siapa yang tak kenal pantai yang satu ini. ya, Pantai Parangtritis. ikon pantai yang paling terkenal di Jogja diantara pantai-pantai lainnya. aku sendiri masih belum menemukan alasan mengapa Parangtritis lebih terkenal dibanding yang lainnya. padahal pantai lainnya pun tidak kalah cantik bahkan lebih cantik dari Parangtritis. setiap study tour sekolah (SMP dan SMAku), pasti memilih Parangtritis. adikku pun minta diajak ke Parangtritis. teman-teman lainnya pun setiap ke Jogja pasti mampirnya ke Parangtritis. hhh... kenapa Parangtritis lagi Parangtritis lagi ya? hohohoo... atau mungkin akunya saja yang kebetulan menerima info selalu Parangtritis dari kawan kerabat saudaraku. :)
Parangtritis memang memiliki daya tarik tersendiri. namanya saja sudah sangat menjual. hamparan bukit pasir yang menyerupai padang pasir juga sering dijadikan tempat pemotretan bahkan syuting video klip dan film. tebing yang menghiasi Parangtritis semakin menambah pesona pantai ini. kuda bendinya juga asyik buat dicoba. belum lagi baru-baru ini artis Julia Perez melakukan aksi sensasional di pantai ini *tahu kan, tahu kan? :D. tentu saja hal tersebut semakin membuat nama Parangtritis terkenal ke seantero jagad.
kami berangkat sekitar pukul 05.30 WIB. agak molor dari rencana semula yang akan berangkat selepas solat subuh karena kami harus menjemput Ibank dulu ke kosannya di daerah Sapen. rute jadi bolak-balik deh. harusnya dari Jalan Mayjen Sutoyo tinggal menuju jalan Parangtritis dan go to the beach, eeh ini harus ke arah Utara dulu, lalu berbalik arah lagi ke Selatan. demi deh... demi vacation dan sunrise apapun kami tempuh. hehe..
udara pagi di Jogja membuat kami menggigil kedinginan. bbrrrr banget deh. dinginnya pagi hari di Jogja tak kalah dengan dinginnya pagi hari di Bandung. tapi ketika siang datang, puanasee poooll :P huaahh... kami harus bertahan dan mengalahkan dingin dan kantuk. sudahlah dingin dan ngantuk, motor-motoran pula. makin kleyengan tuh. hihihii... tapi sekali lagi... demi vacation dan sunrise deeh :D
perjalanan dari Jogja Kota ke Parangtritis memakan waktu kurang lebih satu jam. kemarin kami sengaja masuk lewat jalan menuju Pantai Depok agar kami bisa melihat hamparan bukit pasir Parangtritis. sayangnya kami tidak mengambil fotonya *biarin, supaya kalian penasaran terus ke sana deh. hihihi. ketika kami sampai di sana, matahari sudah mulai naik dan menyembul di atas tebing. kata Welly, "yaah ini sih mataharinya udah naek, bukan sunrise lagi." tapi biarpun deh. masih sempat kok, masih kebagian, masih bisa mengabadikan sunrisenya dengan kamera. :)
Parangtritis beralamat di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. bukit pasir yang ada di Parangtritis ini bukan hanya menjadi aset nasional loh, melainkan jadi aset internasional juga. bukit pasirnya memang unik sih, bertumpuk-tumpuk dan terhampar luaaas seperti padang pasir. belum pernah aku menemukan bukit pasir seperti di Parangtritis ini ketika berkunjung ke pantai lain. dan menurut buku yang kubaca, bukit pasir itu berfungsi menahan arus air laut yang masuk ke pantai (abrasi, bahkan tsunami sekali pun). hmm... ada juga ya pasir yang fungsinya menyerupai hutan bakau. *tingtingting
selain bukit pasir, Parangtritis juga memiliki ikon alam lain yang tak kalah menarik; Parangwedang dan Watugilang. Parangwedang berasal dari dua kata Jawa, yaitu parang yang berarti batu, dan wedang yang berarti air panas. maka Parangwedang adalah tempat (batu) yang mengeluarkan air panas -baca: sumber air panas-. sedangkan Watugilang, hmm... tempat ini rada-rada mistis gitu. dalam mitologi Jawa, Watugilang adalah tempat dimana Panembahan Senopati (Raja Kerajaan Mataram) bertemu dengan Ratu Kidul (penguasa Samudera Hindia). padahal kalau dilihat dari sudut pandang geomorfologi, Watugilang itu adalah aliran lava. hihihi...
