." ---"Stasiun Cikampek kan udah kelewat tadi." sumpah ya bisa gila gue. jelas-jelas saat itu kami masih berada di kawasan Subang. bodoh sekali aku jika tidak melihat tulisan Stasiun Cikampek yang amat besar dan tidak merasakan keretanya berhenti. hhh...
saking tadi terburu-buru, lapar, lalu mengantuk, aku sampai lupa kalau aku belum solat magrib dan isya. astaghfirullah... namun alhamdulillah setelah dibangunkan oleh kaget, aku langsung ingat dan langsung menunaikan solat isya rangkap magrib dengan tayamum sebagai pengganti wudhunya.
satu pelajaran edan: kukira semua kereta ekonomi selalu berhenti di setiap stasiun. itulah salah satu alasan kenapa aku mau pakai kereta ekonomi, karena aku bisa turun di Stasiun Cipunagara (dekat rumah) lalu tinggal berjalan kaki ke rumahnya. praktis bukan?! selain itu harganya juga murah, cuma 34ribu (tarif sama dengan Semarang-Jakarta). dibandingkan jika harus pakai eksekutif seharga 100ribu sampai Cirebon, atau 55ribu pakai bus patas AC sampai Cirebon, belum lagi ongkos tambahan ke Subangnya kan. weleehh... mau pulang kampung saja menguras bak mandi dulu ya. hehe... tapi ternyata eh ternyata, ekonomi yang ini berbeda. sampai-sampai aku sms gini ke mamah, "Mah, ini mah kereta ekonomi-eksekutif. setelah dari Stasiun Perujakan Cirebon gak akan berhenti lagi di stasiun-stasiun kecil lainnya. berhenti laginya cuma di Cikampek. jadi Eneng pulangnya ke Cikampek (rumah bibi) dulu. (padahal dalam hati takut-takut rumah bibinya kosong)" Stasiun Perujakan Cirebon itu adalah stasiun terakhir kereta berhenti. setelah itu benar-benar bablaaass ke Cikampek. jadi deh mau turun di stasiun dekat rumahnya tidak terlaksana. oh ya, kata temanku juga kalau mau ekonomi yang benar-benar ekonomi, pakainya yang jurusan Surabaya-Jakarta, hanya 28ribu, yang itu baru berhenti di setiap stasiun. hohohoo maklum deh saya kan tidak berpengalaman tentang perekonomian. xD
akhirnya setelah memasang wajah cemberut dan putus asa selama di kereta, sekitar jam dua malam kami mendaratkan kaki di Stasiun Cikampek. :)
bagaimana kisah perjalanan kami selanjutnya?? tunggu episode berikutnya! ;D

by. si Famysa, begadang yuk!

Rabu, 23 November 2011

Bukan 11-12, tapi 11-11

awalnya mau mengerjakan tugas Perilaku Organisai Publik, tetapi ketika berinternet ria dengan kak eFBe, mas Yahoo, apalagi setelah terkunci oleh Jejak Si Miaw dan menemukan PR dari Tante Susi, si aku malah mendahulukan untuk mengerjakan PR tersebut. lupalah sejenak pada tugas yang deadlinenya besok jam 9 pagi. ahahaa... bagus bukan? contoh yang baik niiih... patut ditiru xD #error ~ya daripada gak ngerjain tugas kuliah terus larinya ke malam jumatan sama pacar hayooo.. mending larinya ke nulis dong. xP~

oke deh langsung ke PRnya saja yaa... monggo dikoreksi dan diberi nilai, Tan :D #semoga 100... semoga tidak remedial xP --> jaman SMA kalee remedial. hehe


