Kamis, 06 Februari 2014

Calon Finalis Ubek Negeri-Copa de Flores

email dari Adira Faces of Indonesia
Sejak tadi malam sampai saat ini, jantungku tak berhenti berdetak lebih kencang dari biasanya. Bahasa kerennya deg-deg-seerr lah gitu. Dari hari Selasa sore kemarin memang ada nomor telepon kode area Jakarta (021) menghubungiku. Tapi tidak sempat kujawab karena aku sibuk motoran ke sana-ke mari, maklum lagi skripsian. Tadi malam, nomor itu menghubungiku lagi, dan akhirnya bisa kujawab. Di awal sempat terjadi kesalahan teknis, suaranya tidak jelas terdengar. Sambungan pun putus. Namun nomor itu menelpon lagi. Kali ini benar-benar tersambung. Suaranya perempuan, sepertinya masih muda. 
(M: si Mbak, S: si Syifa)
M: halo, benar ini dengan Syifa?
S: (sambil waspada) iya benar. Ada perlu apa ya, Mbak? 
M: Saya dari Adira...
S: Adira siapa ya, Mbak (masih waspada)? ~maklum si aku kadang dapat telepon dari pembeli, atau yang sekedar ingin tanya ini-itu~
M: Adira Faces of Indonesia. Sudah buka email belum?
S: oooh Adira FOI... Email apa ya, Mbak? Aku memang belum buka email.
M: Jadi, artikel Syifa lolos sebagai calon finalis. Tapi Syifa harus melengkapi dokumen yang kami butuhkan. Syifa diberi kesempatan dalam waktu satu jam untuk melengkapi dokumen tersebut, karena memang hari ini batas pengumpulan dokumennya... Gimana, bisa? Kalau tidak bisa Syifa dianggap mengundurkan diri.
S: Iya siap, bisa, Mbak. Dalam satu jam ini segera saya kirim email.
Tut tut tuut. Pembicaraan selesai. Aku langsung riweuh buka laptop, sambungkan modem, buka email. Setelah membaca email tersebut, aku agak hopeless. Surat ijin orang tua! Bagaimana caranya aku mendapatkan surat ijin orang tua dalam waktu satu jam sedangkan orang tuaku gaptek dan nun jauh di sana. Huaah! Dalam waktu singkat logikaku dipacu untuk mengerjakan tiga dokumen sekaligus. Formulir kesepakatan, foto kopi KTP, surat ijin orang tua, dan surat pernyataan bebas narkoba. 
Malam-malam, tidak ada scanner, kamera hp tidak memadai, aku tetap memaksakan memfoto KTPku. Hasilnya buram, diperbesar bakalan tidak terbaca. Hoho... Lalu untuk surat ijin orang tua, aku segera nodong mamahku untuk membuat pernyataan ijin via sms, lalu kuprint-screen sms itu untuk dilampirkan. Sedangkan untuk KTP yang buram, aku juga menyertakan scan foto KTMku. Mudah-mudahan saja lampiran-lampiran yang sebenarnya tidak diminta itu dapat membantu...
Alhamdulillah, alhamdulillaah, Yaa Robb. Aku benar-benar deg-degan. Tidak menyangka. Aku senang, campur was-was, campur gemetaran, campur aduk deh. Semoga aku berjodoh dengan kompetisi ini, Yaa Robb.. Semoga aku berjodoh dengan Flores bersama 11 finalis terpilih lainnya. Aamiin...
Mohon doanya yaa teman-teman semuaa... Doa kalian akan sangat berarti bagiku... :))

Oh ya, ini dua artikel yang kuikutkan di kompetisi #ubeknegeri #copadeflores Adira FOI. Monggo dibaca juga, dan semoga sukaa ^_^

Dan, hmm... Mau sekalian berbagi juga... Masih ingat beberapa waktu yang lalu aku mengikuti lomba foto blog Ki Tambleg? Postingannya ada di bulan Desember 2013 :)
Nah di lomba itu, aku otomatis tidak akan bisa menang. Gara-gara kudet alias kurang update. Jadi ceritanya di rules lomba itu tidak disebutkan foto harus tanpa editing sama sekali, harus original. Karena tidak disebutkan aturan seperti itu, jadinya fotoku diedit deh. Sekedar edit pencahayaan saja, seperti lomba foto pada umunya, kan biasanya boleh kalau cuma edit pencahayaan tanpa merubah isi foto. Beberapa jam sebelum penutupan lomba, aku iseng-iseng kepoin twitternya media partner penyelenggara lomba. Dan ternyataa... Di sana banyak yang tanya-tanya, foto boleh diedit tidak. Jawabannya adalah tidak. Foto harus original, apa adanya. Gubraks deeh --" Hatiku tak karuan. Antara kecewa pada penyelenggara, tapi yaa salahku juga kenapa tidak rajin-rajin kepoin media partnernya. 
Tapiii.... Di balik kekecewaanku, aku juga senang karena salah satu fotoku mejeng di pengumuman penutupan lomba & daftar peserta. Alhamdulillah fotoku terpakai :D 
http://www.tintahijau.com/ragam/38-nusantara/5595-memotret-wajah-pohon-ki-tambleg
foto Ki Tambleg dari postinganku yang ini -->> Ki Tambleg di Perum Sang Hyang Seri
Well, dari dua kejadian di cerita postingan ini, aku sekedar ingin berbagi nasihat saat sedang mengikuti lomba. Cuma satu kok nasihatnya. Yaituuu "rajin-rajin lah kepoin media sosial/media partner penyelenggara lomba. Jangan kudet kayak aku, atau kamu bakal ketinggalan info terpenting. Rajin-rajin juga buka email & medsosmu, siapa tahu dapat pengumuman menggembirakan bahwa kamu lolos kualifikasi atau bahkan menang lomba. Jangan sampai riweuh seperti aku gara-gara kudet deh intinya. Hihihi"

Selamat berlomba, selamat mengerjakan skripsi... (berlaku untuk semua teman-teman yang ingin di'selamat'i :D) Tak lupa mohon doanya yaa cems untukku... *big hope :')

by. si Famysa, wish me luck!

16 komentar:

  1. Tetep sama jalan jalan nya ya mbk hehheee...
    Selamat berlomba semoga menang ya lombanya dan semangat sama skripsinya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa. hhehe tau aja kang irfan :D
      aamiin... makasih kang... semangat juga untukmu :)

      Hapus
  2. Blogger harus rajin cek email SYifa, trus HP juga usahain ON terus, selamat ya.. hadiahnya jalan2 ke Flores to?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, maunya sih gitu.. tapi apa mau dikata. ada aja kendalanya :')
      masih jadi calon finalis mba. hehe

      Hapus
  3. Wah kak Syifaaa. Sukses ya lombanya! Cepet2 lulus kuliahnya juga hehehe

    BalasHapus
  4. Setuju sama rahmi, min sehari harus ol walo sebentar, good luck

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju juga mba.. tapi yaa beginilah kenyataannya. hhoho

      Hapus
  5. Syifa, maaf baru kunjung, baru ada pc -___-".
    Selamat ya, Syifa :), salut sama perjuanganmu, Syi. 4 jempol nih buat kamu :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. duuh jadi terharu langsung komen pas udah ada pc. hehe
      makasih mbaa :*

      Hapus
  6. Waaah ikut senang juga Syifa ... .moga jadi pemenang ya ;)

    BalasHapus

hatur nuhun kana kasumpingannana :) mangga bilih aya kalepatan atanapi aya nu bade dicarioskeun sok di dieu tempatna..

Mijn Vriend