tag:blogger.com,1999:blog-9082130830730548972024-03-29T12:43:22.141+07:00Jejak Si Miaw :-)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.comBlogger323125tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-35592012425290269832015-10-27T15:12:00.001+07:002015-10-27T15:12:19.266+07:00Selamat Hari Blogger Nasional<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Yayy!! Ini rekor terlamaku meninggalkan blog ini, 5 bulan lebih, <i>fantastic! </i>*padahal sungguh ini bukan hal yang patut dibanggakan :P</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5 bulan lebih meninggalkan rumahku ini, Jejak Si Miaw, tak terasa hari ini tiba-tiba bertemu dengan Hari Blogger Nasional. Teman-teman blogger banyak yang bersuka-ria merayakan momen ini, walau hanya dengan melempar status di berbagai media sosial. Tapi aku... Hmm... Rasanya aku malu untuk sekedar <i>nyetatus </i>Selamat Hari Blogger Nasional. Apa-apaan kan, <i>wong </i>aku sedang cuti panjang dari dunia blogger. Iya, selama 5 bulan lebih ini aku sama sekali tidak pernah menyentuh rumahku sendiri, apalagi mengunjungi rumah orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lagi-lagi, alasannya klasik, seperti yang sudah-sudah, atau seperti alasan kebanyakan blogger, yaitu tidak sempat a.k.a tidak ada waktu a.k.a malas. Intinya itu sih. Adapun alasan lainnya ya itu sih sebagai alasan penunjang aja, hehe..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku masih sangat ingat, aku terakhir menulis postingan blog pada tanggal 15 April lalu. Setelah itu, datang berbagai situasi dan kondisi yang membuatku malas ngeblog. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, aku sakit pasca imunisasi di usia kehamilanku ke-3 bulan, lumayan lama, lebih dari 2 minggu. Awalnya hanya batuk-pilek biasa. Lama-lama demam, lemas, bahkan diare panjang. Dalam sehari aku bisa BAB -gak normal- minimal 6 kali. Sudah lah sedang demam, tapi harus bolak-balik kamar mandi dan menyentuh air terus, jadi lah demamnya semakin lama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua, setelah sembuh dari sakit panjang, laptop yang biasa kugunakan ngeblog <i>nge-hang. </i>Sudah diinstal ulang pun tetap saja lemot. Mungkin karena faktor U dan mungkin karena dia sudah lelah diforsir terus untuk Sakola Printing, akhirnya dia ingin diperlakukan secara khusus. <i>Well, </i>akhirnya hanya ada 1 laptop yang bisa digunakan secara aktif, dan laptop itu lebih diprioritaskan untuk operasional Sakola Printing. Laptop pribadiku sendiri tidak bisa digunakan leluasa karena kabel <i>charger-</i>nya sudah rusak, biasa kusebut dia <i>charger </i>senggol-bacok, hahaha... Karena bergeser atau tersenggol sedikit saja, ya sudah, laptopnya mati. Maklum, batre laptopnya sudah lama wafat. Laptopnya juga sudah tua, sudah dari 2009 dia bersamaku, wajar kalau sekarang dia sudah tidak setangguh dulu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketiga, kesibukan mengurus Sakola Printing dan Famysa Batik & Handmade benar-benar mengalihkanku dari dunia ngeblog. Apalagi di Sakola Printing, hari demi hari, pelanggannya makin ramai, orderannya makin numpuk, sedangkan sampai saat ini belum ada karyawan tetap, hanya ada beberapa orang yang biasa dipanggil untuk bantu-bantu pekerjaan fisik. Untuk pekerjaan non fisik (desain, depan laptop) tetap saja masih ditangani aku dan suami. Ternyata sangat tidak mudah mencari karyawan yang mumpuni di kampungku sini. Kampung dasar yaa -___-</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keempat, perutku semakin membesar. Semakin tua usia kandungan, semakin besar perut, tentunya semakin beragam keluhan-keluhan yang datang. Keluhan-keluhan itu yang membuatku semakin melupakan blogku. Bahkan pekerjaan di Sakola Printing dan Famysa pun perlahan-lahan aku kurangi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang, entah kenapa aku ada kemauan untuk menulis postingan ini, hahaha... Alhamdulillah beberapa minggu yang lalu Sakola Printing membeli laptop baru, laptop yang spesifikasinya lebih baik dari laptop-laptop koleksi Sakola Printing lainnya :D Sekarang saja aku menulis sambil selonjoran dan senderan. Ah senangnyaa bisa menulis lagi di laptop tanpa duduk lesehan atau duduk di kursi ala-ala orang kantoran, daan tentunya tanpa repot colok-colok kabel <i>charger</i>... Hihihi...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oh iya, teman-teman, beberapa hari lagi insya Alloh bayiku akan lahir ke dunia ini :) HPL-nya sih tanggal 30 Oktober besok. Tapi sampai hari ini sepertinya aku masih belum mendapat tanda-tanda mulas akan melahirkan, hehehe... Mohon doanya yaa supaya persalinanku nanti lancar.. Aku dan bayiku diberi kekuatan dan kesehatan, aamiin ^^</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga sajaa mulai hari ini aku bisa konsisten ngeblog lagi, bisa ikut meramaikan dunia blogger lagi, bisa ikut lomba-lomba ngeblog lagi, bisa ikut event-event blogger lagi, hihihi... Dan oh iya, semoga jugaa aku bisa merealisasikan wacanaku yang mau membuat blog khusus untuk anakku. Kan biar unyu bin kekinian yaa, hahaha :P</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudah dulu yaa... <i>bubye :* :*</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
by. si Famysa, si perut semangka, kaki gajah, gaya pinguin :P</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-41666228602616610812015-04-15T16:12:00.000+07:002015-04-15T16:17:06.900+07:00Nyamannya Berkendara Dengan Vario 125 eSP<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYv4Envs5qnnqRVckPCQrQa_eIu4xHYMJMk5QdAb2RWg68BFeZ9e-V1YVRYTdb2ouLEW7rHbjwgKS9zZQvh60xUSAzdVxZkswODlMMIAhfy9SMc0qx1Hal_a1rEqhvvT5jKDL3iYFHVv0K/s1600/esp1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYv4Envs5qnnqRVckPCQrQa_eIu4xHYMJMk5QdAb2RWg68BFeZ9e-V1YVRYTdb2ouLEW7rHbjwgKS9zZQvh60xUSAzdVxZkswODlMMIAhfy9SMc0qx1Hal_a1rEqhvvT5jKDL3iYFHVv0K/s1600/esp1.JPG" height="266" title="Nyamannya Berkendara Dengan Vario 125 eSP" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
“Beneran, Fa, dari Semarang pulang ke Subang bawa motor? Hebat
bangeet... Jagoan ih!”</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Yuhuu... Selalu begitu respon yang kudapat dari teman-temanku setelah mereka
tahu aku pulang bawa motor. Sebenarnya bukan aku yang bawa. Aku sih tinggal
bonceng doang. Yang bawa <i>mah </i>Ibank, sahabat yang sekarang jadi suamiku
:D<b> <o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Aku mulai berani pulang-pergi Subang-Semarang pakai motor sejak
liburan kuliah semester pertama. Niatnya supaya irit ongkos dan supaya di rumah
ada kendaraan sendiri. Akhirnya, jadi ketagihan deh pulang-pergi pakai motor.</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Kalau kata teman-teman aku dan Ibank yang jagoan, sebenarnya itu tidak
100% benar. Jagoan yang sebenarnya adalah motorku, si BePink (Beat jadul) dan
si Beureum (Vario 125 <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a> edisi pertama). Selama 3,5 tahun pulang-pergi
Semarang-Subang, aku lebih banyak menghabiskan perjalanan bersama si BePink.
Baru di bulan-bulan terakhir kuliah saja aku membawa si Beureum. Apakah ada
bedanya? Tentu saja, ya, banyak malah! Bedanya, Vario 125 <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a> lebih
nyaman dari Beat jadul atau tidak? Tentu saja lebih nyaman dong! </div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0AA3UpZhAnsQEXwNdf9IT1ezRGWM5TkGhZ6sNmaomt9UitzzTrQ1m07yvDHkA3XcdA4RRgL9YZAOox-AqoigfOuOBmwWLqHHEIvh8kpMLcFl159QMvoh-YVw1qJ01GeXBEwTzxRR9N0Nc/s1600/esp2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0AA3UpZhAnsQEXwNdf9IT1ezRGWM5TkGhZ6sNmaomt9UitzzTrQ1m07yvDHkA3XcdA4RRgL9YZAOox-AqoigfOuOBmwWLqHHEIvh8kpMLcFl159QMvoh-YVw1qJ01GeXBEwTzxRR9N0Nc/s1600/esp2.JPG" height="400" title="Nyamannya Berkendara Dengan Vario 125 eSP" width="266" /></a></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Sejak jaman <i>baheula, </i>sejak aku masih SD, Bapaku selalu memakai
Honda. Dari jamannya Honda Legenda, Astrea, motor dinasnya pun Honda Win,
hingga kini Honda sudah mengeluarkan motor dengan <b>teknologi pintar, </b>Bapa
selalu setia dengan Honda. Bisa dibilang Bapa adalah pecinta motor Honda. Semua
motor yang pernah dimiliki Bapa adalah Honda. Akibatnya, aku jadi ketularan
cinta Honda juga deh. Beberapa motor Honda yang pernah kujajal sejak aku bisa
mengendarai motor adalah: Beat edisi kedua, Vario edisi pertama, Vario CBS,
Scoopy dan Spacy edisi pertama, hingga motorku sekarang, Vario 125 <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a> edisi pertama. Sempat juga mencoba motor New Beat <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a> kepunyaan sepupu. Ya,
semuanya motor <b>matic</b>, karena aku hanya bisa mengendarai <b>matic</b> :P</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Waktu masih motoran jarak jauh pakai Beat, satu kelemahannya yang
paling terasa adalah cepat sakit punggung dan sakit pantat. Akibatnya, badan
pun akhirnya pegal-pegal. Minimal sehari setelah menempuh perjalanan jauh, aku
harus istirahat total untuk menghilangkan pegal-pegal di badan. Mungkin karena
ukuran jok Beat yang mungil jadinya mudah terasa sakit. Selain itu, ukuran
bagasi Beat yang juga mungil agak menyulitkanku membawa banyak barang. Di
bagasi hanya bisa memuat jas hujan, sedangkan barang lainnya jadi harus
disimpan di depan semua. <i>But, </i>si Beat ini cocok banget buat pengendara
motor pemula. Ukurannya yang mungil dan beratnya yang ringan sangat membantu
para pemula, seperti aku dulu :D Kalau pengendara pemula jaman sekarang sih
lebih enak lagi ya, sekarang kan Beatnya sudah dilengkapi dengan <b>teknologi
pintar <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a>. </b>Bawanya makin mantap tuh, tarikan dan desainnya juga makin oke!
Aku sudah coba loh! Lewat jalan berlubang menuju rumahku tidak terasa, joknya
empuk sih, tarikannya <i>ngageleser </i>kalau kata orang Sunda bilang <i>mah </i>:)
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSuAG3Pk0icO9PaGhg8alszDNxGi2YruTBXYua4EMQOAbILu0IBDcoZig6zP9DsSJLzeaPEpx1Sn560KgIugT_oKg2n5q2LE5NcPJykfZUcY2PHOBLKKNKt3kaRp2wopaNU6QapTDn0xfW/s1600/esp6.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSuAG3Pk0icO9PaGhg8alszDNxGi2YruTBXYua4EMQOAbILu0IBDcoZig6zP9DsSJLzeaPEpx1Sn560KgIugT_oKg2n5q2LE5NcPJykfZUcY2PHOBLKKNKt3kaRp2wopaNU6QapTDn0xfW/s1600/esp6.JPG" height="290" title="Nyamannya Berkendara Dengan Vario 125 eSP" width="400" /></a></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Dulu, motor Vario dengan motor Beat itu lebih irit motor Beat. Makanya
saat ditawari bertukar motor oleh Bapa (dengan Vario 125 <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a>), aku agak
mikir dua kali. Aku kan memilih pulang-pergi Subang-Semarang pakai motor agar
irit. Lah kalau pakai Vario lebih ngorot? Hmm..</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Ternyata eh ternyataa.... Setelah dicoba, aku dan Ibank terkejut. Saat
perjalanan pulang dari Semarang ke Subang, kami baru <i>ngeuh </i>bahwa
ternyata kami hanya isi bensin dua kali Rp 25.000. Jadi, sejalan
Semarang-Subang hanya menghabiskan biaya Rp 50.000 (sebelum harga BBM naik) saja.
Sesampainya di rumah, bensinnya masih ada 3-4 strip lagi! Uwow! Padahal
biasanya waktu pakai Beat, kami menghabiskan biaya bensin sebesar Rp 60.000
(sebelum harga BBM naik), dan sampai rumah sudah skarat di zona merah bensinnya.</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Selain pemakaian bahan bakar yang lebih irit, perbedaan lain yang
terasa (seperti sudah kuceritakan sedikit di atas) adalah aku tidak lagi
gampang pegal, sakit punggung/pantat seperti waktu pakai Beat. Bagasinya yang luas (<i>helm in</i>) juga sangat berguna untuk menampung banyak barang. Tasku kan jadi lebih ringan, barang di bagian depan juga tidak kepenuhan. Dengan kelebihan si Beureum ini, waktu perjalanan
Semarang-Subang jadi lebih singkat 1-1,5
jam dari biasanya karena kami tidak lagi banyak beristirahat akibat pegal. Kami
berhenti/istirahat hanya ketika makan dan sholat saja. Sesampainya di rumah,
tidak ada istilah <i>motor leg </i>lagi deh. Perjalanan jauhku jadi makin
nyaman dengan si Beureum, Vario 125 <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a>.</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio56dN0CnkbPuvbFnNO5bdE068RSwUxRT9QAquVBSdPdT8DFi-n3GrNz1MlUjCe6KnehKKZ_bbReZeUmFDyY8G5tCZuslm_fqvonS2Qnm7PcvVLlpFQUbpoZOBCitc8xOnhZdYEzqnkOMU/s1600/esp3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio56dN0CnkbPuvbFnNO5bdE068RSwUxRT9QAquVBSdPdT8DFi-n3GrNz1MlUjCe6KnehKKZ_bbReZeUmFDyY8G5tCZuslm_fqvonS2Qnm7PcvVLlpFQUbpoZOBCitc8xOnhZdYEzqnkOMU/s1600/esp3.JPG" height="400" title="Nyamannya Berkendara Dengan Vario 125 eSP" width="266" /></a></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Dulu, aku pernah pinjam motor Bibi (bukan Honda) dari Cikampek hendak
pulang ke Subang. Waktu itu aku hanya mengantongi uang Rp 50.000. Di tengah
perjalanan, aku sudah ketar-ketir karena bensin sudah mau habis lagi. Uang Rp
30.000 pun habis sejalan hanya untuk bensin (sebelum harga BBM naik). Padahal kalau
pakai Honda <b>matic </b>Rp 30.000 – Rp 40.000 (setelah harga BBM naik) itu
sudah bisa pulang-pergi Cikampek-Subang. Hoaah, motor <b>matic </b>lain bisa
bikin kantong mahasiswa jebol -_-</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Sekarang Km si Beureum (Vario 125 <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a>) menunjukan angka 45057,8
Km. Dalam waktu kurang dari 2 tahun, walaupun sudah menempuh jarak sejauh itu,
performa si Beureum tetap yahud. Yang berbeda hanya <i>body</i>nya yang sudah
tergores sana-sini (korban parkiran umum -_-). Mau tahu si Beureum sudah
membawaku kemana saja? Mari sama-sama baca kelanjutan <a href="http://www.blogdetik.com/">blog</a><i> post </i>ini ^^</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Jogja – Semarang, +/- 124 Km</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Semarang - Subang, +/- 433 Km</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Subang – Bandung, +/- 51 Km</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Subang – Cirebon, +/- 118 Km</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Subang – Cikampek, +/- 60 Km</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Belum lagi perjalanan dalam kota (antar kecamatan) yang tak jarang
jalannya rusak parah atau menanjak dan berkelok. </div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlyf6MNMT1nmnh3abgTJyrz0yIhLM7bHn4xvDxttcXL1IPiPXfXpeyALpYXJDSvYvJODECc6geF9d8yG1XZR_elWxNSlOkOG2m1o55e9b610rMwVyJipVFAK79C51XtMehq_fYJGXw_y8G/s1600/esp5.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlyf6MNMT1nmnh3abgTJyrz0yIhLM7bHn4xvDxttcXL1IPiPXfXpeyALpYXJDSvYvJODECc6geF9d8yG1XZR_elWxNSlOkOG2m1o55e9b610rMwVyJipVFAK79C51XtMehq_fYJGXw_y8G/s1600/esp5.JPG" height="266" title="Nyamannya Berkendara Dengan Vario 125 eSP" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Oh ya, saking iritnya si Beureum nih ya, sekarang aku jarang sekali
isi bensin. Setiap suami belanja ke Bandung, biasanya ia isi bensin Rp 30.000 (setelah
harga BBM naik) ketika berangkat. Pulang dari Bandung, tanki bensin masih
terisi lebih dari setengahnya. Dan setengahnya itu bisa bertahan sampai
seminggu kalau hanya kami pakai ke kecamatan sebelah setiap harinya. Benar-benar
deh <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a><b>, </b>si <b>teknologi pintar </b>karya Honda ini sangat membantu
penghematan dalam keluarga, hihihi.</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Usut punya usut, setelah aku kepoin website <a href="http://welovehonda.com/">welovehonda.com</a>, <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a><b> </b>adalah
singkatan dari <b>Enchanced Smart Power, </b>yaitu peningkatan daya tahan,
halus, serta lebih bertenaga. Tiga kelebihan utama dari <b>teknologi pintar <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a> </b>ini (yang semua orang pasti merasakannya) yaitu ekonomis, ramah lingkungan,
dan performa tinggi. <b>Matic </b>yang sekarang sudah ditanamkan <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a><b> </b>di
dalamnya diantaranya Vario 125 seperti si Beureum ini, Vario 150 (lagi mupeng
~~), all new Beat, dan all new PCX. Dan beritanya sih, mulai tahun 2015 ini <b>teknologi
pintar <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a> </b>akan diaplikasikan pada semua motor <b>matic </b>Honda. Kabar gembira
tambahan: tidak akan ada kenaikan harga pula! Duileeh enak banget ya... Aku
jadi membayangkan Scoopy si unyu-unyu pakai <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a>, bakal makin yahud deh
tuh! *ngiler :P</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<i>Well, </i>sebenarnya masih ada 10 keunggulan lain dari <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a>. Tapi
tidak bisa aku tuliskan di sini karena aku sendiri tidak terlalu mengerti
dengan berbagai nama/sebutan permesinan. Yang jelas, tiga kelebihan utama <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a><b> </b>(ekonomis, ramah lingkungan, performa tinggi) ini sangat-sangat-sangat aku
rasakan. *teman-teman pembaca <a href="http://www.blogdetik.com/">blog</a><b> </b>bisa kepo sendiri di website <a href="http://welovehonda.com/">welovehonda.com</a> yaa kalau ingin tahu tentang <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a><b> </b>selengkapnya. </div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9wGFAo4-GzMm69IKBVX5CDpPtixlCiEDMg0canAzWRVsqk-qWsn0KYsiJjrQQFSXcUHmDKxm84iy3nnd0Pzme_wG0RbG_8Pp879XUuGSk3nLUCK0TvMM6IwDRHsN6Kcs5mp4xPw0wErO4/s1600/esp7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9wGFAo4-GzMm69IKBVX5CDpPtixlCiEDMg0canAzWRVsqk-qWsn0KYsiJjrQQFSXcUHmDKxm84iy3nnd0Pzme_wG0RbG_8Pp879XUuGSk3nLUCK0TvMM6IwDRHsN6Kcs5mp4xPw0wErO4/s1600/esp7.jpg" height="256" width="400" /></a></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<i>Thanks </i>ya, Honda ^^</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Gimanaa... Masih ragu buat beralih ke <b>Matic </b>Honda dengan <b>teknologi
pintar <a href="http://welovehonda.com/hondasmarttechnology/">eSP</a></b>-nya? ;)</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<a alt="Honda Smart Technology" href="http://microsite.detik.com/minisite/hondasmarttechnology/" target="_blank">
<img src="http://o.detik.com/images/odetik_images/hondasmarttechnology250x250.jpg" />
</a></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com19tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-27911355521586918372015-04-10T21:34:00.001+07:002015-04-10T21:35:51.646+07:00Cara Menanggapi Curhatan Orang Lain<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Jadi, aku gak suka sama orang yang kalau curhat
total banget, pakai nangis segala, eh giliran aku curhat ekspresinya datar. Atau
orang yang kalau kita lagi ngomongin tentang dia, kerjaannya, kisah masa
lalunya, hatinya, dll, itu bisa curhat sampai malam, eh tapi giliran aku
curhat, dia nanggapin sambil lalu, sambil main hp pula. Jleb deh. Sakitnya tuh
di sini :(</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Kayaknya aku ini tipe orang yang sering dicurhatin
orang lain. Entah itu sama teman biasa, teman dekat, sahabat, keluarga,
tetangga, bahkan orang yang baru ketemu di bis pun tak jarang suka pada curhat
ke aku. Hmm, apakah aku ini punya wajah seorang psikolog? Atau kenapa ya? Kok banyak
yang buang keluh-kesahnya ke aku? Kan katanya, kata banyak teman, aku ini
judes, jutek, gak asyik. Tapi tetep aja jadi tempat curhatnya mereka. <i>Kumaha sih, haha..<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Mungkin teman-teman pembaca juga ada yang kayak
aku, jadi ‘tempat sampah’ banyak orang, heuu.. Nah, biasanya nih, apa yang
teman-teman rasakan kalau kita ‘si tempat sampah’ gak dianggap waktu curhat ke
orang lain? Apa lebih memilih diam, memendam sendiri, lalu curhatnya di blog
kayak aku? Atau gimana?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Yaa, gara-gara pengalaman sendiri, aku jadi
kepikiran pengen nulis tentang ini. Walaupun tidak terlalu berguna, setidaknya
bisa saling mengingatkan lah yaa tentang cara menanggapi curhatan orang
lain :D Ini <i>mah </i>berdasarkan
pengalaman pribadi aja, gak ada cuplikan dari mbah gugel, dari buku, apalagi
dari kuliahan :P<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: magenta;"><span style="font-size: large;">Bayangkan kita
sebagai dia (yang curhat)</span><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Buat aku si penyuka bacaan fiksi, aku <i>demen </i>banget bayangin apa yang sedang
aku baca seolah-olah nyata dan sedang kualami sendiri. Cara ini juga yang sering
aku gunakan kalau lagi dengerin curhatan orang, ngebayangin. Gak jarang aku
juga tanya detailnya, misal posisi tempat yang dia ceritakan, tokoh A, B, C
yang dia ceritakan, dll. Itu supaya aku gak salah ngebayangin, supaya
sedikitnya aku bisa menangkap ceritanya, jadi kan gak akan ‘jaka sembung bawa
golok, gak nyambung g*bl*k’. Dengan cara ini, pasti deh kita akan ikut terbawa
curhatannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: purple;"><span style="font-size: large;">Fokus sama
dia, hindari gadget dan hal-hal lain yang mengganggu</span><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Ini nih! Sering banget aku nemuin teman yang kalau
aku lagi curhat, dianya asyik sms-an mulu sama pacar, dianya asyik maenin hp
barunya, dianya asyik nonton K-drama favoritnya. Mending kalau akunya gak
diperhatikan gara-gara dianya emang lagi sibuk kerja, cari duit, garap
tugas/skripsi, oke lah kalau begitu <i>mah. </i>Lah,
kalau aku dicuekin gara-gara hal yang gak terlalu penting, yang masih bisa di-<i>replay, </i>kan sebel. Apalagi kalau ingat
waktu dia curhat dan kita selalu fokus sama curhatannya. Sisi ikhlas di hati
ini jadi dipertanyakan besar, hahah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-size: large;">Upayakan antusias,
atur nada bicara<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Coba bayangin, kita nangis depan dia, dia datar
aja. Kita meluapkan kekesalan depan dia, dia datar aja. Kita cerita bahagiaaa,
dia datar aja. Jadi, dia itu manusia apa tembok ya? Wkwk.. Kita <i>mah </i>jangan laah jadi kayak di ‘dia’
begitu. Padahal kan orang curhat sama kita itu untuk minta perhatian kita. Lha kalau
kitanya gak antusias, atau sedikitnya pura-pura antusias lah ya, pasti deh
orang itu bakal nyesel. Kalau kata orang Sunda <i>mah, hanas aing carita ka sia. </i>Gampangnya gini deh, misal dia
cerita sedih, ya kita nada bicaranya rendah, seolah ikut sedih. Misal dia
cerita bahagia banget, ya kita coba ikutan sumringah juga nada bicaranya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: magenta; font-size: large;">Dengarkan dulu
dia!<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Biasanya, orang curhat itu ya karena emang cuma
pengen curhat, cuma pengen cerita, gak pengen nerima saran, gak pengen nerima
omongan orang. Kita sebagai ‘tempat sampah’ ya ada baiknya dengerin aja dulu
curhatan dia sampai kelar. Baru kalau udah kelar kita boleh ngomong. Itu pun
kalau respon dianya baik (nerima omongan), kalau kita ngomong, dia kayak pasang
tameng (ngejawab mulu, nyangkal mulu) berarti itu <i>mah </i>cuma ingin didengarkan, ingin ada teman yang bisa mengerti dia.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: purple; font-size: large;">Berikan wejangan
yang sekiranya pas<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Pernah aku (belum lama ini) ada masalah, aku curhat
ke si A, gak taunya si A nyeritain masalahku ke orang terdekatnya (sebut aja si
B). Pas aku dan si A main ke tempat si B, si B nanya kenapa aku udah 2 minggu
lebih gak main ke tempatnya. Aku jawab aku kalau lagi ada masalah, lagi ada
yang dipikirin, gak suka kemana-mana, maunya di rumah aja, menyendiri. Eh dengan
gampangnya si B ngomong gini ‘ah kalau saya <i>mah
</i>ada masalah enaknya pergi, main, kemana aja.’ Dan gak lama setelah ngomong
gitu ke aku, si B curhat ke aku tentang masalah tetangganya, lalu bilang ‘si
anu sekarang jarang keluar rumah, badannya juga kurusan, lagi ada masalah sih
ya,’ dengan mimic keibaannya. Kan sedihh… Giliran aku curhat dianggap enteng,
dibilang ‘ah itu mah bukan masalah’. Higs.. Kita <i>mah </i>jangan begitu ya teman-teman.. Cobalah berikan perkataan yang
pas dengan situasinya. Atau kalau gak bisa ngomong, daripada salah ngomong,
mending diam aja lah, cukup pasang mimik ikut merasakan aja.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-size: large;">Berikan sentuhan/pelukan
kalau perlu<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Biasanya sih cewek yang yang suka peluk-pelukan,
hihihih… Senjata pamungkas kalau kita kehabisan kata-kata, ya bisa dengan
pelukan ini. Misal dianya lagi sedih, curhat ke kita, kita peluk deh. Pun kalau
dianya lagi bahagia, curhat ke kita, kita peluk juga tuh, ucapin selamat atau
apa gitu. Katanya kan berbagi kesedihan akan mengurangi kesedihan, berbagi
kebahagiaan akan menambah kebahagiaan :)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: magenta; font-size: large;">Kalau belum
bisa empati, belajar lah untuk simpati<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Intinya, nanggepin orang curhat itu… Kalau belum bisa
ikut menanggung bebannya (empati), yaa sedikitnya belajar ikut merasakan
(simpati) dulu deh. Merasakan senangnya atau sedihnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Naah, gimanaa? Gak ada salahnya kan dicoba.. Kita
yang sering jadi ‘tempat sampah’ pasti banyak rejeki looh, ahaha *ayat sesat
:P, tapi gapapa, buat motivasi aja, hehe..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i>Mangga </i>barangkali
ada tambahan lain, cems… ^^ <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
by. si Famysa, tempat sampah :P</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-14123125561681415032015-04-08T19:13:00.000+07:002015-04-08T19:15:11.949+07:00#ReboNyunda: Hobi Aneh; Nyabutan Bulu Soca<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Saha didieu nu gaduh hobi aneh cuung! Naon hobi
anehna? :D<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Pami abdi mah, hobi anehna nyaeta sok nyabutan bulu
soca. Duka timana ngawitanna, ti iraha, abdi teu emut. Abdi ngan emut hobi ieu
tos mulai ti nuju abdi kelas 5 SD keneh. Tiasa emutna teh gara-gara harita nuju
ngobrol sareng wali kelas di bangku handapeun tatangkalan payuneun kelas, si
ibu wali kelas nyarios kieu bari reuwas ningalikeun soca abdi, <span style="color: #7030a0;">“Neng Syifa ari eta bulu socana kunaon? Naha teu ayaan
sapalih kitu. Idiih malahan gundul ieu mah, Neng..” </span>Lah, abdi kan heran
nya.. Maenya ah bulu soca abdi gundul sapalih. Tapi pas abdi ngarampa soca teras
ngaca, eeh enya geuning bulu soca abdi teu ayaan. Hahaa..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Abdi teras nyarita ka si ibu yen abdi sok nyabutan
bulu soca wae. Pami socana arateul, pasti kedah nyabutan bulu soca. Pami teu
dicabutan, hayoh weeh arateulna moal ical. Abdi janten diseuseulan deh ku si
ibu :P Ku si ibu dicariosan bla bla bla, abdina teu emut deui cariosanna,
hehe..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Kadieukeunna, ti saprak sadar sok nyabutan bulu
soca gara-gara ibu wali kelas, abdi masiiih wae sok nyabutan bulu soca. Kelas 6,
kelas 1 dugi kelas 3 SMP, kelas 1 dugi kelas 3 SMA, salami kuliah, malahan dugi
ayeuna, abdi masih ngagaduhan hobi aneh nyabutan bulu soca ieu. Tuda ge teu
raoseun, soca teh arateul pami bulu socana teu dicabutan. Janten weh bulu soca
abdi tara leres, aya nu panjang, aya nu pondok, aya nu leubeut, aya nu carang. Pami
ibarat waos tea mah sapertos waos gingsul.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Rekor bulu soca abdi nu dicabutan pangseueurna
pernah dugi ka 37 <i>helai </i>(sawaktos, sasoca
wungkul). Canggih kan? Haha :P Abdi kadang sok mikir geuningan bulu soca abdi
ayeuna mah tara seep deui sapertos nuju kelas 5 SD kapungkur nya. Hebat lah
produksi bulu socana, cabut hiji <i>tumbuh </i>sarebu
cigana mah nya :P Ngan nya eta tea, bulu soca abdi janten gingsul sareng jegreg
ka payun, teu aya lentik-lentikna deui.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Pernah nuju kuliah, duka pas semester sabaraha mah,
abdi bade diliput ku mahasiswa nu nuju milarian bahan tulisan nu temana hobi
aneh. Abdi diusulkeun ku rencangan abdi ka mahasiswa nu bade ngaliput eta. Saurna
mah anjeunna (mahasiswa eta) resepeun ka hobi aneh abdi, haha.. Tapina tapina…
Duka atuh nya kamana nu bade ngaliputna teh. Teu cios weh ujung-ujungna mah *<i>siandelo! </i>:P<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Upami para kanca sadaya sih naon hobi anehna? :D</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
by. si Famysa, rada seueul euy --</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-71887983428263587092015-04-07T19:50:00.000+07:002015-04-07T19:56:02.412+07:00Miss The Past<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Hello, April… <i>How
are you? </i><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Tiga hari pertama di bulan April ini, kondisi
badanku gak karuan. Aku kedinginan sepanjang hari, padahal cuaca sedang <i>hot-hot</i>nya bukan? Menjelang duhur, aku
semakin kedinginan. Tepat jam 12 siang, bukannya siap-siap sholat duhur, aku
malah pergi ke kamar, berbaring dibalut selimut. Rasanya dingin sekali. Aku seperti
orang sakit. Hanya saja hanya dingin dan mual yang aku rasakan, tidak ada
keluhan lain seperti pusing atau demam seperti yang biasanya menyerang orang
sakit. Entah kenapa, aku juga gak tahu. Yang jelas, kedinginanku semakin
menjadi kalau aku keramas. Sejak diserang kedinginan itu, sekarang aku jadi
jarang keramas deh, agak parno sih, haha..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Lalu tiga hari berikutnya, setelah tidak kedinginan
lagi, aku pergi-pergian setiap hari. Waktu di rumah, di depan laptop jadi
berkurang deh, makanya gak ada postingan selama 6 hari belakangan ini *alibi :P.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Di tiga hari pertama bulan April, aku semakin susah
makan, bahkan berlanjut sampai sekarang. Makan ini gak enak, itu gak enak. Padahal
intensitas ‘kelaparan’ semakin bertambah. Lapar sedikit saja, tapi tidak ada
makanan yang bisa kumakan, aku bisa langsung lemas. Badanku seperti bergetar. Yaa
seperti orang kelewat makan biasanya. Bedanya, serangan itu bisa datang sebelum
jam 12 siang. Kalau aku sedang normal <i>mah
</i>serangan itu paling-paling datang jam 3-an.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Yang kuinginkan saat susah makan akut di tiga hari
pertama di bulan April ini adalah rujak buah-buahan masam. Oh sampai saat ini
aku selalu membayangkan bisa <i>ngerujak </i>manga
muda. Enak kali yaa… Sayangnya kehamilanku tidak bertepatan dengan musim manga,
huhu.. Tak ada mangga, belimbing pun jadi deh. Alhamdulillah pohon belimbing di
kebun belakang rumah sedang berbuah lebat. Tiap hari aku jadi bisa makan yang
masam.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Di tiga hari pertama di bulan April ini, selain
kondisiku yang kacau, hatiku juga jadi sangat mellow. Tiba-tiba waktu <i>ngerujak </i>sama Ibank, aku teringat
masa-masa sulit yang keluargaku lalui dulu. Tiba-tiba aku cerita pada Ibank…<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Dulu aku setiap hari ikut Bapa mengantar kue ke
beberapa rumah sekecamatan ini. Waktu itu ada program –dari kecamatan, kalau
tidak salah- bagi-bagi kue sehat ke beberapa keluarga terpilih. Keluarga terpilih
itu adalah keluarga yang memiliki anak kecil, namun kurang mampu. Jadi lah ada
bagi-bagi kue sehat ini sebagai pengganti jajan anak-anak mereka. Kuenya tiap
hari beda-beda. Yang kuingat beberapa diantaranya adalah bolu kukus,
buras/arem-arem, lemper, bakpao, kue naga, kue putri ayu, risoles. Semuanya enak-enak,
semuanya besar-besar ukurannya, semuanya dibuat <i>high quality, </i>gak ngasal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Setiap hari aku, Mamah, dan Bapa membungkus kue-kue
itu. Rumah kami selalu penuh oleh kue. Aku juga jadi bisa makan kue-kue enak
itu setiap hari, kalau ada sisa, atau kalau ada rumah tujuan yang kosong
(penghuninya tidak di rumah). Motor Bapa, depan, belakang, penuh oleh kue-kue
itu. Aku biasanya duduk di depan, berdesakan dengan kresek besar berisi kue. Entah
ke desa mana saja kami pergi, aku tidak ingat. Yang kuingat hanya jaauuuuh
sekali… Panas… Berdebu… Masuk ke kebun tebu… Melewati banyak sawah dan jalanan
jelek. Ah. Kadang aku merengek capek pada Bapa. Tapi entah kenapa Bapa selalu
membawaku pergi setiap aku ingin ikut, padahal aku sering mengeluh, hehe..