Sebelas 11 pertanyaan Tante Susi + jawabanku:
  1. Apa yang Anda sukai dari Rumah Susindra? tulisan-tulisannya :D apalagi kalau sudah ada lagu-lagu atau video bahasa Prancis, bisa bikin kuping betah pakai headset.
  2. Posting apa yang Anda tunggu di Rumah Susindra? ya itu di atas sudah kesebut, Tan. hehe.. all about France. tapi yaa pada dasarnya setiap postingan Tante selalu aku tunggu (apapun isinya itu xD).
  3. Apakah Anda suka dengan tampilan baru Rumah Susindra? jawaban yang ini tergantung pada seleraku ya, Tan. berhubung si aku orangnya sok cute gitu.. jadi sebenarnya aku lebih suka sama tampilan blog yang sederhana tapi full colour, terutama pink-ungu-merah. hehe.. aku suka sama tampilan Rumah Susindra karena kesederhanaannya. pas di hati gitu, gak terlalu mencolok, gak terlalu menyembunyikan diri juga. :)
  4. Topik apa yang Anda sukai di blog? topik apapun yang mengandung ilmu/pengetahuan, wawasan, berita, seni, karya sastra, dan semacamnya. yaa pokoknya yang ada bobot nilainya deh. gak sekedar curhatan galau seperti yang sering aku tulis. ahihii curang yaa xD
  5. Sejak kapan Anda mulai Ngeblog dan apa url-nya? ngeblognya baru aktif sekarang. ya di sini ini url-nya :D dulu waktu SMA sempat punya blog beberapa karena dituntut oleh mata pelajaran TIK. tapi ya gitu jadinya cuma asal punya doang, isinya mah kagak ada. terus lagi waktu adik kelas minta dibuatkan blog. daripada sekedar membuatkan dia, aku juga buat lagi saja. hasilnya.. entah kemana ya aku tak tahu. hehe 
  6. Apakah Anda memiliki lebih dari 1 blog? Sebutkan jika ada. gak punya sekarang mah. only one, Jejak Si Miaw :-)
  7. Bagaimana cara Anda membagi waktu di blog? hmm... gak ada tips dan trik khusus sih. soalnya kalau aku ngeblognya memang pada saat ada waktu luang, pada saat jari-jemari sedang ingin menari-nari, pada saat kata di hati dan pikiran sudah tak terbendung lagi, atau gak ya seperti sekarang ini. sambil menyelami tugas-tugas kuliah, minum air di lautan blog deh. #bwahaha emang bisa?? intinya, fleksibel laaah... jangan sampai ngeblog sampai lupa waktu, dan jangan sampai juga waktu membuatku lupa untuk menulis (di blog, dimana pun)!
  8. Kapan waktu Anda blogwalking? kebanyakan sih sambil menunggu upload dan update BATIK di FB selesai, aku menyempatkan diri untuk jalan-jalan kemana-mana, termasuk ke blog. supaya efektif dan efisien gitu ceritanya mah. hehe #gaya luuu...
  9. Bagaimana cara Anda mempromosikan blog Anda? mungkin sekedar share di FB saja (di dinding pribadi dan di grup). biasanya sih aku gencar promosi blogku ketika aku memang menulis postingan berlabel promosi. memang dasar otak dagang. hihii
  10. Apakah Anda puas dengan blog Anda? puas, tapi belum pakai sekali. hehe.. blogku sahabatku deh pokoknya. sahabat yang paling setia :)
  11. Apakah favorit quote Anda yang selalu diingat? "Anda belum bisa dianggap kaya sampai anda memiliki sesuatu yang tidak dapat dibeli dengan uang ~by. Natalie Portman~"
nah aturannya setelah mengerjakan PR, giliran aku yang harus memberi PR pada ceman-cemans... terus nanti ceman-cemans juga memberi PR untuk ceman-cemans lainnya. hehe... ini dia sebe11as  pertanyaan dariku:
1. bagaimana pendapatmu tentang warna pink?
2. batik, kerajinan tangan khas Jogja, dan kaos Jogja. mana yang akan kamu pilih? alasannya?
3. jika diminta untuk menulis artikel, pilih tema Jogja, Batik, Alam, atau Belanda? kenapa?
4. tunjukkan foto terbaikmu dong.. si aku ingin melihatnya :)
5. adakah hari spesial di bulan ini yang akan selalu kamu kenang? ceritakan dong kalau ada :D
6. organisasi apa yang kamu ikuti sekarang?
7. pilih uang atau pengalaman? alasannya?
8. buku apa yang paling kamu sukai? 
9. tahu politik gak? apa sih politik itu menurutmu?
10. misalkan jika kelak aku jadi anggota DPR, saran kalian aku harus menjadi DPR yang seperti apa?
11. apakah kalian pernah ada niat untuk pindah kewarganegaraan? kemana tuh? kenapa?

PR di atas kupersembahkan untuk 11 teman-temanku tercinta supaya kalian nambah kerjaan. hihii... (cc: A H D O YMbak SoviMas Arif -Janji Dakocan-Mbak RirinUpi LuthfilEic NoerAzizahErvina LutfiDitaKhaseSiska)

selamat mengerjakan PR... :))

by. si Famysa, banyak tugas -____-

Jumat, 18 November 2011

Dream House :D

ini kata games.co.id loh... sudah lama tertimbun baru terlihat lagi. hehe.. jadinya gag tau linknya. bagi yang penasaran cari-cari sendiri aja deh di games.co.id. :D 
lucu beudd sumpaah... seperti di film-film kartun.
ini mobilnyaa... Nissan Micra Barbie Pink. atapnya sedang terbuka. lucu yaaa..... mupeeng beudd sayah.. sayangnya ini limited edition. hmm...
ini dia si cantik yang sedang tertutup atapnya. gemeeezzz.... :*
dengan siapa aku tinggal kelak yaa??
lalu dimana aku tinggal kelak??
apakah di pegunungan yang sejuk dan jauh dari keramaian??
apakah di dekat pantai yang menyuguhkan sunset romantis??
atau tetap tinggal di tengah damainya sawah pedesaan??
hmmm....
semoga secuil dari dream houseku ini ada yang terwujud. aamiin xD

by. si Famysa, hopes

Selasa, 15 November 2011

If You Were Mine..

Dedicated for Dungdung, my special...... :’(

Dung, tahukah kamu ketika kamu berkata lebih baik pisah demi kenyamananku, supaya aku tidak lagi menitikkan air mata, supaya aku tidak lagi merasakan sakit hati tergores luka.. ternyata justru aku merasakan perih yang bahkan dapat mengalahkan rasa sakit telingaku, perihnya bahkan dapat menyesakkan dadaku.

