Tampilkan postingan dengan label Business. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Business. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Maret 2015

Blog Sakola Printing

Silakan dikunjungi!! :) :) :)


Sakola Printing merupakan sebuah usaha yang dikelola oleh profesional muda yang penuh dengan semangat dan memiliki kreativitas dalam dunia percetakan.
Sakola Printing”?!? Dalam bahasa sunda kata "Sakola" mempunyai arti Sekolah, maknanya adalah sekolah itu tempat belajar, tempatnya anak-anak dan remaja pelajar yang mempunyai semangat untuk terus belajar, dan semangat untuk terus berkreativitas, di sekolah juga kita bisa bertemu dengan teman-teman sebaya, bisa berorganisasi, tempatnya menuntut ilmu, dan lain-lain. Maksud dari itu semua adalah bahwa kami Sakola Printing mempunyai semangat dan kreativitas yang tinggi sebagaimana layaknya anak-anak sekolah. hehehe.. :D

Dengan nama Sakola sendiri kami ingin memberi kesan bahwa kami adalah pemuda kreatif asli Sunda, dan dipadukan dengan kata Printing (bahasa inggris) yang dalam bahasa Indonesia artinya percetakan. Jadi, Sakola Printing adalah sebuah wadah bagi siapa saja untuk dapat menumpahkan segala kreativitasnya dalam dunia seni desain grafis, dunia fotografi, dunia percetakan, dan kami selaku pengelola ingin menjadi fasilitator untuk itu semua.

Apa saja yang bisa dilakukan Sakola Printing???

Sesuai yang sudah kami informasikan, Sakola Printing menekuni dunia percetakan yang penuh akan kreativitas.
Ini yang bisa dilakukan Sakola Printing :
1.    Desain Logo/brand/dll
2.    Jasa Fotografi
3.    Editing Foto
4.    Pin dan Gantungan Kunci
5.    Press Mug
6.    Stiker
7.    Kartu Nama/Kartu Ucapan/Brosur
8.    Kalender
9.    Buku Tahunan Sekolah

Dalam hal ini, Sakola Printing juga selalu ingin mengedepankan kualitas dan pelayanan yang terbaik.

Office:
Sakurip Desa Tanjung RT 07/03
Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang
Jawa Barat 41257
(Depan SMKN 1 Cipunagara)

Email:
sakolaprinting@gmail.com

Contact:
089655141507
pin 76476992

Facebook:

NB: Blog sakolaprinting.blogspot.com ini Ibank yang buat. Ibank juga yang mengisinya. Dia terpaksa jadi belajar nulis, terpaksa belajar ngeblog. Haha.. Tulisan yang aku copas dari blog Sakola ini juga semuanya Ibank yang nulis, tanpa campur tanganku sama sekali. Mmm hanya saja memang di postingan ini aku sedikit menyunting kata-katanya, sedikiiiit :P
Kenapa kami buat blog? Karena kami pikir untuk membuat website harus benar-benar dikelola dengan baik. Kan sayang ya kalau website berbayar dikelola seadanya. Makanya kami buat blog dulu saja. Sekalian Ibanknya belajar dulu katanya. Insya Alloh kalau sudah punya SDM yang mumpuni untuk mengelola website, baru kami akan membuatnya. Sedikit demi sedikit lah yaa... Lama-lama juga akan jadi bukit kan. Hihii

by. si Famysa, :)

Selasa, 24 Maret 2015

Mimpi-mimpiku

Dalam tugas UAS mata kuliah Kewirausahaan ini, saya hanya akan bercerita. Saya tidak anak menomorinya, karena saya hanya ingin bercerita. Semua jawaban dari keempat pertanyaan akan saya selipkan dalam cerita saya ini.