Awal-awal perjalanan, aku masih bisa turun dari motor, ikut Bapa mengetuk pintu
rumah ke pintu rumah. Kadang ada juga penghuni satu atau dua rumah yang
mengajak Bapa mengobrol dulu, menyuguhi kami makanan dan minuman. Aku senang
ketika aku bertemu dengan makanan dan minuman, tapi aku juga tidak senang
karena jika Bapa mengobrol dulu, biasanya kami akan pulang larut. Tapi di
tengah perjalanan, apalagi menjelang akhir, aku sudah tidak <i>mood, </i>aku akan tetap duduk di motor dan
menyuruh Bapa cepat-cepat, jangan mengobrol dulu, haha.. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Aku ingat sekali.. Saat aku mengeluh capek dan
lapar pada Bapa, Bapa berhenti di warung dan membelikanku air mineral. Padahal aku
kan lapar, aku ingin makan, ingin jajan, bukan ingin minum. Tak jarang aku
ngambek pada Bapa, hehe.. Tapi seingatku Bapa tidak pernah memarahiku.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Tanpa sadar, aku pun menangis sambil <i>ngerujak. </i>Mellow banget yaa :(<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Jujur, aku sangat merindukan masa-masa itu. Masa-masa
dimana Bapa dan Mamah saling menguatkan walau kondisi ekonomi kami pas-pasan,
bahkan mungkin kekurangan. Masa-masa dimana kami selalu bersama setiap hari. Masa-masa
dimana Bapa selalu menjadi Bapa yang rendah hati, Bapa yang tidak banyak omong,
Bapa yang mengajarkanku banyak hal. Aku rindu semuanya. Jika dulu aku tahu ternyata
kekayaan hanya akan memisahkan kami, aku pasti akan lebih memilih tetap seperti
dulu. Hidup serba kekurangan, tapi tidak kekurangan kasih sayang dari kedua
orang tua. Dan seandainya aku bisa melakukan pertukaran, aku ingin menukar masa
sekarang dengan masa laluku. Aku ingin orang tuaku bersama kembali. Dengan begitu,
tidak akan ada masalah demi masalah yang datang silih berganti akibat
perceraian mereka.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Tiga hari pertama di bulan April ini, aku teringat
pada dua buah CD berisi foto-fotoku waktu pesantren di Daarut Tauhiid. Aku ingat,
di CD itu ada foto waktu aku diwisuda. Aku, Mamah, Bapa, adikku, Aa Gym, dan Teh
Ninih; ya, aku ingat ada foto ini! Itu berarti hanya di CD itu lah aku punya
foto lengkap bersama keluargaku. Karena pasca bercerai, Mamah membuang semua
foto Bapa, aku jadi tidak punya lagi foto masa kecil bersama Mamah dan Bapa,
higs..</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Aku terus mencari CD itu. Seisi rumah kuobrak-abrik
demi mencari CD itu. Tapiii… Hasilnya nihil. Aku lupa dimana menyimpannya. Memang
sudah lama sekali aku tidak pernah membuka CD itu. Kapan terakhir kalinya saja
aku sudah lupa. Higs.. Dimana yaa? Adakah yang bisa membantuku? Aku sangat berharap
bisa menemukan CD itu :’(<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
by. si Famysa, rindu...</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-56791142474956110662015-03-31T20:46:00.000+07:002015-03-31T20:49:23.669+07:00Kembali Memoderasi Komentar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Dulu, saat awal punya blog ini, aku
tidak tahu ada moderasi komentar. Boro-boro moderasi komentar sih, kolom
komentar di setiap postingannya saja aku tidak tahu, ternyata di blog bisa
saling komentar seperti di media sosial lainnya juga aku waktu itu belum tahu,
wkwk... Saat ada orang-orang yang komen di blogku, aku terkejut. Waah kok bisa
sih ada yang baca blogku sampai komentar pula, haha.. Padahal waktu awal
ngeblog aku cuma ingin menulis, menulis apa saja, anggap saja blog adalah <i>diary </i>yang tidak menghabiskan biaya beli
dan menghabiskan tempat untuk menyimpan <i>diary-diary
</i>tersebut. Dulu aku sama sekali tidak pernah mempublikasikan postinganku di
media sosial lainnya, apalagi gabung di komunitas blog, nggaa :D<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Lalu setelah aku paham bagaimana
caranya komen-komenan di blog, aku mulai sering mengunjungi blog orang lain.
Dulu aku hanya mencari-cari blog yang menarik dengan cara <i>searching </i>di Google. Kalau menarik, aku akan komentar di sana.
Selanjutnya, aku juga mulai mengerti caranya <i>follow-follow</i>an blog. Dari situ, aku mulai rutin membaca blog-blog
menarik tersebut.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Hingga suatu hari, ada yang komentar
di blogku, dia menawariku gabung di suatu komunitas blogger. Aku penasaran,
maka gabung lah aku ke komunitas itu di grup <i>facebook</i>nya<i>. </i>Dan sejak
aku gabung dengan komunitas blogger, aku semakin sering komen-komenan dengan
teman blogger lain.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Seiring berjalannya waktu, semakin
banyak aku menulis di blog, muncul deh tuh komentar berbahasa Inggris,
sepertinya memang dari luar negeri. Awalnya aku senang. <i>Ya jelas senang lah ya, namanya juga masih awam di dunia per-blog-an,
dikiranya bener aja gitu yang komen itu emang mau temenan sama aku kayak
teman-teman blogger di Indonesia lainnya, kan girang bin bangga punya teman
blog dari luar negeri, ahaha :D </i>Tapi lama-lamaa, kok <i>yo </i>makin banyak mereka –orang luar- yang komentar di blogku, di
postingan manaa aku sudah lupa, yang jelas itu di postingan lawas semua. Bahkan
semakin hari, yang komentar itu <i>anonim, </i>buanyaak...
Belum lagi web-web jamu-jamuan yang rutin komentar juga di blogku. Kebanyakan,
hampir 90% deh, mereka itu komennya gak nyambung dengan isi postingan yang
kutulis. Kan nyesek ya.. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Aku jadi mikir, apa mereka ini <i>spammer </i>seperti email-email yang masuk
ke kotak spam? Maklum waktu itu aku masih belum mengerti. Aku tidak tahu bahwa
di dunia blog juga ada komentar-komentar spam seperti email spam. Hmm...
Akhirnya setelah banyak baca sana-sini, aku mendapat pencerahan. Mereka itu
memang <i>spammer. </i>Aku juga jadi
mereparasi blogku agar komentarnya bisa dimoderasi terlebih dahulu sebelum
tampil di postingan. Ini terinspirasi dari banyak teman blogger yang setiap
kali aku komentar di <i>blog post</i>nya,
pasti ada tulisan begini ‘komentar akan terlihat setelah disetujui’, atau
‘komentar ada akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum terlihat’. Jadi ikutan
deh, hihih..<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Lumayan lama aku mengaktifkan
moderasi komentar di blogku. Komentar-komentar bernada spam akan langsung
kuhapus. Dan ternyata, komentar-komentar spam itu semakin banyak datang saat
aku tidak pernah menyentuh blogku. Banyaaak sekali.. Bisa sampai puluhan
(setiap kali aku mengecek dasbor blog). Tapi untung lah aku mengaktifkan
moderasi komentar. Setidaknya walaupun blognya tidak <i>update, </i>teman-teman pembaca atau yang mau komen tidak risih melihat
banyak komentar spam di postingan blogku.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Di tahun ini, aku mulai aktif ngeblog
lagi. Terhitung sejak Januari lalu, blogku hampir setiap hari <i>update.</i> Walupun tidak menulis postingan,
setiap harinya aku pasti membuka blogku untuk sekedar menampilkan komentar yang
dimoderasi. Laluu, ada seorang teman blogger yang menyarankanku untuk tidak
mengaktifkan moderasi komentarnya. Katanya itu agak menyulitkan dan kurang
memuaskan bagi yang komennya. Katanya alangkah lebih baik kalau komentarnya
langsung tampil saja. Hmm... Aku <i>rada </i>pikir-pikir.
Hingga akhirnya aku pun luluh. Aku menonaktifkan moderasi komentar. Aku pikir
begini, <i>ah sekarang blognya selalu update
ini, kan gak akan ada komentar spam yang masuk kalau blognya selalu update </i>(itu
menurut sebuah artikel yang aku baca). <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Sepertinya baru satu bulanan ini aku
menonaktifkan moderasi komentar di blogku. Iya gak sih? Hehe.. Dan kalian
tahuu? Akhir-akhir ini (sekitar semingguan ini), ada beberapa komentar spam
yang masuk ke blogku lagiii... OMG! Bisa saja yaa para <i>spammer </i>itu mencuri-curi kesempatan komentar di blog kita. Padahal
blogku setiap hari <i>update. </i>Kok bisa
blogku kebobolan <i>spammer </i>lagi?
Harusnya <i>update </i>seperti apa sih agar <i>spammer </i>tidak lagi menghampiri?<i> </i>Apa harus setiap saat <i>update? </i>Ckck.. Ternyata <i>spammer </i>itu bisa datang kapan saja.
Seperti sampah. Walaupun bukan kita yang membuang sampah sembarangan, tapi tak
jarang kita kena dampaknya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Untuk memproteksi blogku dari para <i>spammer </i>tersayang, maka mulai detik ini
aku akan mengaktifkan moderasi komentar lagi. Agar para <i>spammer </i>tidak bisa muncul seenaknya, agar para <i>spammer </i>bosan komen di blogku. Kan repot juga kalau harus menghapus
komen-komen spam yang sudah muncul di postingan ya.. Lebih enak kalau masuk ke
kotak moderasi, tinggal tandai, hapus deh. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Jika ada teman-teman yang keberatan, <i>it’s ok! </i>Kalian tidak komen di blogku
lagi juga gak apa-apa kok :P Lebaynya, daripada <i>spammer </i>ikutan nongol, lebih baik tidak ada yang komentar sekalian
deh. Bukan kenapa-napa, risih saja lihatnya. Aku juga tukang dagang kok, aku
juga tukang promosi kok, tapi ya gak pakai cara <i>nyepam </i>juga kaleee!! Media jualan dan media promosi kan banyak.
Kalau gak mampu pakai media yang berbayar, yang gratisan juga banyak kok.
Halal, beretika, gak usah pakai <i>nyepam </i>di
rumah orang yaa.. :) ^^</span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Ya sudah, segini saja curhatnya.
Selamat berakhir Maret, teman-temaan.... ;) <i> </i> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">by. si Famysa, <i>bye spammer!</i></span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com31tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-68414042987050663242015-03-30T19:45:00.000+07:002015-03-30T20:01:20.679+07:00Cinta Buta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Cinta buta, adakah? <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Kata orang semua cinta itu buta. Kata orang, orang
yang sedang saling jatuh cinta itu serasa dunia hanya milik berdua, yang lain
hanya numpang. Kata orang, orang yang sedang jatuh cinta itu tak tahu benar,
tak tahu salah, bahkan tai kucing pun rasanya seperti coklat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Bagaimana dengan aku?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Aku bukan anak baik. Aku bukan gadis soleha. Aku
bukan anak penurut. Aku tergolong ke dalam remaja pada umumnya, remaja bebas,
remaja tak tahu aturan. Pacaran, pedekate sana-sini, tepe-tepe kiri-kanan,
selingkuhin pacar, putus nyambung, gonta-ganti pacar. Yaa seperti itu lah.
Pergaulanku ternyata sangat membentukku.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Aku mengenal cinta monyet sejak kelas 2 SD. Wow!
Ternyata bukan anak jaman sekarang saja sih yang sudah mulai cinta-cintaan dari
bangku merah-putih, aku anak jaman dulu pun sudah cinta-cintaan dari kelas 2
SD. Haha.. Tapi yaa mungkin beda kadarnya kali ya. Kalau dulu hanya sekedar
salam-salaman, sekarang sudah mulai jalan barengan. Kalau dulu hanya sekedar
surat-suratan, sekarang sudah mulai telponan atau smsan tiap malam. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Waktu terus berlalu, aku sudah jadi anak SMP.
Selama SD sampai SMP kelas 8, aku tidak pernah benar-benar terikat oleh pacar
atau kerennya disebut ‘jadian’. Walaupun nakal, aku tetap memegang prinsip
tidak mau pacaran (lebih tepatnya tidak mau ada status kali ya :P). Aku ingin
bebas, aku ingin berteman dengan laki-laki manapun tanpa status pacar. Saat
teman-teman yang lain satu per satu sudah punya pacar ketika kelas 7 SMP, aku
masih enggan dan tetap pada prinsipku.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Tiba di kelas 9 SMP, aku terperangkap oleh
‘jebakan’ permintaan teman-teman. Ceritanya aku sedang mengikuti perkemahan
Pramuka tingkat kecamatan, ada salah seorang kakak panitia yang <i>killer </i>naksir padaku, dia selalu
mendekatiku. Kata teman-teman, supaya kakak itu tidak <i>killer </i>pada regu kami, lebih baik aku terima saja dia jadi pacarku.
Selebihnya, setelah perkemahan usai, terserah aku, mau putus atau lanjut kalau
memang nyaman. Dan yaa, aku menyerah. Akhirnya dia menjadi pacar pertamaku.
Hanya satu bulan kami pacaran. Aku menggantungkannya karena aku jatuh cinta
pada laki-laki lain, haha..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Dari pacar 1 ke pacar lainnya, aku tidak pernah
menganggap mereka serius. Aku tidak pernah mau diajak jalan, tidak pernah mau
diapelin, tidak pernah mau diberi hadiah apapun. Aku akan menjadi sangat risih
ketika mereka melanggar aturanku. Langsung saja kuputuskan mereka jika ada yang
merajuk ingin malam mingguan atau apa lah. Idiiih aku sih ogah.. Aku masih
belum mengerti kenapa teman-temanku tidak punya rasa risih sama sekali ya..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Ketika aku terbentur pada satu masalah
–ketidakharmonisan kedua orang tuaku-, tepat ketika itu Ibank datang menawarkan
diri jadi pacarku. Aku dan Ibank berteman baik sejak SMP, gosip bahwa kami
pacaran juga sudah banyak beredar di antara teman-teman. Tapi sebenarnya kami
baru benar-benar jadi pacar saat kami kelas XI SMA. Saat itu aku tidak lagi
terpikir untuk memanfaatkan Ibank seperti aku memanfaatkan pacar-pacarku yang
lain. Aku hanya merasa bahagia karena ada seorang teman berbagi disaat aku
terjatuh. Dan benar saja, mungkin ini lah jalan-Nya. Pasca perceraian kedua
orang tuaku, masalah demi masalah berikutnya datang. Aku merasa tidak lagi
menjadi remaja bebas. Aku merasa menjadi remaja tertekan, remaja murung, remaja
yang tidak beruntung.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Seiring berjalannya waktu, seiring masalah demi
masalah yang pangkalnya adalah perceraian kedua orang tuaku, Ibank selalu ada
buatku. Walaupun kami tidak satu sekolah SMA & satu kampus kuliah, tapi dia
selalu ada waktu untuk mendengarkanku, untuk membantuku. Kukatakan aku
benar-benar jatuh cinta padanya. Tanpa ada niat memanfaatkan, tanpa memandang
kekayaan, tanpa memandang kepintaran, tanpa memandang apapun seperti dulu. Aku
hanya memandangnya sebagai dia apa adanya, dia seutuhnya yang selalu menemaniku
saat senang maupun susah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Lantas, bagaimana jika orang tuaku tidak
mengijinkan kami menikah? Tentunya karena alasan yang benar. Dengan berat hati,
aku tidak akan melawan orang tuaku. Sungguh. Aku tidak akan memaksa harus
menikah dengan Ibank. Aku masih punya pikiran waras, bahwa orang tuaku,
keluargaku, sabahatku, itu jauh lebih penting, jauh lebih berharga daripada
Ibank yang belum tentu dia jodohku. Aku belum gila walaupun aku cinta. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Pun jika ternyata Ibank tidak setia, Ibank
meninggalkanku, Ibank menjauhkanku dari keluargaku, apalagi Ibank sampai
menyakitiku, jelas aku akan meninggalkannya tanpa jejak! Aku masih waras. Aku
masih punya hati nurani. Aku masih punya otak untuk berpikir yang baik dan
benar. Untuk apa mempertahankan laki-laki yang sudah jelas tampak keburukannya,
bukan?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Bagiku, apa yang kata orang disebut cinta buta
adalah cinta yang tidak dilandasi iman secuil pun, cinta yang tidak
menghadirkan hati dan otak dalam setiap perjalanannya, cinta yang hanya
dilandasi nafsu, entah itu nafsu ingin memiliki, nafsu karena takut jomblo atau
apapun sejenisnya. Cinta buta hanya akan berujung menyakiti masing-masing,
bahkan menyakiti orang lain. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Lihat pasangan yang MBA! Mereka adalah contoh cinta
buta. Akhirnya, siapa yang tersakiti? Banyak orang, kan. Mulai dari mereka
sendiri, orang tua, bahkan semua orang yang mengasihi mereka. Lalu lihat
pasangan yang rela bunuh diri mengatasnamakan cinta! Mereka sendiri yang paling
sakit, sakit menanggung dosa yang tak lagi bisa diampuni. Lihat pasangan yang
berbeda agama tapi memaksakan diri untuk bersama! Lihat pasangan yang sampai
hati menelantarkan anak-anaknya demi cinta yang baru! Lihat pasangan yang
sampai hati menyakiti pasangan resminya demi cinta yang baru! Lihat pasangan
yang rela memberikan APAPUN, dari mulai harta sampai jiwa dan raga, tanpa
memikirkan keluarganya! *banyak ngelus dada, Yaa Alloh… Alhamdulillah aku
dijauhkan dari cinta yang seperti itu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Sekali lagi kukatakan, secinta-cintanya aku pada
Ibank yang kini sudah menjadi suamiku, aku tidak akan buta dalam mencintainya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Semoga aku, keluargaku, sahabat-sahabatku, serta
teman-teman pembaca semua terhindar dari yang namanya cinta buta… Semoga –jika
ada- keluarga kita, orang terdekat kita yang sedang terjerat cinta buta segera
dibebaskan dari jeratannya… Semoga tidak ada lagi orang yang kita sayangi
menjadi korban, menjadi orang yang tersakiti akibat cinta buta… Semoga juga
tulisan ini sedikit bisa memberikan manfaat… Aamiin…<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
by. si Famysa, <i>a lover </i>:)</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-60082307636976946982015-03-28T20:46:00.000+07:002015-03-28T20:46:11.969+07:00Dieng Plateau; Surga di Atas Awan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB_nzqqXnziuyM2bcOmr5Xvt5KwFIYTWAsTFGdVuTusCxZxpiB5B4QVRB8Ym_oJdGaBsUkYQfq4Vl32McfaH7ONV5Iii5fx0_HSfJoIUJB-pypoCSXwAKEeYSZVMOGR2MdgVRFzz5GFsCW/s1600/IMG_20140330_144612.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB_nzqqXnziuyM2bcOmr5Xvt5KwFIYTWAsTFGdVuTusCxZxpiB5B4QVRB8Ym_oJdGaBsUkYQfq4Vl32McfaH7ONV5Iii5fx0_HSfJoIUJB-pypoCSXwAKEeYSZVMOGR2MdgVRFzz5GFsCW/s1600/IMG_20140330_144612.jpg" height="225" width="400" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Surga di atas awan; istilah ini identik dengan
keindahan di puncak gunung, identik dengan kegiatan mendaki gunung, ketika
sudah bercapek-capek ria mendaki, ketika sudah berada di puncaknya, di sana lah
surganya. Tapi kini tidak lagi! Surga di atas awan bukan hanya milik para
pendaki, yang benar-benar mendaki dengan berjalan kaki. Surga di atas awan kini
bisa kita datangi, tanpa harus mendaki dengan kaki. Surga di atas awan itu bisa
dikunjungi oleh ibu hamil, bahkan manula sekalipun. Dimanakah surga di atas
awan itu? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">DIENG PLATEAU (dataran tinggi Dieng); ini lah surga
di atas awan itu! Surga yang bukan hanya milik para pendaki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Tiga hari lagi setelah hari ini, tepat satu tahun
yang lalu, aku dan teman-teman melakukan perjalanan ke Dieng Plateau. Hari itu
kami berangkat kesiangan, pukul 10.30 WIB, dari rumah kontrakanku di Semarang.