Dung, aku hanya sedang ingin berandai-andai... kumohon ijinkan aku. :’(

Jika kamu menjadi milikku...
Aku sadar tak banyak yang bisa kulakukan, karena aku bukan siapa-siapa, karena aku tak punya apa-apa. Aku hanya akan membuatkanmu secangkir teh manis hangat di pagi hari, dan aku akan mempersembahkan senyuman termahalku hanya untukmu. Aku... aku bahkan tak mampu mengurai kata lebih banyak lagi. hanya itu yang aku sanggup lakukan. Maaf.
Dungdung, jika kamu menjadi milikku.. aku mau hanya aku yang layak menempati hatimu. Entah sekuat apa karang di sana tak akan sanggup mengalahkan kekuatan dalam diriku untuk mempertahankanmu.
Aaahh.... jika kamu menjadi milikku..... :’(
Jangan pernah pergi! Jangan berubah, Dung! Kamu hanya untukku...


by. si Famysa love you

Minggu, 06 November 2011

My Idul Adha

~nothing special today --"~

pagi ini tidak seperti biasanya. tumben aku terbangun jam tiga subuh. tapi bukannya bangun, solat malam, aku malah berusaha sekuat tenaga untuk dapat memejamkan mataku lagi. entah itu karena efek serangan sakit kepala malam harinya atau apalah aku tak tahu. setelah mencoba kembali tidur, lagi-lagi aku terbangun. kali ini pas ketika waktu subuh telah tiba. aku pun beranjak ke kamar mandi untuk berwudhu. dan selesai solat subuh... aku sama sekali tidak mendengar alunan takbir di sekitarku. benarkah ini hari raya idul adha? mengapa sepi? mana suara takbir yang selalu menyemarakkan suasana hari raya? aku sangsi. bukannya segera mandi, aku malah membuka laptopku, kuplay al-matsurat pagi, dan online deh.. siapa tahu ada orderan di pagi hari ini. hehe
tepat pukul 05.30, teman-teman kontrakanku belum ada yang terbangun juga. aku paling malas membangunkan orang, apalagi menyuruh-nyuruh mereka untuk solat. bukan apa-apa.. karena kurasa sudah saatnya kedewasaan mengiringi tingkatan komitmen ibadah juga, bukan? tidak lagi seperti adikku yang tiap subuh, tiap waktunya solat harus selalu kuingatkan (jika mamahku sedang pergi). aaahh entahlah. yang jelas begitulah aku. angkuh mungkin. tidak peduli sesama mungkin juga. terserah apa kata orang. karena aku tetaplah aku. EGOIS xP
ketika pandanganku sedang berselancar di tengah lautan batik, hapeku bergetar. ooh ada sms ternyata, dari temanku, Tiara. intinya dia menanyakan rencana dia akan solat ied bersama kami. setelah bersms ria dengan Tiara, barulah aku tergerak untuk mandi.
akhirnya seselesainya aku mandi, teman-temanku sudah terbangun semua. mereka bergantian mandi. pagi tadi kami terburu-buru berangkat ke masjid karena kami memang sudah kesiangan. dan benar saja.. sesampainya di masjid kami kebingungan mencari lahan kosong. pojokan yang tersisa setengah sajadah pun jadi, daripada solat di tangga *ngarang banget deh.
"Syif, kau tidur?" kata Tiara membuatku tertegak ketika ada yang numpang lewat saat khutbah. "iya, tapi masih bisa mendengar kok." jawabku. aku mengantuk? bukan. aku hanya ingin menutupkan mukenaku pada wajahku dan menunduk. aku merasa sepi. dalam hati aku bertanya-tanya "adikku solat ied dengan siapa jika aku di sini? -- ooh aku baru ingat sekarang kan ene (nenek) ada di rumahku, jadi tak mungkin mamah dan suaminya pergi lebaran di tempat lain meninggalkan adikku. syukurlaah..." pergulatan seperti itu lah yang terjadi dalam hatiku. aku bukan sedang merasa sepi karena idul adha kali ini aku di Semarang, jauh dari keluarga, tidak ada daging sapi, kambing atau apalah. bukan itu yang aku pikirkan. karena hal semacam itu sudah sangat lama terkubur dalam-dalam -dalam- diriku. mungkin itu sejak dua tahun yang lalu, tiga tahun yang lalu, atau kapan tepatnya entahlah aku tidak ingat. bahkan sangat tak pantas untuk kuingat. aku hanya sedang merasa kehilangan adikku. aku merindukannya ternyata. "apa kabar kau, De? jadi gak lomba ngaji mewakili kecamatannya?" aahh sungguh aku ingin menanyakan hal itu langsung padanya, tidak melalui mamahku. 
pulangnya, aku, Isna, dan Khas mengambil jalan yang berbeda dengan jalan ketika kami berangkat. aku berbicara seperti ini, "pergi dan pulang dengan jalan yang beda dimaksudkan supaya kita lebih banyak bersilaturahmi dengan orang-orang. tapi jika kenyataannya kita tetap saja seperti ini, hanya bertiga saja gimana? ah sudahlah." sepertinya memang sudah menjadi kecenderungan mahasiswa bersikap seperti itu. hanya menumpang tinggal di tempat orang untuk menuntut ilmu (kuliah) tanpa peduli pada sekitarnya. hmm...
sampai di kontrakan... Allah memang Maha Adil. Dia tahu bahwa keuanganku sedang sekarat. hahaa... pagi tadi alhamdulillah telah terjadi transaksi yang lumayan besar. insya Allah labanya cukup untuk makan seminggu :) maka langsung kukeluarkan motorku, kupanaskan dia, dan aku langsung tancap gas ke ATM untuk transfer ke toko batik.
di jalan menuju pulang, aku melihat sekilas prosesi penyembelihan sapi di masjid tempat aku dan teman-teman solat tadi. subhanallaah... beruntung nian orang yang sudah bisa berkurban. seekor sapi itu kelak bisa menjadi kendaraannya ketika melintasi jembatan sirotol mustaqim. aku bergumam dalam hati untuk menyemangatiku, ~insya Allah aku tahun depan bisa berkurban :)~ 
tidak sampai 20 menit aku sudah kembali lagi ke kontrakan. sambil sibuk smsan dengan pelanggan, kulihat teman-teman sedang menonton film kartun islami. dalam hati ingin sih ikut menonton. tapi tempatnya sangat tidak PW (posisi wenak) untuk menonton bersama bagiku. aku pun lebih memilih untuk bermesraan dengan kasurku lagi ditemani novel Ranah 3 Warna. ahahaa... oh iya sempat sebelum aku masuk kamar, aku melemparkan candaan -mungkin sindiran- pada teman-teman yang sedang menonton, "tumben insyaf?" wkwkwk... kayak sendirinya sudah insyaf saja. padahal aku sama sekali tidak lebih baik seujung kuku pun dari mereka. please forgive me, friends...
dengan membaca Ranah 3 Warna, alhamdulillah aku bisa tersenyum dan tertawa. apalagi kalau ditambah rasa syukur atas rejeki hari ini, dan rasa senangku karena adikku tahun ini bisa ber-idul adha dengan mamah, nikmatnya berbagi empat helai roti tawar dengan temanku, makan bersama mereka -tak ada daging, pecel pun jadi-. 
maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang akan kau dustakan? 
alhamdulillaaaaah, Yaa Robb.... terima kasih atas berkah-Mu hari ini :))

