Jumat, 17 Agustus 2012

Bukit Pasir & Pantai Parangtritis

sangat tidak terasa, Ramadhan akan segera berakhir. lebaran tinggal 2 hari lagi. padahal masih banyak setoran yang belum terkejar. baik itu setoran ibadah maupun setoran ke kantong buat baju lebaran. wkwk *udah gede gini gak jamannya lagi ngomongin baju lebaran. 
semoga di detik-detik terakhir Ramadhan ini kita bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. bukan memanfaatkan untuk sibuk berburu baju lebaran atau sibuk bergulat di dapur dengan ketupat dan opor ayam, tetapi sibuk beribadah, sibuk memanjatkan doa, meminta ampun, membaca Al-Quran, memperbanyak amalan sunah, dan lain sebagainya.
semoga Allah berkenan mempertemukan kita dengan Ramadhan berikutnya. aamiin..
lunch @Depok Beach
melanjutkan postingan sebelumnya. setelah kurang lebih satu jam kami menunggu datangnya jam 1 siang di area 0 Km Jogja, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. kami sengaja menunggu jam 1 siang untuk menuju Pantai Parangtritis agar kami tidak terlalu lama menunggu sunset di sana. perjalanan dari Jogja Kota ke Parangtritis kan memakan waktu sekitar satu jam, jadi perkiraan kami akan sampai di sana jam 2 siang. dari jam 2 siang sampai sunset datang kan tidak terlalu lama tuh. cukup lah untuk bersenang-senang dulu dengan pantai.. :)
kami mengambil jalan ke arah Pantai Depok. niatnya sih supaya tidak bayar karcis masuk Pantai Parantritis. tapi ternyata di jalan menuju Pantai Depok juga ada penjaganya. tetap bayar doong. hehehe... lalu karena Pantai Depok sudah di depan mata, maka kami singgah dulu sejenak di Pantai Depok. ingin tahu saja apa perbedaan Pantai Depok dan Pantai Parangtritis. padahal kedua pantai ini kan berdekatan, tapi kok namanya beda. dan inilah beberapa perbedaan antara kedua pantai itu yang bisa kutemukan:
  • Pantai Depok lebih ramai oleh tempat makan dan pasar, sedangkan Pantai Parangtritis sebaliknya
  • lebih aman bermain/berenang di Pantai Parangtritis karena pesisir pantainya sejajar dengan air laut. sedangkan di Pantai Depok dilarang bermain terlalu dekat dengan air laut, apalagi berenang, karena dari pesisir pantai ke air laut posisinya anjlok/tidak sejajar sehingga berbahaya untuk berenang di sana
  • tidak ada perahu nelayan yang terlihat di Pantai Parangtritis, sedangkan di Pantai Depok sebaliknya (aneh -_-")
  • sepertinya cukup tiga saja. yang lainnya sih hampir sama semua. :D bagi yang menemukan perbedaan lain silahkan share di kolom komentar yaa :)
banyaknya tempat makan di Pantai Depok membuatku tergoda untuk makan di sana *bilang aja lapar :P. kubilang "lapaar..." ke Ibank, eh ternyata Ibank juga merasakan hal yang sama denganku, lapar :D maka kami pun memilih tempat makan yang dekat dengan pantai supaya bisa makan sambil menyaksikan romantisnya ombak yang berlarian saling berkejaran :) tapi ada yang agak tidak asyik, lagi-lagi aku makan hanya berdua. sarapan berdua saja dengan Ulfah di Alun-alun Utara, dan sekarang makan siang juga berdua saja dengan Ibank di Pantai Depok. katanya sih Ulfah dan Ryan tidak lapar. mereka berdua lebih memilih bermain dan berfoto, dan hanya memesan minuman saja. hhh... jadi terbukti kan.. saya rakus. hehehe..