Sebenarnya agak berat untuk berangkat, makanya kami jadi kesiangan karena. Tapi
karena sudah direncanakan jauh-jauh hari, apalagi teman-teman dari Subang
sengaja jauh-jauh ke Semarang, jadi lah kami berangkat. Dengan berbekal cemilan
dan sebagian dari kami masih <i>car-leg </i>Subang-Semarang,
demi menikmati hidup, Dieng Plateau telah menjadi tujuan!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Jalur berangkat yang kami pilih adalah <i>via </i>Kabupaten Kendal. Lengkapnya Semarang-Kendal-Temanggung-Wonosobo/Banjarnegara-Dieng.
Alasan kami memilih jalur ini adalah karena salah seorang dari kami ada yang
pernah ke Dieng melalui jalur ini. Kami pikir setidaknya dia bisa jadi penunjuk
jalan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dari Semarang, ada dua jalur menuju Kendal, yaitu <i>via </i>tol yang keluar di Ngaliyan atau <i>via </i>Kecamatan Gunung Pati. Kami memilih <i>via </i>tol untuk menghindari jalan jelek
dan sepi di daerah Gunung Pati. Setelah keluar tol, kami melaju ke arah
Selatan. Semakin mendekati perbatasan Kabupaten Kendal, ternyata jalannya
semakin jelek dan berlubang. Tiba waktu duhur, kami masih ada di daerah Kecamatan
Patean-Kendal. Kami sholat dan makan siang dulu di sana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Memasuki perbatasan Kabupaten Temanggung, teman
kami yang kami anggap penunjuk jalan lupa harus belok dimana. Kami jadi harus meminta
bantuan pada GPS. Beruntung GPS masih bisa menyala di tengah kawasan yang
sepertinya <i>blacklist, </i>hehe.. Kami pun
terus mengikuti petunjuk dari GPS yang bisa bicara itu. Dia bilang belok kiri,
kanan, kami menurut saja. Masuk jalan yang super kecil, naik-turun pun, kami
hanya bisa menurut padanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Akhirnya…. Ketika <i>guide </i>GPS menyuruh kami belok kanan, kami bahagia bukan kepalang
karena kami bertemu dengan jalan raya, jalan utama menuju Dieng Plateau. Kami sudah
tinggal mengikuti jalan utama saja, GPS pun kami matikan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Sepanjang perjalanan, semakin mendekati kawasan
Dieng Plateau, alam menyajikan begitu banyak keindahannya. Posisi kami semakin
tinggi. Jalanan menuju Dieng Plateau naik dan terus naik, berbelak-belok. Bagi teman-teman
yang punya penyakit mabuk perjalanan, sepertinya harus sedia selusin kantong
kresek <i>*peace </i>:P. Tapi sungguh, bagi
teman-teman yang dapat menikmati keindahan alamnya, segala penat di hati dan
pikiran akan hilang! Teman-teman tahu? Di sana, di perjalanan menuju Dieng
Plateau, semakin kita berada di atas, ketika kita melihat ke bawah, kita akan
merasa seperti berada di atas awan. Di bawah kita terhampar kabut-kabut putih
yang menyejukkan. Di samping kanan dan kiri kita terhampar luas hijaunya alam. Ah,
ini benar-benar perjalanan menikmati hidup.<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzoc-wfux2JPH5y-u47vW-t4KH6Lua7D8hQflwdDJGWPxFHaa37q8vAAWzvui6tRSd93BSCLov6Y0-BVUPuEMuSPO097kkPqTYawwn9HGrR6XFbiUdkD9kzkorD2AKJ4bPOj3rdNuHpyMC/s1600/IMG_20140330_155228.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzoc-wfux2JPH5y-u47vW-t4KH6Lua7D8hQflwdDJGWPxFHaa37q8vAAWzvui6tRSd93BSCLov6Y0-BVUPuEMuSPO097kkPqTYawwn9HGrR6XFbiUdkD9kzkorD2AKJ4bPOj3rdNuHpyMC/s1600/IMG_20140330_155228.jpg" height="225" width="400" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3rIdiuXchejQ5ItYrx6u7MFnAjug2Wrm8rwcZyza3Psoid0cBvG-JFBZyKKM_vkUgUiej8J-YYkNxSmcvmuuZ5QD-yYJO5WukAYf1Pg8-kcUgpo_tnDOUHGfgfz0PQxN_1KEiqd8LxlQV/s1600/IMG_20140330_171250.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3rIdiuXchejQ5ItYrx6u7MFnAjug2Wrm8rwcZyza3Psoid0cBvG-JFBZyKKM_vkUgUiej8J-YYkNxSmcvmuuZ5QD-yYJO5WukAYf1Pg8-kcUgpo_tnDOUHGfgfz0PQxN_1KEiqd8LxlQV/s1600/IMG_20140330_171250.jpg" height="225" width="400" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTHmktivFuSdfzCJKBYYz0JZoxxHz7nOA15aWOv9H9JzAVvgkSiw2LePEQbEpKLZ_jzsewcvjRcTXXUiqfaGNAoqwICByEOvkeBtptbm3VfVhlRALlFX4R7k2_2AYDMntECE1GWkEX1GjE/s1600/IMG_20140331_054936.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTHmktivFuSdfzCJKBYYz0JZoxxHz7nOA15aWOv9H9JzAVvgkSiw2LePEQbEpKLZ_jzsewcvjRcTXXUiqfaGNAoqwICByEOvkeBtptbm3VfVhlRALlFX4R7k2_2AYDMntECE1GWkEX1GjE/s1600/IMG_20140331_054936.jpg" height="225" width="400" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Setibanya kami di gapura Kawasan Dieng Plateau,
kami sudah tidak sabar ingin menikmati indahnya wisata Dieng. Namun, ada yang
membuat kami harus bersabar dahulu. Kami terjebak macet selama 2 jam. <i>Well, </i>beruntungnya karena macet
tersebut, kami jadi bisa keluar dari mobil untuk menghirup udara Dieng. Kami juga
bisa berjalan-jalan di sekitarnya, bisa foto-foto juga. Anggap saja itu sebagai
sambutan selamat datang dari Dieng, hihi..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kurang lebih pukul 16.00 WIB, akhirnya kami sampai
di area wisata Dieng. Hari sudah sangat sore, tidak mungkin kami langsung
kembali ke Semarang. Kondisi teman kami sang supir juga capek. Akhirnya, yang
tadinya kami tidak berencana bermalam di Dieng terpaksa harus bermalam di sana.
Yaa, suatu keterpaksaan yang menyenangkan. Kami jadi bisa lebih lama menikmati
hidup. Kapan lagi coba bisa ke Dieng bersama teman-teman dekat, hehe.. Walaupun
tidak membawa banyak uang dan baju ganti :P<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dengan informasi yang kami peroleh dari penjaga
loket tiket, kami mendapatkan <i>home stay </i>seharga
Rp 400.000/malam. Harganya mentok, tidak bisa ditawar lagi. Kami lebih memilih <i>home stay </i>daripada kamar penginapan yang
harga per malamnya Rp 150.000, kamarnya kecil. Sedangkan untuk tiket terusan
wisata Dieng (Candi Arjuna+Kawah Sikidang) adalah seharga Rp 25.000. Penjaga
loket bilang, tiket terusan itu juga bisa berlaku untuk Telaga Warna, kita
hanya tinggal membayar Rp 3.000 saja, dari harga normal <i>weekday </i>Rp 7.500.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dieng Plateau merupakan kawasan dataran tinggi yang
masuk ke dalam dua kabupaten, yaitu Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten
Banjarnegara. Letaknya berada di sebelah Barat kompleks Gunung Sindoro dan
Gunung Sumbing, sehingga kedua gunung itu dapat terlihat di sepanjang
perjalanan Dieng sampai Temanggung. Dieng adalah kawasan vulkanik aktif dan
dapat dikatakan sebagai gunung api raksasa dengan beberapa kepundan kawah. Tidak
salah jika banyak wisata pendakian gunung di sekitar Dieng, karena Dieng adalah
gunung api raksasa dengan beberapa puncak gunung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Tempat pertama yang kami kunjungi sore itu adalah
Telaga Warna. Konon katanya telaga ini warnanya bisa berubah-ubah, makanya
dinamai Telaga Warna. Namun yang paling umum kita dapati ya warna hijau.
Seperti waktu kami ke sana, warnanya hanya hijau, tidak ada warna lain. Dan
pemandangannya subhanalloh luar biasa… Mata kami sungguh dimanjakan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Selain Telaga Warna, ada banyak telaga lainnya di
sekitarnya. Ada sih penunjuk jalannya, namun ketika kami susuri jalan itu, kami
terbentur oleh jalanan yang becek. Sepertinya telaga lain di sekitar Telaga
Warna belum mendapat perawatan yang baik, tidak seperti Telaga Warna. Jika
kalian nekat mendekati telaga lainnya, silakan saja. Berani kotor kan baik ya,
hehe..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Selepas menikmati keindahan Telaga Warna, kami
langsung pulang ke <i>home stay. </i>Tidak
ada acara nongkrong atau ngerumpi malam, apalagi begadang. Kami sudah terlalu
capek. Kami semua langsung tidur setelah sholat isya. Bahkan kami yang rencananya
ingin ikut pemandu wisata menyaksikan <i>sunrise
</i>dari desa tertinggi Dieng, mendadak melupakan rencana itu. Hahaha… Habisnya
berangkatnya jam 3 pagi. Jelas kami masih mengantuk. Kami hanya berjalan-jalan
di sekitar <i>home stay </i>selepas sholat
subuh, hingga akhirnya kaki kami sampai di Kawah Sikidang. Lumayan, olahraga
pagi di tempat dingin tidak terasa capek, hihi..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Di perjalanan menuju Kawah Sikidang, kami menemukan
Candi Bima. Kami foto-foto sebentar di sana, lalu melanjutkan langkah kami.
Mendekati area Kawah Sikidang, kami melihat ada pipa panjang sekali. Di pipa
itu terbaca uap panas. Dan memang ada uap yang mengepul keluar dari pipa yang
sepertinya sedikit bocor. Kami melewati pipa itu, dan tak lama, di depan kami adalah
Kawah Sikidang. Dari jauh, kami sudah bisa mencium bau belerang. Seperti
belerang pada umumnya, bau kentut. Hahaa… Siapa hayoo yang kentut pagi-pagii??
:D<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR1VoMVNJ0FNMoe0eETrbEvnS8EKKL9eCPdQcZNiM7gcPmmqi_oIq98Fh1iLgRpEePmGHDXhIkpbzqP2sG__mnDwJch4WDpaMVVClx7z7UxeWpBe1jCuk1aQiu-CgEtwdGptOaNz8c_Q4y/s1600/IMG_20140331_061204.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR1VoMVNJ0FNMoe0eETrbEvnS8EKKL9eCPdQcZNiM7gcPmmqi_oIq98Fh1iLgRpEePmGHDXhIkpbzqP2sG__mnDwJch4WDpaMVVClx7z7UxeWpBe1jCuk1aQiu-CgEtwdGptOaNz8c_Q4y/s1600/IMG_20140331_061204.jpg" height="225" width="400" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmYktGQ3NjRhCczUZPfzzAEqA4fXNyNM9PMIaBxHxnor6nHsa1fhyphenhyphenJsyjFc3TH-19cbyflCCbY2o8kw_7PcNs502TESBa130vHHmqOFk_bd4oNkL3vxYqNJ4PXx-IxjLpPdhk37cLm1FYL/s1600/IMG_20140331_061759.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmYktGQ3NjRhCczUZPfzzAEqA4fXNyNM9PMIaBxHxnor6nHsa1fhyphenhyphenJsyjFc3TH-19cbyflCCbY2o8kw_7PcNs502TESBa130vHHmqOFk_bd4oNkL3vxYqNJ4PXx-IxjLpPdhk37cLm1FYL/s1600/IMG_20140331_061759.jpg" height="225" width="400" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7tap-YqsAIV3qLTU_Uxdq3F0mmdrFVUSYYoFSQxSkpCBlCrE0zPfKbEdk96Vd9wsHbsornYExrpdD2jo1qA_grmhpiqC5vfje7RIgIfChmYRJTBaeB-_Z4vYAYy9Zq9186VkGR8g9OWmg/s1600/IMG_20140331_062258.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7tap-YqsAIV3qLTU_Uxdq3F0mmdrFVUSYYoFSQxSkpCBlCrE0zPfKbEdk96Vd9wsHbsornYExrpdD2jo1qA_grmhpiqC5vfje7RIgIfChmYRJTBaeB-_Z4vYAYy9Zq9186VkGR8g9OWmg/s1600/IMG_20140331_062258.jpg" height="225" width="400" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Puas berjalan-jalan di sekitar Kawah Sikidang,
sempat kami naik mini bukit di sana juga, kami bergegas pulang ke <i>home stay </i>agar bisa segera mengunjungi
tempat berikutnya: Candi Arjuna. Di perjalanan pulang dari Kawah Sikidang
menuju <i>home stay, </i>kami bisa melihat
pohon papaya carica khas Dieng. Pohonnya mini, buahnya lucu. Hihiii… Seperti miniatur
pohon papaya normal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Sesampainya di <i>home
stay, </i>kami disuguhi sarapan teh hangat dan gorengan oleh pemilik <i>home stay. </i>Hmm… Enaknya… Hangat-hangat
di tengah dinginnya Dieng, benar-benar menikmati hidup :). Kami juga jajan
sosis bakar dan es warna-warni dari pedagang yang lewat di sekitar <i>home stay. </i>Jajanan anak kecil. Hihi… Dan
rasanya makan es di tengah dinginnya Dieng ituuu, brrrr makin dingin!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Sayangnya, kami tidak bisa berlama-lama di <i>home stay. </i>Kami harus bersegera
siap-siap pulang ke Semarang. Masih ada destinasi wisata lain di Semarang yang
ingin kami kunjungi, dan juga kami mengantisipasi jika terjebak macet lagi. Lebih
baik pulang lebih awal daripada sampai Semarang kemalaman. Kasihan teman kami
sang supir satu-satunya, yang tidak ada gantinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Sebelum benar-benar meninggalkan Dieng, kami
mengunjungi Candi Arjuna dulu. Walaupun hanya sebentar, walaupun rasanya tidak
puas, tapi kami anggap perjalanan ini cukup memanjakan kami. Kami bisa
menikmati hidup, menikmati masa muda, menikmati indahnya alam Indonesia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Lalu bagaimana jika aku mendapatkan tiket wisata ke
Bali gratis? Apalagi bisa berdua dengan suamiku.. Waah… Sepertinya catatan
perjalanannya akan lebih mengasyikan daripada ini. Semoga <a href="http://tiket.com/">Tiket.com</a><b> </b>dan <a href="http://nulisbuku.com/">nulisbuku.com</a><b> </b>berbaik
hati memberikan tiketnya padaku, hihi… Aamiin… ^^<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicJQvUlN5aFu3bpS5KI4JNGMNA9cDph_i4LiLNX_WVW7JtieOxNtvNrr3fso-n8e0yN8QXYdMCPO_Whj-o1iU5vg_fDYG6jwLBZqNb-MGZVy_jIsaRHh_6oXUvxZjuVsBRMNr_326NMA79/s1600/IMG_20140331_063210.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicJQvUlN5aFu3bpS5KI4JNGMNA9cDph_i4LiLNX_WVW7JtieOxNtvNrr3fso-n8e0yN8QXYdMCPO_Whj-o1iU5vg_fDYG6jwLBZqNb-MGZVy_jIsaRHh_6oXUvxZjuVsBRMNr_326NMA79/s1600/IMG_20140331_063210.jpg" height="312" width="400" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoFKemKOSzX3zoRsrY_2MCOku9C89ntJtBhWQnCkNahK1w4TTkF4qbu73WRHPBjxzByQC8EW_-t1H5GY796wcMsHbguAx9DKnxsoj8_zB11B2VNFVY04bmtFP_skqFN4f-kD6c2yra6n6Q/s1600/IMG_20140331_064126.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoFKemKOSzX3zoRsrY_2MCOku9C89ntJtBhWQnCkNahK1w4TTkF4qbu73WRHPBjxzByQC8EW_-t1H5GY796wcMsHbguAx9DKnxsoj8_zB11B2VNFVY04bmtFP_skqFN4f-kD6c2yra6n6Q/s1600/IMG_20140331_064126.jpg" height="225" width="400" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRr7BGKTu_R172nIBPkpxQp4yxeD7xLyiZkCK-QUmeNZFuuYukSAOO3Kaz7iJsYUFyyswZtX7OqQb0LpBjmsia2UrHCrlovXKsg6XwxEupxTpijQ6zNufysfwo6SWPYVbCkrx_5uvOBuxQ/s1600/IMG_20140331_071139.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRr7BGKTu_R172nIBPkpxQp4yxeD7xLyiZkCK-QUmeNZFuuYukSAOO3Kaz7iJsYUFyyswZtX7OqQb0LpBjmsia2UrHCrlovXKsg6XwxEupxTpijQ6zNufysfwo6SWPYVbCkrx_5uvOBuxQ/s1600/IMG_20140331_071139.jpg" height="240" width="400" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEa70NlHiE0o-Hc3-HyFWM_18Vxv12d9g6gHfweuDIMUC7eKHKpxAuwakm0fgrjXehEj6a7Ovq-wmEcQTYqmUMuvMLP52F-bHuh740DaxXImG1zuhjBwjSM8jtxXvmLVyr-01rEDZWG8V3/s1600/IMG_20140331_082720.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEa70NlHiE0o-Hc3-HyFWM_18Vxv12d9g6gHfweuDIMUC7eKHKpxAuwakm0fgrjXehEj6a7Ovq-wmEcQTYqmUMuvMLP52F-bHuh740DaxXImG1zuhjBwjSM8jtxXvmLVyr-01rEDZWG8V3/s1600/IMG_20140331_082720.jpg" height="225" width="400" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Jurnal ini ditulis dalam rangka mengikuti Kompetisi
Menulis Jurnal Perjalanan dari <a href="http://tiket.com/">Tiket.com</a><b> </b>dan <a href="http://nulisbuku.com/">nulisbuku.com</a><b> </b>#MenikmatiHidup
#TiketBaliGratis </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-82431913330435993382015-03-26T17:44:00.001+07:002015-03-26T17:44:36.787+07:00Blog Sakola Printing<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4Y1O892n9otsn148Drw4Nv61zbbjxh_3N1j_-dusruJP86A3i_njvWC7lsc5JsEIiJyHXyGRjDK3CF6mX5HGEERG184nsn-MbnWD0dqA2Dp5V0Bsni2Mse8SQ00P7eeru5MFT-GvLJdl2/s1600/sapri.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4Y1O892n9otsn148Drw4Nv61zbbjxh_3N1j_-dusruJP86A3i_njvWC7lsc5JsEIiJyHXyGRjDK3CF6mX5HGEERG184nsn-MbnWD0dqA2Dp5V0Bsni2Mse8SQ00P7eeru5MFT-GvLJdl2/s1600/sapri.png" height="178" width="400" /></span></a></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; line-height: 18.4799995422363px; text-align: center;">
Silakan dikunjungi!! :) :) :)</div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; line-height: 18.4799995422363px; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; line-height: 18.4799995422363px; text-align: center;">
<a href="http://sakolaprinting.blogspot.com/"><b><span style="font-size: x-large;">sakolaprinting.blogspot.com</span></b></a></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; line-height: 18.4799995422363px;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px; text-align: right;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><span style="font-family: inherit;">Sakola Printing merupakan sebuah usaha yang dikelola oleh profesional muda yang penuh dengan semangat dan memiliki kreativitas dalam dunia percetakan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><span style="font-family: inherit;">“<b><i><u><a href="https://www.facebook.com/sakolaprinting" style="text-decoration: none;" target="_blank">Sakola Printing</a></u></i></b>”?!? Dalam bahasa sunda kata "Sakola" mempunyai arti Sekolah, maknanya adalah sekolah itu tempat belajar, tempatnya anak-anak dan remaja pelajar yang mempunyai semangat untuk terus belajar, dan semangat untuk terus berkreativitas, di sekolah juga kita bisa bertemu dengan teman-teman sebaya, bisa berorganisasi, tempatnya menuntut ilmu, dan lain-lain. Maksud dari itu semua adalah bahwa kami Sakola Printing mempunyai semangat dan kreativitas yang tinggi sebagaimana layaknya anak-anak sekolah. hehehe.. :D<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Dengan nama Sakola sendiri kami ingin memberi kesan bahwa kami adalah pemuda kreatif asli Sunda, dan dipadukan dengan kata Printing (bahasa inggris) yang dalam bahasa Indonesia artinya percetakan. Jadi, Sakola Printing adalah sebuah wadah bagi siapa saja untuk dapat menumpahkan segala kreativitasnya dalam dunia seni desain grafis, dunia fotografi, dunia </span><span style="line-height: 18.3999996185303px;">percetakan, dan kami selaku pengelola ingin menjadi fasilitator untuk itu semua.</span></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><span style="font-family: inherit;">Apa saja yang bisa dilakukan <a href="https://www.facebook.com/sakolaprinting" style="text-decoration: none;" target="_blank">Sakola Printing</a>???<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><span style="font-family: inherit;">Sesuai yang sudah kami informasikan, Sakola Printing menekuni dunia percetakan yang penuh akan kreativitas.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><span style="font-family: inherit;">Ini yang bisa dilakukan Sakola Printing :</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">1.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Desain Logo/brand/dll<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">2.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Jasa Fotografi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">3.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Editing Foto<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">4.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Pin dan Gantungan Kunci<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">5.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Press Mug<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">6.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Stiker<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">7.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Kartu Nama/Kartu Ucapan/Brosur<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">8.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Kalender<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">9.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Buku Tahunan Sekolah<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: start;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><span style="font-family: inherit;">Dalam hal ini, Sakola Printing juga selalu ingin mengedepankan kualitas dan pelayanan yang terbaik.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="background-color: yellow; line-height: 18.3999996185303px;"><span style="color: purple; font-family: inherit;"><i><b>Office:</b></i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="background-color: yellow; line-height: 18.3999996185303px;"><span style="color: purple; font-family: inherit;">Sakurip Desa Tanjung RT 07/03</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="background-color: yellow; line-height: 18.3999996185303px;"><span style="color: purple; font-family: inherit;">Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="background-color: yellow; line-height: 18.3999996185303px;"><span style="color: purple; font-family: inherit;">Jawa Barat 41257</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="background-color: yellow; line-height: 18.3999996185303px;"><span style="color: purple; font-family: inherit;">(Depan SMKN 1 Cipunagara)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="background-color: yellow; line-height: 18.3999996185303px;"><span style="color: purple; font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="background-color: yellow; line-height: 18.3999996185303px;"><span style="color: purple; font-family: inherit;"><i><b>Email:</b></i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="background-color: yellow; line-height: 18.3999996185303px;"><span style="color: purple; font-family: inherit;">sakolaprinting@gmail.com</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="background-color: yellow; line-height: 18.3999996185303px;"><span style="color: purple; font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="background-color: yellow; line-height: 18.3999996185303px;"><i><span style="color: purple;"><b>Contact:</b></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="background-color: yellow; line-height: 18.3999996185303px;"><span style="color: purple;">089655141507</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="background-color: yellow; line-height: 18.3999996185303px;"><span style="color: purple;">pin 76476992</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="background-color: yellow; line-height: 18.3999996185303px;"><span style="color: purple;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="background-color: yellow; line-height: 18.3999996185303px;"><i><span style="color: purple;"><b>Facebook:</b></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><a href="https://www.facebook.com/sakolaprinting"><span style="background-color: yellow; color: purple;">Sakola Printing</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: justify;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><span style="color: magenta; font-family: inherit;">NB: Blog <a href="http://sakolaprinting.blogspot.com/"><b>sakolaprinting.blogspot.com</b></a> ini Ibank yang buat. Ibank juga yang mengisinya. Dia terpaksa jadi belajar nulis, terpaksa belajar ngeblog. Haha.. Tulisan yang aku copas dari blog Sakola ini juga semuanya Ibank yang nulis, tanpa campur tanganku sama sekali. Mmm hanya saja memang di postingan ini aku sedikit menyunting kata-katanya, <i>sedikiiiit :P</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><span style="color: magenta; font-family: inherit;">Kenapa kami buat blog? Karena kami pikir untuk membuat website harus benar-benar dikelola dengan baik. Kan sayang ya kalau website berbayar dikelola seadanya. Makanya kami buat blog dulu saja. Sekalian Ibanknya belajar dulu katanya. Insya Alloh kalau sudah punya SDM yang mumpuni untuk mengelola website, baru kami akan membuatnya. Sedikit demi sedikit lah yaa... Lama-lama juga akan jadi bukit kan. Hihii</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 18.4799995422363px; text-align: right;">
<span style="line-height: 18.3999996185303px;"><span style="font-family: inherit;">by. si Famysa, :)</span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-20068269654600894912015-03-26T15:28:00.004+07:002015-03-26T15:28:52.267+07:00Lupa Hari<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Aduuuh, kemarin kacau banget deh rasanya. Saking kacaunya, aku sampai lupa kalau kemarin hari Rabu. Entah kenapa di alam bawah sadarku, kemarin itu hari Kamis, dan besok (hari ini) adalah Jumat. Tapi kok pas mau tidur, pas sudah selesai nulis blog, aku tiba-tiba ingat kemarin itu hari Rabu. Haha...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi deh Rabu kemarin gak nulis postingan #ReboNyunda. Hhh... Dasar lupa... -_-</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudah <i>mah </i>akunya lupa hari, eh pas aku tanya Ibank gini, <span style="color: magenta;">"Ke Bandungnya hari Jumat? Besok dong?"</span>, dan Ibank jawabnya, <span style="color: blue;">"Iya, besok."</span> Yaa aku jadi gak curiga kalau aku sedang lupa hari. Kenapa Ibank gak jawab lusa? Atau jangan-jangan dianya juga lupa hari sama kayak aku. Haha... </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya penyakit lupa hari ini diderita oleh orang yang kerjanya di rumah ya, atau oleh orang yang kebanyakan liburan. Kalau pegawai kantoran, anak sekolah, mahasiswa sih kayaknya gak bakalan lupa hari. Eh kecuali mahasiswa yang libur semesterannya lamaa, kadang suka lupa hari juga tuh *aku itu sih :P. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semogaa kemarin adalah terakhir kalinya aku lupa hari.. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gawat juga ternyata kalau lupa hari. Lupa hari Rabu, jadi gak nulis postingan #ReboNyunda. Jangan-jangan kalau lupa hari Jumat, aku jadi lupa juga setrikain baju kokonya Ibank buat Jumatan :P</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaa sudah lah... Mari kita akhiri.. :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