--0--

Saya percaya pada kekuatan Dream Book. Kurang lebih 3 tahun lalu ketika pertama kalinya motor Honda Scoopy diluncurkan, saya bermimpi bahwa suatu hari nanti saya akan dapat memilikinya atau setidaknya bisa mengendarainya dalam waktu lama. Kemudian saya mengunggah foto motor Scoopy ke dalam daftar mimpi saya di facebook. Kurang lebih dua tahun lalu ketika saya pulang kampung, Bapak saya bilang bahwa beliau membeli motor baru, motor Scoopy, warnanya pink. Bapak menawarkan agar saya saja yang memakai motor Scoopy ketika saya sedang di rumah. Saya gemetar ketika pertama kali mengendarainya. Saya berpikir bahwa ini lah cara Allah mewujudkan mimpi-mimpi saya, bisa melalui perantara orang tua, maupun melalui usaha sendiri atau pun orang lain.
Saya juga mengunggah foto benang rajut, kegiatan menulis buku, baju couple, dan butik batik ke dalam daftar mimpi saya di facebook. Sebenarnya masih banyak foto-foto lain yang saya unggah. Namun di sini saya hanya menyebutkan beberapa foto karena beberapa foto tersebut lah yang sekarang sedang saya usahakan untuk diwujudkan.
Waktu kelas 3 SMA, saya pernah jualan tali rambut rajutan karena saya hobi merajut. Saya unggah foto benang rajut agar menjadi motivasi saya untuk bisa melanjutkannya di sini, di bangku kuliah. Alhamdulillah sedikit demi sedikit, saya sudah mulai merajut lagi dan menawarkan hasil rajutan saya pada teman-teman kuliah. Antusiasme teman-teman cukup memotivasi saya untuk terus merajut dan berusaha. Penghasilannya pun lumayan untuk uang jajan.
Dari SMP, saya bercita-cita menjadi seorang penulis. Bakat menulis ini telah saya sadari sejak kelas 5 SD. Awalnya karena saya hobi membaca majalah dan novel, kemudian saya jadi terampil menulis dengan sendirinya. Dari SD sampai SMA pun, nilai yang paling besar adalah nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia. Padahal saya tidak perlu belajar lagi untuk pelajaran itu. Mengenai majas, puisi, pantun, karya sastra, dll, saya pun dapat dengan mudah memahaminya tanpa perlu mengulangi pelajarannya lagi. Sampai sekarang di bangku kuliah pun, saya merasa sangat beruntung karena saya pandai menulis. Saya mudah mengerti ketika ada tugas makalah, jurnal, penelitian, bahkan hingga seminar konsentrasi saya kemarin pun dipuji dosen penguji. Memang saya melihat, latar belakang seminar konsentrasi saya sangat berbeda dengan teman-teman lainnya. Dan ternyata memang hasil tulisan saya dipuji oleh dosen penguji. Dosen bilang latar belakangnya bagus, sudah sesuai dengan yang seharunya, merunut dari global hingga spesifik.
Saya pun mengunggah foto kegiatan menulis ke dalam daftar mimpi saya. Tanpa sadar, ternyata daftar mimpi saya telah membimbing saya untuk terus produktif menulis, walaupun sekarang masih dalam skala blog. Dari aktivitas blogging, sudah cukup banyak kejuaraan yang saya raih. Baik itu menghasilkan hadiah uang, voucher belanja, kenang-kenangan, tiket Jakarta Fashion Week, maupun buku. Setidaknya saya bisa mendapat nilai lebih dari blogging. Blog saya juga cukup ramai pengunjungnya. Sampai hari ini, kurang lebih sudah ada 30.000 orang yang membaca blog saya. Pengikutnya ada 202 orang. Angka yang tidak sedikit untuk bloger personal. Blog saya: www.bermimpimeraihsukses.blogspot.com. Silahkan dikunjungi! Selain sebagai blogger personal, saya juga merupakan anggota dari Forum Lingkar Pena, sebuah komunitas penulis besar di Inodnesia.
Saya juga memimpikan mempunyai butik batik, kaos couple, dan kerajinan tangan khas Yogyakarta. Sekarang, saya baru mempunyai online shop di FB Syifa Azmy Khoirunnisa (Famysa Collections). Barang yang saya jual di online shop saya adalah kaos merk Caping  (sekarang Jogja United) dan Gepeng Jogja, batik mengambil dari rumah produksinya di Jogja, kerajinan tangan khas Jogja mengambil dari lapak dan pengrajin langsung. Untuk batik, saya juga sudah mulai membuat desain-desain sendiri. Saya juga berperan sebagai model di online shop saya sendiri, karena pelanggan cenderung lebih menyukai barang yang dipakai (ada fotonya) oleh saya. Selain online shop ini, saya juga sudah display kerajinan tangan khas Jogja di toko saudara sepupu saya di Indramayu. Saya berperan sebagai supplier.
