Minggu, 29 April 2012

Emih; More Than Just A Grandma

bicara tentang nenek, tidak akan habis kata kuuntai untuk menunjukkan rasa sayang dan rinduku padanya. dia adalah Emih. Emih adalah panggilan jadul orang Sunda pada seorang ibu. nah loh, lantas kenapa aku memanggil nenekku dengan panggilan Emih juga? itu karena aku ingin sama dengan Bibi dan Mamahku. mereka memanggilnya Emih, aku juga ingin memanggilnya Emih. sebab Syifa kecil sudah tahu bagaimana rasanya iri. ketika semua orang memanggilnya Emih, jelas aku ingin memanggilnya Emih juga seperti mereka. :)
masa kecilku kuhabiskan bersama Emih di kampung Bengle, Desa Situraja, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, di sana lah kampung halaman Emih. dulu orang tuaku memang masih menumpang di rumah Emih sebelum mempunyai rumah sendiri. setiap hari orang tuaku pergi bekerja, dan aku ditinggalkan bersama Emih di rumah. aku jadi betah di rumah Emih. bahkan aku menganggap bahwa aku berasal dari sana dan di sana lah rumahku. 
mungkin Emih lebih sering mengaisku ketika aku menangis daripada Mamah. mungkin Emih juga lah yang lebih sering membelikanku pakaian dan mainan daripada Bapa. Emih tak pernah tega mendengar tangisanku ketika aku menginginkan sesuatu. walau dalam keadaan tidak mempunyai uang sekalipun, Emih akan tetap berusaha untuk dapat membelikan apa yang aku inginkan. Emih bukan saja tidak pernah tega ketika mendengar tangisanku, bahkan ketika dia tidak mendengar pun, ketika Emih mendengar kabar bahwa aku menangis karena sakit, Emih akan lansung menitikkan air matanya. 
waktu aku kelas 6 SD, itu adalah pertama kalinya aku mengikuti kegiatan perkemahan Pramuka. suatu waktu Emih datang seorang diri hanya untuk melihat keadaanku. Emih berjalan kaki dari rumahku dengan hanya menggunakan pakaian seadanya -sarung dan kaos belel-. memang sih jarak dari rumahku ke area perkemahan hanya memerlukan waktu 10 menit berjalan kaki. tapi untuk seorang nenek yang berjalan kaki demi untuk menjumpai cucunya, kurasa itu lebih dari sekedar berjalan kaki. mungkin berlari. ya.. karena hatinya terus memikirkan cucunya, sedangkan kakinya terus dipacu untuk berjalan. ketika Emih datang, sayangnya aku sedang buru-buru karena sedang ada kegiatan. aku malah berkata dengan cueknya, "Emih ngapain ke sini? Eneng sekarang mau menjelajah. Emih pulang aja." lalu Emih dengan wajah pedulinya menimpali, "ya sukur atuh kalau Eneng baik-baik aja. Emih cuma ingin lihat. nih Emih cuma bawa uang 3ribu, lumayan buat Eneng beli es." dan dengan terburu-buru langsung kuambil uangnya sambil berkata, "iya nuhun, Mih." jlebb! satu hal yang selalu kuingat hingga saat ini. Syifa kecil sudah bisa berlaku kasar pada Emih :'(
waktu aku SMA di kota dan harus kos, Emih juga yang paling mengkhawatirkan keadaanku. Emih sering sekali menjengukku ke kosan. dari Indramayu ke Subang untuk menjenguk cucu, bukankah itu sesuatu! bahkan ketika Emih ke Subang untuk berobat ke RSUD Ciereng pun, pulangnya Emih pasti menyempatkan diri mengunjungiku di kosan. seharusnya kan aku yang menjenguk dan menemani Emih ke rumah sakit. kenapa jadi terbalik?
waktu aku baru mau menjadi mahasiswa, aku berbicara seperti ini ketika sedang mengobrol dengan Emih dan Bibi, "Eneng harus beli kemeja nih. kemeja Eneng cuma sedikit, sedangkan kuliah harus pakai kemeja." ajaibnya, tanpa aku meminta -karena aku memang tidak ada niatan sedikit pun untuk meminta-, Emih membekaliku segenggam uang untuk membeli kemeja. "Emih punya uang segini, Neng. beliin kemeja yang Eneng suka ya. atau mau sekarang aja belinya diantar sama Bibi?" jlebb! Yaa Alloh... Emiiihh.... aku hanya bercerita. mengapa Emih sepeka itu terhadap semua ceritaku? :'(