~but today is totally super special :)~


cerita ini dimuat juga di Blog FLP Semarang

by. si Famysa, besok UTS lagi

Sabtu, 05 November 2011

Putri; Really Look Like A Princess of Love

kali ini aku hanya sekedar ingin berbagi ilmu pada teman-teman semua. lagi-lagi mengenai bedah buku. tapi tentunya lain acara, lain buku, lain pula isi dan ilmunya dong. iya tho?
buku yang dibedah hari itu (Minggu, 30 Oktober 2011) adalah novel Sujud Cinta di Masjid Nabawi karya Mbak Putri Indah Wulandari, temanku di FLP. #wehehe biarlah sedikit promosi, sekalian numpang tenar ya, Mbak xD dulu pernah kutulis sedikit mengenai Mbak Putri dan novelnya ini di sini. bagi yang belum baca silahkan dibaca dulu agar ceritanya nyambung :) soalnya itu kan bercerita tentang latar belakang di balik novel tersebut.
nah jika sudah membacanya, atau teman-teman menganggap tak perlu lagi membacanya karena sudah pintar *bermaksud nyindir nih*, mari kita lanjutkan di bawah ini...
cover novel Sujud Cinta di Masjid Nabawi
sebenarnya aku pribadi belum sempat membaca novel ini. aku hanya membaca sinopsisnya yang ada di cover di atas. dari sinopsisnya sih belum terlalu menggelitik hati untuk membacanya (ini menurutku, entah menurutmu). tetapi ternyata setelah mendengar pemaparan Mbak Putri dan Dokter Elsi, semangat membaca dalam diriku terbakar. ~sumpah gue mesti baca novel ini. bahkan gue pengen punya.~ mengapa aku berpikiran demikian? tak lain karena ternyata Mbak Mput (panggilanku pada Mbak Putri) menyisipkan hal-hal yang beraroma Belanda ke dalam novelnya. aku baru tahu kemarin kalau ternyata Mbak Mput memiliki mimpi yang sama sepertiku, yaitu melanjutkan study ke Negeri Van Oranje (baca: Belanda, judul novel) tersebut. jadilah Belanda dan kesamaan mimpi itu memotivasiku untuk bisa memiliki novelnya. #bagaimana jika aku mengemis cinta pada Mbak Mput agar mengasihaniku lalu memberi sekeping novelnya? --" #plaaakk!! mauu?? usaha dong! kan sudah tahu cara mendapatkan novel gratisnya. hehe.. ~baik. aku akan berusaha. tunggu aku kelar UTS dulu, Mbak. setelah itu aku akan menaklukkan ujianmu.~ hmm... loh kok jadi curhat? xP