by. si Famysa, kapok lupa hari </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-56301544763757774972015-03-25T19:28:00.002+07:002015-03-25T19:28:50.470+07:00Syifa's Graduation<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE-kAsemAWyjwXEffC1eD7J-w26JaMkVTNDLZvUi2-5mn-Udxsd_HjDMqpLE6ryGNSp72yR1gqTM0OjYT0c-QrLa-TeE-3kwkoKWAfNd61qkhfoQk3WFGlI_SUPBf8QFCIEyUsl4D-PSDk/s1600/IMG_5697.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE-kAsemAWyjwXEffC1eD7J-w26JaMkVTNDLZvUi2-5mn-Udxsd_HjDMqpLE6ryGNSp72yR1gqTM0OjYT0c-QrLa-TeE-3kwkoKWAfNd61qkhfoQk3WFGlI_SUPBf8QFCIEyUsl4D-PSDk/s1600/IMG_5697.JPG" height="247" title="Syifa's Graduation" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: orange;">ki-ka: adikku; Maulana, Mamang Aca, Ghina, Bibi Wiwin, aku, Emih, Sri, Mamang Amin. jangan tanya orang tuaku yang mana. karena mereka gak ada di acara ini :)</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Tanggal 4 Agustus 2014 lalu, aku resmi diwisuda sebagai Sarjana Administrasi Publik Universitas Diponegoro. <i>Cieee.... swit, swiiittt :P </i>Bangga? Ya jelas bangga dong. Gak ada salahnya kan bangga pada prestasi diri sendiri. Walaupun hanya sebatas jadi sarjana, tapi tetap ini patut disyukuri :)</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9X3mhOfCUvE1-AKJpEDSUAEkH4popXgaNHoeCTo4_2V4rU4WVnjSQ2mZJxT837fPTKPb3tEl-Wm7665-o6vpZTrhdhBjnJ7EwzpmEV_vwVNE6hZKkeJjjJDxN9sxVT3PSWkcdFK4L9eVO/s1600/IMG_5722.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9X3mhOfCUvE1-AKJpEDSUAEkH4popXgaNHoeCTo4_2V4rU4WVnjSQ2mZJxT837fPTKPb3tEl-Wm7665-o6vpZTrhdhBjnJ7EwzpmEV_vwVNE6hZKkeJjjJDxN9sxVT3PSWkcdFK4L9eVO/s1600/IMG_5722.JPG" height="327" title="Syifa's Graduation" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="color: orange;">best make up & hijab style from <a href="https://www.facebook.com/moetimoet.whae">Mbak Muti</a></span></i></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
Rasanya baru kemarin tes UM I Undip di Tennis Indoor Senayan, berangkat dini hari, nyampe sana pas subuh, ngantuk-ngantuk, tetap harus fokus pada soal yang seabreg. Setelah dinyatakan diterima (sebelum kelulusan SMA), aku masih ingat bagaimana bahagianya. Saat teman-teman lain masih mencoba daftar ke sana-sini, aku malah sudah diterima oleh PTN favoritku, PTN incaranku, bahkan sebelum lulus. Rasanya sudah plong deh :)</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhutLkBgob1u08cR_0mouJ6hLhUtFEUSY3_qzfITmQDAqiNFZHAV59rv87vavcZVqx0i0VfnJH1xpDm-gXFz0w1fn53GOuJya7S-QeZdeggQ5dT8q7EWJldhgPpNxW-xo2S6xYtzFXlgqkN/s1600/IMG_5730.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhutLkBgob1u08cR_0mouJ6hLhUtFEUSY3_qzfITmQDAqiNFZHAV59rv87vavcZVqx0i0VfnJH1xpDm-gXFz0w1fn53GOuJya7S-QeZdeggQ5dT8q7EWJldhgPpNxW-xo2S6xYtzFXlgqkN/s1600/IMG_5730.JPG" height="400" title="Syifa's Graduation" width="266" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: orange;">aku urutan ke-6 IPK-nya, sejurusan yang lulus hari itu.</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Rasanya baru kemarin pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Semarang. Diantar Bapa dan adikku untuk verifikasi calon mahasiswa baru, naik kereta Harina eksekutif, kata Bapa sekalian cobain rasanya kereta eksekutif, hihi.. Tempat pertama di Undip yang kukenal waktu verifikasi adalah Gedung Prof. Soedarto. Karena waktu antriannya panjang dan cukup menguras tenaga, akhirnya beres verifikasi, kami langsung pulang naik bus seadanya. Dan benar-benar seadanya, bus ekonomi, sampai Bapa pun kesal karena <i>ngetem</i>nya, haha.. </div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOWiGUoNgX9SgxaFmaOzmEyokSGaDnJL2IALYeyuU83C85EouPN3D_rb2gQRuq9LYWmEvakKMuhMzGCNucV8__BPFIW3ppytZ-EE0NgvBX3_Z9jKaWcnZAu2PF7mzb6tiYxLqHbolO6Zz1/s1600/IMG_5832.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOWiGUoNgX9SgxaFmaOzmEyokSGaDnJL2IALYeyuU83C85EouPN3D_rb2gQRuq9LYWmEvakKMuhMzGCNucV8__BPFIW3ppytZ-EE0NgvBX3_Z9jKaWcnZAu2PF7mzb6tiYxLqHbolO6Zz1/s1600/IMG_5832.JPG" height="266" title="Syifa's Graduation" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: orange;">teman-teman Administrasi Publik Undip angkatan 2010</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Awal-awal kuliah, aku agak kesulitan mencerna mata kuliahnya. Aku harus belajar esktra, lebih rajin dari biasanya. Waktu SMA aku jurusan IPA, dan di Administrasi Publik aku benar-benar banting setir, total semuanya pelajaran IPS :P <i>OMG</i>, pusing deh awal-awal <i>mah. </i>Apalagi sama mata kuliah Pengantar Ilmu Politik dan Pengantar Ilmu Ekonomi. Dapat nilai B juga sudah syukur :P Tapi lama-lama, setelah menginjak tahun kedua di dunia sosial, aku sudah mulai bisa berdamai dan menikmati arusnya :)</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8rbn7M-NXcup4culAXd-7T2MuzF3IrZosV7j84xqtz2VrvZJp98iFy_9e5PG_VOGiM1N1nqEFxCKLRkPrtkVNcDrApEyTmS1aCfj99SCiSJeud3gZle35JlDo_PaDxrBv3ZoyRykYzZo_/s1600/IMG_5838.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8rbn7M-NXcup4culAXd-7T2MuzF3IrZosV7j84xqtz2VrvZJp98iFy_9e5PG_VOGiM1N1nqEFxCKLRkPrtkVNcDrApEyTmS1aCfj99SCiSJeud3gZle35JlDo_PaDxrBv3ZoyRykYzZo_/s1600/IMG_5838.JPG" height="266" title="Syifa's Graduation" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: orange;">Tian, Isna, aku; 3 dari 7 teman main yang wisuda barengan.</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Selama kuliah dan tinggal di Semarang, banyak sekali pelajaran hidup yang kudapatkan. Mulai dari mencicipi dunia MLM, jualan buku, jualan batik, tas <i>handmade, </i>jualan tali rambut rajut, belajar bahasa Jawa, hingga menemukan komunitas-komunitas menulis yang membantuku mengasah kemampuan menulisku. Tak hanya itu, selama kuliah, aku juga banyak mengikuti acara kampus dan luar kampus, seminar, <i>talkshow, </i>mulai dari yang berbayar hingga yang gratisan. <i>Terutama yang paling sering sih yang gratisan ya, apalagi kalau gratisan terus dikasih duit. Wkwk :P</i></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbHFGX1bGyRNfZIFG0Kifpu8xKvMfD-wrHTBe8-ldS4jXPzCC08xObd64HZL2V_rXZ4eLbWsSc0mP04n-puc0xaHxIHyjVpC6Kfo_hfQysqM_luSbJ_npisAEGyqJr78qD4Xj-E7c7s3Rm/s1600/IMG_5855.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbHFGX1bGyRNfZIFG0Kifpu8xKvMfD-wrHTBe8-ldS4jXPzCC08xObd64HZL2V_rXZ4eLbWsSc0mP04n-puc0xaHxIHyjVpC6Kfo_hfQysqM_luSbJ_npisAEGyqJr78qD4Xj-E7c7s3Rm/s1600/IMG_5855.JPG" height="400" title="Syifa's Graduation" width="266" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: orange;"><i>with my personal photographer, </i>waktu belum jadi suami :P</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
Jogja. Tempat ini menjadi rumah singgahku yang kedua setelah Semarang. Awalnya memang karena Ibank aku ke Jogja. Lama-lama, aku justru bertemu banyak teman di sana. Di Jogja juga ada Rini, sahabat Jamnasku -tahun 2006 lalu-, kami dipertemukan lagi di Jogja :') Aku banyak menemukan hal baru dengan Rini. Aku menemukan <i>partner </i>bisnis batikku juga dengan Rini. Semenjak menemukan 'hidup' di Jogja, aku jadi sering ke sana, paling telat 3 bulan pasti aku ke sana. Karena aku butuh Jogja juga, aku jadi memilih Jogja sebagai tempat magangku. Alhamdulillahnya instansi yang kuincar menerima lamaran magangku, hihi.. Selain magang, selama skripsian juga aku tinggal di Turi, Sleman, Jogja, di rumahnya Mbak Dian. Penelitiannya di Magelang sih, tapi tinggalnya di Turi karena Turi lumayan dekat dengan Magelang, 30 menit - 1 jam motoran juga sampai.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVrxEAr9jXPjwBJNa2IauEmOhPVY5aQMr_2i4H0bAeR0JccKmT3inpnqOFOZDtJEDoRD0K53rQ-Q53hscC3k-9-OdNIXKkZE-gOOspixMK-JUvJFqbi8KjtXmzf7-g5H5rKVjZdqIl2zqf/s1600/IMG_5858.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVrxEAr9jXPjwBJNa2IauEmOhPVY5aQMr_2i4H0bAeR0JccKmT3inpnqOFOZDtJEDoRD0K53rQ-Q53hscC3k-9-OdNIXKkZE-gOOspixMK-JUvJFqbi8KjtXmzf7-g5H5rKVjZdqIl2zqf/s1600/IMG_5858.JPG" height="400" title="Syifa's Graduation" width="266" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="color: orange;">with Rini, my partner in crime :D</span></i></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
Sedihnya, waktu wisudaku, Mamah tidak bisa datang. Bapa datang di wisuda univeritas. Kalau yang di foto-foto ini wisuda fakultas. Aku sengaja memilih Emih, Bibi, dan Mamang saja yang datang ke wisuda fakultas, karena menurut informasi dari kakak kelas, wisuda fakultas lebih sakral, lebih untuk keluarga. Ya, daripada Bapa yang datang, lebih baik Emih. Jadi waktu itu dibagi 2 kloter. Kloter pertama (wisuda fakultas) Emih dan rombongan, kloter kedua (wisuda universitas) Bapa dan rombongan. Kenapa aku lebih memilih Emih yang menghadiri momen sakral ini? Yaa daripada aku sedih ingat Bapa dan Mamah tidak lagi bersama, hehe.. Lagian aku kan pernah janji pada diriku sendiri, mau membanggakan Emih di hari wisudaku, seperti yang pernah kutulis di sini --> <a href="http://bermimpimeraihsukses.blogspot.com/2012/04/emih-more-than-just-grandma.html">Emih; More Than Just A Grandma</a>.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUhaQK_mkHh-N5JBY4PFoK38oPJdrTIBo-wJOKvouzM1qfWuBr4HsFR4hDA2nndNxgZaBcOEp8ahRt7ftWbPUd1Xa1idW_vCGSebTm5MtcjX2EJYytFS8mA9gtLvwZ9YBZ4fOOxbnwAacE/s1600/IMG_5870.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUhaQK_mkHh-N5JBY4PFoK38oPJdrTIBo-wJOKvouzM1qfWuBr4HsFR4hDA2nndNxgZaBcOEp8ahRt7ftWbPUd1Xa1idW_vCGSebTm5MtcjX2EJYytFS8mA9gtLvwZ9YBZ4fOOxbnwAacE/s1600/IMG_5870.JPG" height="400" title="Syifa's Graduation" width="266" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: orange;"><i>best photo ever by Ibank! </i>sayang itu tali toganya gundul, <i>out of check</i> -_-</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<i>Yeah, finally </i>aku bisa nulis cerita ini setelah diendapkan sekian lama dalam <i>draft </i>di hati, hehe.. Ceritanya lagi kangen banget sama dunia kuliah. Ceritanya gak sabar ingin lanjut kuliah lagi, ingin merantau lagi, ingin merasakan aroma kota lain lagi, ah pokoknya ingin berpetualang dan menimba ilmu lebih banyak lagi. Bismillah semoga Alloh membukakan jalan-Nya. Aamiin... :)</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Eh, jadi inget deh, bulan Maret tahun lalu aku masih sibuk garap skripsi, masih sering tinggal di rumah Mbak Dian. Sekarang, Maret tahun ini, aku sudah bukan mahasiswa Undip lagi ternyata yaa.. Di belakang namaku sudah ada gelarnya, Syifa Azmy Khoirunnisa, S.A.P. Ahaha :D</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="color: magenta;">Waktu begitu cepat berlalu... Betapa banyak lengahnya aku... :') </span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
by. si Famysa, kangen kuliah :')</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-11751940208556360592015-03-24T21:50:00.001+07:002015-03-24T22:11:58.521+07:00Mimpi-mimpiku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dalam tugas
UAS mata kuliah Kewirausahaan ini, saya hanya akan bercerita. Saya tidak anak
menomorinya, karena saya hanya ingin bercerita. Semua jawaban dari keempat
pertanyaan akan saya selipkan dalam cerita saya ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">--0--<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya percaya
pada kekuatan <i>Dream Book. </i>Kurang
lebih 3 tahun lalu ketika pertama kalinya motor Honda Scoopy diluncurkan, saya
bermimpi bahwa suatu hari nanti saya akan dapat memilikinya atau setidaknya
bisa mengendarainya dalam waktu lama. Kemudian saya mengunggah foto motor
Scoopy ke dalam daftar mimpi saya di <i>facebook.
</i>Kurang lebih dua tahun lalu ketika saya pulang kampung, Bapak saya bilang
bahwa beliau membeli motor baru, motor Scoopy, warnanya pink. Bapak menawarkan
agar saya saja yang memakai motor Scoopy ketika saya sedang di rumah. Saya
gemetar ketika pertama kali mengendarainya. Saya berpikir bahwa ini lah cara
Allah mewujudkan mimpi-mimpi saya, bisa melalui perantara orang tua, maupun
melalui usaha sendiri atau pun orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya juga
mengunggah foto benang rajut, kegiatan menulis buku, baju <i>couple, </i>dan butik batik ke dalam daftar mimpi saya di <i>facebook. </i>Sebenarnya masih banyak
foto-foto lain yang saya unggah. Namun di sini saya hanya menyebutkan beberapa
foto karena beberapa foto tersebut lah yang sekarang sedang saya usahakan untuk
diwujudkan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Waktu kelas 3
SMA, saya pernah jualan tali rambut rajutan karena saya hobi merajut. Saya
unggah foto benang rajut agar menjadi motivasi saya untuk bisa melanjutkannya
di sini, di bangku kuliah. Alhamdulillah sedikit demi sedikit, saya sudah mulai
merajut lagi dan menawarkan hasil rajutan saya pada teman-teman kuliah.
Antusiasme teman-teman cukup memotivasi saya untuk terus merajut dan berusaha.
Penghasilannya pun lumayan untuk uang jajan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dari SMP, saya
bercita-cita menjadi seorang penulis. Bakat menulis ini telah saya sadari sejak
kelas 5 SD. Awalnya karena saya hobi membaca majalah dan novel, kemudian saya
jadi terampil menulis dengan sendirinya. Dari SD sampai SMA pun, nilai yang paling
besar adalah nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia. Padahal saya tidak perlu
belajar lagi untuk pelajaran itu. Mengenai majas, puisi, pantun, karya sastra,
dll, saya pun dapat dengan mudah memahaminya tanpa perlu mengulangi
pelajarannya lagi. Sampai sekarang di bangku kuliah pun, saya merasa sangat
beruntung karena saya pandai menulis. Saya mudah mengerti ketika ada tugas
makalah, jurnal, penelitian, bahkan hingga seminar konsentrasi saya kemarin pun
dipuji dosen penguji. Memang saya melihat, latar belakang seminar konsentrasi
saya sangat berbeda dengan teman-teman lainnya. Dan ternyata memang hasil
tulisan saya dipuji oleh dosen penguji. Dosen bilang latar belakangnya bagus,
sudah sesuai dengan yang seharunya, merunut dari global hingga spesifik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya pun
mengunggah foto kegiatan menulis ke dalam daftar mimpi saya. Tanpa sadar,
ternyata daftar mimpi saya telah membimbing saya untuk terus produktif menulis,
walaupun sekarang masih dalam skala blog. Dari aktivitas <i>blogging, </i>sudah cukup banyak kejuaraan yang saya raih. Baik itu
menghasilkan hadiah uang, <i>voucher </i>belanja,
kenang-kenangan, tiket Jakarta Fashion Week, maupun buku. Setidaknya saya bisa
mendapat nilai lebih dari <i>blogging. </i>Blog
saya juga cukup ramai pengunjungnya. Sampai hari ini, kurang lebih sudah ada
30.000 orang yang membaca blog saya. Pengikutnya ada 202 orang. Angka yang
tidak sedikit untuk bloger personal. Blog saya: </span><a href="http://www.bermimpimeraihsukses.blogspot.com/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">www.bermimpimeraihsukses.blogspot.com</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">.
Silahkan dikunjungi! Selain sebagai <i>blogger personal, </i>saya juga
merupakan anggota dari Forum Lingkar Pena, sebuah komunitas penulis besar di
Inodnesia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya juga
memimpikan mempunyai butik batik, kaos <i>couple,
</i>dan kerajinan tangan khas Yogyakarta. Sekarang, saya baru mempunyai <i>online shop </i>di FB Syifa Azmy Khoirunnisa
(Famysa Collections). Barang yang saya jual di <i>online shop</i> saya adalah kaos merk Caping (sekarang Jogja United) dan Gepeng Jogja,
batik mengambil dari rumah produksinya di Jogja, kerajinan tangan khas Jogja
mengambil dari lapak dan pengrajin langsung. Untuk batik, saya juga sudah mulai
membuat desain-desain sendiri. Saya juga berperan sebagai model di <i>online shop </i>saya sendiri, karena
pelanggan cenderung lebih menyukai barang yang dipakai (ada fotonya) oleh saya.
Selain <i>online shop </i>ini, saya juga
sudah <i>display </i>kerajinan tangan khas
Jogja di toko saudara sepupu saya di Indramayu. Saya berperan sebagai <i>supplier.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya bisa
melakukan langkah-langkah dalam rangka pencapaian mimpi saya tersebut dengan
kelebihan-kelebihan yang saya miliki. <i>Pertama,
</i>saya ambisius sehingga saya akan memiliki tekad yang kuat untuk mencapai
sesuatu yang saya inginkan. <i>Kedua, </i>saya
pekerja keras sehingga saya tidak suka terlalu banyak bersantai apalagi untuk
melakukan hal-hal tidak penting yang hanya menyia-nyaiakan waktu saya. <i>Ketiga, </i>saya serius sehingga saya bisa
fokus pada mimpi-mimpi saya. <i>Keempat, </i>saya
mandiri sehingga saya bisa bertahan hidup walau tanpa kiriman uang dari orang
tua, namun hingga saat ini saya baru bisa bertahan lima bulan tanpa kiriman,
lebih dari itu belum pernah. <i>Kelima, </i>saya
hemat sehingga saya bisa mempergunakan uang saya untuk modal usaha. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sejatinya
manusia biasa seperti saya, selain memiliki kelebihan pasti juga memiliki
kekurangan. Satu hal yang masih menjadi kekurangan mendasar dalam diri saya
adalah terkadang susah sekali me<i>manage</i>
waktu. Saya masih sering keteteran dan tidak disiplin. Contohnya dalam hal <i>memanage </i>waktu kuliah, <i>upload </i>barang baru, menulis, dan
mengurusi barang yang akan dikirim ke toko di Indramayu. Kadang jika ada waktu
libur, saya sering menghabiskannya dengan tidur dan istirahat penuh karena saya
merasa lelah pada aktivitas hari-hari sebelumnya. Kekurangan saya yang lain
adalah egoisme dan individualis. Namun dari kekurangan saya sebagai seorang
yang egois dan individualis, saya bisa menjadikannya sebagai kelebihan saya.
Bahwa seorang yang egois dan individualis tidak akan terlalu terseret oleh arus
buruk. Saya jadikan egois dan individualis saya sebagai suatu hal yang positif
yang justru dapat membangun saya menjadi yang terbaik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Target saya
satu tahun ke depan adalah terus mengembangkan usaha yang telah saya miliki.
Saya akan mempunyai butik pribadi, baik itu di rumah sendiri atau membeli / sewa
ruko. Saya juga akan terus berusaha untuk bisa menjadi desainer pakaian batik
yang memiliki <i>brand / </i>merk sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Benda yang
harus saya miliki tahun 2013 adalah <i>handphone
</i>Sony Ericsson Xperia android seharga kurang lebih 3 juta rupiah, kamera SLR
Sony seharga kurang lebih 5 juta rupiah, dan <i>handycam </i>Sony seharga kurang lebih 5 juta rupiah. Saya memilih
benda-benda tersebut karena saya butuh dan saya ingin. Saya membutuhkan hape
yang canggih untuk kelangsungan bisnis <i>online
</i>saya, juga untuk keperluan kuliah. Saya membutuhkan kamera XLR karena saya
adalah seorang model untuk <i>online shop </i>saya
sendiri. Tentu saja saya membutuhkan kamera yang kualitasnya lebih canggih
daripada kamera digital biasa. Selain itu karena saya juga hobi fotografi. Saya
membutuhkan <i>handycam </i>karena saya
ingin, karena saya hobi merekam detik-detik kehidupan. Saya memilih merk Sony
untuk semua barang tersebut karena saya sudah terlanjur suka pada merk Sony.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pada tahun
2013 juga, saya harus bisa menerbitkan tulisan saya yang berjudul “Miaw
Dungdung” dan kumpulan cerita pendek saya dan ibu saya. Kemudian pada tahun
2014, saya harus bisa menerbitkan novel saya yang berjudul “Asihan Bapa” dan
tulisan nonfiksi “Hadiah Untuk Adik”. Seterusnya, saya akan menjadi penulis
produktif dengan minimal menerbitkan 2 karya dalam bentuk buku dalam satu
tahun. Selain terus aktif <i>blogging.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahun 2015
setelah saya lulus kuliah S1, saya akan menikah dengan teman hati saya,
Muhammad Iqbal Hendrawan. Bahkan untuk hal yang satu ini, lebih cepat saya rasa
lebih baik. Untuk apa menunda kebaikan, bukan? Hanya orang yang bermental
pekerja yang takut menikah karena alasan belum bekerja dan belum punya modal
nikah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Setelah
menikah, saya ingin pergi bulan madu ke daerah pegunungan, Subang pun masuk ke
dalam pilihan bulan madu saya. Saya ingin makan malam dengan suami di atas
perahu di tengah danau, di sekitar perahu dihiasi oleh cahaya lilin. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahun 2017,
saya merencanakan untuk sudah memiliki anak. Jika perempuan, namanya Nur Anbiya
Venusyiq Firdhani. Jika laki-laki, namanya Nur Shidqi Marsyiq Firdaus. Syiq di
belakang nama Venus dan Mars adalah singkatan dari Syifa dan Iqbal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya tidak
ingin membangun rumah di tempat lain, karena saya pikir rumah orang tua pun
sudah cukup. Bukan berarti saya tidak ingin lepas dari orang tua, tetapi saya
lebih memandangnya dari segi Manajemen Lingkungan. Saya sebagai lulusan
administrasi publik tidak ingin menghabisakan lahan Indonesia hanya untuk
tempat tinggal pribadi. Toh manusia pun tidak akan selamanya hidup kan? Begitu
pun dengan saya maupun orang tua saya. Saya hanya akan merenovasi rumahnya
menjadi <i>pinky-purple-green or rainbow
house. </i>Saya juga ingin tetap tinggal di rumah di Cipunagara Subang karena
saya ingin mendirikan taman baca / sanggar belajar dilengkapi dengan
perpustakaan untuk anak-anak / siswa-siswa di sekitar kampung saya. Saya
prihatin dengan keadaan pendidikan mereka. Makanya saya ingin tetap di sana
untuk memotivasi dan memfasilitasi mereka untuk maju dan bersaing dengan
pendidikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahun 2019,
saya harus sudah bisa memiliki mobil Nissan Macra C+C Pink Barbie atau Honda
Jazz warna pink. Karena saya hobi <i>travelling,
</i>saya ingin mobil ini menemani saya keliling Indonesia, bahkan dunia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahun 2020,
ketika anak pertama saya sudah berumur 3 tahun dan saya sudah memiliki cukup
modal rohani dan ragawi, saya akan pergi haji bersama suami. Jika orang tua
saya belum pergi haji sampai saat saya akan pergi haji, saya juga akan mengajak
serta mereka dengan tentunya membiayai segala sesuatunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahun 2021,
saya ingin mendirikan sebuah Cafe Jagung dengan menu andalan jagung bakar
sambal setan. Pertama-tama berlokasi di Jogja, kemudian di Semarang dan Subang,
hingga terus menjamah seluruh wilayah di Pulan Jawa dan Indonesia. Untuk jagung
bakar ini sendiri, saya sedang mengusahakannya dari sekarang dengan cara
menjadi pedagang kaki lima (PKL) bersama Iqbal dan temannya di Jogja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahun 2022,
saya ingin mendirikan asrama Subang / Jawa Barat di Semarang. Karena hingga
saat ini himpunan mahasiswa dan pelajar dari Kabupaten Subang belum terbentuk
dengan baik, maka perlu kiranya ada sebuah asrama yang dapat mempersatukan
mereka. Tujuannya agar mereka bisa lebih kreatif merumuskan hal-hal positif
untuk Kabupaten Subang khususnya, dan untuk Indonesia umumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mengenai semua
mimpi-mimpi saya yang besar ini, terutama mimpi untuk menjadi penulis dan
pengusaha, pernah suatu waktu sahabat saya bertanya seperti ini, “memangnya
kamu yakin tidak akan bekerja pada orang lain, Syif?”, dengan nada sinis dan
seolah meragukan kemampuan saya. Kemudian saya jawab, “mungkin akan. Tapi itu
hanya sekedar untuk bentuk pengabdian saya kepada negeri ini, sebagai bentuk
berbagi / mempraktekkan ilmu yang telah saya dapatkan selama ini. Bukan untuk
bekerja dalam artian mencari uang.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kondisi saya
saat ini mungkin sama dengan sahabat saya yang bertanya di atas. Kami sama-sama
perlu mencari uang tambahan untuk biaya hidup di perantauan karena kiriman dari
orang tua sangat terbatas. Namun bedanya, saat ini saya <i>keukeuh </i>dan
fokus dengan usaha saya sendiri walaupun tidak ada jaminan nominal uang tiap
bulannya. Sedangkan sahabat saya sekarang bekerja <i>part time </i>sebagai
pelayan restoran. Saya memilih untuk tidak mencari uang dengan bekerja <i>part
time </i>karena saya pikir dengan bekerja tidak sesuai dengan mimpi saya, maka
saya hanya akan membuyarkan mimpi-mimpi saya secara perlahan. Saya memilih
untuk tetap fokus mengurus <i>online shop, </i>menulis, dan menjadi <i>supplier.