Saya bisa melakukan langkah-langkah dalam rangka pencapaian mimpi saya tersebut dengan kelebihan-kelebihan yang saya miliki. Pertama, saya ambisius sehingga saya akan memiliki tekad yang kuat untuk mencapai sesuatu yang saya inginkan. Kedua, saya pekerja keras sehingga saya tidak suka terlalu banyak bersantai apalagi untuk melakukan hal-hal tidak penting yang hanya menyia-nyaiakan waktu saya. Ketiga, saya serius sehingga saya bisa fokus pada mimpi-mimpi saya. Keempat, saya mandiri sehingga saya bisa bertahan hidup walau tanpa kiriman uang dari orang tua, namun hingga saat ini saya baru bisa bertahan lima bulan tanpa kiriman, lebih dari itu belum pernah. Kelima, saya hemat sehingga saya bisa mempergunakan uang saya untuk modal usaha.
Sejatinya manusia biasa seperti saya, selain memiliki kelebihan pasti juga memiliki kekurangan. Satu hal yang masih menjadi kekurangan mendasar dalam diri saya adalah terkadang susah sekali memanage waktu. Saya masih sering keteteran dan tidak disiplin. Contohnya dalam hal memanage waktu kuliah, upload barang baru, menulis, dan mengurusi barang yang akan dikirim ke toko di Indramayu. Kadang jika ada waktu libur, saya sering menghabiskannya dengan tidur dan istirahat penuh karena saya merasa lelah pada aktivitas hari-hari sebelumnya. Kekurangan saya yang lain adalah egoisme dan individualis. Namun dari kekurangan saya sebagai seorang yang egois dan individualis, saya bisa menjadikannya sebagai kelebihan saya. Bahwa seorang yang egois dan individualis tidak akan terlalu terseret oleh arus buruk. Saya jadikan egois dan individualis saya sebagai suatu hal yang positif yang justru dapat membangun saya menjadi yang terbaik.
Target saya satu tahun ke depan adalah terus mengembangkan usaha yang telah saya miliki. Saya akan mempunyai butik pribadi, baik itu di rumah sendiri atau membeli / sewa ruko. Saya juga akan terus berusaha untuk bisa menjadi desainer pakaian batik yang memiliki brand / merk sendiri.
Benda yang harus saya miliki tahun 2013 adalah handphone Sony Ericsson Xperia android seharga kurang lebih 3 juta rupiah, kamera SLR Sony seharga kurang lebih 5 juta rupiah, dan handycam Sony seharga kurang lebih 5 juta rupiah. Saya memilih benda-benda tersebut karena saya butuh dan saya ingin. Saya membutuhkan hape yang canggih untuk kelangsungan bisnis online saya, juga untuk keperluan kuliah. Saya membutuhkan kamera XLR karena saya adalah seorang model untuk online shop saya sendiri. Tentu saja saya membutuhkan kamera yang kualitasnya lebih canggih daripada kamera digital biasa. Selain itu karena saya juga hobi fotografi. Saya membutuhkan handycam karena saya ingin, karena saya hobi merekam detik-detik kehidupan. Saya memilih merk Sony untuk semua barang tersebut karena saya sudah terlanjur suka pada merk Sony.
Pada tahun 2013 juga, saya harus bisa menerbitkan tulisan saya yang berjudul “Miaw Dungdung” dan kumpulan cerita pendek saya dan ibu saya. Kemudian pada tahun 2014, saya harus bisa menerbitkan novel saya yang berjudul “Asihan Bapa” dan tulisan nonfiksi “Hadiah Untuk Adik”. Seterusnya, saya akan menjadi penulis produktif dengan minimal menerbitkan 2 karya dalam bentuk buku dalam satu tahun. Selain terus aktif blogging.
Tahun 2015 setelah saya lulus kuliah S1, saya akan menikah dengan teman hati saya, Muhammad Iqbal Hendrawan. Bahkan untuk hal yang satu ini, lebih cepat saya rasa lebih baik. Untuk apa menunda kebaikan, bukan? Hanya orang yang bermental pekerja yang takut menikah karena alasan belum bekerja dan belum punya modal nikah.
Setelah menikah, saya ingin pergi bulan madu ke daerah pegunungan, Subang pun masuk ke dalam pilihan bulan madu saya. Saya ingin makan malam dengan suami di atas perahu di tengah danau, di sekitar perahu dihiasi oleh cahaya lilin.
Tahun 2017, saya merencanakan untuk sudah memiliki anak. Jika perempuan, namanya Nur Anbiya Venusyiq Firdhani. Jika laki-laki, namanya Nur Shidqi Marsyiq Firdaus. Syiq di belakang nama Venus dan Mars adalah singkatan dari Syifa dan Iqbal.
Saya tidak ingin membangun rumah di tempat lain, karena saya pikir rumah orang tua pun sudah cukup. Bukan berarti saya tidak ingin lepas dari orang tua, tetapi saya lebih memandangnya dari segi Manajemen Lingkungan. Saya sebagai lulusan administrasi publik tidak ingin menghabisakan lahan Indonesia hanya untuk tempat tinggal pribadi. Toh manusia pun tidak akan selamanya hidup kan? Begitu pun dengan saya maupun orang tua saya. Saya hanya akan merenovasi rumahnya menjadi pinky-purple-green or rainbow house. Saya juga ingin tetap tinggal di rumah di Cipunagara Subang karena saya ingin mendirikan taman baca / sanggar belajar dilengkapi dengan perpustakaan untuk anak-anak / siswa-siswa di sekitar kampung saya. Saya prihatin dengan keadaan pendidikan mereka. Makanya saya ingin tetap di sana untuk memotivasi dan memfasilitasi mereka untuk maju dan bersaing dengan pendidikan.