Mbak Mput mendapat kesempatan pertama untuk berbicara. setelah Mbak Mput barulah bagian Dokter Elsi berbicara selaku pembedah buku.
beberapa poin penting dari pemaparan Mbak Mput yaitu:
~ moto hidupnya: menangkan hidup!
karena hidup adalah perjuangan, maka menangkanlah! karena hidup adalah kompetisi, maka menangkanlah! intinya adalah menangkan hidup ini agar bisa keluar sebagai juaranya.
~ diam = mati. maka bergeraklah!
bukankah manusia adalah makhluk hidup? lalu apa ciri dari makhluk hidup itu sendiri? bergerak, bukan?! so jika manusia tidak mau bergerak, dia sama dengan benda mati. bergerak di sini bukan hanya bergerak 'menggerakkan tubuh' yang tak ada maknanya. bukan hanya sekedar jingkrak-jingkrak overactive. tapi lebih ke gerak produktif, yang bisa menghasilkan sesuatu untuk kebaikan. yang doyan menulis, silahkan bergerak dengan menulis untuk kebaikan. yang doyan membaca, silahkan membaca untuk kebaikan pula. yang doyan berdagang sepertiku, silahkan lanjutkan dagangnya. ahahaa... dls.
~ nilai moral yang kian merosot
sudah kuceritakan sekilas di atas bahwa Mbak Mput menyisipkan segilintir kisah tentang tokoh utamanya di Negeri Kincir Angin. ketika tokoh utama (Nida) ditugaskan belajar ke Belanda oleh universitasnya. kita sama-sama tahu lah bahwa Belanda ada di Eropa. dan kita juga tahu sendiri bagaimana kehidupan di Eropa, yang rata-rata besar sudah sangat bebas tanpa aturan negara apalagi agama. nah, beberapa hal yang baru aku tahu dari Mbak Mput tentang Belanda yaitu mengenai PSK (pekerja seks komersial) di sana diberi tunjangan hidup yang lumayan besar, bahkan tunjangan itu masih diberikan ketika mereka sudah pensiun beroperasi. apa yang kalian pikirkan tentang fenomena yang satu itu, kawan? kebobrokan moral. mana bisa PSK-PSK itu begitu dijamin kehidupannya padahal mereka melakukan perbuatan tercela yang merugikan banyak orang. ckckck... selain tunjangan PSK, ada juga kedai ganja di setiap tikungan. kalau kata Mbak Mput gini, "kalau di Indonesia, di pinggir-pinggir jalan kan banyak kedai kopi ya.. kita gampang mau pesan kopinya. nah berarti di Belanda itu kedai ganja sama seperti kedai kopi di Indonesia. Ya Alloh... barang haram seperti itu diperjual-belikan secara bebas, bahkan mudah didapatkan." weleh-weleeh... jangan-jangan anak kecil umur 5 tahun di Belanda jajannya sebungkus ganja kali ya. xP
selain hal buruk di atas, ada juga sisi baiknya. Belanda merupakan salah satu negara yang sangat cinta dan menghargai sejarah bangsanya. kecintaan mereka tersebut dapat dibuktikan dari banyaknya museum-museum yang berisi sejarah-sejarah mereka. tak sekedar museum seperti di Indonesia tentunya yang banyak barang aspal (asli-palsu). di sana koleksinya asli, lengkap dan terawat. bahkan sampai perjalanan mereka menjajah Indonesia pun mereka museumkan. kisahnya lengkap dari mulai perjalanannya, area jajahannya, kekayaan alam apa saja yang diambil, dsb. keren kan?!!
~ Emotional Spiritual Quotient 
Mbak Mput juga menyisipkan kisah seputar ESQ di novelnya. kemarin Mbak Mput membagi kisah tentang seorang biarawati yang ingin menjadi mualaf setelah dia selesai mengikuti ESQ. biarawati itu berteriak dan lari pada sang trainer agar mau membimbingnya mengucap syahadat, padahal kala itu sang biarawati berpakain lengkap dengan seragam biaranya. subhanallah...
~ serahkan urusan jodoh sepenuhnya pada Allah
Mbak Mput memiliki doa ampuh nih yang berkaitan dengan jodoh tatkala kita melihat laki-laki / perempuan yang kita taksir. begini, "Yaa Alloh, jadikan jodoh saya 1000 kali lebih baik dari laki-laki / perempuan yang saya lihat sekarang." --> ini untuk yang masih jauh dari menikah. untuk yang sudah menanti hari pernikahan tiba, begini doanya, "Yaa Alloh, jadikan akhlak laki-laki yang melamar saya saat ini 1000 kali lebih baik dari akhlaknya saat dia melamar saya." doanya terus dipanjatkan setiap waktu ya. hehe.. selamat berdoa ;D
~ kerangka cerita adalah modal awal
agar cerita (baik cerpen, cerbung, maupun novel) yang kita buat tidak melantur kemana-mana, yang akhirnya akan membingungkan kita sendiri, kita memerlukan sebuah catatan kecil berupa kerangka cerita. kerangka itulah yang akan membimbing kita dalam membuat karya. adapun jika pada saat berjalannya proses menulis kita tiba-tiba mendapat ide bagus, ide tersebut boleh disisipkan di bagian yang pantas, yang sekiranya tidak akan mengganggu jalan cerita.