selesai makan, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Parangtritis. di tengah perjalanan, lagi-lagi aku tergoda untuk singgah dulu ke suatu tempat. berhubung dulu-dulu aku belum sempat mampir ke sana, maka kemarin kusempatkan untuk mampir dulu.
kemana kah kami?? penasaran?? ini dia foto-fotonya ;)
namanya bukit pasir, atau warga setempat biasa menyebutnya gumuk pasir. disebut bukit pasir karena memang pasirnya berbukit-bukit dan terhampar luas. nyaris mirip seperti padang pasir di Timur Tengah sana. mungkin ini miniaturnya kali ya. subhanallah...
kemarin juga ada yang sedang pemotretan di sana. tapi kami hanya melihat dari jauh. entah lah mereka kru model terkenal atau bukan. *saran: nanti kalau teman-teman ke sana dan melihat ada yang sedang pemotretan juga, samperin aja.. siapa tahu artis terkenal, apalagi kalau idolanya. kan bisa minta foto dan tanda tangan gitu. hehe... 
setelah puas berfoto di bukit pasir, kami kembali ke tempat parkir motor, sekalian numpang solat ashar dulu di penginapan si empunya tempat parkir. lalu kami bergegas menuju Pantai Parangtritis yang tinggal beberapa puluh meter lagi.
kami sengaja mencari tempat parkit yang paling ujung agar perjalanan ke tebing bisa lebih dekat. kelihatannya sih memang dekat. tapi ternyata jauhnyaaa... apalagi berjalan di atas pasir yang membuat langkah kami semakin berat. dengan susah payah kami pun sampai ke dekat tebing. tengok sana, tengok sini, kami bingung jalan mana yang bisa kami ambil untuk naik ke tebing dan mencari reruntuhan Candi Gembirawati dan gua. sempat putus asa juga tuh.. ah.. pokoknya, tak ada tebing, batu pun jadi. :P
trio kotak-kotak :D
di belakang batu besar itu aku menemukan jalan setapak yang sepertinya bisa dipakai untuk mendaki ke tebing. aku nekat ingin naik. pokoknya harus coba naik dulu. urusan bertemu atau tidaknya dengan candi dan gua itu mah belakangan. yang terpenting haus akan penasaran ingin memandang laut dari atas tebing terobati. karena aku nekat, Ibank pun nyusul. hihi.. akhirnya Ulfah dan Ryan juga nyusul deh. naik-naik ke puncak tebing.. tinggi-tinggi sekaliii :)
sesampainya di atas tebing, kurasa aku benar-benar harus mengurungkan niatku untuk mencari candi dan gua yang ada di tebing. karena sepertinya candi dan gua terletak di ujung tebing. itu artinya akan memakan waktu yang lama jika tetap ingin ke sana. sedangkan waktu sudah mulai sore, sunset pun sudah mulai menyembulkan wajahnya. hhh... mungkin lain kali jika Allah menghendaki, aku pasti akan sampai ke candi dan gua itu. 
perjalanan turun dari tebing
baca juga perjalananku ke Pantai Parangtritis sebelumnya di sini dan di sini. mau kaos Baron yang dipakai Ulfah?? hubungi Famysa Collections (08997185407). tersedia dengan berbagai warna dan ukuran :)