Tahun 2019, saya harus sudah bisa memiliki mobil Nissan Macra C+C Pink Barbie atau Honda Jazz warna pink. Karena saya hobi travelling, saya ingin mobil ini menemani saya keliling Indonesia, bahkan dunia.
Tahun 2020, ketika anak pertama saya sudah berumur 3 tahun dan saya sudah memiliki cukup modal rohani dan ragawi, saya akan pergi haji bersama suami. Jika orang tua saya belum pergi haji sampai saat saya akan pergi haji, saya juga akan mengajak serta mereka dengan tentunya membiayai segala sesuatunya.
Tahun 2021, saya ingin mendirikan sebuah Cafe Jagung dengan menu andalan jagung bakar sambal setan. Pertama-tama berlokasi di Jogja, kemudian di Semarang dan Subang, hingga terus menjamah seluruh wilayah di Pulan Jawa dan Indonesia. Untuk jagung bakar ini sendiri, saya sedang mengusahakannya dari sekarang dengan cara menjadi pedagang kaki lima (PKL) bersama Iqbal dan temannya di Jogja.
Tahun 2022, saya ingin mendirikan asrama Subang / Jawa Barat di Semarang. Karena hingga saat ini himpunan mahasiswa dan pelajar dari Kabupaten Subang belum terbentuk dengan baik, maka perlu kiranya ada sebuah asrama yang dapat mempersatukan mereka. Tujuannya agar mereka bisa lebih kreatif merumuskan hal-hal positif untuk Kabupaten Subang khususnya, dan untuk Indonesia umumnya.
Mengenai semua mimpi-mimpi saya yang besar ini, terutama mimpi untuk menjadi penulis dan pengusaha, pernah suatu waktu sahabat saya bertanya seperti ini, “memangnya kamu yakin tidak akan bekerja pada orang lain, Syif?”, dengan nada sinis dan seolah meragukan kemampuan saya. Kemudian saya jawab, “mungkin akan. Tapi itu hanya sekedar untuk bentuk pengabdian saya kepada negeri ini, sebagai bentuk berbagi / mempraktekkan ilmu yang telah saya dapatkan selama ini. Bukan untuk bekerja dalam artian mencari uang.”
Kondisi saya saat ini mungkin sama dengan sahabat saya yang bertanya di atas. Kami sama-sama perlu mencari uang tambahan untuk biaya hidup di perantauan karena kiriman dari orang tua sangat terbatas. Namun bedanya, saat ini saya keukeuh dan fokus dengan usaha saya sendiri walaupun tidak ada jaminan nominal uang tiap bulannya. Sedangkan sahabat saya sekarang bekerja part time sebagai pelayan restoran. Saya memilih untuk tidak mencari uang dengan bekerja part time karena saya pikir dengan bekerja tidak sesuai dengan mimpi saya, maka saya hanya akan membuyarkan mimpi-mimpi saya secara perlahan. Saya memilih untuk tetap fokus mengurus online shop, menulis, dan menjadi supplier. Sambil sekali-kali membuat desain baju batik sendiri. Saya memilih jalan ini karena saya yakin bahwa Allah sangat menghargai proses dan kerja keras dari kesungguhan saya akan mimpi-mimpi saya.
Alasan lain mengapa saya tidak memilih untuk bekerja pada orang lain adalah karena background keluarga saya. Sejak SD hingga SMA, orang tua saya tidak pernah sekali pun datang ke acara pembagian raport untuk mengambilkan raport saya. Selalu saja tetangga, om, bibi, bahkan bapak kos (ketika SMA) yang mengambilkannya. Kedua orang tua saya selalu beralasan sibuk bekerja. Mungkin mereka harus profesional dengan tidak boleh meninggalkan pekerjaan barang sebentar demi anaknya. Padahal saya selalu rangking 1 atau masuk 10 besar (SMA). Namun ternyata prestasi itu pun tidak bisa menarik perhatian orang tua saya. Oleh karena itu, saya tidak ingin kelak anak-anak saya merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan karena ibunya adalah seorang pegawai (karyawan). Saya akan jadi manusia independen, saya akan jadi seorang pengusaha yang bisa memberi penghidupan bagi orang lain.
Saya 10 tahun yang akan datang adalah saya yang lebih mahir menulis dan lebih mahir berbisnis. Saya 10 tahun yang akan datang adalah seorang ibu yang memberi perhatian penuh pada anak-anak tanpa terhalang kesibukan kerja. Saya 10 tahun yang akan datang adalah seorang yang lebih terampil dalam berkomunikasi dan bergaul, ramah, menyenangkan banyak orang. Dengan saya 10 tahun yang akan datang, saya akan dapat berbagi banyak ilmu dengan orang lain.
Untuk mencapai semua mimpi saya sepuluh tahun ke depan, saya harus tetap berusaha dengan kelebihan-kelebihan yang saya miliki. Serta meminimalisasi kekurangan saya, atau merubah kekurangan saya menjadi kelebihan saya. Saya harus lebih giat berusaha dan berdoa, serta bersyukur. Saya harus tetap rendah hati, dermawan, dan tetap menanamkan nilai-nilai Islam dalam diri saya. Insya Allah, pasti bisa!!