sekarang kita masuk ke pemaparan Dokter Elsi. lets go!
~ sebelum melakukan suatu kegiatan, pikirkan dulu. pertanyakan dulu, "kegiatan ini ada manfaatnya tidak untuk akhirat? jika tidak ada, tinggalkan!"
justru terkadang kita melewatkan hal di atas itu ya. kebanyakan kita melakukan kegiatan tidak penting, baik bagi akhirat maupun bagi hidup kita. hmm... perlu direnungkan nih, sob..
~ jika ingin karya kita menjadi karya yang bagus, yang tidak terlupakan sepanjang jaman, yang bermanfaat sepanjang hayat, buatlah karya yang menyeru pada Allah. karena apapun karya yang menyeru pada Allah pasti akan bagus hasilnya. percaya itu dan jangan takut!
~ beliau banyak memetik teladan dari cerita dalam novel Mbak Mput. ~apa saja teladannya? sayangnya aku belum baca. tunggu kalau aku sudah baca jika ingin tahu ya xD atau beli dan baca sendiri novelnya. hehe~
~ "nasihat itu bisa datang dari mana saja dan dari siapa saja. tak peduli si pemberi nasihat lebih tua, seumuran, atau bahkan lebih muda. karena mutiara yang keluar dari mulut anjing sekalipun akan tetap menjadi mutiara. apalagi ini dari Putri yang cantik. bukan maksudnya menyamakan dengan anjing ya. hehe.. dan kata-kata bagus itu bak mutiara." ~memang contoh itu harus ekstrim supaya mudah diingat --"~
~ cinta adalah anugerah suci dari Allah, yang harus dijaga keabadiannya. seperti yang terjadi pada tokoh utama dalam novel Mbak Mput, dia berhasil menjaga cintanya hingga waktunya tiba.
~ nafsu selalu menyuruh kita kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Allah. 
~ dekati teman yang suka mengaji, supaya kita bisa jadi baik.
~ latih latahmu dengan kata-kata yang baik! jangan sampai ketika kita latah menyebut sesuatu yang jelek, ternyata itulah akhir dari hidup kita. kan bahaya kalau hidup kita ditutup oleh kata-kata jelek. bisa langsung dilempar ke neraka tuh. naudzubillaah....
~ sadar tidak ketika kita mengungkapkan ungkapan seperti ini pada (contohnya suami), "kalau kamu pergi kerja jauh, siapa yang akan menjagaku di kala malam? siapa yang akan memanjakanku?" dll deh --> ternyata itu adalah CINTA yang EGOIS. sekarang silahkan bertanya pada diri sendiri, "sebenarnya kita sayang pada suami/istri kita atau sayang pada diri kita sendiri?" jika ungkapan seperti di atas yang sering terlontar, berarti kita hanya sayang pada diri sendiri, bukan pada suami/istri kita. lain lagi jika ungkapannya seperti ini, "hati-hati ya di perjalanannya, kerjanya juga yang benar. tidak usah terlalu memikirkanku. fokus saja sama perkerjaannya supaya hasilnya bagus. aku akan menjaga diriku baik-baik di sini." --> nah ini baru sayang pada suami/istri kita. xD
Mbak Mput: yang ada bintang kuning di atasnya
note: Syifa salute sama Mbak Mput. benar-benar yang muda yang berkarya. :)

sekian reportase dari Syifa Azmy. semoga bermanfaat :))

*cerita melalui tahap lebayisasi dan opini pribadi penulis tanpa menghilangkan unsur aslinya.

by. si Famysa, sepi...

Rabu, 02 November 2011

Went To Kudus

yihaaa... ini draft jaman kapan ya baru ketemu lagi. wkwk #lebay
belum lama-lama amat sih.. hanya sudah jamuran didiamkan seminggu lebih tiga hari. hehe

masih ingatkah kawan-kawan semua pada postinganku sebelumnya yang menceritakan pelantikan FLP Semarang? di akhir cerita postingan itu aku berpesan agar teman-teman semua menunggu kisah selanjutnya kan.. ayoo masih ingat tidaaak? atau masih lupa? #gaya dosen. hehe.. bagi yang masih lupa ini deh aku kasih tau. yang ini loohh --> :D :D <-- nah sekarang sudah ngerti tho?