selanjutnya akan ada sunset looh.. see you...

SELAMAT HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
DIRGAHAYU INDONESIA!!
sebagai pemuda-pemudi Indonesia, mari kita isi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat dan berdaya guna bagi agama, bangsa, dan negara :)


by. si Famysa, semangat'45!

Selasa, 14 Agustus 2012

Vredeburg and 0 Km

setelah satu minggu dipusingkan oleh UAS, akhirnya tanggal 10 Juli lalu aku dan Ulfah pergi ke Jogja. Ulfah yang memang sebenarnya ingin liburan di Jogja terpaksa harus menemaniku UAS dulu di Semarang. untung UASnya hanya satu minggu ya, Ung.. kalau lebih lama lagi, bisa-bisa Uung jamuran di kontrakan ditinggalin Teteh yang sibuk UAS. hehe..
keesokan harinya, tanggal 11 Juli, kami melancong ke beberapa tempat wisata di Jogja. eh kami tidak hanya berdua loh, tapi berempat. ada Ibank dan Ryan juga. Ryan itu pacarnya Ulfah. dia sengaja mengikuti Ulfah liburan ke Jogja pakai motor dari Indramayu. amazing deh.. kuat nian dikau, Ryan.. nyalinya gede juga, padahal masih anak kelas XII SMA. hehe *peace :P
oh ya, ngomong-ngomong soal Ryan, ada yang lucu deh bagiku. nama kakaknya Ibank, Ryan juga. ini kok kayak double date dua saudara. Ibank saudaraan sama Ryan, aku saudaraan sama Ulfah. hihihi *abaikan!
perjalanan pertama dibuka oleh Alun-alun Utara. aku dan Ulfah hanya mampir untuk sarapan saja di sana, makanya tidak foto-foto. gak asyik juga sarapannya cuma berdua. si cowok-cowoknya sudah pada sarapan di tempatnya masing-masing. habis kesiangan sarapan juga sih aku dan Ulfahnya.. sarapan apa coba jam 10.30?? sekalian makan siang itu mah. hhoho
tujuan selanjutnya setelah dari Alun-alun Utara adalah Museum Benteng Vredeburg (selanjutnya sebut saja Vredeburg, ok!). Vredeburg beralamat di Jalan Jenderal A. Yani nomor 6. kalian tidak tahu Jalan Jenderal A. Yani dimana? tidak usah pusing-pusing, karena jalan ini searah dengan Jalan Malioboro. cukup ikuti petunjuk jalan ke Malioboro saja, susuri Jalan Malioboro sampai habis, dan kalian akan menamukan Jalan Jenderal A. Yani deh. tengok ke sebelah kiri terus, pasti Vredeburg ditemukan. *nengok ke sebelah kiri terus nanti nyupirnya berabe dong :P *oh ya, kubilang tengok kiri terus karena Jalan Malioboro sampai Jalan Jenderal A. Yani satu arah.. ke arah matahari terbit #wew :P 
Vredeburg adalah sebuah benteng yang dibangun pada tahun 1765 oleh VOC di Yogyakarta selama masa kolonial VOC. dahulu Vredeburg dibangun oleh VOC sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan gubernur Belanda. Vredeburg berbentuk persegi, dan mempunyai menara pantau di keempat sudutnya. kini Vredeburg menjadi museum, di dalamnya berisi sejarah Yogya, lengkap dengan sejarah Universitas-universitas ternama di Yogya juga.
Vredeburg bersebrangan dengan Gedung Agung (satu dari tujuh istana kepresidenan di Indonesia). di sebelah Timur Vredeburg juga ada Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949.  
eh kelupaan... tiket masuk Vredeburg hanya Rp 2.000,00 saja loh. murmer meeen!! pada hari-hari tertentu juga Vredeburg menyewakan sepeda-sepeda onthel koleksinya. sayang kemarin kami datang bukan pada hari tertentu itu. higs *padahal lupa juga gak nanya hari tertentunya itu hari apa saja. hehe.. bagi yang tahu silahkan share di sini yaa :)
setelah bosan berkeliling Vredeburg, kami pun berjalan-jalan dulu di sekitar area 0 Km (baca: nol kilometer). sambil santai, sambil duduk-duduk, sambil foto-foto, sambil menunggu jam 1 siang datang juga. kenapa kok jam 1 siang kami tunggu-tunggu? karena pada jam 1 siang kami akan meluncur ke Pantai Parangtritis. bosan amat ya si aku posting Pantai Parangtritis mulu. wkwk.. tapi tenang.. kali ini tetap ada yang baru dan berbeda :) simak saja terus yaa! ^o^
 di sekitar 0 Km adalah tempat yang asyik untuk nongkrong atau sekedar foto-foto. tempatnya selalu ramai oleh wisatawan lokal maupun luar, pedagang, bahkan pengamen dan pengemis. di sekitar 0 Km ada Monumen Serangan Umum 1 Maret (latar belakang foto di atas!), Pos Indonesia, bank BNI, Gedung Agung, dan monumen/tugu batik (aku kurang tahu nama tepatnya apa, yang jelas di tugu-tugu itu ada gambar berbagai macam batik beserta penjelasannya). 
bagi pengunjung yang berjalan kaki menyusuri jalan Malioboro dan Jalan Jenderal A. Yani untuk berbelanja atau sekedar jalan-jalan, 0 Km bisa menjadi rest area. setelah capek berjalan kaki cukup jauh, pengunjung bisa duduk-duduk di bangku yang telah tersedia atau foto-foto di sekitar 0 Km. seperti yang kami lakukan itu tuh.. mejeng sambil narsis :D
mau tahu lebih banyak tentang Vredeburg dan 0 Km Jogja? datang saja langsung ke TKP. hihihi... atau minimalnya tanya Mbah Google saja deh, seperti yang sering kulakukan :D
see you pada postingan selanjutnya... akan ada bukit pasir dan sunset yang begitu mempesona looh :)
ki-ka: Ryan, Ulfah, aku ^o^

by. si Famysa, sayang adik :)