NB: Tulisan ini adalah tugas UAS (take home) mata kuliah kewirausahaan (semester 6, tahun 2013) yang diampu oleh Bapak Edi Nugroho, S.A.P. Soalnya ada 4, maksimal halaman tugasnya cuma 6 halaman. Jelas itu tidak cukup bagiku, haha :P Aku juga gak tahu teman-teman lain bikin tugasnya seperti apa. Apakah menjawab per nomor atau sama seperti aku model curhat begini :P Yang jelas, ini adalah tugas UAS yang paling bikin aku happy. Serius deh! Gak ada beban banget ngerjainnya.. Malah sambil senyum-senyum sendiri dan semangat menggebu-gebu. Gak nyangka aja ternyata banyak sekali mimpi yang pernah aku tuliskan, sedikit demi sedikit telah terwujud. Meski dengan alur yang agak beda (karena skenario Alloh jelas lebih indah dari rencana manusia :)), tapi tetap berjalan menuju titik yang sama.

Thanks a lot, Mr. Edi.. Bapak akan selalu jadi dosen favoritku sepanjang masa :)
And I promise, Pak.. Someday I will make my dreams happen!! 

by. si Famysa, a dreamer

Sabtu, 14 Maret 2015

Proudly Present: Camilan Mih Anih

Dulu, waktu pertama kali berikrar akan menceburkan diri sepenuhnya ke dalam dunia bisnis, rasa-rasanya aku sendirian, tidak punya teman. Mamah, sangat penuh pertimbangan, ujung-ujungnya ya enggan berbisnis. Bapa, yang padahal orang bisnis, entah kenapa bersikeras melarangku terjun ke dunia bisnis dengan berbagai alasan. Ibank, paling hanya mendengarkan ceritaku saja, tapi dia lebih memilih kerja jadi karyawan daripada bisnis. Kokom, dan teman-teman lainnya, seperti hanya menyimak tapi tidak ikut merasakan gejolaknya. Hmm… Pokoknya aku seperti tersasar sendirian ke dunia yang baru dan penuh tantangan.
ini dia sahabatku, partner bisnisku, Kokom Komariyah
Sekarang, semua keadaan berbalik. Alloh memang Maha Pembolak-balik hati yaa.. Bisa jadi yang tadinya tidak kau sukai, jadi teramat kau sukai, pun sebaliknya :). Mamah, sedikit demi sedikit mulai mendukung bisnisku. Cara kecil yang mamah lakukan adalah memberiku suntikan modal walau tidak seberapa, bahkan memberikan pinjaman. Bapa, walau masih setengah hati, tapi sepertinya Bapa agak berdamai dengan keputusanku ini. Ibank, laki-laki ini berubah 180 derajat. Sekarang semangat dan inovasi bisnisnya hampir menyaingiku :P. Dan satu lagi, sahabat karibku yang satu ini, Kokom, dia juga ikut terjun ke dunia bisnis, 100% nyemplung! Hebat kan?! :D

Kisah berawal dari kehidupan dunia kerja Kokom di kantoran yang mulai tidak nyaman. Yang berkuasa di kantornya sudah mulai main sikut kanan-sikut kiri. Kokom adalah salah seorang karyawan yang kena sikut itu. Padahal, sudah lebih dari 4 tahun Kokom mengabdikan dirinya pada kantor itu. 100% loyal, 100% all out, 100% Kokom lakukan apapun demi kantornya lah ibaratnya. Tapi apa yang terjadi? Akhir November tahun lalu Kokom dengan berat hati memutuskan resign dari kantornya karena alasan tidak nyaman lagi.
Camilan Mih Anih. brand design by Sakola Printing
Detik-detik menjelang hari resignnya, Kokom masih sering curhat padaku. Dia tidak tahu mau apa selanjutnya. Kalau harus kerja lagi, kerja dimana? sedangkan Kokom tidak bisa tinggal jauh dari keluarganya. Kalau pun mau bisnis, bisnis apa? Kokom belum punya gambaran apapun mengenai bisnis. Awal mulanya semua peluang bisnis dia ceritakan padaku. Mulai dari meneruskan MLM, bisnis make up artist, sampai bisnis makanan.

Setelah resmi resign, Kokom baru benar-benar memantapkan idenya. Dia mengambil keputusan untuk berbisnis camilan. Satu hal yang jadi motivasi Kokom berbisnis camilan adalah karena ibunya bisa masak aneka camilan. Waktu itu, Kokom bolak-balik ke rumahku untuk mengirim tester camilannya. Hihihi, ya enak aja sih aku mah dikasih camilan gratisan mulu :P Selanjutnya, Kokom juga banyak berdiskusi denganku dan Ibank untuk desain brand produknya dan konsep bisnisnya.
beberapa produk Camilan Mih Anih. semuanya enyaak!!
Tanpa ba-bi-bu alias tanpa menunggu lama, sahabatku yang satu ini langsung action! Dengan kuantitas produk seadanya, Kokom sudah mulai gencar melakukan pemasaran ke sana-sini. Ke warung-warung, ke Enok, ke rumah makan, ke kosan, ke pabrik-pabrik, ke mini market, hingga kini sudah mulai dipasarkan online.

Sekali ditolak, Kokom langsung bergerak lagi. Dua kali ditolak, Kokom semakin banyak gerak dan bergerilya. Sekarang, luar biasa sekali, produk Kokom sudah menajmur di sekitar kampungnya dan di kalangan teman-temannya. Bahkan, sudah banyak orang yang baru kenal pun pesan online produk Kokom.

Oh iya, hampir lupa.. Nama produk camilannya Kokom adalah “Camilan Mih Anih”. Camilannya bermacam-macam, yaitu rangginang terasi, peyek kacang ijo, peyek kacang tanah, peyek abon, keripik bayam, keripik pisang manis, keripik pisang asin, dan yang terbaru adalah keripik pisang coklat (khas Lampung itu looh). Sekarang reseller Camilan Mih Anih sudah cukup banyak. Pemasarannya sudah makin luas karena terbantu oleh media sosial. Harganya? Murah meriah… Ada harga khusus lagi yang lebih murah meriah untuk reseller. Barangkali teman-teman pembaca semua ada yang berminat bisnis camilan juga, bisa dong jadikan Camilan Mih Anih sebagai supplier. Hehehe…
produk terbaru; keripik pisang coklat. ini juga enyak loh, asli!
Satu poin penting dalam berbisnis yang sudah dibuktikan Kokom adalah semangat. Asal ada semangat, niat yang masih setengah-setengah pasti akan jadi bulat. Asal ada semangat, segala hal yang mulanya kita anggap tidak mungkin, semua akan menjadi mungkin. Asal ada semangat, Alloh pun akan bergerak untuk membantu kita.

Tidak percaya? Yaa, yaa… Kalian tidak akan pernah percaya sebelum membuktikannya sendiri. Sama seperti Kokom. Dulunya dia sangsi pada dunia bisnis. Katanya Kokom lebih memilih jadi karyawan yang aman karena bergaji. Tapi sekarang, setelah ketidaknyamanan di dunia kerja yang dialami Kokom, lalu dia memutuskan untuk berbisnis, yang terjadi adalah mentalnya semakin terbentuk. Semangatnya semakin menyala-nyala, tidak ada matinya seperti api abadi.