setelah acara pelantikan FLP Semarang selesai, kami segera mempersiapkan petualangan selanjutnya yaitu meluncur ke Kudus (menghadiri pernikahan Kak Ali). sebelumnya aku dan Mbak Totti (namanya Tuti, tapi banyak yang manggil Totti. ya sudah saya ngikut saja. hehe) pulang dulu ke kontrakanku untuk mengambil helm dan berganti baju. ketika helm sudah di tangan, eh salah... di kepala lebih tepatnya :D, Mbak Totti bilang padaku bahwa kakak-kakak yang lainnya, yang masih menunggu di masjid nitip dibelikan makan. ya sudah kami pun mampir dulu ke warteg langgananku. kami membeli nasi rames empat bungkus. awalnya aku kaget ~what?? aku gak suka nasi rames, Mbak.~ tapi karena kata-kata pesanan sudah terlanjur diluncurkan, pasrah lah aku. kalau bukan karena lapar dan ditunggu, sudah pasti sepertinya aku akan minta diganti makanannya.
sesampainya di masjid (lagi), SHOCK THERAPY #lebay. kepala-kepala yang tadi nitip makan tidak ada di tempat. setelah ditelusuri kemana perginya mereka, menurut sumber yang terpercaya, mereka pergi beli makan. ~hahh.. maksudnya?? jadi ini makanan yang kita beli gimana?~ akhirnya dua bungkus nasi rames yang terabaikan oleh si penitip disantap habis oleh kakak-kakak laki-laki (belum tau siapa namanya. maaf ya, kak. hehe). tapi itupun setelah Mbak Totti menegaskan dulu pada mereka bahwa rames ini GRATIS. wahahaa memang sifat alami manusia ya.. selalu antusias mendengar yang gratisan. tentunya termasuk aku juga ikut antusias dong.. berarti makan siang hari itu gratis. ahahaa... yang tadinya aku tidak suka nasi rames jadi mendadak suka deh xP
tak lama, para mbak-mbak yang tadi nitip makan tapi pergi meninggalkan makanannya datang juga. sambil tersenyum -nyengir- mereka berdalih, 'habis lamaa... sudah keburu lapar. jadi pergi nyari makan sendiri deh'.
makan pun selesai. kini saatnya untuk berpetualang. tapi.... rintik-rintik hujan malah berjatuhan. tak lagi berbentuk gerimis, tapi hujan lebat disertai awan hitam. hmm... jadi dingin-dingin empuk deh #apa siiih? :S 
tak lama hujan pun berhenti. alhamdulillah ya... :D kami jadi bisa langsung tancap gas ke Kudus. yaa walaupun awalnya sempat dibingungkan oleh ada-tidak-jas-hujan, tapi kami tetap meluncur. and this is our journey photos... :)
ini di pom bensin daerah mana ya?? lupa :S
di perjalanan menuju pom bensin ini sangat-sangat 'waw'. kenapa waw?? aku takjub bin ngeri. si Mbak Totti memacu motornya kayak yang kesetanan dong gara-gara bensinnya sudah nyaris-ris-ris habis. ceritanya buru-buru gitu takut keburu kehabisan di jalan. tapi kan serem juga tho, Mbak.. secara aku baru nemuin deh cewek yang bawa motornya sekencang Mbak Totti. laki-laki pun kalah #sumpah deh. kalau gak percaya boleh diuji kebenarannya.. asal ada garansi nyawanya. ahihii
me + my tumbler and Mbak Totti
eh cems,, lo tau gag seeehh?? #alayalay. itu jas hujan yang kupakai keteknya sobek guedee banget loh. punya siapa ya? *lirik Mbak Mua, Mbak Totti, dan Mbak Wiwit. tapi lumayan buat pelindung jaketku. hihii 
setelah puas berfoto ria di depan pom bensin, kami pun melanjutkan perjalanan. ketika Mbak Totti menarik gas motornya, ada bunyi aneh, seperti bunyi berdecit di bagian belakang motor (tapi entah di belakang atau dimananya, yang jelas aku mendengarnya seperti berasal dari belakang). aku bertanya pada Mbak Totti, ternyata Mbak Totti pun mendengar bunyi yang sama. lama-lama memikirkan bunyi apa itu... ah whatever lah.. yang penting motor masih tetap bisa melaju. tancap meeeenn.....
dan akhirnya saat-saat menegangkan itu pun mendatangi kami.... huahahahaha... ayoo tebak-tebak berhadiah -bohong bin palsu-, saat-saat menegangkan itu apaaa??
dan inilah diaaa.....
ban motor Mbak Totti bocor boo... pantas saja sepanjang perjalanan dari pom bensin sampai ke Kudus ini ada suara berdecit-decit mulu. hmm... hebat juga ya motornya Mbak Totti, masih bisa dibawa jalan jauh dengan kondisi ban kempes-bocor. hebatnya lagi, si motor baru menampakkan rasa sakitnya ketika kami sudah hampir sampai ke TKP. hohoo... salute sama motornya Mbak Totti deh :D
itu tuh si beat hitam, motor Mbak Totti yang bocor. kelihatan kan?
berhubung motor Mbak Totti sakit, si aku jadi tersingkir deh. hehe... formasi jadi berganti. aku nebeng Mbak Mua, Mbak Totti sendiri menyeret motornya, Mbak Wiwit sendiri pakai motor kak (siapa ya? gak merhatiin. hehe. peacee), sedangkan kakak-kakak laki-laki jadi ada yang TuTi (Tumpuk Tilu, istilah untuk boncengan motor bertiga dalam bahasa Sunda). aku dan Mbak Mua jalan duluan untuk mencari tempat tambal ban terdekat. dan alhamdulillah ya... tak jauh (bahkan sangat dekat) dari tempat kami berhenti ada tempat tambal ban. langsung deh motor Mbak Totti diserahkan ke tempat itu. 
formasi baru
karena TKP yang kami tuju sudah dekat, maka yang TuTi tetap TuTi, sedangkan Mbak Totti jadi boncengan dengan Mbak Wiwit.
