!! perhatian !!
jika kamu anak eksakta, siapkan dirimu, besarkan dan lapangkan hatimu sebesar dan selapang mungkin untuk membaca isi postingan ini. dan harus diingat! postingan ini sama sekali tidak ada maksud jelek apa pun. aku hanya sekedar ingin mencurahkan apa yang selama ini mengganjal di perut. :P
sering sekali ketika berkumpul dengan teman-teman lain jurusan, masing-masing dari kami saling bercerita tentang pahit-manisnya perkuliahan. dan belum lama ini ketika aku dan teman-teman berkunjung ke SMA tercinta untuk sosialisasi, terjadi percakapan antara kami dan dua orang siswa. (kurang lebihnya) seperti ini: -S: Siswa, K: Kami-
S: Aa sama Teteh ini jurusan apa aja di Undipnya?
K: (bergantian) aku teknik perkapalan. aku teknik geologi. aku biologi. aku sama Teh Syifa administrasi publik.
S: ooh.. beda-beda semua ya.. kuliah tuh gimana sih, A, Teh?
K: yaa gitu deh.. tugas dan tugaaas mulu. baru bisa tidur tuh jam 2 malam. atau malah gak jarang juga kita begadang.
S: kalau ospek itu gimana?
K: kalau ospek sih tergantung jurusannya masing-masing. tapi ya gak usah takut sama ospek.. yang penting jalani aja. ospek gak akan bunuh kamu kok.
S: iihh kayaknya tuh capek ya.. ada gak sih, A, Teh, yang kuliahnya gak capek?
K: tuuh FISIP enaaaak banget. jam 8 udah bisa tidur mereka mah. hihihii...
#GLEK
aku hanya bisa tersenyum sinis. saat itu bukan waktu yang tepat untuk beradu argumen bersama mereka, sebab kami sedang berada di forum sosialisasi.
anjriiit banget deh. aku jadi pengen ngomong kasar kan. astaghfirullaaah... #elus-elus dada.
kenapa sih kebanyakan orang beranggapan seperti itu? atau kalaupun tidak seperti itu, mereka justru beranggapan yang lebih parah lagi, 'FISIP gudangnya calon koruptor', 'ngapain kuliah di FISIP? mau jadi anggota DPR yang bisanya cuma ngabisin duit negara?', 'apa bagusnya dunia politik?' bahkan ada lagi julukan yang jleb banget ke hati saking dalemnya, 'FISIP = Fakultas Ilmu Santai Ijazah Pasti'.
asli aku sedih banget. mereka terlalu banyak menjudge kami (FISIP) dari kebanyakan orang-orang buruk di negeri ini. padahal masih banyak orang-orang baiknya. tapi kenapa yang mereka pandang justru yang buruk-buruknya saja? bukankah kelak seorang anak akan tumbuh seperti prasangka kebanyakan orang di lingkungannya? kalau orang tua, saudara, teman-teman, tetangganya hanya mencap dia dari sisi buruknya, mengatai ini-itu (yang jelek-jelek), maka justru mereka lah yang membentuk si anak menjadi buruk. coba deh tolong lihat sisi baiknya.. belajarlah jadi orang yang selalu berprasangka baik. aplikasikan tuh slogan don't judge the book by it's cover!
jika mereka berkata kuliah di FISIP enak. aku akan lebih menegaskan bahwa kuliah di FISIP memang enak. karena aku menjalaninya dengan senang hati. aku senang dengan jurusanku sekarang. dibanding waktu SMA yang harus memaksakan masuk IPA akibat galau di sana-sini ada matematika. bukankah enak/tidaknya aktivitas yang kita jalani tergantung pada hati kita yang menjalaninya? kalau mereka berkata kuliah di jurusan mereka tidak enak, itu berarti mereka tidak menyukai jurusannya itu dong. karena bagiku, seberat apa pun tugas yang dipikul, jika kita menyukai dan memang bertujuan ke sana, kita pasti akan enjoy dan berkata 'enak, asyik'. peliiiss deh pikir dulu sebelum bicara.