Pokoknya kalau mau bisnis mah, bismillah saja, semangat saja! ;)

Suatu hari kita akan buktikan pada dunia ya, Kom, kalau kita memang orang gila yang bisa mewujudkan mimpi-mimpi kita lewat bisnis kita. Hihihi.. Aamiin…

Next project, bismillaah.. Rencananya Famysa Batik & Handmade, Sakola Printing, dan Camilan Mih Anih akan menggelar giveaway di blog ini. Tunggu saja tanggal mainnya yaa :D

Need us?
Famysa Batik & Handmade : 08997185407 / 7d07cfde
Sakola Printing : 089655141507 / 76476992
Camilan Mih Anih : 089675194098 / 7ed16f00

by, si Famysa, tukang dagang :D

Jumat, 27 Februari 2015

Mau Bisnis Tanpa Modal? Gabung Bisnis Ini Saja!

Banyak kan ya orang yang katanya kepengen bisnis tapi gak punya modal, atau kepengen bisnis tapi gak punya ilmunya, gak punya bakat, gak punya pengalaman, gak ada relasi, gak bisa dagang, and bla bla bla deh. Hhoho.. Jadi sebenarnya mau bisnis apa mau speak-speak so many reason? :P

Yap, buat mewadahi kalian-kalian yang masih punya segudang alasan buat bisnis, coba gabung 2 bisnisku ini deh. Minimalnya ambil pelajarannya dulu, jangan langsung ngarep pundi-pundi rupiahnya. Karena pasti pundi-pundi rupiah akan mengikuti jika kita serius menjalaninya. Banyak orang sukses bilang, "Hasil akhir tidak akan mengkhianati proses." And yaa, I believe it! :D

Sekarang, siapa mau jadi 'orang gila' seperti aku? -gila bisnis :P-. Ayo gabung sekarang juga! ;) Enak banget kan bisa bisnis sendiri di rumah, atau sambil santai di waktu senggang kerjaan, tanpa modal pula. Apa ruginya coba? Gak ada! Bismillah ajaa, pasti untung yang kamu dapetin ;))

Buat lebih lengkapnya lanjut personal via facebook, whatsapp, dan BBM yaa.. Nanti di bawah aku sertakan link FBnya :)
Buat kamu yang tertarik di bidang fashion batik, gabung Famysa Batik & Handmade, dapatkan ilmunya, dapatkan fulusnya :D
Oh ya, buat Famysa, sebelumnya udah pernah launching tawaran kerja sama bisnis ini. Untuk lebih jelasnya mengenai kerja sama ini, silakan disimak di postingan ini --> Famysa Hunting For Seller Partner (Selpa).
Buat kamu yang tertarik di bidang percetakan (kalender, pin, gantungan kunci, kartu nama, stiker, kartu ucapan, brosur/flyer, desain grafis, cetak foto, buku tahunan sekolah dll), gabung Sakola Printing.

Selamat berusaha..!! Semoga kita semua selalu beruntung... Aamiin ^^

NB: flyernya sama yaa, beda latar dan namanya aja. ahaha... *edisi biar cepet jadi :D

by. si Famysa, business owner 

Rabu, 11 Februari 2015

Sakola Printing Go National!!

“Bulan pertama santai saja, lihat respon masyarakat. Minimal tembus Rp 100.000 / minggu.”
“Bulan kedua harus tembus Rp 1.000.000!”
“Bulan ketiga harus tembus Rp 1.500.000!”
“Bulan keempat tembus Rp 2.000.000. Next project juga harus tembus. Kita pasti bisa. Iya kan?!”
Begitu lah celotehanku pada suami. Ya, aku, suami, dan satu sahabat kami (awalnya 2, tapi 1 orangnya mundur) kini sedang menggeluti bisnis baru kami, namanya Sakola Printing.
Berawal dari mimpi, tekad, semangat, doa, dan kerja keras, semuanya tidak ada yang tidak mungkin. Berawal dari mimpi kecil, ternyata bisa mendapatkan hasil yang lebih dari apa yang diimpikan. Semua target pendapatan Sakola Printing dalam celotehanku di atas terlampaui. Bahkan menambah mesin baru yang sebelumnya tidak pernah diimpikan justru sekarang bertambah satu persatu. Ini pasti kerjaannya MIMPI. Kita bermimpi kecil saja hasilnya besar, mengapa tak sekalian bermimpi besar, besaaaarrr sekali??? :D

Beranjak ke mimpi berikutnya mengenai kelanjutan Sakola Printing, aku ingin satu tahun ke depan Sakola dikenal se-Indonesia, seperti judul postingan ini; Sakola Printing Go National!!. Aku ingin bisnis percetakan yang masih dalam skala kecil ini, yang beralamat di kampung kecil juga, dalam satu tahun ke depan bisa eksis dimana-mana, se-Indonesia. Bukan berlebihan jika aku menyebutkan Sakola beralamat di kampung kecil, karena memang begitu lah kenyataannya. Tapi, bukan berarti alamat kami yang di kampung membatasi langkah dan gerak-gerik kami, bukan? ;)

