Selasa, 10 Maret 2015

Akan Kubeli Rumah Ini

Astaghfirullooh....

Entah dari mana asalnya, masalah di sini, perihal harta dan hidup kami, terus berputar, berulang, tak ada ujungnya. Seperti lingkaran setan. Harusnya ada yang berani memotong lingkaran itu, orang yang terdampak pertama. Tapi, orang itu plin-plan, dia terlalu takut untuk menyandang status jomblo. Alasannya ada saja. Padahal sudah jelas terpampang nyata di depan mata, pasangannya adalah orang gila! Kalau tidak gila, apa lagi? Siapa yang bisa menyayat-nyayat kursi dan kasur, membakar kasur, mencoret-coret tembok, membuang seluruh isi lemari ke comberan, mengobrak-abrik makanan di meja makan, menampar pasangannya, berkata kasar bahkan saru, mengusir aku… Kalau bukan orang gila.

Apa kalian kenal orang gila itu?

Ciri-cirinya sebagai berikut nih yaa aku sebutkan.. Siapa tahu kalian kenal.. Supaya kalian bisa waspada. Pertama, berbagai usaha yang ia lakoni bangkrut. Mau modal kecil sampai modal ratusan juta, semuanya kacau. Kedua, dia selalu dipertemukan dengan orang picik, yang selalu merugikan usahanya, yang selalu meninggalkannya, yang selalu mengkhianatinya, yang tidak jujur kepadanya. Ketiga, dia berperawakan cukup berisi –menuju gemuk-. Padahal awalnya krempeng. Keempat, dia paling ribet urusan makan. Kayak yang uangnya banyak saja bisa beli berbagai makanan enak. Kelima, pakaiannya selalu bermerk, gak ada yang ecek-ecek. Katanya sih dikasih. Ah masa sih? Aku mah teu percaya! Keenam, lagaknya seperti juragan. Ingin ini harus ini, ingin itu harus itu. Biar kelihatan tajir dan berkelas gak gitu caranya, Gan! Ketujuh, omongannya tidak bisa dipegang. Kemarin bilang A, hari ini bilang Z. Gak mau lagi deh aku bertutur kata sama orang gila itu lagi. Kedelapan, katanya dia gila karena sihir, tapi susah banget sholatnya, gak kelihatan upayanya menangkal sihir. Apa iya? Bukannya ruqyah terbaik adalah ruqyah oleh diri sendiri? Ruqyah dari luar mah hanya membantu sedikit, Gan. Elonya sendiri kok gak ada usaha! Well, Awal-awal sih aku masih maklum. Tapi sekarang, ogah! Watak itu mah, sihir+watak jadi deh gila.

Dari awal aku tidak pernah suka sama orang ini. Dari awal aku sudah antipasti, aku sudah menebak bahwa dia orang gila. Bagaimana tidak, dia –orang gila ini- keluar masuk rumah ini seenaknya, menginap seenaknya, makan seenaknya, berhari-hari, dilayani. Ajegileee….. Emang situ siapa?

Aku sempat berontak menolak dengan kabur dari rumah selama lima hari. Tapi sepertinya tidak ada yang mempertimbangkan kekaburanku. Dan semuanya telah terjadi. Yaa, yaa… Hingga akhirnya, hingga detik ini aku tidak pernah tenang dengan kehadirannya.

Sekarang dia nyaris mengusirku lagi, seperti selama dua tahun belakangan. Tapi aku kini sudah agak berani. Aku punya Ibank. Aku punya teman untuk melawan. Aku tidak sudi pergi lagi dari rumah ini. Bukan aku tidak mandiri, bukan aku tidak ingin memiliki istana berdua dengan suamiku, aku hanya tidak ingin orang gila itu mengacaukan rumah ini. Terserah apa kata orang, menyebut aku betah tinggal di rumah kolot walau sudah menikah atau apalah, terserah! Yang penting aku tahu alasannya, dan aku tahu bahwa alasanku ini tidak menyalahi-Nya.

Akan kubeli rumah ini. Agar dia seperti menumpang, agar dia tidak punya alasan lagi untuk sewena-wena terhadapku. Akan kubeli rumah ini. Meskipun aku harus memaksakan diri full bekerja di Famysa dan Sakola Printing, meskipun aku harus sedikit mengesampingkan kesehatan embrio yang ada dalam rahimku. Aku yakin, Alloh yang akan menjaganya jika memang Alloh berkehendak menitipkan amanahnya pada kami. Insya Alloh.. Bismillaah…. Pasti bisa! Selama ini aku bisa! Dan kali ini aku juga pasti bisa!!

Wallahu alam...

Astaghfirulloh.... Banyak-banyak ngelus dada, banyak-banyak doa sama Alloh... :'))

by. si Famysa, sabar....

10 komentar:

  1. Turut prihatin, Syifa :( Semoga situasi membaik, ya. Speechless, nih. Gak mau menebak-nebak tapi ada dugaan dalam hati tentang siap-siapa yang kamu bicarakan. Hugs..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya begitulah kak ndi, you know who :')
      makasih kak ndi :*

      Hapus
  2. Seperti itulah hidup, Syifa. balas dendam, apapun bentuknya, tidak baik. jgn niat beli rumah dgn mengesampingkan kesehatan diri dan janin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya tante.. tapi jujur aja aku masih belum bisa mengendalikan diri, apalagi kalo terus2an terulang begini :')

      Hapus
  3. sabar ya syifa....jaga kesehatan jangan lupa lho, itu lebih penting, kadang memang kita ketemu dengan orang yang karakternya aneh

    BalasHapus
  4. Semangat ya fah. Hadapi dan doain, jangan lupa kesehatan kandungan kamu, jangan mau dibawa stres.

    BalasHapus

hatur nuhun kana kasumpingannana :) mangga bilih aya kalepatan atanapi aya nu bade dicarioskeun sok di dieu tempatna..

Mijn Vriend