terakhir, waktu Januari lalu aku kecelakaan motor (baca kisahnya di sini). Bibi cerita padaku, katanya Emih terus menangis dan menangis ketika mamah mengabari Emih bahwa aku kecelakaan dan terluka cukup parah. Emih langsung datang ke rumahku. pekerjaannya di sawah dan mengasuh cucu kecil (dari anak kedua Emih) pun ditinggalkan. Emih hanya ingin menjengukku. dan begitu sampai di rumahku, Emih langsung menunjukkan wajah khawatirnya, "aduh alah Neeeng... kenapa bisa kecelakaan segala sih? makanya Emih bilang juga hati-hati kalau bawa motor tuh. apalagi di jalan besar. blablabla..." yaa kali itu aku hanya bisa nyengir kuda saja :D seperti biasa Emih juga menawariku ini-itu. ada tukang bakso lewat, Emih menawari, "Neng, mau bakso enggak?". ada tukang cilok lewat, "Neng, mau cilok enggak?". ada tukang cendol lewat, "Neng, mau cendol enggak?". begituu terus dan begitu terus setiap ada tukang makanan atau minuman lewat. aku juga terus menjawab "gak mau...". sampai akhirnya Emih menyerah dan bertanya dengan lirih, "Eneng maunya apa emang? masih sakit ya lukanya?" higs :'( kadang aku suka menyesal jika melihat Emih bersikap seperti itu padaku. kenapa tidak aku iya-kan saja salah satu tawaran Emih tadi? aku terlalu sombong sekarang. aku sadar aku tidak lagi seperti cucu kesayangan Emih yang dulu. maafkan aku, Mih...
Emih pernah bilang padaku bahwa aku memang cucu Emih yang paling Emih sayang. aku juga merasakan hal itu. namun aku tahu Emih sudah bersikap adil padaku dan pada cucu-cucunya yang lain. Emih lebih menyayangiku karena aku yang paling sering tersakiti oleh seseorang yang tidak bisa aku sebutkan di sini. terima kasih, Emih... atas semuanya.
/
Mih, sekarang aku sedang bingung. wisudaku memang masih lama. bahkan sekarang saja aku baru semester 4. tapi aku sudah terpikirkan akan hari itu. meski aku tidak tahu akan kah umurku sampai pada hari itu atau tidak...
aku bingung mau mengundang siapa di hari wisudaku nanti. jika aku mengundang Mamah, tentu Mamah akan mengajak suaminya. dan aku tidak mau suaminya ikut menghadiri wisudaku! jika aku mengundang Bapa, tentu Bapa juga akan mengajak istrinya. dan aku pun tidak mau istrinya ikut menghadiri wisudaku! Emih tahu kenapa kan? karena Emih juga mengerti akan rasa sakit itu. karena Emih yang menangis sebelum aku bisa menangis.
dan hmm... jika aku mengundang calon suamiku, aku juga tidak mau! karena aku maunya dihadiri oleh suamiku.
sebagai persembahan rasa sayang dan cintaku pada Emih... bagaimana jika Emih saja yang menghadiri momen wisudaku? nanti Emih datang dengan Bibi ya.. kan katanya Emih ingin tahu Semarang seperti apa.. aku juga ingin melihat Emih bangga kepadaku. Emih sudah menjadi lebih dari sekedar nenek bagiku. Emih adalah ibuku, Emih adalah sahabatku, Emih adalah baby sitterku, Emih... adalah segalanya bagiku. 
yaa Robb, sudah tidak terhitung berapa rupiah uang dan berapa besar kasih sayang Emih untukku... jaga Emih, Yaa Robb... beri selalu kesehatan untuk Emih agar Emih bisa bermain lebih lama lagi denganku.. aku sayang dan cinta Emih, selalu untuk selamanya :*

artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog #sukasuka di genksukasuka yang disponsori oleh Bunda DesiKak Juli, dan Teh Ani Berta

jangan lupa ikutan Jejak Si Miaw :-) #1 Giveaway yaa ;) tinggal 5 hari lagiiii!!