Alasan terbesarku ingin membesarkan Sakola Printing adalah karena aku ingin membuktikan pada Bapa, bahwa pilihanku untuk fokus berwirausaha bukan lah pilihan yang keliru. Aku ingin membuktikan bahwa dengan berwirausaha, aku bisa mengabdi lebih banyak pada lingkungan sekitarku. Seperti tujuanku bertahun-tahun yang lalu sebelum masuk kuliah, kelak aku akan menetap di kampung halaman dan membangun lingkunganku.
Sekarang, dengan hadirnya Sakola Printing, masyarakat di sini terlihat begitu gembira. Terutama bagi anak-anak sekolah, mereka bisa mengerjakan tugas sekolah dengan biaya rental komputer, internet, dan cetak yang murah. Mereka tidak perlu jauh-jauh ke desa sebelah dan tidak perlu lagi mengantri lama di –satu-satunya- tempat ngeprint di dekat sini sebelum hadirnya Sakola Printing.
Alasan lain yang mendukung mimpiku adalah Mamahku. Mamah pernah bercita-cita ingin membuka bisnis percetakan namun terkendala modal. Sering sekali Mamah mengulang-ngulang cerita mengenai keinginannya ini. Dan mulai sejak Sakola Printing dibuka, aku telah bertekad bahwa aku lah yang akan mewujudkan cita-cita Mamah. Meskipun Mamah tidak punya skill bisnis, meskipun Mamah tidak punya modal, biar aku yang akan mewujudkan. Aku akan membesarkan Sakola Printing seperti percetakan-percetakan besar lainnya, bahkan akan lebih daripada yang lain. Aamiin…
Selain karena Bapa dan Mamah, ada satu orang lagi yang menjadi alasan bagiku untuk mewujudkan mimpiku ini. Orang itu adalah suamiku. Aku tahu dia sangat menyukai bidang ini; desain grafis. Aku ingin suamiku semakin mencintai desain grafis yang digemarinya. Karena aku tahu, suamiku sebelumnya tidak pernah terpikir untuk terjun sepenuhnya di ranah bisnis. Maka dengan hadirnya Sakola Printing ini, aku berharap kami bisa sama-sama belajar, bisa saling menguatkan tekad, bisa saling bekerja sama mewujudkan mimpi.

“Kemana kaki ini akan melangkah, Sayang? Demi anak kita yang masih berumur 4 bulan (Sakola Printing).”
“Yang terdekat, kita akan menembuskan proyek Buku Tahunan Sekolah (BTS).”
Ya, satu langkah untuk hari esok adalah menyelesaikan hitung-hitungan harga pokok produksi BTS dan reng-rengannya, membuat company profile, dan membuat proposal untuk proyek BTS. Target pertamanya adalah SMA/sederajat terdekat dari Sakola Printing. Target selanjutnya adalah SMA/sederajat dan perguruan tinggi se-Kabupaten Subang. Target berikutnya lagi adalah SMP/sederajat dan SD/sederajat se-Kabupaten Subang. Dan setelah Kabupaten Subang berhasil kami eksekusi, target berikutnya lagi adalah lintas kabupaten, lintas provinsi, hingga akhirnya bisa meng-Indonesia.
Proyek terdekat adalah BTS. Proyek yang sudah berjalan adalah pembuatan pin, gantungan kunci, stiker, dan kartu ucapan. Proyek yang akan dikerjakan sekarang sambil mempersiapkan konsep BTS adalah sketsa kartun untuk mewarnai gambar, kalender foto diri, dan buku daftar lagu dan kunci gitarnya.
Pemasukan dari proyek-proyek di atas kemudian akan digulirkan kembali untuk modal. Aku ingin membeli mesin press mug dan printernya, serta laptop baru yang performanya lebih canggih daripada laptop-laptop yang Sakola Printing punya saat ini.

Sebenarnya ada satu kendala dalam menyelesaikan proyek-proyek Sakola Printing. Karyawan. Ya, aku sangat membutuhkan karyawan yang bisa membantu kami di sini. Namun bukan hal mudah mencari karyawan yang bisa menggunakan komputer di sini, apalagi desain grafis. Mengingat di sini adalah lingkungan kampung, tidak banyak orang yang hi-tech. Tidak seperti di kota yang mayoritas orang-orangnya hi-tech.
Langkah yang akan ditempuh untuk mengatasi masalah karyawan ini adalah mengajukan proposal kerja sama pada SMK, terutama jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Aku akan meminta SMK terdekat untuk mengirimkan siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Sakola Printing. Tentunya aku juga ingin siswa yang berkualitas. Aku sendiri yang nantinya akan menyaring siswa-siswa yang diajukan PKL di sini. Semoga saja ada yang pas ya..

Dalam hal pemasaran, Alhamdulillah Sakola Printing sudah mempunyai beberapa orang yang dapat diandalkan. Semoga mereka para pemasar ini akan tetap setia menemani Sakola Printing hingga Sakola Printing Go National!! Bahkan semoga Go International. Hihihi…

Semoga mimpiku untuk Sakola Printing terwujud. Aamiin Yaa Alloh….

Fine. Cukup sekian. Ini mimpiku yang ingin kuwujudkan segera. Bagaimana dengan kamu? ;)

By. Si Famysa, a dreamer

Senin, 02 Februari 2015

Kesibukan Baru

Menekuni usaha di bidang percetakan? Sepertinya tidak pernah terbayang sebelumnya dalam mimpi-mimpiku. Kalau jadi penulis dan berbisnis di bidang fashion sih memang sudah sejak dulu bertengger dalam otakku. Well, well memang adakalanya kita hidup berdasarkan mimpi dan realita. Dalam bisnis pun, adakalanya kita berbisnis berdasarkan hobi (yang emang jadi passion dan dream kita) dan berdasarkan kebutuhan orang sekitar (market needed).

