Rabu, 22 Februari 2012

Obsesi Tikus Jadi Gubernur

terkisahlah di sebuah kabupaten di area provinsi Jawa Barat, kabupaten yang terdiri dari 6 huruf, huruf awalnya S dan huruf akhirnya G. pasti kalian semua tahu kan kabupaten apa yang kumaksud. tapi diam ya.. tutup mulut kalian jika kalian masih ingin menikmati hidup di dunia. aku tidak ingin ada salah satu diantara kalian yang menyebutkan nama kabupaten itu bulat-bulat. just keep silent please!

lanjut yaa kisahnya... #eh tapi ini bukan sembarang kisah. ini trus story alias kisah nyata.

beberapa waktu yang lalu, bupati kabupaten tersebut tersangkut kasus korupsi. dia diduga memakan keuntungan ternak sapi, yang seharusnya sapi-sapi itu adalah untuk rakyat. sapi-sapi tersebut adalah bantuan dari pemerintah provinsi pada setiap kabupaten, ditujukan untuk rakyat golongan menengah ke bawah yang tidak memiliki pekerjaan tetap. sapi tersebut seharusnya diserahkan kepada desa-desa miskin agar seterusnya dipelihara oleh warga desa, dan hasil ternaknya bisa untuk kebutuhan rakyatnya. lah ini si bupati malah memelihara sapi-sapi itu atas nama pribadi di suatu daerah dataran tinggi di kabupaten itu. dan hasil ternaknya... tentu masuk ke kantong pribadi juga dong.
kalian tentu tahu kan betapa mahalnya harga seekor sapi ternak. satu ekor saja minimalnya 10juta. apalagi jika sapinya yang setara kualitas sapi kurban Pak Presiden pada waktu idul adha. sampai 50jutaan itu mah boo... gila kan. itu harga sapinya saja. belum lagi jika mengambil hasil dari susunya, kotorannya yang bisa digunakan bahan biogas, belum lagi kalau sapi-sapi itu sudah beranak-pinak. makin banyak kan tuh keuntungan yang akan diperoleh olehnya. hmm... walaupun aku tidak tahu jumlahnya berapa. tapi kita misalkan saja jika jatah sapi perkecamatan adalah 4 ekor. dikalikan 22 kecamatan. waah... ada banyak kan. pantas saja dia membuat peternakan khusus di daerah dataran tinggi. kan supaya keuntungannya makin besar. iya kan... hhohoo
selain masalah sapi, aku juga pernah baca di suatu website berita TV, bahwa dia juga bermasalah dalam laporan APBD kabupaten yang dia pimpin. entah dana apa yang dia ambil aku kurang tahu. kalau tidak salah dananya itu sebesar 5% dari APBD, masuk ke kantongnya, atau kemana entahlah.. kecil kan ya.. cuma 5%. tapiiii... kalau 5% dari 10 milyar jadi berapa dong?? bwahahaaa...
dia pernah beberapa bulan mendekam di penjara selama pemeriksaan korupsi. kabarnya dia satu penjara dengan Ariel Peterpan. #emang penting ya? --" setelah beberapa bulan di penjara, akhirnya dia berhasil bebas. dan setelah bebas itu dia menggelar pesta di sebuah markas radio. dia mengumumkan pada semua orang dengan lantangnya bahwa dia sudah bebas dan tidak terbukti korupsi. dia berkata seperti itu sambil tertawa, bernyanyi dan menari dangdutan di atas panggung.
oh ya, pada saat dia dibawa ke penjara, dia pernah memaki pada reng-rengannya kurang lebih seperti ini, "naon sia nyalahkeun aing? da sia ge miluan ngahakan lain..." -> (apa kamu nyalahin aku? bukannya kamu juga ikutan makan 'hasil korupsi'...) ckckck... makanya tuh begitu bebas dia kegirangan bukan kepalang.
ingin tahu kenapa orang ini bisa bebas dan tidak terbukti melakukan korupsi?? gampang saja.. jawabannya adalah karena dia penguasa -bukan pelayan- di kabupaten tersebut sehingga banyak pengusaha-pengusaha di kabupaten tersebut yang bahu-membahu 'patungan' sejumlah uang untuk menebus dirinya. alhasil ya bebaslah dia. hukum di Indonesianya juga sih yang salah... kenapa keadilan bisa ditukar dengan sejumlah uang. haduuuh... >_<
kata temanku yang bekerja di suatu perusahaan milik Korea, yaa memang di kabupaten itu kalau ingin mendirikan usaha dengan cara bersih mah susah. makanya harus ada uang pelicin ini-itu ke si penguasanya supaya usahanya dilancarkan. jadinya ya gitu deh. si pengusahanya kan jadi seolah berhutang budi pada si panguasa, jadi ditebusin deh, bebas deh. gampang kan... siapa mau cobaa kayak dia?? hehehe
parahnya lagi saudara-saudari... sekarang aku melihat wajah dia terpampang di setiap sudut jalan, gambarnya besaaar sekali bertuliskan 'bakal calon gubernur Jawa Barat'. gubraks dehh... gak malu apa ya. greget banget aku. rasanya aku ingin sekali mencoret-coret gambar itu. ditambah lagi dalam gambar itu dia berpasangan dengan si Oneng. beuuhh aku juga tidak suka dengan orang itu. antek-anteknya almarhum Gus***, berarti antek-anteknya Yahudi dong. #eh. yang jelas sih aku tidak akan memilih mereka berdua. mending pilih bakal calon yang lain saja deh.
aku kasih tahu yaa alasan kenapa aku tidak mau memilih orang itu.. selama 2 periode dia memimpin kabupaten tersebut, aku baru merasakan nikmatnya jalan di kecamatanku pada awal pemerintahannya doang. selebihnya jalan di kecamatanku tidak pernah mendapat renovasi lagi. hancur deh. terus juga dia pernah nyubit tanganku. sakit tahuuu.... :O #apa hubungannya?
satu lagi. aku juga tidak akan memilih istrinya yang mau mencalonkan diri menjadi bupati menggantikan dia. hidiiih ya itu mah sama-sama saja. jelas nanti bakalan dia-dia juga otak di belakangnya. hhh...