by. si Famysa, love Emih :*

32 komentar:

  1. yah kok sedih ya bacanya..
    Did your parent divorced?
    *cupcup*

    BalasHapus
  2. Kalo gitu ajak aku Aja, Syifa...I'm single kok. Janji ngak ngajak siapa-siapa deh. hehee :)
    Tapi, seharusnya kalo jadi sarjana jgn sedih dong. berarti perjuangan kamu akan berhasil. Pasti emih kamu juga bangga deh sama kamu. Ok dont be sad *peluk*

    BalasHapus
  3. @mba Niken: ya, they did, mba :)
    jangan sedih doong.. senyum doong.. hhehehe

    @Kakak Rahma: hayuu :D
    gag sedih sih, tapi terharu. hehe *alibi

    BalasHapus
  4. Emih baik banget yaa... Jadi inget sama kakek saya :')
    Sukses selalu ya...

    Salam hangat...

    BalasHapus
  5. Headeuuh, Syifaaa'....pengen nangis ini ngebacanyaaa :'(
    Salam buat Emih yah, dear...pasti menyenangkan kalo bisa kenal sama Emihnya Syifa'.. :D

    BalasHapus
  6. Kakak juga ngajak nenek buat wisuda nanti. Ibu pasti g bs dateng.

    BalasHapus
  7. @fahrizi: iyaa.. Emihku emang super duper baik. hhee
    aamiin..
    salam hangat juga ^^

    @kak Nick: kok jadi pada sedih sih kak? :O aku kan gag bermaksud bikin pembaca sedih. hihi *dusta
    yuk kenalan sama Emihku yuk :D

    @mba Hani: wiih senasib mba. hehe :D

    BalasHapus
  8. sama dong manggil nenek dengan sebutanEmih

    BalasHapus
  9. sama2 nyunda sih nya, Tan :D

    BalasHapus
  10. serius deh, rasanya jadi pengen nangis baca cerita ini..tapi kamu beruntung, masih bisa ketemu emih, masih bisa peluk, kalo saya udah ga bisa..tiap kangen cuma liat fotonya aja...

    BalasHapus
  11. aduhh aku jadi sedih baca postingan ini...smoga emih dipanjangkan umurnya sehingga nanti bisa menyaksikan neng Syifa di wisuda....aamiin....

    kalo aku dulu manggil nenek dgn sebutan 'endeh'

    BalasHapus
  12. @teh Hana: alhamdulillah memang, Teh :) soalnya cuma Emih yang aku punya. kakek udah gag ada semua, nenek satunya lagi gag waras.
    fotonya di tangan, kenangan tentangnya tetap di hati kan?! ;)

    @tante Nia: aamiiiinn yaa Alloh..
    endeh, baru denger. hihi

    BalasHapus
  13. weleeh tentang family emang gag ada habisnya untuk diceritakan ^^...

    BalasHapus
  14. aku simpatisan membaca aku ingin tukar pikiran ma mbak lw berkenana gtu tapinya ... aku sedih dengar cerita mu ... sebagai yg berpengalaman yg sama . dulu saat pelepasan sma mengundang ibu dan ayah aku ingin berphoto ad ayah dn mama tp Allah gk izin kan dimna bila ayah di photo mama gk iktan dan sebaliknya ..hingga sekarang aku gak punya photo bersama ayah dan mama ku karna nasib yg memisahkannya gtu... tapi semangat mbak sampai sampai sukses

    BalasHapus
  15. makanya aku ingin Emih aja yang dateng. hehe
    waktu wisuda SMA cuma mamahku yang dateng. dan daripada sekarang kayak gitu lagi, nanti mereka saling lempar dan saling iri, mending Emih aja deh. hehe
    semangat.. semangaaat!! sukses ada di depan dan Allah selalu ada di hati :D

    BalasHapus
  16. halo Syifa, I apprecited that you commented on my post, I do want to join your giveaway, sadly. I dont have a facebook account. Im sorry..