</i>Sambil sekali-kali membuat desain baju batik sendiri. Saya memilih jalan
ini karena saya yakin bahwa Allah sangat menghargai proses dan kerja keras dari
kesungguhan saya akan mimpi-mimpi saya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Alasan lain
mengapa saya tidak memilih untuk bekerja pada orang lain adalah karena <i>background
</i>keluarga saya. Sejak SD hingga SMA, orang tua saya tidak pernah sekali pun
datang ke acara pembagian raport untuk mengambilkan raport saya. Selalu saja
tetangga, om, bibi, bahkan bapak kos (ketika SMA) yang mengambilkannya. Kedua
orang tua saya selalu beralasan sibuk bekerja. Mungkin mereka harus profesional
dengan tidak boleh meninggalkan pekerjaan barang sebentar demi anaknya. Padahal
saya selalu rangking 1 atau masuk 10 besar (SMA). Namun ternyata prestasi itu
pun tidak bisa menarik perhatian orang tua saya. Oleh karena itu, saya tidak
ingin kelak anak-anak saya merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan
karena ibunya adalah seorang pegawai (karyawan). Saya akan jadi manusia
independen, saya akan jadi seorang pengusaha yang bisa memberi penghidupan bagi
orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya 10 tahun
yang akan datang adalah saya yang lebih mahir menulis dan lebih mahir
berbisnis. Saya 10 tahun yang akan datang adalah seorang ibu yang memberi
perhatian penuh pada anak-anak tanpa terhalang kesibukan kerja. Saya 10 tahun
yang akan datang adalah seorang yang lebih terampil dalam berkomunikasi dan
bergaul, ramah, menyenangkan banyak orang. Dengan saya 10 tahun yang akan
datang, saya akan dapat berbagi banyak ilmu dengan orang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Untuk mencapai
semua mimpi saya sepuluh tahun ke depan, saya harus tetap berusaha dengan
kelebihan-kelebihan yang saya miliki. Serta meminimalisasi kekurangan saya,
atau merubah kekurangan saya menjadi kelebihan saya. Saya harus lebih giat
berusaha dan berdoa, serta bersyukur. Saya harus tetap rendah hati, dermawan,
dan tetap menanamkan nilai-nilai Islam dalam diri saya. Insya Allah, pasti
bisa!!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="color: magenta; font-family: Times, Times New Roman, serif;">NB: Tulisan ini adalah tugas UAS (<i>take home</i>) mata kuliah kewirausahaan (semester 6, tahun 2013) yang diampu oleh Bapak Edi Nugroho, S.A.P. Soalnya ada 4, maksimal halaman tugasnya cuma 6 halaman. Jelas itu tidak cukup bagiku, haha :P Aku juga gak tahu teman-teman lain bikin tugasnya seperti apa. Apakah menjawab per nomor atau sama seperti aku model curhat begini :P Yang jelas, ini adalah tugas UAS yang paling bikin aku <i>happy. </i>Serius deh! Gak ada beban banget ngerjainnya.. Malah sambil senyum-senyum sendiri dan semangat menggebu-gebu. Gak nyangka aja ternyata banyak sekali mimpi yang pernah aku tuliskan, sedikit demi sedikit telah terwujud. Meski dengan alur yang agak beda (karena skenario Alloh jelas lebih indah dari rencana manusia :)), tapi tetap berjalan menuju titik yang sama.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="color: magenta; font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="color: magenta; font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>Thanks a lot, Mr. Edi.. </i>Bapak akan selalu jadi dosen favoritku sepanjang masa :)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="color: magenta; font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>And I promise, </i>Pak.. <i>Someday I will make my dreams happen!!</i> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">by. si Famysa, <i>a dreamer</i></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-34925446494492930842015-03-24T21:33:00.000+07:002015-03-24T21:35:31.900+07:00Sebongkah Batu Berdarah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Ka, gue takut. Gue pengen pulang. Sekarang!” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Tika, lu tenang dulu deh ya.. Kita semua juga pengen pulang. Lu
jangan kayak gini dong! Nambah panik kita semua kalau elunya kayak gini.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Tidak ada yang bisa menahan tangisan Tika. Bahkan Barka, pacarnya
sendiri terlihat kesal karena rengekan Tika yang tiada henti meminta pulang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Semua gemetaran, semua kedingininan, semua tegang. Tidur di mushola
kecil, kotor, dan penuh dengan jejak kaki anjing itu ternyata tidak lebih baik
dari tidur di tenda walau harus bergelut dengan hujan yang mengguyur deras.
Dari tangan ke tangan, semoga bisa sedikit memberi kehangatan dan ketenangan
pada malam hari itu, malam Jumat Kliwon.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Runi sebagai orang yang disebut pemimpin perjalanan diminta untuk
mencari tahu siapa sebenarnya sosok itu. Manusia kah? Atau manusia jadi-jadian?
Atau malah semuanya sedang dibuat berhalusinasi oleh alam? Dengan berbisik dari
telinga ke telinga, akhirnya semua memilih Willy yang akan menemani Runi keluar
mencari tahu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Dengan perasaan tak karuan karena diliputi rasa takut, Runi dan
Willy permisi pada sosok itu. Dan sosok itu hanya berdehem dengan suaranya yang
berat, “ehmmm...” Runi dan Willy segera pergi, tanpa sempat memperhatikan sosok
itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Hujan semakin deras. Angin dan petir pun bersahutan. Mereka seperti
sedang mengejek. Mereka seperti sedang menertawakan Runi dan Willy yang hanya
bercahayakan lilin dan mempunyai sedikit keberanian. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Runi dan Willy berjalan dalam gelap. Cahaya senter yang mereka bawa
tidak cukup bisa melawan kelamnya malam. Derasnya hujan membawa cahaya senter
mereka pergi. Derasnya hujan pun menembus jas hujan yang mereka pakai. Jalanan
yang licin, berbatu dan berlumut, serta guyuran hujan memperlambat langkah mereka
menuju warung yang sekaligus rumah bagi pemiliknya. Berjalan turun 500 meter
saja seperti sedang berjalan naik berkilo-kilo meter. Terasa lama dan payah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">--o--<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Ehmmm.... Kalian jangan berani macam-macam di sini. Apalagi berani
macam-macam dengan saya. Saya ini bukan manusia. Tinggi saya tujuh meter. Saya
tidak akan segan-segan menceburkan kalian ke dalam aliran <i>curug </i>jika
kalian berniat buruk. Saya juga tidak akan segan-segan membunuh kalian jika
kalian tidak memercayai kata-kata saya ini. Bahkan kalau kalian tidak percaya,
silahkan buktikan saja. Hahahaha....” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Tertawanya bak di film-film horor ketika dukun sedang beraksi.
Suaranya berat namun dapat menelan suara-suara sekitarnya. Suaranya seolah tak
terkalahkan. Sekali pun enam orang siswa-siswi SMA di mushola itu berteriak,
suara sosok itu pasti akan lebih keras mencabik-cabik mereka. Mereka hanya bisa
diam sambil memegang jantung masing-masing. Syukurlah jika jantung mereka masih
berada di tempatnya...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Entah kapan datangnya sosok itu. Diantara mereka tidak ada yang
menyadarinya. Tiba-tiba saja sosok itu ada di tengah-tengah mereka yang baru
saja akan tertidur lelap. Mulanya Runi memang kaget. Tapi Runi pikir paling itu
penduduk sekitar yang sedang berkeliling area <i>curug, </i>kehujanan, dan
berteduh di mushola, sama seperti Runi dan teman-temannya. Namun ketika sosok
itu mulai tertawa dan meracau segala hal, baru semuanya terbangun dan
sepenuhnya tersadar. Sosok itu terus meracau. Kadang nada bicaranya turun
sampai tak terdengar. Tapi kebanyakan nada bicaranya tinggi seperti sedang
menghantui.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Dulu saya pernah mendorong muda-mudi yang datang ke <i>curug. </i>Saya
tahu niat mereka buruk. Mereka melecehkan apa yang saya katakan. Mereka tidak
percaya segala hal tentang <i>Curug </i>ini. Tengah malam, mereka ingin
membuktikan kebenarannya. Aaahhh.... anak-anak muda seperti itu tidak tahu
diuntung! Saya bunuh saja mereka, dua-duanya. Hahahaaa....”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Sosok itu seperti tahu apa yang mereka pikirkan. Semakin mereka ketakutan,
sosok itu semakin meracau tak tahu arah. Pun ketika terlintas di pikiran Runi...
Bagaimana bisa tinggi aslinya tujuh meter? Kapan dia berubah menjadi wujud
aslinya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Saya tidak main-main dengan perkataan saya. Bahkan wujud lain saya
adalah harimau. Saya berteman dengan Ratu Penguasa Pangandaran dan Dewi Sri.
Kalian tahu Dewi Sri? Dia pemilik semua nasi yang kalian makan!” sentaknya
membuyarkan pikiran Runi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Mungkin sosok itu manusia jadi-jadian. Ah, tidak. Mungkin sosok itu
sedang kerasukan makhluk lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Barka terus merapalkan semua doa yang ia bisa. Tika terus menangis.
Awan mencoba mencairkan suasana dengan berusaha masuk dalam obrolan sosok itu.
Runi dan Willy akan mencari sebait kalimat dari penduduk yang dapat menenangkan
mereka. Sedangkan Ria, Yodha, dan Lita tetap dalam posisi mereka dengan gemetar
ketakutan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">--o--<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Wil, sepertinya kita tersesat. Perasaan gak sejauh ini deh jarak
dari mushola ke warung penduduk.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Kamu juga ngerasa gitu, Ni? Aku kira aku yang terlalu ketakutan,
sampai jalan ke warung aja kerasa jauh banget.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Runi dan Willy saling menangkap raut kekhawatiran di wajah
masing-masing. Tersirat tanda tanya besar di wajah mereka. Namun siapa yang
bisa menjawab pertanyaan mereka? Selain angin yang terus berhembus kencang dan
penguasa kegelapan yang mempermainkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Lalu sekarang kita harus kemana? Balik ke mushola atau lanjut ke
warung?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Willy menyibakkan lengan jas hujan untuk melihat jam tangan. Senter
yang kian redup cahayanya ia arahkan ke jam tangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Parah! Sejam lebih kita jalan, warungnya belum kelihatan juga. aku
gak yakin kita bakal nemuin warung-warung penduduk itu, Ni. Lebih baik kita
balik aja. Kasihan teman-teman lama menunggu kita.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Runi dan Willy balik badan putar haluan. Mereka kembali menyusuri
jalan yang tadi telah dilewati. Mereka kembali bertarung melawan dingin dan
ketakutan. Mereka terus berjalan, bahkan setengah berlari. Niat hati ingin
cepat sampai di mushola untuk kembali berkumpul bersama teman-teman.
Kenyataannya.... Sesampainya di mushola, tak ada seorang pun di sana! Sosok itu
pun tidak ada! Kemana perginya Awan, Ria, Lita, Yodha, Tika, dan Barka?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">--o--<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Gue gak mau matiiiii!! Tolongin gueee! Gue gak mau mati! <i>Please
</i>jangan bunuh gue! Gue masih mau hidup. Gue gak mau matiiii!!!!!! Gue
takuuut!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Jeritan Lita menciptakan lolongan panjang. Tangisan yang
menyelimuti lolongan itu membuat suaranya semakin lama terdengar semakin parau.
Hingga teriakannya sama sekali tidak terdengar lagi. Lenyap diguyur derasnya
hujan. Hilang bersama angin yang bertiup semakin kencang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Ha..Ha..Ha... Dengan jasad dan darah segarmu, aku akan hidup lebih
lama lagi. Ha..Ha..Ha.... Kau bukan manusia baik, kau selalu berniat buruk, sama
sepertiku. Lebih baik aku meminum darahmu, lalu kita akan bersatu.
Ha..Ha..Ha...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Tangannya menggenggam sebongkah batu. Sambil terus tertawa
mengerikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">--o--<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Litaaa.....”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Litaaaa.....!!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Lita, lu dimana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Litaaa!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Lit, lu jangan tinggalin guee! Lu dimana, Lit??”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Tidak ada siapa-siapa lagi di tengah hutan selain mereka berlima.
Kecuali sebongkah batu yang berlumuran darah dan tetesan darah di sepanjang
jalan setapak. Lalu tetesan darah itu menghilang di tepian sungai yang menjadi
tempat mengalirnya air <i>curug. </i> <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div>
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: right;">
<span style="font-family: inherit;">by. si Famysa, nostalgia :)</span></div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-74669235765780464292015-03-24T21:25:00.001+07:002015-03-24T21:25:22.413+07:00Sesal, Rindu, Lalu Hilang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: inherit;">Benar kata orang, penyesalan selalu datang di akhir. Penyesalan
seperti tokoh <i>hero </i>yang selalu muncul
di episode-epidose terakhir. Bedanya, tokoh <i>hero
</i>datang di akhir untuk menumpas kejahatan, sedangkan penyesalan datang di akhir
untuk memberi pelajaran. Dan seringnya pelajaran dari penyesalan itu disertai
rasa sakit. Seperti yang kurasakan saat ini. Sesal dan sakit.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: inherit;">Apapun yang kulakukan, dimana pun, kapan pun, ingatan tentangnya
kerap kali muncul. Bahkan segala benda dan manusia yang kulihat selalu bisa
mengingatkanku padanya. Segala hal tentangnya, mengapa begitu jelas sekarang? Segala
hal tentangnya mengapa justru selalu mengikuti ketika sosoknya sudah tak bisa
lagi kugapai?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US">Beberapa pasang muda-mudi berlalu-lalang di hadapanku. Dari yang
muda hingga yang tua. Sekelompok siswa SMP yang terdiri dari empat orang
laki-laki, di tengahnya terselip seorang perempuan. </span>Dia<span lang="EN-US"> yang paling
cantik, karena </span>d<span lang="EN-US">ia perempuan
satu-satunya di kelompok itu. Sepasang siswa dan siswi SMA sedang mengobrol
malu-malu di bangku taman sebelahku. Mungkin mereka sepasang kekasih yang baru
jadian. Atau mungkin mereka sedang dalam tahap pedekate. Ada juga sepasang
muda-mudi di bangku taman tepat di depanku yang sedang asyik menyantap eskrim <i>cone. </i>Mereka terlihat akrab sekali.
Mungkin mereka masih kuliah. Yang jelas sepertinya mereka sudah bukan anak
sekolahan lagi. Atau mungkin juga mereka sudah menikah. Jika iya, sungguh
pasangan muda yang menyenangkan dipandang mata.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US">Bersantai di taman kota rupanya bukan keputusan yang cukup tepat
untuk menghilangkan rasa sakit. Hatiku malah makin teriris. Segala pemandangan
yang kulihat ada saja yang bisa memunculkan ingatanku tentangnya.</span> Kuputuskan untuk pergi sesegera mungkin dari taman kota.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Apa yang harus kulakukan sekarang pada hubungan kita?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Nggak ada. Aku cuma lagi ingin sendiri. Terserah kamu
sekarang mau gimana. Pokoknya aku cuma lagi ingin sendiri. Tinggalin aku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Tapi kamu mau aku nungguin kamu kan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Nggak! Kamu boleh punya pacar lagi kalau memang kamu
mau. Kecuali yaa kalau nanti aku sudah siap, dan kamu masih sendiri, aku mungkin
bakal balik lagi sama kamu,” tegasku mantap. Menutup obrolan kita yang semakin
memanas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Lalu untuk yang ke sekian kalinya, dia mengatakan bahwa
aku jahat, dan aku menyetujuinya. Iya, aku memang jahat. Termasuk jahat pada
diriku sendiri, yang bodohnya baru kusadari saat ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pertengkaran hari itu, pertengkaran yang selalu dibumbui
oleh tangisannya, pertengkaran yang ternyata membawaku pada ruang sesal ini.
Bahkan kini aku rindu menyeka air matanya dengan jari-jemariku, aku rindu
memberinya sehelai tisu, aku rindu mengusap pipinya yang masih dibanjiri air
mata. Padahal aku selalu inginkan dia. Namun kenyataannya waktu itu aku sama
sekali tidak peduli pada tangisannya yang merajuk. Kenapa aku diam? Kenapa aku
malas mendengarkan dan menatapnya? Kenapa aku justru menutup telingaku dan
berpura-pura tertidur? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Sesal yang kukira tidak akan pernah menghinggapi
hari-hariku kini justru paling menyita emosiku. Sesal yang kukira akan cepat
berlalu seperti aku yang dulu mudah berlalu darinya kini justru semakin dekat
dan melekat. Sesal ini memaksaku untuk membenci diriku sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">--o--<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Jalanan hari ini begitu lengang, senyap, dan sepi. Tidak
seperti biasanya. Padat dan terkesan menegangkan karena mobilitas tinggi
penduduknya. Kini hanya ada satu-dua orang saja yang lewat. Kemana perginya
orang-orang? Ah, apakah mungkin aku saja yang tidak memperhatikan sekitar. Aku
terlalu lama jalan sambil menunduk. Seperti pengemis yang sedang mencari-cari
recehan, mungkin saja aku bisa menemukan recehan di sepanjang jalan yang
kupijak. Ya, semoga recehan itu ada. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pantas saja jalanan ini ditinggalkan oleh penggemar
setianya. Angin di awal bulan Januari terlalu menusuk. Belum lagi rintik-rintik
yang dihasilkan oleh awan yang menangis. Kemarilah... Temani aku menempuh
perjalanan ini. Setidaknya sampai aku tiba di rumah dan dapat terpejam. Ini
yang dulu biasa dilakukan olehnya. Bersembunyi dalam rintik hujan untuk
menyembunyikan hujan lain di wajahnya. Tangisnya. Diam-diam aku merasakan apa
yang mungkin dulu dia rasakan. Hangat. Namun perih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Kamu benar-benar gak mau aku nungguin kamu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Harus berapa kali lagi aku bilang, gak usah! Aku belum
mau menikah. Aku masih ingin sendiri. Tanpa kamu, tanpa perempuan manapun.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Iya, aku ngerti. Aku bisa nungguin kamu... Sampai kamu
siap menikah. Aku mau kita bareng-bareng lagi kayak dulu. Gak usah bahas
pernikahan. Tunda dulu obrolan tentang nikah sampai nanti, sampai kamu mau
membahasnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Percuma. Aku gak cinta lagi sama kamu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Kata-kata pemungkas itu yang menghadirkan sesal hingga
kini. Aku keliru. Aku berbohong besar pada diriku sendiri. Egoku waktu itu
sanggup menyembunyikan rasa hatiku yang terdalam. Bodohnya lagi, kenapa aku
membiarkan ego itu tetap ada. Seolah justru aku lah yang menghadirkan dan
memelihara ego itu. Lalu membakar, membakar, dan menghanguskan kehadirannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Lebih baik kerasnya hidup kemarin bersamanya. Daripada
hidup tanpa tantangan seperti yang sedang kujalani saat ini. Tidak ada dia,
tidak ada tujuan. Aku terus berjalan tanpa tahu kapan saatnya aku harus
beristirahat, berhenti, atau berlari. Bak layang-layang putus, terhempas ke
sana-sini oleh angin, tanpa bisa menolak, tanpa ada keinginan untuk menolak.
Oh, selinglung itu kah aku?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Duduk di bangku taman kota, berjalan sendirian,
menghujani diri sendiri dengan tangisan awan, semuanya bukan ide yang tepat
kurasa. Aku semakin merasakan kehadirannya begitu berarti untukku. Aku semakin
merasakan ngilu karena kehilangan ketika aku sadar bahwa dia yang berarti tidak
lagi ada di sisiku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Kita akan baik-baik saja dengan belajar mengerti satu
sama lain. Bukan saling menuntut, tapi saling memberi yang terbaik. Aku yakin
kamu punya banyak kejutan untuk membahagiakan aku. Aku sayang kamu, dan kamu
beruntung. Kamu tahu... Ini semua untukmu. Bahkan aku hidup juga untukmu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Hanya kata-katanya dulu yang terngiang-ngiang dalam
rekaman ingatan. Rekaman ingatan yang memaksaku untuk selalu memutar ulang. <i>Replay,
replay, replay. </i>Padahal itu hanya rekaman. Dan aku tahu bahwa setiap
rekaman tidak akan bisa terulang kembali dalam kehidupan nyata. Andai saja
kata-kata itu terucap sekarang... <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Aku yang salah. Aku yang bodoh. Aku menyia-nyiakannya.
Sialnya sesal ini kenapa harus muncul semakin kuat. Setiap aku mencoba menepis
ingatan tentangnya, setiap kali itu juga sesal ini menyeruak semakin kuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">--o--<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Bus Trans Jakarta sore ini sama seperti kemarin, sama
seperti saat sebelum ada dia, saat ada dia, dan saat dia kulepaskan. Selalu
penuh berjejalan manusia. Ah, ternyata memang tadi selama berjalan kaki aku
saja yang sedang kacau. Mungkin banyak manusia yang berlalu-lalang di
sekitarku. Akunya saja yang sedang kacau. Saking kacaunya benang kusut pun
kalah olehku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Lalu biasanya aku akan selalu mengeluh padanya ketika
sudah sampai di rumah. Keluhan merajuk agar tangan dan kakiku dipijiti sebelum
dia pulang ke rumahnya yang berada di kanan depan rumahku. Kali ini semua
berbeda. Rumah di kanan depan rumahku, aku sudah tidak mengenalnya. Rumah itu
kini terlihat sepi. Pintu rumah yang dulu sering terbuka kini selalu tertutup. Tidak
ada lagi sosoknya. Aku benar-benar telah kehilangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">--o--<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Klik. Halaman yang kusimpan ini telah menjadikanku candu.
Setiap kali membukanya, membaca kalimat demi kalimatnya, hati ini semakin
perih. Namun tangan tak sanggup untuk menghapusnya. Pun jika dihapus, aku pasti
akan membuka dan membacanya lagi, langsung dari buku harian digitalnya yang dia
sebut blog.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Aku bingung dengan hubungan kita. Bersama, saling
menyakiti. Berpisah, tetap akan tersakiti. Bukan kamu yang membuatku bingung.
Tapi cinta lah yang membingungkanku. Kita harus memperlakukan cinta seperti apa
dan bagaimana? Beritahu aku. Kalau saja cinta bisa memilih, aku pasti tidak
akan memilih kamu. cinta memainkan hati, bukan otak. Cinta datang begitu saja,
bahkan tanpa kita sadari. Kupikir kita bisa saling melengkapi. Tapi kadang ego
kita muncul berbarengan. Tidak ada yang mau mengalah walau sudah diberi jalan
keluar lain. Aku egois, kamu pun tak kalah egois.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Aku selalu terhenti di kalimat itu. Dia benar, nyatanya
sekarang aku tersakiti, mungkin dia juga sama. Bukan dia yang egois, tetapi
aku. Bahkan ketika dia rela menungguku, dengan sombongnya aku menolaknya.
Rasakan akibatnya sekarang! Sesal yang tiada berujung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Kamu sayang aku. Aku butuh kamu. tapi cinta membuat kita
tak bisa jadi satu. Selalu saja ada beda. Beda itu mencuat, begitu tajam. Aku
khawatir. Aku butuh kamu. Kamu sayang aku kan? Tolong tetap bersamaku. Perkuat
yakin kita dengan selalu bersama, tanpa ada jalan pintas lain.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Melepasnya tidak semudah yang kubayangkan dulu. Sesal
semakin menjerat ketika tahu betapa tidak pedulinya aku padanya dulu. Sesal
terus datang berbarengan dengan bayangannya. Kulihat dia yang mengucap maaf.
Kulihat dia yang mengucap terima kasih. Kulihat dia yang berjalan menjauh
dariku setelah menjabat tanganku dengan penuh getar yang dibuat tegar. Kulihat
dia yang diam-diam menitikkan air mata. Kulihat dia yang berjalan beriringan
dengan laki-laki yang kutahu mencintainya dengan segenap hati, berbalut gaun
putih layaknya putri kerajaan. Tidak sepertiku. Aku mencintainya hanya dalam
rasa, tanpa menunjukkannya, tanpa mempertahankannya. Ketika aku kehilangan,
hanya ada sesal yang menjalar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Ah, rumah di kanan depan rumahku tidak menyimpan sosok
nyatanya lagi. Di sana sepi, sama seperti di sini, di dalam hatiku. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">Aku merindukannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;">by. si Famysa, lagi ubek-ubek tulisan lama :P</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-35709542221181762642015-03-22T20:01:00.002+07:002015-03-22T20:03:32.793+07:00Mudah Lapar & Ngantuk Saat Hamil<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Selain <i>morning
sickness, </i>hal lain yang mengganggu aktivitasku saat ini adalah mudah lapar
dan ngantuk. Bangun tidur, aku tidak bisa langsung bersegera melakukan
aktivitas. Harus menunggu beberapa saat dulu sampai mual dan pusingnya reda. Memang
gak sampai muntah sih sekarang <i>mah, </i>hanya
mual saja. Hanya dengan ambil posisi rileks dan hindari pemicu mual yang lebih
besar, aku bisa menahan muntah. Setelah merasa agak baikan, baru lah aku
bangkit dari tempat tidur. Tapii… Ada masalah lain. Aku langsung merasa
kelaparan. Perutku perih dan badanku agak lemas, seperti orang normal yang
telat makan. Rasanya sih lapar, ingin makan. Tapi mau makan apa? Sekarang segala
makanan terasa enek buatku. Sekarang aku sangat pilih-pilih makanan. Susah sekali.
Padahal biasanya makan apapun jadi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Saat semua makanan kesukaanku sekarang jadi makanan
yang sangat kuhindari.. Ohh, di situ saya sering merasa sedih :( Ayam goreng,
sambal goreng/terasi, lalapan mentah; ini semua adalah kombinasi makanan paling
enak buatku saat belum hamil. Eh sekarang, aku gak bisa makan mereka lagi. Lihatnya
saja enek, mencium baunya saja enek,
apalagi kalau harus memakannya. Uwekh.. Sambil terbayang pun jadi ingin muntah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Aku jadi sering minta jajanan ini-itu sama Ibank. Mulai
dari mie, bakso ikan, pisang coklat, es campur, siomay, mpek-mpek, rujak mangga
muda. Ooh… Ternyata begini mungkin ya yang dimaksud ngidam itu. Sekarang aku
jadi bisa mengartikan sendiri. Ngidam itu bukan minta makanan yang aneh-aneh
dengan maksud menyusahkan suami atau ingin bermanja-manja, tapi memang karena
kebutuhan diri dan janin. <i>Lha </i>kan
makan ini-itu enek, bahkan makanan favorit saja jadi enek, jadi si ibu hamil
dengan sendirinya mendeteksi makanan apa yang menurutnya bisa dia makan. Kalau
sudah kerepotan makan, aku kadang merasa iri pada ibu hamil yang tidak ada
keluhan apapun soal makanan. Hehe.. Tapi kan memang tiap kehamilan, si ibu dan
janin yang dikandungnya pasti beda-beda ya gejalanya. Sering juga kan dengar
cerita waktu hamil anak pertama <i>mah </i>makan
apapun bisa, eh pas hamil anak kedua repot banget, atau sebaliknya, atau gimana
lah ceritanya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Dan setelah makan, datang keluhan lain. Yaitu ngantuk.