ya Alloh semoga dia tidak lolos menjadi calon gubernur... semoga kali ini keburukan memang dapat dikalahkan oleh kebaikan dan kebenaran...
tetapkan aku agar selalu menjadi pribadi yang idealis seperti saat ini. semoga idealisme itu tidak akan pernah luntur dari pribadiku hanya karena segepok uang dan sedikit godaan dunia, ya Robb... 

*sekilah info:
~ sumber dari postingan ini adalah kabar dari warga sekitar, dari internet, dan dari sudut pandangku pribadi
~ barusan banget-nget-nget aku baca sebuah tautan dari guru SMPku, tautan dari sebuah artikel yang menyatakan 'MA batalkan vonis bebas bupati (dalam cerita ini)' mau baca? nih baca saja sendiri di sini.
#senangnya hatiku, turun panas de.mamku :D :P #gak boleh gitu, Syifa... wallahu'alam... istighfar kamu... #astaghfirullaaah....

by. si Famysa, benci koruptor

11 komentar:

  1. aku mau jawab nama kabupatennya, subang hehehe moga2 dapet hadiah oops salah ini bukan kuis ya.
    byw syifa awardnya sudah aku pasang ya dipostingan terbaru

    BalasHapus
  2. well, susah skrg ya mendapatkan pemimpin yang jujur...
    jadi sedih dan makan hati baca postingan ini...

    mudah-mudahan yang jadi calon gubernur di kotamu, selain tikus itu, ada lagi orang yang benar-benar jujur yang ingin memajukan kotamu dengan tulus,

    BalasHapus
  3. manusia boleh bisa berjaya di dunia, tapi di akhirat nanti belum tentu :) harta banyak dari hasil haram, nggak akan menjamin hidup siapa pun bahagia..

    BalasHapus
  4. @mom Lid: waa mati aku nih, Tan :P
    oke deeh, Tantee :)

    @Suci: ampela banget deh pokoknya. hhehe
    iya aamiiin...

    @Herry: yup bener banget :)

    BalasHapus
  5. memang terkdang orang2 sepeti itu tidak punya rasa malu...


    kunjungan pertama
    salam kenal dan foll back juga ya.
    Revolusi Galau

    BalasHapus
  6. herannya orang2 kayak gitu sepertinya urat malunya udah putus yachhh.....udah jelas2 mengambil hak orang ngga mampu tp masih bisa ketawa2...astagfirullah......

    BalasHapus
  7. @Adang: huum betul. huh banget deh..
    lam kenal juga.. okee..

    @Tante Nia: bener banget, Tante. mesti operasi urat malu kali ya, biar berfungsi lagi. wkwk

    BalasHapus
  8. aduhh gimana ni jadinya negara klo para tikus yang jadi pemimpin kita :'(

    BalasHapus

hatur nuhun kana kasumpingannana :) mangga bilih aya kalepatan atanapi aya nu bade dicarioskeun sok di dieu tempatna..

Mijn Vriend