Astaghfirullooh....
Entah dari mana asalnya, masalah di sini, perihal harta dan hidup kami,
terus berputar, berulang, tak ada ujungnya. Seperti lingkaran setan. Harusnya ada
yang berani memotong lingkaran itu, orang yang terdampak pertama. Tapi, orang
itu plin-plan, dia terlalu takut untuk menyandang status jomblo. Alasannya ada
saja. Padahal sudah jelas terpampang nyata di depan mata, pasangannya adalah
orang gila! Kalau tidak gila, apa lagi? Siapa yang bisa menyayat-nyayat kursi
dan kasur, membakar kasur, mencoret-coret tembok, membuang seluruh isi lemari
ke comberan, mengobrak-abrik makanan di meja makan, menampar pasangannya,
berkata kasar bahkan saru, mengusir aku… Kalau bukan orang gila.
Apa kalian kenal orang gila itu?
Ciri-cirinya sebagai berikut nih yaa aku sebutkan.. Siapa tahu kalian
kenal.. Supaya kalian bisa waspada. Pertama,
berbagai usaha yang ia lakoni bangkrut. Mau modal kecil sampai modal
ratusan juta, semuanya kacau. Kedua, dia
selalu dipertemukan dengan orang picik, yang selalu merugikan usahanya, yang
selalu meninggalkannya, yang selalu mengkhianatinya, yang tidak jujur
kepadanya. Ketiga, dia berperawakan
cukup berisi –menuju gemuk-. Padahal awalnya krempeng. Keempat, dia paling ribet urusan makan. Kayak yang uangnya banyak
saja bisa beli berbagai makanan enak. Kelima,
pakaiannya selalu bermerk, gak ada yang ecek-ecek. Katanya sih dikasih. Ah masa
sih? Aku mah teu percaya! Keenam, lagaknya seperti juragan. Ingin ini
harus ini, ingin itu harus itu. Biar kelihatan tajir dan berkelas gak gitu
caranya, Gan! Ketujuh, omongannya
tidak bisa dipegang. Kemarin bilang A, hari ini bilang Z. Gak mau lagi deh aku
bertutur kata sama orang gila itu lagi. Kedelapan, katanya dia gila karena sihir, tapi susah banget sholatnya, gak kelihatan upayanya menangkal sihir. Apa iya? Bukannya ruqyah terbaik adalah ruqyah oleh diri sendiri? Ruqyah dari luar mah hanya membantu sedikit, Gan. Elonya sendiri kok gak ada usaha! Well, Awal-awal sih aku masih maklum. Tapi sekarang, ogah! Watak itu mah, sihir+watak jadi deh gila.
Dari awal aku tidak pernah suka sama orang ini. Dari awal aku sudah antipasti,
aku sudah menebak bahwa dia orang gila. Bagaimana tidak, dia –orang gila ini-
keluar masuk rumah ini seenaknya, menginap seenaknya, makan seenaknya,
berhari-hari, dilayani. Ajegileee….. Emang situ siapa?
Aku sempat berontak menolak dengan kabur dari rumah selama lima hari. Tapi
sepertinya tidak ada yang mempertimbangkan kekaburanku. Dan semuanya telah
terjadi. Yaa, yaa… Hingga akhirnya, hingga detik ini aku tidak pernah tenang
dengan kehadirannya.
Sekarang dia nyaris mengusirku lagi, seperti selama dua tahun
belakangan. Tapi aku kini sudah agak berani. Aku punya Ibank. Aku punya teman
untuk melawan. Aku tidak sudi pergi lagi dari rumah ini. Bukan aku tidak
mandiri, bukan aku tidak ingin memiliki istana berdua dengan suamiku, aku hanya
tidak ingin orang gila itu mengacaukan rumah ini. Terserah apa kata orang,
menyebut aku betah tinggal di rumah kolot
walau sudah menikah atau apalah, terserah! Yang penting aku tahu alasannya,
dan aku tahu bahwa alasanku ini tidak menyalahi-Nya.
Akan kubeli rumah ini. Agar dia seperti menumpang, agar dia tidak punya
alasan lagi untuk sewena-wena terhadapku. Akan kubeli rumah ini. Meskipun aku
harus memaksakan diri full bekerja di
Famysa dan Sakola Printing, meskipun aku harus sedikit mengesampingkan kesehatan
embrio yang ada dalam rahimku. Aku yakin, Alloh yang akan menjaganya jika
memang Alloh berkehendak menitipkan amanahnya pada kami. Insya Alloh..
Bismillaah…. Pasti bisa! Selama ini aku bisa! Dan kali ini aku juga pasti
bisa!!
Wallahu alam...
Astaghfirulloh.... Banyak-banyak ngelus dada, banyak-banyak doa sama Alloh... :'))
by. si Famysa, sabar....
Yg sabar ya mbak...
BalasHapusSalam kenal
iyaa :')
Hapussalam kenal juga..
Turut prihatin, Syifa :( Semoga situasi membaik, ya. Speechless, nih. Gak mau menebak-nebak tapi ada dugaan dalam hati tentang siap-siapa yang kamu bicarakan. Hugs..
BalasHapusya begitulah kak ndi, you know who :')
Hapusmakasih kak ndi :*
Seperti itulah hidup, Syifa. balas dendam, apapun bentuknya, tidak baik. jgn niat beli rumah dgn mengesampingkan kesehatan diri dan janin.
BalasHapusiya tante.. tapi jujur aja aku masih belum bisa mengendalikan diri, apalagi kalo terus2an terulang begini :')
Hapussabar ya syifa....jaga kesehatan jangan lupa lho, itu lebih penting, kadang memang kita ketemu dengan orang yang karakternya aneh
BalasHapusaneh banget ini mah mba. asli deh --
HapusSemangat ya fah. Hadapi dan doain, jangan lupa kesehatan kandungan kamu, jangan mau dibawa stres.
BalasHapusiya mel, insya Alloh.. makasih yaa :*
Hapus