Rasa ngantuknya luar biasa. Rasanya itu seperti aku dulu kalau habis begadang
skripsian, pasti ngantuknya tak tertahankan. Yaa begini lah sekarang. Pokoknya kalau
ngantuknya datang, ya harus tidur. Kalau aku memaksakan tetap terjaga, aku
malah pusing dan semakin lemas. Akibatnya, karena harus selalu tidur siang ini,
aku jadi jarang <i>update </i>Famysa,
Sakola, bahkan blog ini. Sudah 3 minggu juga pakaianku tidak kusetrika. Adakah yang
mau bantu? Haha..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Tadinya aku mau tetap aktif saat hamil trimester
pertama. Mau ngantuk, lemas, lapar, apapun, tadinya mau tetap kupaksakan untuk
aktif. Bukannya dulu juga bisa memaksakan diri tetap aktif saat sedang tidak enak badan atau capek. Kupikir sekarang bisa seperti dulu juga. Karena aku memang terbiasa aktif, ke sana-sini, melakukan ini-itu,
walaupun itu hanya beres-beres seisi rumah. Tapii… Sepertinya Alloh berkehendak
lain. Aku dibuat-Nya seperti orang sakit yang harus benar-benar diam di rumah
dan mengurangi segala aktivitas. Hasil cek ke bidan beberapa hari yang lalu,
tensiku rendah, dibawah normal. Berat badanku juga turun. Bisa dibilang ini
adalah berat badanku terendah selama 8 tahun terakhir. Coba deh bayangkan! Berat
badanku sekarang lebih ringan 1 kg dari berat badanku waktu kelas 3 SMP dulu. Yaa
Alloh… Kecil banget dong badanku :( Bidan juga bilang, janinku belum teraba, dia terlalu kecil. Aku harus
<i>bedrest </i>selama 1 bulan. Bulan depan
cek lagi ke bidan, kalau tensiku kembali normal dan berat badanku naik, baru
aku bisa dikatakan sehat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Oh sungguh aku rindu sekali berkelana, rindu ke
sana-ke sini, rindu melakukan banyak hal, rindu segala hal saat aku masih bisa
aktif. Higs.. Ternyata begini yaa perjuangan untuk menjadi seorang ibu, untuk
menjadi sepasang orang tua.. Sungguh luar biasa, Yaa Alloh :’)</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Teman-teman semua yang baik hatinya, mohon doakan
aku dan janinku yaa.. Semoga kami disehatkan dan dikuatkan. Aamiin…<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
by. si Famysa, yang merindukan banyak hal :P</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-34436423775044534172015-03-21T17:25:00.000+07:002015-03-22T20:04:59.240+07:00Dia yang Memanggilku Teteh<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: no;">Ada
lagi yang memanggilku 'teteh'. Aku pernah mengalaminya dulu. Sama persis. Ini
seperti sedang bernostalgia pada kehidupan 8 tahun yang lalu. </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">A</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: no;">ndai
bisa lebih lama dan perlahan...</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> A</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: no;">pa ini?
Siapa dia?</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> A</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: no;">ku ragu untuk meneruskan ide gila dengan masa laluku. Aku
rindu dia yang memanggilku 'teteh'.</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: no;">Oh
dear... kamu benar-benar mengingatkanku padanya 8 tahun yang lalu. kamu
mendengar, kamu penyayang anak-anak, kamu mudah dekat dengan wanita, kamu
selalu membuatku cemburu. kamu itu dia....</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: no;">Lalu,
apakah kamu memang seperti dia? jika iya, beruntung sekali wanitamu. Oh,
apakah wanitamu sepertiku juga? Mengapa kita sama?</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Klik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kurasa cukup
untuk hari ini. Aku sudah tidak berminat menuliskan resah gelisahku lebih jauh
di catatan harian digitalku yang bernama blog. Benda ajaib yang tak bisa diraba
itu lah yang menyimpan segala isi hatiku, bak tempat sampah. Ia selalu
mendengar dengan khidmat. Namun tidak pernah ada respon. Ah.. Mungkin itu lebih
baik daripada bercerita pada benda bernama manusia yang jago merespon, namun
juga jago bermulut besar. Hari ini bercerita ke satu orang, esok hari seluruh
dunia bisa tahu. Blogku jauh lebih baik sepertinya. Hanya sepertinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">--o--<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Oh, hey,
Dung... Kamu masih ingat beberapa waktu yang lalu aku pernah bilang kalau aku
sedang jatuh cinta pada sosok yang mirip kamu? Kamu salah jika kamu mengira aku
sedang bercanda. Kamu juga salah jika kamu mengira aku sengaja mengarang cerita
untuk membuatmu cemburu. Aku memang sedang jatuh cinta lagi padanya, Dung. Pada
orang lain yang mirip kamu. Sosoknya memang ada. Dan itu bukan kamu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kamu terlalu
jauh meninggalkanku. Sepertinya waktu tiga bulan cukup untukmu mengubur semua
kenangan tentangku. Tiga bulan berlalu tanpa kehadiranku mampu membuatmu lupa
pada cintamu padaku. Tidak ada lagi ucapan sayang, tidak ada lagi ucapan
kangen, tidak ada lagi rasa membutuhkan diriku. Semudah itukah? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sedangkan aku
sebaliknya. Tiga bulan tanpa kehadiranmu justru membuatku semakin mencintaimu.
Segala upaya yang kulakukan pasti sambil mengingatmu. Tidak ada sedetik pun aku
melupakanmu, Dung. Bahkan sebelum aku tidur pun, namamu selalu terucap dalam
doaku. Semoga aku dan kamu dipertemukan dalam mimpi... Semoga kita bisa saling
menjaga cinta kita, menjaga hati kita masing-masing...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ah, Dung,
maafkan aku. Aku juga yang salah. Aku terlalu munafik. Aku menangis menyalahkan
diriku sendiri. Kamu begitu karena kekeliruanku juga. Padahal aku tahu kamu
selalu ingin bersamaku. Maaf.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">--o--<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> “<i>Teh... Teteh... Teh </i>Isah.. Aku mau
manggil kamu <i>Teteh</i> aja ya.. <i>Teh </i>Isah. Gak apa-apa kan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“<i>Teteh</i>nya
sih gak apa-apa. Tapi itu Isah-nya <i>please </i>deh, Ndi, norak banget. Nama
bagus-bagus Annisa kok jadi Isah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Namanya Andi
Satria Gunawan. Sama-sama mengandung awalan huruf “A”, dan “awan” di belakang
namanya, seperti kamu, Dung. Ardiansyah Hendrawan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Aku sama sekali
tidak menyadari sejak kapan aku mulai menyukainya. Aku juga tidak mengerti, apa
alasan aku menyukainya. Rasa ini tiba-tiba datang setelah dua bulan aku
mengenalnya. Kurasa ini terlalu cepat. Ah, bukannya sama, padamu dulu juga aku
begini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Aku benar-benar
seperti sedang bernostalgia, Dung. Nostalgia dengan bayangmu lewat sosok orang
lain. Mungkin aku hanya sedang amat merindukanmu. Mungkin. Namun kamu menjauh
dan terus menjauh, sengaja menjauh. Padahal selalu ada rasa rindu di sini.
Rindu yang tidak pernah berkurang kadarnya. Rindu yang terkadang sanggup
membuat aku dan kamu hidup.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bayanganmu
berkelebatan dalam benda penting di kepalaku. Benda yang disebut otak. Benda
yang akan membuatku mati jika ia juga mati. Silih berganti, tidak hanya ada
bayanganmu. Tapi juga bayangannya. Muncul kamu yang pertama kali memanggilku <i>“teteh”.
</i>“Mulai sekarang aku mau manggil kamu <i>teteh </i>ya..” Lalu muncul dia
dalam sketsa yang sama. Memanggilku <i>teteh.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">--</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">o--<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Kak, kakak
pacarnya Kak Andi ya?” tanya seorang bocah perempuan berpita pink di sebelah
kanan kepalanya seperti Hello Kitty, bocah itu anggota Klub Taman Pelangi
–sebuah klub baca anak-anak yang mempertemukanku dengannya-.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Looh.. siapa
yang bilang, Dik? Bukan.. Kakak sama Kak Andi nggak pacaran. Pacarnya Kak Andi
kuliahnya jauh, di Jakarta.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Aah Kak Icha
bohong... Kalau gitu kayaknya Kak Andi suka deh sama Kakak. Sering banget Kak
Andi salah manggil nama kakak-kakak yang lain, manggilnya ‘Icha” terus. Terus
tatapannya Kak Andi sama Kakak itu loh Kaak... Hihihi,” bocah itu cekikikan.
Kali ini teman-temannya juga ikut cekikikan. Dasar bocah jaman sekarang, <i>ngebully
</i>orang yang lebih tua berani ya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Entah terprogram
atau tidak, sejak mendengar perkataan bocah itu, hati ini juga ikut berkata
bahwa ia memang sedang jatuh hati. Terungkapkan atau tidak, hati ini tetap
merasakannya. Terlebih jika orang yang dijatuhi hatinya menebar umpan yang
sama, dan menelan umpan yang sama pula. Sama-sama mengumpan dan terumpan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Kamu boleh
memanggilku <i>teteh, </i>atau apapun yang kamu mau. Tapi jangan sampai
memanggil dengan panggilan itu di depan teman-temanku ya.. Kan malu nantinya.
Takut mereka jadi gosipin kita.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Iya, <i>Teh. </i>Siap,”
katamu dulu dalam sebuah sms pengantar tidur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dan dia seperti
mendengar permintaanku dalam sms padamu 8 tahun lalu. Seperti kamu yang berkata
‘siap’, namun dalam versi yang lebih dewasa, tanpa diperingatkan dia sudah
mengerti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Adegan demi
adegan di setiap episodenya membuatku <i>dejavu. </i>Seolah aku pernah
memerankan peran ini sebelumnya. Dengan skenario yang sama, namun dengan lawan
main berbeda. Dengan judul yang hampir sama dengan drama kehidupan sebelumnya.
Hanya saja kali ini dipoles lebih apik dan menyenangkan dengan dihadirkannya
sosok nyata dan sosok bayang. Siapa yang nyata? Siapa yang bayang? Bahkan aku
tidak mengetahuinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">--o--<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hatiku masih
terluka. Andai saja di apotek dijual obat untuk hati yang terluka, aku tentunya
adalah orang yang paling banyak membeli obat itu. Bukan karena sering terluka.
Tapi karena sekalinya terluka langsung dalam. Luka hatiku akut. Luka hatiku
sanggup menghentikan anggota organisasi dalam tubuhku untuk serempak tidak
kompak menjalankan perintahku. Kubilang <i>“move ooon!!”, </i>mereka menolak.
Kubilang “semangaaat!!”, mereka malah malas-malasan, mengajakku terus berbaring
dan meneteskan bulir-bulir lembut dari pelupuk mataku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Hey, Cha, kamu
salah kalau kamu mau curhat ke Andi. <i>You know that you have something
special for him. </i>Jangan main api lah, Cha. Kalau kamu butuh tempat berbagi
cowok untuk mengerti sudut pandang cowok, kamu kan bisa curhat pada teman
cowokmu yang lain. Dan bukan Andi. Tapi kalau kamu tetap <i>keukeuh </i>mau
curhat pada Andi, terserah. Aku sudah mengingatkan. Kita lihat saja nanti, Ardi
manakah yang akan menjadi <i>partner </i>hidupmu. Ardi asli, atau Andi yang kau
bilang mirip dengan Ardi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Berdengung
terus perkataan Riya dalam mimpi dan sadarku. Riya, sahabatku satu-satunya yang
kuceritakan tentang Andi. Riya, sahabatku satu-satunya yang mengerti perasaanku
padamu dan padanya. Riya benar. Tapi.... Aku tetap penasaran. Kupikir dengan
berbagi dengan Andi, aku bisa mendapat jawaban atas segala tanyaku. Karena Andi
dan Ardian sama. Karena kali ini hanya Andi yang bersedia kutumpahkan segala
keluh-kesahku. Karena hanya Andi yang sanggup menggantikan sosokmu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Apakah ini yang
dinamakan selingkuh? Tapi aku tidak menjalin hubungan apa-apa dengannya. Aku
dengannya hanya berteman. Tidak lebih dari sekedar teman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Apakah ini yang
disebut sebagai orang ketiga? Tapi aku dengannya sama sekali tidak
memperkenankan ada orang ketiga yang masuk ke dalam hubungan kami. Aku tetap
milikmu. Dan dia tetap milik dia, belahan jiwanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">--o--<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Dia gak akan
pernah lupain kamu. Kamu percaya aja sama dia. Dia bukannya lupa. Dia hanya
sedang teralihkan. Sifat orang gak akan pernah berubah. Sekarang hanya pola
pikirnya aja yang berubah. Dan kamu kaget dengan semua perubahannya karena
selama tiga bulan ini kamu tidak bersamanya, kamu tidak mendampingi
perubahannya. Dia begitu bukan berarti dia tidak menginginkanmu. Walaupun
kalian berbeda, tapi aku yakin kalau kalian punya tujuan yang sama. Dia juga
pasti punya tujuan untuk bareng-bareng sama kamu suatu hari nanti.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Laki-laki
ini... <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Aku seolah
sedang bersamamu setiap kali aku bersamanya. Sebenarnya aku rindu atau
benar-benar sedang jatuh cinta? Tak adil rasanya jika aku jatuh cinta pada
bayangan. Pun tak adil jika aku rindu padamu yang bahkan mengingatku saja
tidak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“<i>Teh, </i>aku
gak pernah loh ngobrol sama pacarku seserius ini,” lanjut Andi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Sama. Aku
juga. Aku dan pacarku gak pernah bisa ngobrol serius.” Mungkin ada nada
mengeluh dari perkataanku ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“<i>LDR </i>membuatku
kadang nyari kesenangan di tempat lain. Termasuk dengan obrolan malam kita ini.
Kadang juga muncul keinginan untuk selingkuh. Tapi aku milih untuk gak
selingkuh, apapun yang terjadi. Karena aku juga gak mau dia di sana selingkuh
dengan laki-laki lain. Rasanya jahat jika pacarmu menyuruhmu selingkuh dengan
alasan demi kebahagiaanmu. Itu hanya akan melukai lebih banyak orang. Aku gak
akan selingkuh, <i>Teh.. </i>Walaupun ketika aku tahu aku menyukaimu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Ta...
Tapiii... Perasaanku tidak sama denganmu. Aku hanya ingin dia.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Ya, aku juga
tahu itu. Karena aku juga hanya ingin dia. Lalu pertanyaannya sekarang, kamu
mau nggak nungguin dia? Kalau kamu mau, sudah, semuanya selesai. Semua
keputusan ada padamu, <i>Teh</i>.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kurasa sudah
cukup. Ungkapan perasaannya seketika menyadarkanku. Tidak seharusnya aku
berlama-lama dalam kebahagiaan semu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Lebih lama
bersamanya hanya akan membuat aku dan dia semakin larut dalam bayang-bayang
yang aku dan dia cintai. Dia adalah bayanganmu. Dan mungkin aku adalah bayangan
kekasihnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">--o--<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dia yang
memanggilku <i>teteh</i>... Kamu lah orangnya. Kamu yang pertama. Kamu yang
selalu ada di hati ini. Kamu yang sanggup menggetarkan denyut jantungku secara
tak beraturan. Kamu yang tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Aku hanya
mencintai bayang. Padahal kamu yang memiliki bayang itu. Kamu dan bayangmu
seutuhnya, aku selalu mencintaimu. Apapun yang terjadi, temani aku bersabar
menantimu. Apapun yang berubah saat ini, apapun yang kini tak sama lagi seperti
dulu, aku akan selalu di sini, menantimu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Maafkan aku,
Dung... Aku hanya sedang amat merindukanmu.<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dung, ingatlah
satu hal, aku akan selalu setia. Aku menemukan jalan buntu di hatimu dan aku
terjebak di sana. aku tidak bisa berbalik untuk mencari hati lain lagi. Hanya
padamu, aku akan selalu setia.<o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbOuIgwp36edoK_z7_-_wyugmhuCL0GOzkIscTip95du3UEzNjk3toGQxgQoNM6XB47b3iO2cEzdoMKQV9kDD_MVvEe_PdL5vUsn2KPgUWZR6WVfsDL6TQ6UeRu7H0FDXIPn3nP-ex37rb/s1600/12722_787145467966962_2030323979_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbOuIgwp36edoK_z7_-_wyugmhuCL0GOzkIscTip95du3UEzNjk3toGQxgQoNM6XB47b3iO2cEzdoMKQV9kDD_MVvEe_PdL5vUsn2KPgUWZR6WVfsDL6TQ6UeRu7H0FDXIPn3nP-ex37rb/s1600/12722_787145467966962_2030323979_n.jpg" height="266" title="Buku Dia Dia Dia" width="400" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: orange; font-family: inherit; font-size: small;">postingan ini adalah salah satu tulisanku yang dimuat di antologi cerpen Dia Dia Dia - Penerbit Pucuk Langit</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">by. si Famysa...</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-91001318024006511202015-03-21T17:15:00.001+07:002015-03-21T17:15:24.410+07:00Kaptenku, Imamku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Tak terasa
sudah 17 tahun kita bersama ya, Pa.. Padahal rasanya baru kemarin Papa melamar
Mama. Lalu kita menikah, mengontrak rumah ke sana - ke mari, merintis usaha,
hingga sekarang ada tiga bidadari kecil di sekitar kita, Kak Nur, Kak Shofa,
dan Dek Putri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Waktu awal
menikah, Mama agak merasa sedikit <i>useless </i>gara-gara Papa yang kerajinan.
Urusan beres-beres rumah, Papa baweeel banget. Ada debu sedikit saja yang
ketinggalan, Papa membersihkan ulang. Sampai bagian atas lemari yang gak pernah
Mama sentuh pun Papa bersihkan. Hari Minggu, waktunya bersantai, Papa malah
bangun lebih pagi untuk merawat tanaman dan beres-beres rumah. Padahal Mama
saja masih ingin tidur, Pa. Papa ini sebenarnya nahkoda atau <i>office boy </i>sih?
Hehehe...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pa, tahu gak...
Anak jaman sekarang pacaran LDR sama anak kecamatan sebelah saja galaunya
ampun-ampunan. <i>Lha </i>kita, 17 tahun menikah LDR-an terus ya, Pa. Papa di
laut A sampai Z, Mama di darat, masih setia dengan Indonesia. Waktu kita
berjauhan lebih lama dari waktu kita berdekatan. Papa perginya setahun,
pulangnya tiga bulan doang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pa, walaupun
watak kita sangat berbeda, tapi justru itu yang membuat Mama makin cinta sama
Papa. Ternyata memang ada orang seperti Papa ya. Hidup tanpa cita-cita, tanpa
ambisi. Apa yang dijalani itu lah yang akan menjadi cita-citanya. Mengalir
bagai air, tanpa tahu akan bermuara dimana. Tidak usah terlalu pusing dengan
urusan besok, yang penting hari ini tetap berusaha dan bersyuk ur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Mama ambisius,
Papa santai. Mama agak pelit, Papa lebih royal. Mama kadang judes, Papa baiknya
baik banget. Mama punya banyak cita-cita, Papa justru gak tahu cita-cita Papa
apa, yang penting lakukan saja yang ada ya, Pa. Unik ya, kita sangat berbeda. Tapi
perbedaan itu justru membuat kita bisa saling menguatkan. Mama merasa sempurna
karena ada Papa. Subhanallah... Hanya Kuasa Allah yang sanggup mempersatukan
kita. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Papa pernah
cerita pada Mama, Papa tidak pernah membayangkan apalagi mencita-citakan Papa
kelak akan menjadi nahkoda, berlayar ke mancanegara, meninggalkan anak dan
istri, mempunyai penghasilan berkecukupan. Tapi pada kenyataannya sekarang Papa
justru sangat mencintai pekerjaan Papa. Mama dan anak-anak bangga pada Papa,
kita punya kapten yang gagah berani nan baik hati. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Ingat gak, Pa,
dua tahun yang lalu, Papa bilang begini, “Papa capek, Ma. Papa di rumah saja
ya.. Gak usah pergi berlayar lagi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Papa soleh... yang
sabar ya, Pa... Usaha kita kan baru berdiri, belum cukup berkembang. Nanti
kalau sudah berkembang, baru kita bisa menikmati hasilnya dengan diam di rumah,
tanpa Papa harus capek cari modal lagi. Sekarang <i>mah </i>hasilnya masih
mepet buat sehari-hari dan sekolah anak saja, Pa.. Belum ada tabungan untuk
menjamin kita ke depannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Sekarang Mama
tahu Papa capek. Tapi bukannya Papa sangat cinta pada pekerjaan Papa ya?
Buktinya, selama ini Papa sanggup jauh dari Mama dan anak-anak demi loyalitas
pada pekerjaan. Kenapa gak Papa pertahankan rasa cinta itu, Pa? Nanti, kalau
usaha kita sudah maju, kita bakal punya banyak waktu untuk bersama. Sekarang
Papa percayakan saja pada Mama, Mama pasti bisa menjaga modal dari hasil kerja
keras Papa. Papa juga pasti bisa semangat dan betah kerja lagi. Iya kan, Papa
soleh? J<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pa, soal si
sulung, Kak Nur, Mama mohon ikhlaskan dia tinggal di pesantren. Kalau pun Papa
mau Kak Nur ditarik dari pesantren dan disekolahkan di dekat rumah saja, boleh...
Mama juga senang bisa kumpul terus sama anak-anak. Mama juga kan sebenarnya
sedih, Pa lihat Kak Nur nangis terus minta pulang dari pesantren. Tapi ada
syaratnya. Papa tinggal di sini! Bantu Mama mendidik anak-anak. Mama jujur, Pa,
Mama angkat tangan kalau harus mendidik mereka sendiri. Mama sadar kalau Mama
ini orangnya gak sabaran, gak kayak Papa. Mama bukan ibu yang cukup pintar yang
bisa ngajarin anak-anak kalau ada PR sekolah. Mama juga baru mulai serius ngaji
kemarin kan, Pa. Mama gak pede mendidik mereka seorang diri. Makanya Mama milih
lebih baik Kak Nur pesantren saja. Biar adik-adiknya juga bisa nyontoh
kakaknya. Papa yang sabar... Jangan cengeng gitu gara-gara lihat anaknya gak betah
di pesantren.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pa, Mama masih
ingat betul kata-kata Papa dulu, sebelum kita berangkat ibadah haji. Mama juga
masih ingat kelakukan Papa yang aneh. Papa memang selalu ke masjid setiap waktu
shalat tiba. Tapi bukan Papa kalau tidak langsung pulang setelah selesai
shalat. Mama kira Papa berlama-lama di masjid untuk beribadah. Ternyata Papa
hanya menangis di sana. Setiap hari, setiap waktu, Papa menghabiskan waktu
dengan menangis. Sampai hati Mama ini pilu melihat tangisanmu, Pa.. Padahal
biasanya setiap Papa pulang Papa pasti menghabiskan waktu dengan anak-anak. Biasanya
waktu pulang jadi hiburan buat Papa. Papa sendiri yang bilang gitu kan. Kata
Papa, pulang itu... Papa bisa ketemu Mama, ketemu anak-anak, liburan bareng,
belanja bareng, nonton film, makan, semuanya selalu bisa kita lakukan berlima.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Ma, Papa
pengen nikah lagi. Sama yang masih gadis, yang langsing, yang cantik,” begitu
katamu dulu, Pa. Mama bakal selalu ingat kata-kata Papa itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Papa tahu
gimana perasaan Mama waktu Papa berkata seperti itu sambil terntunduk dan
menangis? Mama seperti sedang menghadapi rengekan Dek Putri yang sedang demam
tapi <i>keukeuh </i>minta eskrim. Bahkan lebih dari itu. Hati Mama sakit sekali
rasanya, Pa. Langit seperti rubuh di hadapan Mama sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Papa sayang...
Maafkan Mama ya, Pa... Mungkin selama ini Mama memang kurang merawat diri. Mama
kurang perhatian sama Papa yang berada jauh dari Mama. Mama sekarang gendut dan
jauh sekali dari kesan modis seperti ibu-ibu tetangga. Mungkin Mama terlalu
asyik sendiri. Papa kerja jauh, Mama jadi lupa kalau Mama harus mempercantik
diri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Papa yang sabar
ya... Sekarang biarkan cukup Mama saja yang menjadi gadis itu. Siapapun gadis
yang berada dalam bayangan Papa, ijinkan Mama untuk berusaha menjadi sosok itu.
Papa yang sabar... kalau memang Papa berjodoh dengan gadis, mungkin nanti Mama
yang meninggal duluan. Terus Papa bisa nikah lagi dengan gadis deh. Gak usah
maksa buat poligami, Pa. Meskipun itu halal, tapi hati Mama gak siap menerima
kehadiran orang lain selain Mama yang menemani Papa. Mama gak sekuat Teh Ninih
yang rela suaminya menikah lagi dengan wanita yang lebih cantik darinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Biar bagaimana
pun, Mama bahagia hidup sama Papa. Papa tenang saja, walaupun kita berjauhan,
Mama gak akan pernah berhenti cinta sama Papa. Mama gak akan pernah bosan sama
Papa. Kalau Papa bosan sama Mama, terserah Papa, yang penting Mama gak akan
pernah bosan sama Papa. Mau Papa ubanan, gendut, kurus, hitam, atau apapun,
Mama gak akan bosan, Pa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: inherit;">Berbagai
masalah yang lewat silih berganti selama 17 tahun ini, Mama selalu yakin kita
akan bisa melaluinya dengan selamat. Karena Mama gak sendiri. Ada Papa, kaptenku,
imamku yang paling soleh. Ada Kak Nur, Kak Shofa, dan Dek Putri,
bidadari-bidadari kecil kita. Dan tentunya karena ada Allah, Sang Maha
Pembolak-balik Hati, Dia Yang Kuasa yang mengijinkan Mama hidup dengan suami
sesoleh Papa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Pa, ijinkan Mama berbakti pada Papa sampai Mama menutup
mata... Hanya Mama....</span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj6y_Be1ikrp7Kw_vNnSpiO3ACL89bVEY6o_150OK4xXtmn4tiM5L0t0qK9t1YiJji3gyaNV422OrrghY6YCiV3EG33pRtrjYRCgyia7rLhlclGgkewCShf6TVcC0-iDrHXMMjSPbDegAX/s1600/163364_big-600x600.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj6y_Be1ikrp7Kw_vNnSpiO3ACL89bVEY6o_150OK4xXtmn4tiM5L0t0qK9t1YiJji3gyaNV422OrrghY6YCiV3EG33pRtrjYRCgyia7rLhlclGgkewCShf6TVcC0-iDrHXMMjSPbDegAX/s1600/163364_big-600x600.jpg" height="400" title="Buku Dear Suamiku" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: orange;">postingan ini adalah tulisanku yang dimuat di antologi Dear Suamiku - Diva Press dengan nama @famysa_ </span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 35.45pt;">
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">by. si Famysa...</span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-8900878028642460082015-03-21T16:55:00.000+07:002015-03-22T19:07:09.266+07:00Tak Lebih Dari Sampah!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Kau
bilang demi sejahtera rakyatmu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Nyatanya
kantongmu yang semakin tebal<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Kau
bilang demi masa depan bangsamu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Nyatanya
istanamu semakin megah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Kau
bilang mau mengabdikan diri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Kau
bilang kau akan melayani tanpa ingin dilayani<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Kau bilang
segudang kata-kata manis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Nyatanya
secuil pun dari kata-katamu tak terbukti<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Nyatanya
kau bak kaisar dengan permaisuri dan selir-selirmu yang molek aduhai<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Nyatanya
kau seperti kerbau yang dicocok hidungnya<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Kau
bilang akan menampung aspirasi rakyatmu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Kau
bilang akan bersama rakyat mewujudkan mimpi dan harapan mereka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Nyatanya
kau justru membawa pergi keinginan luhur rakyatmu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Nyatanya
kau membakar hangus mimpi dan harapan mereka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Nyatanya
ketika rakyatmu meraung kesakitan kau justru terbahak merasa menang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Nyatanya
rakyat kau anggap budak<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Kau
bilang uang pajak untuk pembangunan bangsa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Nyatanya
pajak tak lebih dari sekedar upeti untukmu yang berkuasa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Nyatanya
semua uang rakyat kau makan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Nyatanya
semua uang rakyat kau masukkan dalam sistem pencernaanmu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Nyatanya
uang rakyat keluar di toiletmu yang terbuat dari emas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Nyatanya
kau tak tahu malu mengalungkan berlian dari jerih payah serta mimpi dan harapan
rakyat yang kau musnahkan<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Kau
bilang kau terhormat, ya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Nyatanya
kau tak lebih dari sampah!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Bau.