jika mereka berkata mahasiswa FISIP bisanya cuma dandan, fashion show di kampus, nongkrong-nongkrong gak jelas. aku tegaskan bahwa aku dan banyak dari teman-temanku tidak seperti itu. atau kalau di kampus kalian berisi cowok-cowok gondrong bin dekil, cewek-cewek macho tanpa dandan *sorry!, itu jelas kembali lagi ke pribadi perorangan. jangan mengatasnamakan seni atau kesibukan untuk penampilan kalian yang berantakan. karena biar bagaimana pun, kebersihan dan kerapian itu diajarkan oleh agama.
lalu jika mereka berkata di FISIP sudah bisa tidur jam 8 malam. itu salah besar! karena nyatanya kami di FISIP pun mempunyai banyak tugas. satu mata kuliah = 3 dosen = 3 tugas = 1 deadline! sekarang gini deh, aku mau tanya.. bisa gak kalian ngerjain tugas yang semuanya bersumber dari pengamatan realita sosial, dari berita, dari buku, lalu kalian harus menuangkan ke dalam sebuah jurnal, makalah, analisa, dan semacamnya? apakah mudah merangkai kata agar kata-kata yang kita rangkai tidak menyesatkan pembacanya? apakah mudah merangkai kata agar pembaca memahami maksud dan tujuan kita? jika jawaban kalian tidak bisa, tolong berhenti meremehkan ilmu sosial!!
ilmu eksak, dimana mereka memiliki laboratorium untuk praktikum, dan tugas mereka itu adalah bersumber dari praktikum mereka. dimana tugasnya berupa laporan praktikum mereka saat itu. pokoknya angka dan segala rupanya tinggal disesuaikan dengan hasil praktikum. apabila membutuhkan teori tinggal mencari teori tentang kajian praktikum tersebut yang relevan. dan kemudian semuanya dituangkan ke dalam laporan praktikum. benar begitu kan? karena gini-gini juga aku pernah mengalami 3 tahun menjadi anak eksak. aku tahu benar apa enak/tidaknya di eksak. dan sekarang aku juga tahu benar apa enak/tidaknya di noneksak. setelah kutimbang-timbang, ternyata kebanyakan enak ketika aku di eksak dulu (terutama dari segi tugas). masih bisa nyontek karena jawabannya pasti segitu, pasti sama. masih bisa malas-malasan karena yang penting tahu rumusnya dan paham bagaimana mengerjakannya. tapi sekarang... boro-boro nyontek, ada jawaban yang sama sedikit saja dengan teman pasti akan didiskualifikasi semua. kenapa? karena noneksak bukanlah ilmu pasti yang menghasilkan jawaban yang sama. setiap kepala pasti berbeda. walaupun intinya sama, tapi pastinya setiap orang mempunyai cara pemaparan yang berbeda.
pernah dulu Tiara berkata seperti ini, "kalau gak ada pemerintah, dokter siapa yang mau ngegaji?" dari sini saja terlihat bahwa kedudukan ilmu sosial lebih tinggi dibanding eksakta, bahkan dokter sekali pun. nah loh.. emang iya kan.. kalau gak ada ilmu sosial - politik, lantas siapa yang mengerti tentang cara mengurus negara? emangnya ilmuan bisa ngatur rakyat Indonesia yang begitu banyaknya. gak kan..
pernah juga dulu temanku dari jurusan matematika berkata seperti ini, "iiiihh Syifa kamu gak pusing bukunya isinya tulisan semua.. aku mah bukanya aja udah pusing." aku jawab, "kamu juga gak pusing bukunya isinya angka-angka semua... aku juga pusing kalau lihat buku-buku kamu." dan orang seperti ini lah yang aku suka. dia paham akan kekurangan dan kelebihannya, lantas dia tidak memandang rendah orang lain berdasarkan jurusannya.
kita ada untuk saling melengkapi. semua dari kita adalah berharga.
aku mohon dengan sangat bagi siapa saja yang sampai saat ini masih memandang rendah dan meremehkan ilmu sosial, sadar diri dooong!! kita punya fungsi masing-masing yang sama beratnya. kita juga tidak bisa memungkiri bahwa sebenarnya kita saling membutuhkan satu sama lain.
jika kalian pusing dengan takaran bahan-bahan kimia kalian, maka kami juga pusing dengan jumlah pemasukan dan pengeluaran uang. jika kalian pusing memeriksa pasien kalian, maka kami juga pusing mengurusi berkas administrasi kantor yang terus bertambah. jika kalian pusing mencari-cari kekurangan kami, maka kami juga pusing mencari apa kelebihan kalian yang pantas untuk dibanggakan.
