Jumat, 13 Februari 2015

Memberdayakan Warga Kampung dengan Crafting

Keren kali ya kalau ibu-ibu di kampungku sini punya kegiatan yang 'menghasilkan' dari rumah? Supaya mereka tidak hanya menghabiskan waktu untuk ngerumpi dan ngerumpi wae. Kan sering banget tuh kejadian si ibu A musuhan sama si ibu B gara-gara rumpian si ibu C ke ibu D. Halah ribet banget ya urutannya :P Tapi memang begitu lah kenyataannya, tidak bisa dipungkiri. Mungkin teman-teman juga punya realitas seperti ini di tempat tinggalnya. Sejauh ini sih, selama aku menetap menclak-menclok di sana-sini, yang paling aku khawatirkan akan rumpian ibu-ibunya ya di kampungku ini. 

Melihat realitas ibu-ibu rumpi di sini, ingiiiin sekali rasanya aku berbuat sesuatu. Sesuatu yang dapat mengubah kebiasaan rumpi mereka jadi sebuah kebiasaan baru yang bermanfaat dan menghasilkan. Aku sempat berkhayal ingin menjadikan kampungku sebagai kampung andalan tempat singgahnya mahasiswa KKN (kan banyak tuh mahasiswa yang KKN di desaku, tapi tempat singgahnya belum pernah di kampungku). Kupikir sedikitnya jika ada sentuhan dari semangat KKN mahasiswa, ibu-ibu di sini akan tercerahkan. Aku juga sempat mengajak teman-teman KKN-ku main ke sini, kubilang pada mereka "ayo kita KKN lagi di kampungku. Di kampungku cocok banget buat KKN." Tapi apadaya, khayalan ini belum bisa aku wujudkan, dan sepertinya agak sulit.
Khayalan lainnya, aku ingin membuka taman bacaan atau taman belajar di kebun belakang rumahku. Sasarannya adalah anak-anak, tapi tujuan terbesarnya sebenarnya membidik ibu-ibunya. Kalau anaknya tiap hari main sama aku, pasti dong aku bisa membisiki ibu-ibunya tiap kumpulan orang tua per 2 minggu atau perbulan. Tapi... Ada tapinya lagi nih. Aku kok mikir ini agak riskan ya. Bisa-bisa nanti aku yang didemo emak-emak. Weleh, welehh....

Naah terus aku punya satu khayalan lagi. Aku kan bisa merajut. Kubilang aku bisa yaa, bukan aku ahli. Lalu kupikir kenapa aku gak belajar lebih dalam tentang seni merajut, lalu nanti sedikit demi sedikit aku tularkan ilmunya pada ibu-ibu tetangga terdekat dulu. Nanti kalau hasil rajutan yang dibuat ibu-ibu sudah agak layak dipasarkan, aku lah yang akan mencarikan pasarnya, aku yang bertanggung jawab sebagai marketingnya. Kemudian hasilnya akan dibagikan lagi pada ibu-ibu pengrajin. Kan lumayan tuh, selain bisa membuat kerajinan tangan, dapat duit pula.
Tapii.. Banyak banget tapinya ya. Haha :P Aku sendiri saja tidak terlalu sabar untuk merajut. Prosesnya lama, bahan bakunya juga lumayan mahal di sini. Otakku jadi membuat hitung-hitungan singkat, hasilnya adalah: merajut sepertinya akan memakan waktu lama untuk belajar (untuk produksinya juga) dan akan sedikit untung yang diperoleh kalau dibagi-bagi ke banyak orang.

Dan tarrraaaa..... Kayaknya Tante Susindra di sana mendengar rintihan hatiku tentang ibu-ibu rumpi ini yaa? :D Tante Sus mau bagi-bagi tiga paket tutorial bunga. AHA!! Kenapa aku tidak terpikir untuk belajar membuat bunga seperti bunganya Tante Sus sajaa... Sepertinya prosesnya tidak terlalu memakan banyak waktu seperti merajut. Belum lagi aku kadang kram tangan kalau merajut terlalu banyak. Kalau bikin bunga, kayaknya gak akan ada efek samping kramnya -perkiraanku saja sih. Maklum belum pernah bikin bunga dari pita sebelumnya. Hehe-. 
Kalau proses belajarnya cepat dan cara membuatnya lebih mudah dari merajut, kenapa aku tidak mencobanya? Siapa tahu khayalanku terwujud. Khayalan untuk bisa memberdayakan warga kampung sini. Mending kumpul ibu-ibu sambil membuat bunga daripada sambil ngerumpi yang ujung-ujungnya ngegosip, ujung-ujungnya gibah, kan dosa, bu!

Tante Sus, kalau aku menang paket tutorial ini dari Tante, aku pasti akan mencobanya dengan sungguh-sungguh. Aku kan sekarang kerjanya di rumah, jadi ibu rumah tangga. Hihii... Jadi sekarang aku punya waktu untuk mencoba-coba berbagai hal yang bermanfaat. Syukur-syukur kalau ke depannya bisa jadi jalan untuk merealisasikan khayalanku yaa. Aamiin :D
Bagi-bagi paket tutorial bunga pita dari Sweetzee & Susindra Craft. Mau ikutan juga? cek langsung di sini yaa -->> Bagi-bagi Hadiah Paket Tutorial Membuat Bunga Pita
by. si Famysa, sebenarnya suka kerajinan tangan :D

10 komentar:

  1. di sekitar rumahku juga begitu, tapi ibu-ibu di sana lebih ke pasang payet baju :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. waah keren dong udah mulai.. aku baru ngekhayal nih :D

      Hapus
  2. Wah sama nih teh punya cita-cita bikin taman bacaan juga. Sekarang lagi proses saya juga, ngumpulin buku buat koleksi pribadi dulu.
    Kalau soal KKN, kampung saya pernah jadi lokasi mereka. Bahkan ngontrak rumahnya di sebelahan, baik-baik yg KKN suka ngasih makanan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hayu atuh tos heula riip! :D
      ,oga cita2 kita terwujud ya. aamiin

      Hapus
  3. Pengen memberdayakan ibu-ibu ya harus nimbrung dengan mereka dulu kemudian baru memasukkan ide kepada mereka atau langsung saja dipraktekin sambil ngerumpi. lama-lama kegiatan ibu-ibu itu akan berubah menjadi produktif.

    BalasHapus
  4. Membuat bunga flanel dan pita bisa bikin kram tangan juga loh..... (nakut-nakutin)... hihi....
    Beruntung sekali kalau ada PKK ibu2 yang aktif. Syifa bisa ikut dan kasih bisikan bagus tentang usaha rumahan gini. ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. oyaa tante? aku belum nyobain sih. ahihi...
      tapi aku lebih tertarik sama pita daripada flanel tante..
      iya semoga terwujud. aamiin :)

      Hapus
  5. Neng, teteh udah ngedraft untuk ikut ga ini eh malah kelewat pdhl pengen jg belajar bikin craft dari pita, dulu suka pasang payet tapi sejak mata harus pake keler jadi agak males, he........

    BalasHapus
    Balasan
    1. sekarang malah udah ada pengumumannya teh, aku gak menang. hehee

      Hapus

hatur nuhun kana kasumpingannana :) mangga bilih aya kalepatan atanapi aya nu bade dicarioskeun sok di dieu tempatna..

Mijn Vriend