Busuk. Kotor. Jijik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Yang
pantas dibuang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Yang
pantas dikubur<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Yang
pantas dibakar ketika nafas belum terlepas dari ragamu<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Kau tak
lebih dari sampah, hai para Koruptor Terhormat!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">by. si Famysa, :)</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-39010012300669071532015-03-18T20:48:00.000+07:002015-03-18T20:48:14.793+07:00#ReboNyunda: Sieun Momotoran di Lembur<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Ti kapungkur, abdi paling sieun momotoran didieu,
di lembur. Sanajan abdi mimiti diajar motor didieu, tapi duka kunaon dugi ka
ayeuna abdi teu wantun keneh wae momotoran didieu. Mm.. Wantun sih, tapina teu
luas teuing. Asa neregteg kitu pami momotoran didieu mah. Benten teu sapertos
pami abdi momotoran di Semarang basa kuliah. Semarang-Jogja ge hajar.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Aya sabaraha hal nu jadi sabab abdi sieun momotoran
didieu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Kahiji. Jalan didieu butut. Aspalna ancur barolong, seueur kolaman, taneuhan oge. Abdi paling sieun
nyetiran motor di jalan butut. Panangan teh tos geumpeur tipayun weh pami
ningali di payuneun jalanna butut. Komo pami tos hujan mah. Jaba butut, becek,
leueur, hiihh pisieuneun weh pokona mah. Abdi rada trauma nyetiran di jalan butut.
Aya kana opat kalian abdi pernah geubis di jalan butut. Sanes didieu sih, tapi
di lembur Bapa sareng di lembur Emih. Di lembur Bapa, abdi pernah geubis 3
kali. Parahna, geubis katilu kalina di lembur Bapa abdi ngaboncengkeun dua rai
abdi. Rai nu pangalitna, nu masih kelas 1 SD nangis gogoakan. Acukna bubulukut
ku taneuh. Abdina.. Barareuh, biru, memar, lecet di panangan sareng sampean. Eta
sih geubis di jalan butut nu luka-lukana pangparahna. Sedengkeun nu geubis di
lembur Emih mah mung tisoledat wungkul, tapi abdina teu kunanaon. Malah ka
seuseurian tea sareng bibi jeung dede. Hujan-hujan, becek, leueur, si abdi
malah milih lewat taneuh nu ngagunduk, nya enya lah tisoledat, da nuju
leueur-leueurna.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Kadua. Nu numpak motor didieu mah teu terang
aturan. Misalkeun kieu.. Manehna bade belok ka katuhu, ngahurungkeun sen
katuhu, tapi malah cicing heula ke kenca. Jadi kan ngagokan urang nu aya di
pengkereunna. Padahal da ai nu ngartos mah kedahna pami bade belok ka katuhu,
nya sen katuhu, lantas nyandak jalan rad aka tengah (ka katuhu), belok weh, teu
kedah cicing ke kenca heula. Cigana teh kaca spionna tara diarangge da didieu
mah. Piraku bade belok luak-lieuk heula ka pengker. Naa ai kaca spion kangge
naon? Kangge ngeunteung wungkul cigana -_-. Misalkeun deui kieu.. Didieu mah nu
numpak motor teh di belokan ge tarik wae. Atawa posisina ti jalan gang bade
lebet ka jalan raya, sami deuih tararik wae. Malah dugikeun di jalan lembur
(gang) oge angger eta tararik wae. Teu garaduheun rem sugan nya. -_-.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Katilu. Knalpotna garandeng. Duuh abdi mah parusing
pami pendakan sareng motor nu knalpotna garandeng. Batur ti pabrikna mah
ngahaja knalpot teh didamel teu gandeng. Eehh ieu malah dimodip jadi garandeng.
Nu pusing mah batur, Jang, sanes anjeun -_-.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Kaopat. Murangkalih tos seueur nu momotoran. Seuseueurna
sepuh didieu mah bangga meureun pami murangkalihna tos tiasa momotoran nyalira teh.
Tapi abdi mah henteu da. Abdi mah risih malah. Aralit keneh tos dipasihan ijin
nganggo motor ka jalan raya. Aduuh malah pimelangeun eta teh. Namina murangkalih
mah da acan dewasa, saleresna mah acan kenging nganggo motor. Pan cenah saur
polisi ge <i>kendaraan bermotor bukan untuk
anak di bawah umur. </i>Murangkalih didieu nganggo motor da seuseueurna kanggo
pamer pangabisa (bisa numpak motor), kangge abring-abringan, kangge kekebutan. Lah
pokona mah sanes kanggo mangpaat ciga urang nu tos dewasa.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Kuseueurna sabab nu abdi jelaskeun di luhur, abdi
janten carang pisan momotoran nyalira didieu. Abdi pasti nyuhunkeun anteur wae
ka Ibank, atawa ka si Enok pami Ibankna teu tiasa. Pami kapaksa-kapaksa teuing
teu aya nu tiasa nganteur, nembe abdi nyalira, bari jeung geumpeur tea.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Kade nya sing ati-ati momotoran teh, boh di lembur,
boh di kota.. Cilaka mah aya dimana-mana sih. Urang nu ati-ati ge geuning pami
batur teu ati-ati nya angger urang ngiringan kena cilaka. Ah pokona mah sing
seueur bismillah sareng waspada. Sahenteuna urang sanes janten panyababna, boh
panyabab cilaka batur atawa panyabab keuheul batur di jalan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
by. si Famysa, :)</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-64111958141984714262015-03-17T20:59:00.002+07:002015-03-18T11:39:45.107+07:00Demi Mamah, Pak Sulaiman Al-Kumayi pun Kudatangi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i>SEE! </i>Ini <i>draft </i>dari jaman kapan? <b>12 Januari 2012. </b>Bertahun-tahun
yang lalu. Haha :D<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Ceritanya sih dulu belum sempat ditulis karena aku
mau nampilin foto buku dan tanda tangannya juga. Sedangkan bukunya sudah ada di
tangan mamah di Subang, akunya kan di Semarang, dan bukunya belum sempat
kufoto. Dulu aku janji tidak akan pernah menghapus <i>draft </i>ini waktu bersih-bersih <i>draft
</i>lain yang kuanggap tidak terlalu penting untuk ditulis. Aku janji suatu
saat nanti aku akan menuliskan cerita perjuanganku mendapatkan buku ini, walau
entah kapan. Dan terbukti deh, baru sekarang aku bisa menuliskannya, setelah
tadi kufoto dulu bukunya. :P</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP2Zz1gouqmVJSPvAaPzFjTo3MO5qfQz4BIVWAevF_OPxuIl2JHYqw8NToEvqAgk9Qx4QBOLEQ1orFnfvD9csWzanU7_ZZJJKADbg0xu0MDk-Lk__GdgJiUgCHaObY39BkAgGFZR27xtz5/s1600/sulaiman+al+kumayi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP2Zz1gouqmVJSPvAaPzFjTo3MO5qfQz4BIVWAevF_OPxuIl2JHYqw8NToEvqAgk9Qx4QBOLEQ1orFnfvD9csWzanU7_ZZJJKADbg0xu0MDk-Lk__GdgJiUgCHaObY39BkAgGFZR27xtz5/s1600/sulaiman+al+kumayi.jpg" height="265" title="Anak Luar Nikah" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Suatu hari, mamah sms aku minta dicarikan buku yang
berjudul ‘Anak Luar Nikah’. Mamah bilang penerbit dan penulisnya di Semarang,
siapa tahu aku bisa dapatkan buku itu karena aku di Semarang. Soalnya mamah
cari di Subang tidak ada. Mamah bilang penulisnya itu penulis favorit mamah,
mamah punya koleksi bukunya yang lain. Makanya mamah <i>keukeuh </i>ingin dicarikan buku itu. Disamping memang mamah tergerak
baca buku itu karena fenomena MBA di kampungku semakin marak. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Sulaiman Al Kumayi. Kata mamah beliau penulisnya. Aku
tanya ke Mbah Gugel, akhirnya nemu FBnya beliau. Langsung aku <i>add friend, </i>tapi belum juga di<i>approve. </i>Akhirnya aku kepoin biodata beliau di
FBnya. Satu informasi penting yang kudapat, beliau adalah dosen di IAIN
Walisongo Semarang. Aha! Di sana kan banyak teman-temanku dari FLP Semarang. Aku
tanya saja di grup FB FLP Semarang. Lalu ada salah seorang yang menjawab
katanya Pak Sulaiman adalah dosennya Kak Azis, ketua FLP Semarang. Tapi Kak Azis
tidak juga nongol di grup. Aku sms saja dia. Akhirnya… aku mendapatkan nomor hp
Pak Sulaiman dari Kak Azis. Hihiii <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Tanpa tunggu lama, langsung kuhubungi nomor hp Pak
Sulaiman. Aku sms dulu. Dan alhamdulillaaah, beliau membalas smsku. Baiiiik sekali
kata-katanya. Beliau juga memintaku langsung datang saja ke kampusnya besok.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Keesokan harinya, sekitar pukul 9 pagi, aku
meluncur ke kampus IAIN Walisongo dengan temanku. Kami naik bus. Sempat nyasar
dan berputar-putar dulu di kampus I IAIN Walisongo. Maklum, waktu itu baru
pertama kalinya aku mampir ke IAIN Walisongo, jadi tidak tahu kalau kampusnya
ada di beberapa tempat. Dari kampus I, aku harus naik bus lagi menuju kampus II
(eh apa III ya? Lupa. Haha :P). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Ada pengalaman menggelikan ketika aku dan temanku
sampai di sana. Sepanjang jalan kami berjalan kaki mencari ruang dosen fakultas
(apa yaa? Lupa juga *hajaar! -_-), banyak yang memperhatikan kami. Banyak juga mahasiswa laki-laki yang sepertinya menggoda kami. Hmm… Aku dan temanku jadi agak risih. Kami
jadi bertanya-tanya, apa yang salah pada kami? Oh, apa karena kami berjalan pakai
jeans diantara akhwat-akhwat kampus yang pakaiannya jilbaber? Hoho.. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Sesampainya di depan ruangan beliau, beliau
mempersilakan kami masuk dengan ramahnya. Beliau agak heran, katanya ‘kok ada
yang cari-cari buku ini sampai mencari saya?’. Haha.. Kuceritakan saja itu
karena amanat mamahku. Lalu beliau bercerita juga, katanya buku itu bukan
beliau yang menulis, beliau hanya editornya saja. Kebetulan penulisnya itu
adalah mahasiswanya. Ketika beliau baca tesis mahasiswanya tersebut, katanya
isinya bagus dan belum banyak yang menulis mengenai tema anak luar nikah ini. Karena
beliau seorang penulis, lalu beliau sarankan tesis tersebut untuk dikirimkan ke
penerbit saja, siapa tahu bisa jadi buku. Dan eeh, ternyata iya, tesis itu
sekarang sudah jadi buku. Keren yaa!<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Pak Sulaiman juga banyak bercerita tentang
buku-bukunya yang lain. Salah satunya buku yang dimiliki mamahku (tentang
Asmaul Husna). Katanya buku tersebut sudah tidak terbit lagi di Indonesia,
sekarang terbitnya di Malaysia. Wow! Memang keren sih bukunya. Cuma kalau untuk
ukuranku, buku beliau dan buku yang beliau sebagai editornya terlalu berat. Berasa
lagi penelitian skripsi lagi deh kalau baca. :P <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Beruntuung sekali, aku bisa mendapatkan buku Anak
Luar Nikah ini dari Pak Sulaiman. Aku bisa sekalian minta tanda tangannya untuk
menyenangkan hati mamah. Hihiii.. Mamah yang ngefans sama karyanya, eh aku yang
ketemu sama beliaunya ya. Hehe.. Pak Sulaiman juga memberiku harga murah. Katanya
pakai harga untuk beliau saja, bukan harga dari toko buku. Cuma Rp 15.000. Kata
beliau, itung-itung itu hadiah buat mamahku. Waaah… Aku senang sekalii…. :D
Rasanya bangga gitu.. Bisa melaksanakan amanat mamah, meski harus berjuang
mencarinya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Soal isi bukunya… Aku belum sanggup membacanya..
Aku minta mamah saja yang menjelaskannya padaku :P Mungkin lain kali yaa, kalau
tiba-tiba ingin baca tesis, baru aku baca buku itu. LOL<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
by. si Famysa, :)</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-51178220879343794032015-03-16T22:17:00.001+07:002015-03-16T22:23:43.683+07:00Korban Bullying Harus Move On! (Part 2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Baca kisah sebelumnya di sini <span style="font-family: Wingdings;">à</span> <a href="http://bermimpimeraihsukses.blogspot.com/2015/03/korban-bullying-harus-move-on-part-1.html"><b>Korban Bullying Harus Move On (Part 1)</b></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHcEM1TkZsBUzHTE78VqexqRy5QEGii5SrjcN9bVDz8bFP4WoGsFjWyNmoTjJkT_tKT2n6BH8MyIaUygLFopuucjErbWvm5QMh9AOsNCwkt-9UDMcrqO4d90pKT-GXbEA-KOP4kYA7EiNu/s1600/kucing+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHcEM1TkZsBUzHTE78VqexqRy5QEGii5SrjcN9bVDz8bFP4WoGsFjWyNmoTjJkT_tKT2n6BH8MyIaUygLFopuucjErbWvm5QMh9AOsNCwkt-9UDMcrqO4d90pKT-GXbEA-KOP4kYA7EiNu/s1600/kucing+1.jpg" height="206" title="Korban Bullying Harus Move On!" width="400" /></a></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Pasca lepas dari para pem<i>bully</i>ku, aku hidup tenang dengan teman-teman baruku. Teman yang
sebenarnya. Teman yang bukan hanya ingin memilikiku karena aku bisa diandalkan,
karena aku si juara kelas, karena aku si penurut, dan sebagainya. Aku mulai
merasakan hidup seperti anak-anak lainnya. Bebas bermain, bebas tertawa, bebas
berteriak, bebas curhat, dan bebas mengekplorasi diriku sendiri.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Tebak apa yang terjadi pada para pem<i>bully</i>ku?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Hal pertama yang paling kelihatan adalah pada
nilai-nilai sekolah mereka. Anjlok, terjun payung. Mereka yang biasanya
mendapat nilai tidak jauh dari nilaiku, kini harus merasakan betapa sedihnya
mendapat nilai merah. Sedangkan dalam hal lainnya, tidak terlalu terlihat
perbedaannya. Dan satu hal yang tetap sama adalah mereka berdua selalu bersama,
tepatnya selalu berdua. Karena pasca teman-teman kelas mengetahui kisah pem<i>bully</i>anku, kedua pem<i>bully</i>ku itu otomatis dijauhi oleh teman-teman kelas lainnya. Jadi lah
mereka hanya bisa bermain berduaan saja. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Oh ya, selama 5 tahun aku di<i>bully, </i>aku sangat ingin sekali pindah sekolah, bahkan pindah rumah.
Setiap hari aku berdoa seperti itu pada Alloh. Keinginanku ini pernah
kuutarakan pada orang tuaku. Ketika orang tuaku bertanya alasannya, aku hanya
bilang aku ingin punya teman-teman baru dan pengalaman baru. Bijak sekali ya
aku. Haha :P <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Sayangnya, waktu itu orang tuaku, terutama mamah
tidak memperbolehkan aku pindah sekolah, walaupun aku sudah memberikan opsi
pindah ke sekolah di kampung nenek, supaya aku tinggal dengan nenek. Aku jelas
kecewa. Tapi aku hanya bisa menelan kekecewaanku itu seorang diri. Tidak mungkin
aku menceritakan alasanku yang sebenarnya pada orang tuaku. Biar bagaimana pun,
aku juga masih memikirkan kedua pem<i>bully</i>ku
itu, jangan sampai mereka terkena masalah karena aku cerita pada orang tuaku. *<i>duileeh Neng Syifa meuni bageur pisan..
hoyong neke da ih! -__-<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Tidak bisa pindah sekolah, aku masih punya harapan
lain. Waktu itu aku berharap semoga masa-masa SD cepat berlalu. Lekas lulus SD,
lalu aku akan memilih SMP di tempat yang jauh. Atau kalau pun harus di SMP
dekat sini, aku sangat berharap semoga nantinya aku tidak pernah
disatu-kelaskan dengan mereka lagi. Begitu lah doaku pada Alloh setiap hari..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Tapii… Setelah aku bebas dari mereka, aku jadi
tidak ingin lagi melanjutkan sekolah di tempat yang jauh. Aku tidak rela berpisah
dengan teman-temanku yang baik-baik ini. Aku ingin selalu bersama mereka. Sekolah
dengan mereka, main lebih lama lagi dengan mereka. Hihihh… Padahal loh yaa,
mamahku sudah siap akan mengirimku pesantren di Bandung. :P<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Dan tebak… Bagaimana kehidupan para pem<i>bully</i>ku sekarang?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i>Astaghfirullooh,
bismillaah… Tanpa sedikit pun niat untuk bergosip tentang mereka, Yaa Alloh..
Murni aku hanya ingin berbagi kisah yang harapannya semoga menginspirasi dan
memotivasi banyak orang… Engkau Maha Tahu apa yang ada di dalam hati umat-Mu :)<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Si pem<i>bully </i>1,
dia keluar sekolah (SMA) ketika masih di bangku kelas XI karena MBA. Si pem<i>bully </i>2, dia menikah dengan lelaki
pujaannya, punya anak, dan dililit banyak hutang. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Apa yang bisa kita petik dari kehidupan mereka
sekarang?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Bahwa hidup enak dengan cara mendzolimi orang lain
sama sekali tidak dibenarkan, baik oleh agama kita maupun oleh norma sosial. Mereka
yang suka berbuat jahat, lama-lama pasti akan menuai hasil kejahatannya
sendiri. Kecil maupun besar takarannya, hanya Alloh yang tahu. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Bahwa manusia yang dulunya tertindas, atau sekarang
sedang tertindas, bisa jadi 5 atau 10 tahun mendatang kehidupannya akan jauh
jauh jauh lebih baik dari orang yang menindasnya. Jangan pernah remehkan
kesabaran, karena kesabaran justru yang akan membentuk mental dan karakter
tangguh kita.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Tidak selamanya kita harus menjadi lemah. Saat ada
kekuatan yang menghampiri kita, pakai kekuatan itu untuk bangkit, untuk <i>move on, guys! </i>Bukan berarti sekarang kita
lemah lalu kita tidak akan mempunyai masa depan yang cerah. Bukan berarti
sekarang mereka yang berkuasa akan berkuasa selamanya. Aku yakin, korban <i>bullying </i>yang bisa <i>move on </i>pasti bisa menyabet banyak prestasi di hidupnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Aku mungkin tidak akan setegas sekarang, seidealis
sekarang, jika dulunya tidak pernah mengalami pem<i>bully</i>an. Aku juga mungkin tidak akan bisa banyak berbagi pada orang
lain di sekitarku, jika aku dulunya tidak pernah mengalami pem<i>bully</i>an. Aku mungkin tidak akan sekeras
baja seperti saat ini (pada mimpi-mimpiku), jika aku dulunya tidak pernah
mengalami pem<i>bully</i>an.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Ya, semua pasti ada hikmahnya..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Terima kasih, Alloh.. Terima kasih para pem<i>bully</i>ku… :)</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Terakhir, buat para orang tua yang baca tulisan
ini, aku mohon dengan sangat.. Tolong perhatikan anak-anak kalian sebaik
mungkin, semaksimal mungkin. Jangan sampai ada anak seperti aku (dulu) lagi,
yang kelihatannya baik-baik saja, padahal dia tertekan luar biasa. Jangan sampai
ada anak seperti para pem<i>bully</i>ku juga..
Bisa saja mereka juga terlihat baik-baik saja di rumahnya, padahal memiliki
sifat jahat, yang disadari atau tidak, pasti karena kesalahan pola asuh orang
tua juga.. ^^<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
by. si Famysa, berhasil <i>move on </i>:D</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-5475236210831072202015-03-15T20:12:00.001+07:002015-03-15T20:17:31.538+07:00Korban Bullying Harus Move On! (Part 1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Tahu kan <i>bullying
</i>itu apa? Itu looh semacam <b>perlakuan kasar, kejam, perlakuan tak enak,
hinaan, cacian, dan semacamnya yang dilakukan oleh satu orang atau lebih pada
satu orang atau lebih lainnya.</b> Sebut saja orang yang suka melakukan <i>bullying </i>itu pem<i>bully. </i><b>Biasanya para pem<i>bully
</i>itu mem<i>bully </i>dengan tujuan agar
targetnya merasa tertekan, merasa kecil, dan merasa tidak berdaya.</b> Entah itu
disadari atau tidak oleh para pem<i>bully, </i>tapi
pasti deh ada walaupun sedikit niatan itu di benak para pem<i>bully. </i>Biasanya juga para pem<i>bully
doyan </i>banget mem<i>bully </i>targetnya
karena target tidak melakukan perlawanan apapun. Targetnya <i>nrimo </i>bahkan pasrah di<i>bully </i>dalam
bentuk apapun oleh pem<i>bully </i>walau
dalam hatinya tidak berkenan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Siapa di sini yang pernah menjadi korban <i>bullying</i>?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Aku mau ikutan jawab ahh… Aku ngacung nih...<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Ya, aku pernah menjadi korban <i>bullying </i>selama hampir 5 tahun. Dari kelas 1 sampai kelas 5 SD. Wow
banget kan?! :P Dan sebagian besar teman-teman yang kuceritakan mengenai
pengalamanku di<i>bully </i>tidak percaya
bahwa aku pernah di<i>bully, </i>apalagi
selama itu. Haha… Kata teman-teman,<span style="color: purple;"> “Masa sih Syifa yang <i>strong </i>begini dulunya korban <i>bully?
</i>Berarti dulunya lemah banget dong. Aku gak percaya kayaknya. :P”</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Tapi yaa begitulah kenyataannya. Aku memang pernah
menjadi korban <i>bullying. </i>Pem<i>bully</i>ku 2 orang, mereka adalah
tetanggaku, teman sekampungku, teman sekelasku, mereka perempuan sama seperti aku. Aku lupa kapan pertama kali
mereka mem<i>bully</i>ku. Seingatku sih,
waktu pertama kali aku pindah ke kampung ini (tadinya aku tinggal di kampung
sebelah, maklum pindah-pindah kontrakan) mereka baik-baik saja padaku. Mereka menyapaku
dan berteman baik denganku. Aku juga tidak tahu apa yang memotivasi mereka
untuk mem<i>bully</i>ku. Apa karena aku
terlihat lemah ya dulu? Hoho..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Bagaimana bentuk <i>bullying </i>yang aku terima?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Pertama. Selama 5 tahun itu, dari kelas 1 sampai
kelas 5 SD, <b>aku harus</b> <b>memberikan mereka contekan</b> pekerjaan sekolah, pekerjaan
rumah, sampai ulangan harian dan ulangan semesteran. Oh, aku juga harus
membantu mereka mengerjakan tugas prakarya, seperti menggambar, kesenian, dan
semacamnya. Bahkan tidak jarang juga mereka mengambil hasil karyaku begitu saja
untuk mereka kumpulkan. Bukan itu saja, mereka juga merasa memiliki
barang-barangku seperti pensil warna, buku cerita, dll. Mereka mengamcamku akan
melakukan ini-itu jika aku sampai melapor pada orang tuaku. Bodohnya aku waktu
itu, aku diam saja. Diancam oleh mereka, aku malah menurut, karena takut.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Kedua. Selama 5 tahun itu, dari kelas 1 sampai
kelas 5 SD, <b>aku</b> <b>selalu dijadikan ‘penjaga’ atau ‘kucing’ di setiap permainan
apapun.</b> Pokoknya peran babu deh. Misal kalau main loncat tali, aku paling hanya
diberi kesempatan sekali untuk main. Selebihnya, mereka bilang aku lebih baik
jaga saja (jadi yang pegang talinya) karena aku selalu kalah bermain. Atau kalau
main rumah-rumahan, aku selalu dijadikan pemain figuran bahkan pembantu oleh
mereka. Atau kalau main kucing jongkok (semacam permainan kejar-kejaran, si
kucing mencari mangsa yang jika kena maka mangsa itu yang menjadi kucing
berikutnya lalu mengejar mangsa lain), aku selalu dijadikan kucingnya. Kalaupun
aku memenangkan mangsa, tidak lama kemudian aku akan menjadi kucing lagi karena
mereka bekerja sama (merajuk teman-teman lain) untuk menjadikanku sebagai
kucing lagi. Makanya aku lebih memilih untuk pura-pura tidur jika sepulang
sekolah mereka mengajakku bermain. Sedih kan? :’))<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Ketiga. Selama 5 tahun itu, dari kelas 1 sampai
kelas 5 SD, aku bukan hanya menjadi babu dalam permainan, tapi juga dalam
kenyataan. Ya, <b>aku menjadi jongos mereka</b>. Botol minum, tempat makan, bahkan tas
mereka tidak jarang aku yang membawakannya. Aku waktu itu selalu jalan di
belakang mereka dengan membawa banyak barang. Barang-barangnya mereka. Tidak tahu
deh kenapa dulu aku sepenurut dan selemah itu. :’)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Keempat. Selama 5 tahun itu, dari kelas 1 sampai
kelas 5 SD, <b>aku harus memberikan uang jajanku pada mereka</b>. Padahal uang jajan
mereka jauh lebih besar dariku. Waktu itu aku hanya diberi uang jajan Rp 200. Sedangkan
mereka sudah mengantongi uang jajan Rp 500. Uang jajanku Rp 200 itu mereka ambil,
masing-masing mengambil Rp 100. <i>Lha </i>aku
jajan dari mana? Aku hanya jajan dari sedikit jajanan yang mereka berikan
padaku. Bahkan seringnya aku tidak diberi. Padahal mereka jajan pakai uangku :’).
Lama-lama, akhirnya kuputuskan untuk sekalian tidak meminta uang jajan saja pada
mamah. Karena pada waktu itu memang kondisi ekonomi keluarga sedang berada di
bawah. Untuk uang jajanku Rp 200 saja kadang terasa berat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Kelima. Selama 5 tahun itu, dari kelas 1 sampai
kelas 5 SD, <b>aku selalu menjadi sasaran kemarahan mereka.</b> Misal mereka sedang
marah atau kesal pada orang tua mereka, maka aku lah yang dibantai oleh mereka
dengan berbagai perkataan menyakitkan. Atau marah pada teman, atau pada
siapapun, aku pasti yang akan kena getahnya. Begitu pun kalau mereka dimarahi
oleh kakak kelas, aku juga yang akan mereka salahkan, dan aku yang akan mereka
omeli karena sudah pasti mereka tidak akan berani membalas kakak kelas.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Keenam. Selama 5 tahun itu, dari kelas 1 sampai
kelas 5 SD, <b>tidak jarang mereka juga menyakiti fisikku</b>. Kejadian terparah, yang
selalu aku ingat sampai detik ini, dan mungkin sampai kapanpun.. Waktu itu
hujan rintin-rintik, di perjalanan pulang sekolah, kami becek-becekan, <i>nyeker. </i>Aku yang membawakan sepatu dan
botol minum mereka. Lalu mereka berkata,<span style="color: red;"> “Kayaknya enak nih kalau kita pukul
kamu pakai kaos kaki. Pasti gak akan sakit kan ya? Apalagi ini kan sedang
hujan.”</span> Mereka memaksaku untuk berkata ‘iya’. Dan mereka pun langsung
melancarkan aksi mereka. Satu kaos kaki mereka yang basah dimasukan ke satu
kaos kaki lainnya sehingga ada gumpalan di ujung. Lalu mereka memutar-mutarkan
kaos kaki itu ke udara dan memukulkannya ke pipiku. Berulang kali. Dan aku
hanya bisa diam. Aku hampir menangis, tapi mataku yang berkaca-kaca tersamarkan
oleh rintik hujan. Kadang jika mereka mengajakku bermain sepulang sekolah dan
mamahku berkata aku sedang tidur, mereka tetap masuk ke kamarku. Mereka menampar-nampar
pipiku sambil berkata <span style="color: red;">“heh, bangun! Aku juga tahu kok kamu gak tidur. Ayo bangun!