selain ikon alam, Parangtritis juga punya ikon budaya Jawa dan China, yaitu upacara tradisional orang China yang biasa disebut Festival Peh Cun. tentu saja festival itu dialatarbelakangi oleh suatu cerita. mau tahu ceritanya? lanjutkan bacanya yaa.. :)
namanya Khut Gwam, seorang negarawan yang bijak dan penyair yang sebelumnya tinggal di China. Khut Gwam memainkan peran penting dalam penyatuan rakyat China. namun begitu justru banyak orang yang iri dan berusaha menjelek-jelekkan dia. Khut Gwam merasa sedih dan kecewa. kemudian karena perasaan sedih dan kecewanya itu, Khut Gwam menceburkan dirinya sendiri ke laut. orang-orang yang berusaha mencari jasadnya tidak membuahkan hasil, jasad Khut Gwam tidak jua diketemukan. sebagai tanda belasungkawa, masyarakat setempat menebar beras ke laut. beberapa orang berkata itu adalah upaya untuk memberi makan tubuh Khut Gwam yang entah ada dimana. dan beberapa orang lainnya berkata bahwa beras yang ditebar itu adalah untuk ikan agar ikannya tidak memakan jasad Khut Gwam.
bicara Parangtritis, masih kurang rasanya jika aku tidak berbagi cerita tentang Ratu Kidul dan Nyai Roro Kidul. lagi-lagi tentang legenda ya.. :) karena aku rasa bukan wisata alam Indonesia namanya jika tidak ada legenda di baliknya. ;) well, apa sih yang kalian ketahui tentang Ratu Kidul dan Nyai Roro Kidul? tentu yang terbayang di pikiran kalian adalah seorang wanita berparas cantik berbusana serba hijau bukan? :D itu tidak salaaah... tetapi apakah itu benar? hmm... mari lanjutkan membaca. ^o^
dalam legenda Jawa, Ratu Kidul dan Nyai Roro Kidul adalah dua orang yang berbeda. Ratu Kidul adalah penguasa Samudera Hindia, merupakaan ciptaan dari Dewa Kaping Telu. sedangkan Nyai Roro Kidul adalah putri dari Raja Sunda yang diusir oleh ayahandanya sendiri karena ulah ibu tirinya, kemudian dia menceburkan diri di Laut Selatan. mungkin di Laut Selatan Nyai Roro Kidul bertemu dengan Ratu Kidul dan kemudian dia menjadi pelayan setia sang Ratu Kidul. konon katanya Nyai Roro Kidul sangat menyukai warna hijau. makanya di Parangtritis ada mitos 'jangan memakai baju warna hijau' ke Parangtritis atau Laut Selatan lainnya. jika ada yang berani melanggar mitos itu, Nyai Roro Kidul akan membawanya ke Laut Selatan untuk dijadikan pengikutnya.
kalian mungkin akan menemukan legenda Parangtritis dalam versi yang berbeda-beda, karena memang legenda Jawa dan legenda Sunda menceritakan hal yang berbeda. belum lagi dengan legenda versi masyarakat modern dan versi masyarakat tradisional setempat. so selamat mengumpulkan legenda Parangtritis. hihihi ^o^
di tebing yang menghiasi Parangtritis ternyata terdapat candi juga loh.. namanya Candi Gembirawati, sesuai dengan nama tebingnya; tebing Gembirawati. jujur aku juga baru tahu setelah membaca sebuah artikel di internet. dari tebing ini kita bisa melihat keseluruhan area dan keindahan Pantai Parantritis. sepertinya asyik yaa... dan aku pasti akan ke sana jika sempat ke Pantai Parangtritis lagi suatu saat. :) *penasaran sih. hehe..