Jumat, 03 Agustus 2012

Garden Cupcake

di sela-sela kesibukan UAS kemarin, aku dan adikku, Ulfah, menyempatkan diri untuk bersenang-senang sejenak. pada tanggal 8 Juli, kami pergi ke Mall Paragon untuk melihat Garden Cupcake yang hanya tersisa satu hari lagi.
lucunya, aku mendapat info tentang Garden Cupcake ini dari temanku, Maya, yang ada di Jakarta. padahal aku yang tinggal di Semarang, kok malah aku yang ndak tahu ya. hehe *kurang gahol nih saya --" Maya mention aku di twitter, menanyakan tentang kebenaran Garden Cupcake. kubilang aku tidak tahu, tapi nanti akan kubuktikan kalau sempat. dan alhamdulillah sempat juga ternyata.. :D
begitu kami turun dari bus dan menginjakkan kaki di Mall Paragon, kaki-kaki yang lain pun tampak berseliweran memadati bagian depan Mall Paragon. tumben sekali. tidak biasanya Mall Paragon sepadat itu. apalagi ketika kami masuk, orang-orang semakin banyak, berkerumun di sekeliling cupcake yang telah ditata sedemikian rupa sehingga menjadi garden itu. ternyata adanya Garden Cupcake berhasil menarik perhatian pengunjung ya.. Mall Paragon mendadak penuh -_-
saking banyaknya orang yang lalu lalang nih, mau difoto di depan pintu masuknya saja kami jadi harus beberapa kali gagal maning gagal maning. foto Ulfah saja tuh yang bagus dan pantas mejeng di sini, sedangkan fotoku.. viewnya gak banget, akibat buru-buru dan asal jepret.
ketika melihat 4200 cupcake yang disulap menjadi garden itu, aku mengkhayalkan bahwa diriku hidup di sana, di dunia Garden Cupcake. warna-warna dan hiasannya saja seperti dunia dongeng yang sering nongol di TV. colourful and cheerful. unyu-unyu pisan deh pokoknya..
garden yang tersusun oleh 4200 buah cupcake ini juga mendapat rekor MURI loh. hebat ya.. idenya ada-adaa saja. tepuk tangan dong buat Fortune sebagai empunya hajat.. :)
selain pajangan Garden Cupcake, ada juga acara talkshow bersama pihak penyelenggara dan pameran kue buatan murid-murid Fortune. lihat tuh wedding tartnya! sungguh sesuatu lah.. bikin ngiler ingin mencicipi dan ingin segera menikah *eh :S
lama aku memperhatikan dan mengingat-ingat, aku jadi teringat sesuatu. Garden Cupcakenya mirip dengan taman Telletubbies yaa... hijaau terhampar luas.. ada jembatan, ada gula-gula, ada pohon-pohon yang unik, orang-orangnya juga unik. hihihi... yang agak aneh, kok di sana ada labu besar tanpa pohon, tergeletak begitu saja di tengah hijaunya garden. hmm... aku tidak tahu filosofi, maksud, dan tujuannya si labu itu -_-
aku jadi teringat sesuatu lagi.. nuansa hijau dan pink yang ada di tengah Garden Cupcake mengingatkanku pada Lina. Lina si pecinta hijau dan aku si pecinta pink sepertinya akan kegirangan jika datang ke Garden Cupcake bersama-sama. bagaimana tidak.. wong di sana warna yang mendominasi sepanjang mata memandang hanya pink dan hijau. kalau pun ada warna lain, paling-paling cuma sebagai figuran saja. pemeran utamanya tetap si pink dan si hijau. heheh 
di dalam foto di atas ini nih, noh di reklame sebelah Ulfah tertulis 'decorating with Jonathan Frizzy'. jadi maksudnya?? :O keren juga Mas Ijonk ya.. sekolahnya apa sih kamu, Mas, kok bisa mendekor cupcake-cupcake jadi garden yang cantik?
jika dilihat dari dekat, aku sedikit meragukan keaslian cupcake-cupcake itu. beneran gak sih semuanya itu cupcake dan bisa dimakan?? dicolek-colek pun teksturnya keras. bayangkan saja kue yang kelamaan ada di dalam kulkas. nah kerasnya seperti itu tuh.
karena penasaran, tanganku jadi iseng nyomot sedikit deh. sedikiiiit kook... lagian yang isengnya tanganku, bukan akuu. bwahahah alibi loo... :P lalu kucicipi deh. hmm... ternyata enak. manisnya pas. enak deh pokoknya. mungkin cupcake-cupcake itu sengaja dibuat keras karena harus tahan selama beberapa hari ketika pameran berlangsung.   
kue-kue yang dipajang di stand pameran sungguh menggiurkan, pemirsa... bentuk dan warnanya lucu-lucu sekaliiii... sayangnya kami hanya berhasil mengambil gambarnya beberapa saja. kalau semuanya sih ya repot juga, kebanyakan. :P
itu Borobudur makanan loh, cems.. bukan patung :D

by. si Famysa, PW banget di rumah :D

Mijn Vriend