:)
NB: ini hanya curahan hati. daripada jadi jerawat, mending ungkapin aja deh. mohon maaf atas seluruh atau sebagian isi postingan ini, yang mungkin menyinggung pembaca sekalian. terima kasih atas pengertiannya. ^^
by. si Famysa, anak sosial
wew haha
BalasHapushuum,, sabar ajja syifa.
BalasHapusyah, setiap orang punya penilaian masing-masing. kita sama2 usaha aja bwt liatin kalau apapun bidangnya gampang n ngak gampangnya tergantung pribadinya.. :D
@Zizah: wew juga aah :D
BalasHapus@May: sipp.. setuju banget deeh! :D
sama2 pusing ya sama pelajaran :D
BalasHapusnah itu dia :D
BalasHapusSabar ya, anak2 FISIP memang jadi korban stereotype gara2 kelakukan minus para pejabat di pemerintahan...
BalasHapusSing sabaaar Syifa... :)
BalasHapussetiap ilmu/jurusan itu punya kelebihan dan kekurangan sendiri kok.... setiap jurusan/ilmu itu bagus lho, asalkan individunya benar-benar menguasai bidangnya dan menerapkannya secara baik dan bener. Tidak nyeleneh.
btw, saya juga punya adik lulusan FISIP HI UI lho, dari kecil emang udah jago diplomasi, SMU nya jurusan eksakta, matematikanya jago, sempat ngajar matematika untuk anak-anak SMU, sambil kuliah di HI FISIP itu....
sekarang kerja di Turkey, bidangnya? salah satu lembaga international disana. (bukan bermaksud membanggakan si adik, hanya memberi gambaran, bahwa setiap jurusan itu baik/bagus, asalkan benar2 diserap dengan baik, diimplementasikan dengan benar).
So, semangat ya Syifaa.... biarin aja mereka mau bilang apa, keep the spirit dan try your best yaaa...:)
@kak Keven: nah iya itu dia, Kak. harus ekstra kerja keras supaya bisa mengubah pandangan orang menjadi baik.
BalasHapus@Tante Alaika: pastinya, Tan! :D
eta pisan lah yg aku cari. makasiih ya, Tantee :))
hahaha syifaaa sifaa
BalasHapusFISIP itu emang lebih enak kuliahnya sih dibandingkan FTEKTIK, FKIP, ataupun FK !! Ya karena di FISIP pemikiran kita tidak berada pada 1 patokan saja..kt diberikan kebebasan berpikir yg sangat luas!! Ya maksudnya law ngrjaen ujianx cukup punya wawasan politik and sosial pasti udah bisa ngarang tuh jwbnya !! Ya kt cuma membutuhkan nalar saja ! Tp bagi yg nalarnya kurang bagus, ya pasti merasa susuah Kul di FISIP. It's Fact !! Ya meskipun tugasnya 20 halaman kertas ukuran F4 law jwbnya dari mengutamakan nalar kt ya dgn waktu 2 jam pun selesai !! Ya cukup punya wawasan ttg sosial and politics (Baca koran and nntn News) IP mu udh bs dpt 3,5 law di FISIP
BalasHapusSource : Pengalaman Pribadi..Kul di FISIP HI soalnya..
kayaknya itu pemikiran yg sempit deh. kalo manurutku sih, gag asal ngarang juga. tetep aja kudu tau teorinya. gag mungkin kan ditanya trias politica, ditanya diskresi tapi jawabannya asal ngarang tanpa tau teorinya. yg ada nanti dibilang asbun & langsung dikasih nilai E.
BalasHapuswell, it's just my opinion. every head have different opinion.
Setuju. Stigma masyarakat tentang seni dan sosial harus dihilangkan. Kita sama. Eksak dan sosial itu sama sama penting kok :)
BalasHapusyup, begitulah seharusya :)
BalasHapus