bagi kalian yang ingin melihat keramaian pengunjung di pantai ini, aku anjurkan agar kalian datang pada hari Minggu, apalagi hari Minggu ketika liburan panjang. pagi hari saja sudah ramai sekaliii... sangat berbeda ketika aku berkunjung ke Parangtritis di luar hari itu. pengunjungnya biasa saja, tidak terlalu ramai. silahkan bandingkan keramaiannya melalui foto dalam postinganku terdahulu ->di sini<- dengan foto dalam postingan ini.
mumpung lagi liburan sekolah nih.. iya kan, iya kaan?? :D wisata ke Pantai Parangtritis yuk! selain dapat merefresh hati dan pikiran kita, kita juga bisa dapat banyak ilmu jika kita mau berupaya sedikit lebih 'ingin tahu' dibanding yang lainnya. Pantai Parangtritis memang paling Indonesia. ada legenda Jawa, ada legenda Sunda, ada kuda bendi, ada Tebing dan Candi Gembirawati, ada bukit pasir yang unik, ada-ada saja deh pokoknya. dijamin kamu bakal merasa paling Indonesia jika sudah ke Pantai Parangtritis. :D buat Komunitas Blogger Makassar, kalau mau ke sini hubungi aku saja yaa... aku siap jadi guide kalian :))
_done_
let's we say "happy birthday" to Telkomsel.. happy sweet seventeen.. wish Telkomsel can become provider Paling Indonesia forever ^o^
success always for Telkomsel, for Komunitas Blogger Makassar, for me, and for you all :)
postingan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Paling Indonesia. mohon doanya yaa :D
by. si Famysa, demen jalan-jalan
http://id.wikipedia.org/wiki/Ratu_Laut_Selatan
http://readmynote.wordpress.com/2011/06/09/parangtritis-no-green-beach/
Mardiatno, Djati. Marfai, Muh Aris. Sunarto. 2010. Multirisk Assessment Of Disasters in Parangtritis Coastal Area. Yogyakarta: Gadjah Mada University
waaah...syifa ati-ati kalo ke parangtritis...nanti diculek eh diculik sama Nyi roro kidul hihihihi
BalasHapushiks aku ke jogja tapi belum pernah kesana
BalasHapusnanti liburan aku mau ke jogja :) mudah2an bisa nyampe ke pantai itu :)
BalasHapus@Dita: alhamdulillah aku berhasil meloloskan diri dit :D
BalasHapus@mom Lid: ayoo ke Jogja lagi tante.. nanti aku ajak ke sana :)
@Sarnisa: asiiik... :D
jadi kangeen main ke parang tritis,,terakhir kali waktu SMA udah 4 tahun yang lalu [sedih],,pengan kesana lagi rasanya..
BalasHapusnice share,,bikin pengen kesana lagi..
mampir ke EPICENTRUM
juga ya,siapa tau mau main ke SOLO,makasih..:)
ayo kesana lagi dong :D
BalasHapuskangen jogja euy!
BalasHapuscoba liat sunset juga, asik lo.. :)
jogja itu angkirangan,paling aku kenal & biasa aku suka nikmati kalau waktu libur datang
BalasHapussemoga menang ya,lomba Blog Paling Indonesia'a :)
@affanibnu: iya besok kalo kesana lagi mau liat sunset :D
BalasHapus@Andy: aku juga suka angkringan :)
aamiin...
semangaat :)
BalasHapusinsya Alloh nanti aku ikut berpartisipasi :)
kapan saya terakhir maen ke parang tritis? kayaknya udah lama banget tuh,, hemm, pengen ke jogja lagi deh,,,
BalasHapusayoo ke jogja lagi doong :)
BalasHapus