    BalasHapus
  17. Ya ampuun jadi sedih, semoga Emih senantiasa selalu diberi kesehatan ya, sehingga dapat hadir di wisudanya Teteh kelak. Amin :)

    BalasHapus
  18. what a sweet story. seorang nenek memang berarti sekali. perhatiannya selalu istimewa, we always be her baby girl :) mirip, lho, aku manggil nenekku emah dan kamu emih. padahal saudara2ku yg lain manggilnya oma :p
    menurutku, sih ajak saja semuanya buat wisuda, aku juga gitu, lho, ajak my parents and grandma. tinggal prioritaskan siapa yg masuk gedung. kalau aku yg masuk ibu dan nenek. soalnya bapak dan yg lain masih bisa lihat lewat big screen, hehehe :)

    BalasHapus
  19. @Dee_nilam: ok, Dee.. never mind ;) maybe later, right? :D

    @Rudy: aamiin Yaa Alloh...
    jangan sedih ah. yang nulisnya aja ceria2 gini. hihi

    @kak Indi: iya, kak. walaupun udah gede juga teteeep aja like a baby girl for her. hihi.. beda E sama A doang :D
    maksudku juga gitu, kak. Emih yang masuk ke gedung. yang lain bodo amat mau dimana juga kalaupun bisa datang. hheheh *jahat

    BalasHapus
  20. hehe
    Aku nangis nih ngebacanya

    Tapi aku yakin yg nulis ini adalah orang yg kuat, tabah. ...
    aku jadi kangen sama nenekku, sayangnya dia sudah meninggal :')

    BalasHapus
  21. waah.. maafkan aku karena sudah membuatmu menangis :D
    aamiinn :)
    kirimkan saja doamu untuk nenek.. anak yang baik pasti diterima doanya ;) nenek juga pasti sudah tenang di sana :)

    BalasHapus
  22. speechless aku Syif.... terharu membacanya....

    See? Allah Maha Penyayang kan? Kasih sayang terhadap seorang anak tetap akan mengalir, walau itu melalui hati, pikiran dan tangan seorang Emih.... tetap semangat dan baik-baik sama Emih yaa.... sayangi dan cintai beliau sepenuh hati... semoga niat suci Syifa untuk mengundangnya di hari wisuda nanti dapat terlaksana yaaa.... dan semoga menang di give awaynya! :)

    BalasHapus
  23. iya, Tantee... aamiin...
    aku juga spechless ah baca komen tantee :)

    BalasHapus
  24. kunjungan gan.,.
    bagi" motivasi.,.
    kehilangan jadikanlah sebuah pelajaran untuk mu.,.
    jangan hanya menyesali apa yang terjadi.,.
    di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,

    BalasHapus
  25. siip ^^
    kapan2 aku mampir yoo :D

    BalasHapus
  26. Kenanganbersama emihnya begitu mendalam mba, mengharukan.

    BalasHapus
  27. selamat anda beruntung menjadi salah satu pemenang di lomba blog genksukasuka cek disini yah : http://www.genksukasuka.com/2012/05/pengumuman-lomba-blog-genksukasuka.html segera kirim data diri anda, trimakasih

    BalasHapus
  28. alhamdulillaah :D
    makasih bang Jay & juri, udah milih aku menjadi salah satu pemenang ^^

    BalasHapus

hatur nuhun kana kasumpingannana :) mangga bilih aya kalepatan atanapi aya nu bade dicarioskeun sok di dieu tempatna..

Mijn Vriend