Gak usah pura-pura lagi.”</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Sakit kan bacanya?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Bayangkan bagaimana jika mamahku dulu tahu bahwa
mereka mem<i>bully</i>ku? Hati ibu mana yang
tidak akan hancur jika anaknya diperlakukan seburuk itu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Tapi aku memilih untuk tetap diam. Aku memilih
untuk tetap sabar. Hingga suatu hari, kesabaranku dihadiahi hal manis oleh
Alloh. Kira-kira di semester 2 kelas 5 SD, sahabat kecilku, yang sudah kuanggap
sebagai kakak sendiri, namanya Absori (<i>ada foto aku dan Aab di postingan ini --<a href="http://bermimpimeraihsukses.blogspot.com/2013/10/timeless-friendship-never-end.html">Timeless; Friendship Never End</a>--</i>)
secara heroic memisahkanku dari kedua pem<i>bully</i>ku
itu. Sebenarnya Aab sudah tahu dari dulu. Aab hanya baru menemukan waktu yang
tepat, dan keberaniannya baru terkumpul saat semester 2 kelas 5 itu. Aab dengan
tegas melarang mereka bermain denganku lagi. Sejak saat itu aku selalu bermain
dengan Aab dan teman-temannya, di sekolah maupun di luar sekolah. <i>Terima kasih ya, Ab.. Moga calon bayinya Aab
seberani dan sebaik Aab nantinya :)<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Waw, tidak terasa ceritanya panjang juga ya. Hehehe…</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Mau tahu kisah selanjutnya? Nantikan besok yaa…
Hari ini segini dulu. *sengaja biar besok teman-teman mampir ke sini lagi. Hahaa
:P<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
by. si Famysa, dulunya korban <i>bullying </i>:')</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-78609534945447710842015-03-14T18:44:00.000+07:002015-03-14T18:47:50.442+07:00Proudly Present: Camilan Mih Anih<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Dulu, waktu pertama kali berikrar akan menceburkan
diri sepenuhnya ke dalam dunia bisnis, rasa-rasanya aku sendirian, tidak punya
teman. Mamah, sangat penuh pertimbangan, ujung-ujungnya ya enggan berbisnis. Bapa,
yang padahal orang bisnis, entah kenapa bersikeras melarangku terjun ke dunia
bisnis dengan berbagai alasan. Ibank, paling hanya mendengarkan ceritaku saja,
tapi dia lebih memilih kerja jadi karyawan daripada bisnis. Kokom, dan
teman-teman lainnya, seperti hanya menyimak tapi tidak ikut merasakan
gejolaknya. Hmm… Pokoknya aku seperti tersasar sendirian ke dunia yang baru dan
penuh tantangan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<o:p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkiC4LceOx2DAXnSOBhsbgHu38nfbeIhyT6zS0GXkZBDQNWvCb1G65LQG2Q0wKHx70hmI8pVpDbqeVVJuWYuKismik_1mjYM29d3x0o4Gu3OjHyTPlR0Mlu60fMpR5wZeX1j-DI7Cx0Zyb/s1600/156070_10201881025661492_7816084915013184469_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkiC4LceOx2DAXnSOBhsbgHu38nfbeIhyT6zS0GXkZBDQNWvCb1G65LQG2Q0wKHx70hmI8pVpDbqeVVJuWYuKismik_1mjYM29d3x0o4Gu3OjHyTPlR0Mlu60fMpR5wZeX1j-DI7Cx0Zyb/s1600/156070_10201881025661492_7816084915013184469_n.jpg" height="320" title="Proudly Present: Camilan Mih Anih" width="286" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: orange;">ini dia sahabatku, <i>partner </i>bisnisku, <a href="https://www.facebook.com/kkomariyah">Kokom Komariyah</a></span></td></tr>
</tbody></table>
</o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Sekarang, semua keadaan berbalik. <i>Alloh memang Maha Pembolak-balik hati yaa..
Bisa jadi yang tadinya tidak kau sukai, jadi teramat kau sukai, pun sebaliknya
:). </i>Mamah, sedikit demi sedikit mulai mendukung bisnisku. Cara kecil yang
mamah lakukan adalah memberiku suntikan modal walau tidak seberapa, bahkan
memberikan pinjaman. Bapa, walau masih setengah hati, tapi sepertinya Bapa agak
berdamai dengan keputusanku ini. Ibank, laki-laki ini berubah 180 derajat. Sekarang
semangat dan inovasi bisnisnya hampir menyaingiku :P. Dan satu lagi, sahabat
karibku yang satu ini, Kokom, dia juga ikut terjun ke dunia bisnis, 100%
nyemplung! Hebat kan?! :D</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Kisah berawal dari kehidupan dunia kerja Kokom di
kantoran yang mulai tidak nyaman. Yang berkuasa di kantornya sudah mulai main
sikut kanan-sikut kiri. Kokom adalah salah seorang karyawan yang kena sikut
itu. Padahal, sudah lebih dari 4 tahun Kokom mengabdikan dirinya pada kantor itu.
100% loyal, 100% <i>all out, </i>100% Kokom
lakukan apapun demi kantornya lah ibaratnya. Tapi apa yang terjadi? Akhir November
tahun lalu Kokom dengan berat hati memutuskan <i>resign </i>dari kantornya karena alasan tidak nyaman lagi.<o:p></o:p></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhauO3tkC4B3ApOy4_TCVNrNMYE7kiNBzGClfN0XP5pY-xNfojuWnn-ugBMPQ3kTFddoDX6_9Kp1-WSzlB9l0o_eZPenUeVkIp76XM0eoinuvYqf4Pi9VjNJGiyFzrFnsJuea71NBhkJq6/s1600/1526783_300087846858331_1614256532681725892_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhauO3tkC4B3ApOy4_TCVNrNMYE7kiNBzGClfN0XP5pY-xNfojuWnn-ugBMPQ3kTFddoDX6_9Kp1-WSzlB9l0o_eZPenUeVkIp76XM0eoinuvYqf4Pi9VjNJGiyFzrFnsJuea71NBhkJq6/s1600/1526783_300087846858331_1614256532681725892_n.jpg" height="180" title="Proudly Present: Camilan Mih Anih" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: orange;"><a href="https://www.facebook.com/camilaenaak">Camilan Mih Anih</a>. <i>brand design by <a href="https://www.facebook.com/sakolaprinting">Sakola Printing</a></i></span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Detik-detik menjelang hari <i>resign</i>nya, Kokom masih sering curhat padaku. Dia tidak tahu mau apa
selanjutnya. Kalau harus kerja lagi, kerja dimana? sedangkan Kokom tidak bisa
tinggal jauh dari keluarganya. Kalau pun mau bisnis, bisnis apa? Kokom belum
punya gambaran apapun mengenai bisnis. Awal mulanya semua peluang bisnis dia
ceritakan padaku. Mulai dari meneruskan MLM, bisnis <i>make up artist, </i>sampai<i> </i>bisnis
makanan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Setelah resmi <i>resign,
</i>Kokom baru benar-benar memantapkan idenya. Dia mengambil keputusan untuk
berbisnis camilan. Satu hal yang jadi motivasi Kokom berbisnis camilan adalah
karena ibunya bisa masak aneka camilan. Waktu itu, Kokom bolak-balik ke rumahku
untuk mengirim <i>tester </i>camilannya. <i>Hihihi, ya enak aja sih aku mah dikasih
camilan gratisan mulu :P </i>Selanjutnya, Kokom juga banyak berdiskusi denganku
dan Ibank untuk desain <i>brand </i>produknya
dan konsep bisnisnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<o:p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV5E84hlzKnXvda2p9u5lYQOBi6j9X922mzNzYIfDtQOs_8guNZkpiZrmeOvTdSqbxPX3OF2WDbz3eMbGHCLgRs9UV-9bUNKCVB3h5Qgab0JJyE44GCDz_DaRCHVcYAxvQ4xjxIvJzy0tW/s1600/11025640_897657290257580_2274254817523739006_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV5E84hlzKnXvda2p9u5lYQOBi6j9X922mzNzYIfDtQOs_8guNZkpiZrmeOvTdSqbxPX3OF2WDbz3eMbGHCLgRs9UV-9bUNKCVB3h5Qgab0JJyE44GCDz_DaRCHVcYAxvQ4xjxIvJzy0tW/s1600/11025640_897657290257580_2274254817523739006_n.jpg" height="221" title="Proudly Present: Camilan Mih Anih" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: orange;">beberapa produk <a href="https://www.facebook.com/camilaenaak">Camilan Mih Anih</a>. semuanya enyaak!!</span></td></tr>
</tbody></table>
</o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Tanpa ba-bi-bu alias tanpa menunggu lama, sahabatku
yang satu ini langsung <i>action! </i>Dengan
kuantitas produk seadanya, Kokom sudah mulai gencar melakukan pemasaran ke
sana-sini. Ke warung-warung, ke Enok, ke rumah makan, ke kosan, ke
pabrik-pabrik, ke mini market, hingga kini sudah mulai dipasarkan <i>online.</i><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Sekali ditolak, Kokom langsung bergerak lagi. Dua kali
ditolak, Kokom semakin banyak gerak dan bergerilya. Sekarang, luar biasa
sekali, produk Kokom sudah menajmur di sekitar kampungnya dan di kalangan
teman-temannya. Bahkan, sudah banyak orang yang baru kenal pun pesan <i>online </i>produk Kokom.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Oh iya, hampir lupa.. Nama produk camilannya Kokom
adalah “Camilan Mih Anih”. Camilannya bermacam-macam, yaitu rangginang terasi, peyek
kacang ijo, peyek kacang tanah, peyek abon, keripik bayam, keripik pisang manis, keripik pisang asin, dan
yang terbaru adalah keripik pisang coklat (khas Lampung itu looh). Sekarang <i>reseller</i> Camilan Mih Anih sudah cukup
banyak. Pemasarannya sudah makin luas karena terbantu oleh media sosial. Harganya?
Murah meriah… Ada harga khusus lagi yang lebih murah meriah untuk <i>reseller. </i>Barangkali teman-teman pembaca
semua ada yang berminat bisnis camilan juga, bisa dong jadikan Camilan Mih Anih
sebagai <i>supplier</i>. Hehehe…</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<o:p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijracXBU09efFRlI6Hc-3V6mkPhqVKJmFwaqyT8jd_vX9udWgYwQ_gQbpx235UYzaFsz7rLQ054U4I6OYvB85r-ZH0ryklilxA5b7d6SJ6WBqn7-gqQCSfv1J-vO3QXaNPqj4Fizp6z_i0/s1600/1376432_10202818006165419_1809085510696109911_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijracXBU09efFRlI6Hc-3V6mkPhqVKJmFwaqyT8jd_vX9udWgYwQ_gQbpx235UYzaFsz7rLQ054U4I6OYvB85r-ZH0ryklilxA5b7d6SJ6WBqn7-gqQCSfv1J-vO3QXaNPqj4Fizp6z_i0/s1600/1376432_10202818006165419_1809085510696109911_n.jpg" height="320" title="Proudly Present: Camilan Mih Anih" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: orange;">produk terbaru; keripik pisang coklat. ini juga enyak loh, asli!</span></td></tr>
</tbody></table>
</o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Satu poin penting dalam berbisnis yang sudah
dibuktikan Kokom adalah semangat. <span style="color: magenta;">Asal ada semangat, niat yang masih
setengah-setengah pasti akan jadi bulat. Asal ada semangat, segala hal yang
mulanya kita anggap tidak mungkin, semua akan menjadi mungkin. Asal ada
semangat, Alloh pun akan bergerak untuk membantu kita. </span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Tidak percaya? Yaa, yaa… Kalian tidak akan pernah
percaya sebelum membuktikannya sendiri. Sama seperti Kokom. Dulunya dia sangsi
pada dunia bisnis. Katanya Kokom lebih memilih jadi karyawan yang aman karena
bergaji. Tapi sekarang, setelah ketidaknyamanan di dunia kerja yang dialami
Kokom, lalu dia memutuskan untuk berbisnis, yang terjadi adalah mentalnya semakin
terbentuk. Semangatnya semakin menyala-nyala, tidak ada matinya seperti api
abadi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Pokoknya kalau mau bisnis <i>mah, </i>bismillah saja, semangat saja! ;)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Suatu hari kita akan buktikan pada dunia ya, Kom,
kalau kita memang orang gila yang bisa mewujudkan mimpi-mimpi kita lewat bisnis
kita. Hihihi.. Aamiin…</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i>Next project,
</i>bismillaah.. Rencananya <a href="https://www.facebook.com/famysa"><span style="font-size: large;">Famysa Batik & Handmade</span></a>, <a href="https://www.facebook.com/sakolaprinting"><span style="font-size: large;">Sakola Printing</span></a>, dan <span style="font-size: large;"><a href="https://www.facebook.com/camilaenaak">Camilan Mih Anih</a><b> </b></span>akan menggelar <i>giveaway </i>di
blog ini. Tunggu saja tanggal mainnya yaa :D<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<i><b>Need us?</b></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<b><span style="color: magenta;">Famysa Batik & Handmade : 08997185407 / 7d07cfde</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<b><span style="color: red;">Sakola Printing : 089655141507 / 76476992</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<b><span style="color: purple;">Camilan Mih Anih : 089675194098 / 7ed16f00</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
by, si Famysa, tukang dagang :D</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-79816885398378092692015-03-13T20:41:00.000+07:002015-03-13T20:45:12.127+07:00Dilema Sakola Printing<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Konsep awal Sakola Printing, kenapa dinamakan ‘Sakola’
(bahasa Sunda) yang berarti ‘sekolah’, memang untuk membantu menyediakan akses
bagi anak-anak sekolah. Ya, ini memang tujuan utama kami. Karena kami sadar
betul, di sini sangat kurang akses untuk anak sekolah mencari dan mengerjakan
tugas sekolah. Sedangkan kurikulum sekarang mengharuskan siswa-siswinya
mandiri. Tidak ada buku paket dan tidak ada lagi pelajaran TIK. Padahal pada
kenyataannya, anak-anak sekolah di sini mayoritas tidak bisa mengoperasikan
komputer. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Kurikulum sekarang memang bagus. Tapi… Rasanya
tidak cocok diterapkan di sini, di kampung. Harusnya penerapan kurikulum baru
itu disertai dengan pemenuhan sarana pendukungnya, seperti komputer, LCD
proyektor, laboratorium yang lengkap, dll. Sedangkan di sini, apaa coba? Laboratorium
komputer sudah tidak berfungsi. Kata mamahku (mamah adalah guru SMP),
komputer-komputer yang mangkrak di laboratorium itu adalah komputer dari jaman
aku masih SMP dulu. 8 tahun yang lalu dong. Omaygad! Tidak pernah ada pembaharuan atau servis atau
apapun. Bahkan komputer yang hilang dicuri pun diikhlaskan saja. Ckck.. Lalu,
LCD proyektor hanya punya 1 unit. Gimana caranya semua guru bisa mengajar
dengan presentasi (power point), <i>lha wong
</i>LCD proyektornya saja hanya ada 1. Ditambah lagi guru-gurunya juga belum
banyak yang bisa mengoperasikan komputer. Cocok deh. Kurikulum baru ini membuat
yang tertinggal semakin tertinggal, dan yang sudah canggih jadi semakin
canggih. Good!<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Berangkat dari fenomena tersebut, aku, Ibank, dan
Welly berinisiatif untuk menyediakan tempat rental laptop di Sakola Printing. Tak
hanya rental laptop, kami juga menyediakan koneksi internet agar anak-anak bisa
terbantu dalam mengerjakan tugas sekolahnya. Kami juga sedikit-sedikit akan
mengajari anak-anak yang berkeinginan belajar komputer.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Pada prakteknya, kami kecewa. Anak-anak di sini
betul-betul awam dengan laptop. Sudah lah di sekolah tidak ada komputer, tidak
diajarkan, tidak ada warnet pula. Warnet terdekat ada di desa sebelah yang
lumayan jauh jaraknya dari desa ini. Anak-anak di sini jadi buta teknologi. Bukan
lagi gagap, tapi buta.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Empat laptop yang Sakola Printing sediakan, tidak
ada anak yang menyentuhnya. Paling hanya 1-2 orang yang bisa mengerjakan
tugasnya sendiri. Lainnya, dikerjakan oleh admin. Ulala… Di sini titik
dilemanya. Niat Sakola Printing ingin menyediakan akses, eh malah Sakola
Printing yang harus mengerjakan tugas-tugas mereka. Dilema memang. Seperti buah
simalakama. Kalau kami mengerjakan tugas mereka, sisi idealis kami terusik. Tapi
kalau kami tidak mengerjakan tugas mereka, bagaimana mereka bisa menyelesaikan
tugas mereka? Untuk tugas yang harus dikumpulkan segera kan tidak mungkin kami
privat dulu anaknya tata cara mengoperasikan laptop dan internet. Pasti membutuhkan
waktu lama. Apalagi kalau dihadapkan dengan anak yang tidak terlalu cerdas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Kata mamah,<span style="color: #38761d;"> “ya gak apa-apa lah tugasnya dikerjain
operatornya juga.. Harapannya emang agar anak membaca tugasnya itu. Gak muluk-muluk
pengen anak ngerjain sendiri deh. Kita sama-sama tahu anak-anak di sini gak
bisa pakai komputer. Boro-boro anak-anaknya, gurunya saja gak bisa kok. Untuk sekarang
dimaklum saja. Siapa tahu ke depannya bisa lebih baik.”</span><span style="color: lime;"> </span>Ya, yaa… Benar juga apa
kata mamah. Walaupun sisi idealis kami terusik, semoga niat baik ini terbaca
sama oleh Alloh. Kasihan juga anak-anak sekolah di sini -yang mayoritas tergolong
ekonomi keluarganya kurang mampu- jika harus mengerjakan tugas sekolah 1 lembar
warna saja Rp 3.000 di lapak sebelah. Bayangkan saja, bagaimana jika anak
seperti Enok yang uang sakunya sehari Rp 2.000, harus ngeprint tugas selembar
Rp 3.000. Dari situ juga lah kami tergerak untuk menyediakan tempat ngeprint
yang murah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Banyaknya tugas anak sekolah yang harus dikerjakan
oleh admin jujur saja agak mengganggu produktivitas Sakola Printing. Otomatis kami
harus mendahulukan anak sekolah sehingga orderan lain dinomor-duakan. Orderan lain
harus kami kerjakan di malam hari, atau pagi/siang/sore hari ketika kantor sepi dari anak sekolah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Sekarang aku kepikiran sebuah ide. Bagaimana kalau
Sakola Printing membuka jasa privat komputer gratis? Lalu bagaimana kalau
biayanya kami cari dari sponsor? Tempatnya juga pinjam sekolah terdekat yang
berbaik hati? Hmm… Adakah yang berminat mensponsori? Hehe.. Jujur saja sih, aku
sangat miris dengan buta teknologinya anak-anak sekolah di sini. Pol-polannya
mereka paling bisa pakai hp pintar, karena sekarang hp pintar sudah banyak yang
pakai di sini. Sedangkan komputer <i>mah, </i>awam
banget.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Bismillaaah Yaa Alloh… Semoga cita-cita luhur
Sakola Printing setahap demi setahap dapat terwujud. Semoga kami tidak hanya
berbisnis untuk memperkaya diri sendiri, tapi juga untuk membantu lebih banyak
orang di sekitar kami. Aamiin…</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Mohon doa dari teman-teman juga yaa.. Agar kami
bisa memberantas buta teknologi di sini.. Syukur-syukur kalau dari privat di
Sakola, bisa ditemukan bakat-bakat anak dalam dunia komputer. Yaa walaupun
masih berkhayal, siapa tahu Alloh mewujudkan yaa :D<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
by. si Famysa, tukang ngayal :P</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-908213083073054897.post-65369925703523642332015-03-12T20:33:00.003+07:002015-03-13T19:09:28.662+07:00Sadly 28th February<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Hari itu benar-benar hari yang menguras emosi dan
perasaan. Sedari pagi, emosiku sudah tidak bisa diatur. <i>Waktu itu aku belum melakukan testpack, sudah curiga sih, tapi masih
enggan untuk periksa. </i>Hari itu adalah jadwalnya belanja kebutuhan Sakola
Printing ke Bandung. Jadwal yang agak dipercepat karena kebetulan hari itu ada <i>meet and greet </i>penulis dan illustrator buku
#88LoveLife, Diana Rikasari dan Dinda Puspitasari. Yaa bisa dibilang aku adalah
salah satu fansnya Diana Rikasari. Siapa juga sih yang tidak suka padanya? <i>Mompreneur, fashion blogger, </i>dan
sekarang punya buku pula. Diana sangat menginspirasi aku. Dan aku akan sangat
amat senang jika bisa bertemu langsung dengan orang-orang yang menginspirasiku
itu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Hari itu jadwalnya memang agak padat. Harus belanja
kebutuhan Sakola Printing ke tempat A, harus membeli tablet titipan mamah
mertua ke tempat B, harus COD-an dengan yang beli batik Famysa di tempat C,
harus membeli buku titipan temanku (kebetulan bisa di Gramedia Paris Van Java
(PVJ) tempat <i>meet and greet</i>nya Diana dan Dinda), dan yang paling penting itu
harus bisa datang untuk bertemu Diana. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Singkat cerita, usai belanja kebutuhan Sakola
Printing di tempat A, aku dan Ibank meluncur ke tempat B. Namanya orang gak
hafal jalan, jadi lah kami harus muter-muter dulu untuk sampai di tempat B. Sesampainya
di tempat B, dari konter satu ke beberapa konter lainnya, tablet yang
diinginkan mamah tidak ada. Jawaban tiap konter sama, tablet itu belum ada,
belum sampai ke sini. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Jam di HP sudah menunjukkan pukul 15.00. Tapi Ibank
masih <i>keukeuh </i>harus bisa membelikan
tablet untuk mamah hari itu juga. Padahal kami sama-sama tahu bahwa tablet
pesanan mamah belum ada! Aku sudah bilang pada Ibank lain kali saja kembali
lagi ke tempat ini, mungkin 1-2 minggu ke depan tablet itu sudah ada. Eeh Ibank
tetap pada pendiriannya, harus hari itu juga beli tabletnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Akhirnya, dipilihlah tablet lain, yang
spesifikasinya jelas beda dengan yang diinginkan mamah. Hanya ukurannya saja
sama, 10 inci. Saat tablet sedang dicek-ricek, jam di HP sudah menunjukkan
pukul 16.00. Bibirku sudah makin maju 5 cm alias manyun. Tapi Ibank masih tidak
bergeming. Dia malah bilang “sempat kok. Acaranya sampai jam 6 kan? Yang penting
bisa ketemu Diana kan?” Higs. Padahal bukan sekedar ingin bertemu. Aku juga
ingin mencuri ilmu dari Diana, salah satu wanita hebat yang menginspirasiku. Apakah
aku berlebihan?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
30 menit kemudian, akhirnya transaksi selesai. Tapi
masih ada yang harus dibeli. Tablet <i>case.
</i>Sambil asal dan tetap manyun, kami mendatangi satu persatu toko yang
menjual <i>phone case. </i>Dan kami baru
benar-benar selesai berbelanja tablet sekitar jam 5 kurang 15 menit. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Sudah lah telat, buta arah, macet pula, makin gak
karu-karuan deh perasaanku. Aku sedih, aku kesal. Aku merasa tidak
diprioritaskan, dianggap sepele, ah pokoknya waktu itu aku merasa sangat tidak
penting bagi Ibank. Kalau aku dianggap penting, kenapa Ibank <i>keukeuh </i>mencari tablet yang jelas-jelas
belum ada itu? Kupikir beli tablet besok, lusa, minggu depan bahkan kapan pun
akan selalu bisa. Sedangkan acaranya Diana, kapan lagi ada di Bandung (kota
terdekat dari Subang)?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Di sepanjang perjalanan sambil menembus kemacetan
Kota Bandung, aku menangis tak henti-hentinya. Perasaanku sangat <i>mellow, </i>entah kenapa. Kami masih
bermacet-macetan padahal sudah jam setengah 6. Dan kami baru benar-benar sampai
parkiran luar PVJ jam 6 kurang 5 menit. Saat Ibank belum benar-benar
memarkirkan motor, aku sudah berlari menuju PVJ. Sambil terus menangis, sambil
memegangi buku #88LoveLife, sambil berusaha tetap fokus agar tidak terpeleset
karena jalan becek terguyur gerimis, sambil menahan perut yang sakit, aku terus
berlari. Aku mengabaikan Ibank. Aku tidak memedulikan Ibank. Bahkan aku sempat
berpikir aku mau ditinggal pulang oleh Ibank juga tidak apa-apa. Aku benar-benar
kecewa saat itu. Padahal aku sudah mem<i>booking
</i>waktunya untuk menemaniku datang ke acaranya Diana pada hari itu, jam 4
sampai jam 6 sore. Tapi apa yang terjadi? Tidak terwujud.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Untuk orang yang baru pertama kali datang ke PVJ
seperti aku, sungguh sangat membingungkan. PVJ adalah mall di bawah tanah. Aku kebingungan.
Maklum saja di Semarang dan Jogja tempat aku selama ini <i>hangout </i>ke mall tidak ada mall seperti PVJ itu. Sambil terus
menyusuri PVJ, aku terus berdoa semoga saja Diana masih ada. Setidaknya masih
ada di Gramed walaupun acaranya sudah selesai. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Sampai di Gramed, di sana sepi! Kutanya pramuniaga
di sana, katanya acaranya sudah selesai, sudah bubar jam 6 tadi. Aku telat. Semuanya
sudah tidak ada. Aku lalu keluar dari Gramed dengan penuh kekecewaan, entah
kecewa pada siapa. Aku menangis lagi. Ibank ada bersamaku, ternyata dia
mengejarku.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Hari ituu… hari yang amat melankolis bagiku. Tidak pernah
sebelumnya aku mempermalukan diriku sendiri dengan menangis meraung-raung di
dalam mall. Dilihat begitu banyak orang yang lalu-lalang pun aku tidak peduli. Saat
itu aku hanya ingin menangis.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i>Well, well, </i>butuh
waktu berhari-hari untuk aku berdamai dengan Ibank. Dan butuh waktu nyaris 2
minggu untuk aku bisa menuliskannya. Haha… Agak aneh emang yaa cerita kali ini.
Jangan di tiru yaa! Gak baik! :P :D</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Maaf yaa curhat beginian… Cuma pengen curhat aja
sih… Lumayan juga kan buat tabungan tulisan. LOL :P Doaku kali ini, semogaa di lain waktu aku bisa berjodoh dengan Diana Rikasari. Aamiin...<o:p></o:p></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjejnL_UR0EvsO0tsT7eFNYErh7J9XyJ9DDdibjjjTFguRSocti7P6igAWkXL74RVuzr5RAu_JX1E4P0iDUX6CY1rwQUGbra-LyeGYeQkKcu9QhVWOcHs6pmUxwst6tj-TczpWElJ8IxbAO/s1600/IMG_20141230_155604.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjejnL_UR0EvsO0tsT7eFNYErh7J9XyJ9DDdibjjjTFguRSocti7P6igAWkXL74RVuzr5RAu_JX1E4P0iDUX6CY1rwQUGbra-LyeGYeQkKcu9QhVWOcHs6pmUxwst6tj-TczpWElJ8IxbAO/s1600/IMG_20141230_155604.jpg" height="320" title="#88LoveLife book" width="245" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: orange;">padahal ini buku kado pernikahan. tapi kok aku jadi kecewa sama Ibank karena gagal ketemu penulis buku ini ya. hehehe</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
by. si Famysa, :)</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06988224291775562201noreply@blogger.com16