setelah sampai di desa TKP, kakak-kakak laki-laki menanyakan rumah TKP pada warga setempat. kami diberi tau jalan pintas menuju TKP. jalannya mepet-mepet gitu dehh.. motor maksa banget masuk, wong dalane cilik ik. biasalah... jalan pintas dianggap pantas.
jalan pintas
dan akhirnyaaaa...... kami sampaaaaaiiiii............ yeaaahh....... Allahu Akbar!!
tapiiii.... resepsinya sudah berakhir cuuy... sepi deh. lagian salah siapa juga datangnya sore-sore. hehe.. tapinya lagii... kami jadi berasa tamu ekslusif, dilayani langsung oleh sang pengantin. hihii
nah tuh sepi kan? xD
sesampainya di rumah Mbak Dian (istrinya Kak Ali), yang belum solat ashar solat dulu. termasuk aku juga ikut ke masjid walaupun solatnya gak jadi. hhh... tragedi banget deh 'dia' datang di saat yang tidak tepat. rokku jadi penuh dengan selai stroberi dong. -___- #eh yang baca gak usah jijik ya. wajar kali namanya juga cewek. yang gak wajar itu kenapa aku menceritakannya di sini. ahahaa... ayo timpukin aku kalau berani!! nanti tak bilangin babeh looh xD
hmm... hal yang pastinya tak terlewatkan dari hajatan adalah makan-makaaan xD alhamdulillah ya.. hari itu aku makan gratis terus. hihii 
si Mbaknya ganjen maen suap-suapan xD
setelah makan-makan selesai, tiba giliran berfoto dengan sang pengantin. cihuuyy... afirmasi nih xP
pengantinnya yang di tengah, yang gak kena efek sepia, tapi bukan akuuu -___-
magrib pun tiba.. kakak-kakak pun ke masjid lagi untuk solat magrib berjamaah. hanya aku dan Mbak Wiwit yang sedang dispen solat. waktu duduk menunggu yang lain solat, aku kebingungan tuh. aku merengek pada Mbak Wiwit akan nasibku. huhuu... saran dari Mbak Wiwit agar aku meminta 'itu' pada Mbak Dian. terpaksa kuturuti deh. maaf yaa, Mbak Dian... aku jadi merepotkan. tamu tak tau diri ya aku. higs :( 
alhamdulillah ya... (lagi), setelah mendapat pertolongan dari Mbak Dian, aku jadi sedikit merasa plong. :) emmuach deh buat Mbak Dian :D
tak lama.. kakak-kakak yang dari masjid berdatangan dan kembali duduk di deretan bangku tamu pada posisi semula. dimulailah acara penyerahan kado -yang agak gajebo- secara simbolik dari Kak Aziz dan Kak Adi.
kado asli. Kak Aziz & Kak Ali
kado palsu. Kak Ali dan Kak Adi
selesai sudah acara serah-terima kado. kini tiba giliran Kak Ali menyampaikan sepatah-dua patah kata 'say thanks' pada kami. isinya kurang lebih berterima kasih atas kehadiran kami, serta beliau juga mendoakan agar kami segera bertemu jodoh dan menyusulnya menjadi pengantin berikutnya. aw aw aaww xD aku sih geli didoakan seperti itu. tapi ya aamiiinn.... xD doa yang baik tho. hehe.. selain itu, Kak Ali juga berpesan agar kita lebih fokus pada menulis, jadilah penulis yang baik, karena dengan tulisan kita akan hidup selamanya. hmm... insya Allah, Kak!! hmm... janji-janji!
sedang mendengarkan petuah senior dengan khidmat
huaaahh... panjang juga ceritaku kali ini ya..
baiklah kalau begitu aku akhiri saja. dan inilah saatnya untuk pulang ke Semarang. ciaaaattt...... tak lupa ambil motor Mbak Totti dulu dong. hehe #eh si aku pulangnya nebeng Mbak Mua. beruntungnya aku gak nyetir sedikit pun. hehe.. curang ya xP tapi sepertinya saat itu aku memang tidak kuat untuk menyetir. boro-boro untuk nyetir, mempertahankan diri supaya tidak jatuh dari boncengan pun susah payah. bukan karena aku mengantuk loh ya.. tapi aku juga tidak terlalu tau kenapa aku merasa sangat lemas, sakit perut sangaaat deh, kepala pusing tujuh keliling. melihat lampu pun mataku kunang-kunang. kata Mbak Mua, dia nyanyi sepanjang perjalanan pun aku tidak mendengar. aku berasumsi mungkin ini karena 'dia' sedang menghampiriku, dan that was a first day. hhh... beruntung aku masih selamat. alhamdulillah....
Aku & Mbak Wiwit @kost Mbak Wiwit
tuh lihat saja foto di atas, wajahku sudah sangat mengenaskan. itu sumpah ya aku lagi gak mood banget, lagi nahan sakit, tapi kakak fotografer maksa mengambil fotoku. hhh... maklum deh artis. wkwk... aku hampir saja muntah di kost Mbak Wiwit. tapi ketika aku berusaha untuk memuntahkannya, tak ada yang berhasil kumuntahkan. lalu perutku kuberi minyak angin saja, saran dari Mbak Wiwit (lagi). terima kasih sangat ya, Mbak... :))
setelah mengantar Mbak Wiwit, tiba giliran aku pulang. sekitar setengah jam perjalanan dari kost Mbak Wiwit di daerah IKIP PGRI Semarang, akhirnya aku sampai juga di kontrakan. huaahh....
berpose di rumah samping kontrakanku
setelah berfoto itu mereka pulang, mengantarkan Mbak Totti.
wow! pengalaman yang 'wow' sekali ya hari itu, Minggu, 23 Oktober 2011. kapan-kapan mau lagi deh. gak akan kapok aku. ahahaa...

see you later... :)

notes: 
- kami sempat mampir di Masjid Agung Demak. tapi sayang sepertinya tidak ada yang mengambil fotonya. aku hanya sempat taken a video dari hapeku yang sudah tidak bisa mengambil foto *naas.
- sempat salah alamat juga karena terlalu terpaku pada peta yang ada di kartu undangan.
- kado palsu itu isinya struktur organisasi FLP yang baru dilantik xD

by. si Famysa, sedang sakit hati pada UTS POP -__-

Mijn Vriend