Aku yang biasanya hidup di dunia maya -ngeblog di dunia maya, dagang batik Famysa di dunia maya-, sekarang harus melayani pelanggan yang real wujudnya ada di depan mata. Awalnya sih agak risih, apalagi kalau pelanggannya menyebalkan bagiku. Tapi justru di situ lah lahan belajarnya. Bukannya suatu hari aku ingin punya toko offline Famysa? Tentunya aku harus sudah terbiasa melayani orang yang datang dan pergi ke dan dari tokoku.

Bulan pertama menjalankan bisnis Sakola Printing, belum ada kesibukan berarti. Pelanggannya baru satu-dua orang. Bulan kedua, ajaib sekali, subhanalloh deh pokoknya, pelanggan Sakola dua kali lipat dari bulan pertama, otomatis kesibukan pun bertambah. Apalagi semenjak Sakola mempunyai mesin pin. Setiap harinya, Sakola selalu kebanjiran pesanan stiker dan pin. Bahkan aku dan suami harus lembur minimalnya sampai jam 9 malam untuk menyelesaikan pesanan. Kadang kami masih menyisakan pekerjaan untuk dikerjakan subuh-subuh jika mata sudah tidak bisa diajak kompromi.

Ini benar-benar hal baru bagiku. Ternyata begini rasanya bekerja keras demi usaha sendiri. Belum punya karyawan yang membantu di kantor, jadi semua pesanan harus kami kerjakan sendiri. Kalau kata suami sih, lebih baik capek untuk memajukan bisnis sendiri daripada capek untuk orang lain (maksudnya kerja di orang lain). Aku sempat menyesal menomorduakan Famysa karena kesibukan yang luar biasa di Sakola. Akhirnya aku membuat kesepakatan dengan suami, dia yang full time mengurus Sakola, sedangkan aku fokus kembali ke Famysa dan blogku. Aku hanya akan membantu alakadarnya di Sakola. Ya, ceritanya aku ingin mulai ngeblog minimal satu postingan per hari. Ahaha... Bismillah saja laah, semoga bisa!

Dari dulu, aku sudah terbiasa melakukan sesuatu dengan target dan terorganisir. Tapi sepertinya kali ini atmosfernya berbeda. Jelas saja, karena sekarang aku melakukannya berdua dengan suami. Hihihi... Jadi yaa kalau aku mulai loyo, ada suami yang mengingatkanku, begitu pun sebaliknya.

Di Sakola, dua minggu kemarin kami juga mencoba menjadi marketing aktif di salah satu sekolah. Ngelapak di sekolahan, Bo! :D Rasanyaaa berjuta deh. Insya Alloh rencananya kami akan terus menjadi marketing aktif untuk bisnis kami sendiri. Tujuannya agar kami juga merasakan bagaimana biru-pinknya menjadi marketing, agar frekuensi obrolan kami dengan para marketing freelance kami sekarang bisa satu arah. Enak kan kalau begitu? Mengobrol dengan bos yang mengerti perasaan karyawan kan lebih asyik daripada mengobrol dengan bos yang bossy atau yang ujug-ujug ada di posisi bos. Bagaimana rasanya diabaikan oleh orang yang kami tawari produk kami, bagaimana rasanya tidak mendapat bayaran atas pesanan yang sudah jadi, bagaimana rasanya malu menghadapi orang, bagaimana rasanya mengalami penolakan demi penolakan. Semuanya ada di marketing.

Dunia bisnis benar-benar mengajarkanku banyak hal. Tentang kerja keras, tentang doa yang tidak boleh terputus, tentang harapan, tentang berpikir positif, tentang menjadi yang berbeda. Ah, pokoknya segala filosofi hidup ini sepertinya ada semua dalam dunia bisnis. Pantas saja Alloh membuka rejeki dari jalan perniagaan sangat amat lebar ya ;)

si Famysa, calon pengusaha sukses!

Jumat, 30 Januari 2015

Intervensi Bisnis

"Dosen memiliki hak prerogatif yang bahkan malaikat pun tidak dapat mengintervensi", ujar salah satu dosen kuliahku beberapa tahun silam.
Andai dalam dunia bisnis pelaku bisnis juga memiliki hak prerogatif seperti dosen ya.. Hmm.. Tapi nyatanya, dunia bisnis sangat rentan intervensi dari sana-sini. Seperti yang sedang kualami saat ini.
Aku memang memulai bisnis Sakola Printing dari ide mamahku, bukan dari ideku sendiri. Aku merasa tertantang karena mamah bercerita ingin memulai usaha percetakan tapi terkendala modal minimal 30 juta. Aku greget. Kupikir untuk apa uang sebanyak itu? Bukannya mamah sudah pernah mengalami kegagalan demi kegagalan karena memodali bisnis orang puluhan bahkan ratusan juta. Kenapa mamah masih berpikir bahwa memulai bisnis harus selalu dengan modal besar? Apa mamah tidak bisa belajar dari pengalamannya? Gampangnya, apa mamah tidak pernah melakukan evaluasi?
Sebagai seorang anak, tentu saja aku geram. Sebegitu mudahnya mamah sepakat dengan orang itu -bisnis-modal-besar-gede-gedean-lalu-apa?-mau-dibawa-bangkrut-lagi?-terus-kemana-tuh-modalnya?-hilang!
Padahal mamah mengajarkanku untuk anti berhutang, anti jual-jual aset keluarga untuk memodali bisnisku. Tapi kenapa pada orang itu mamah gampang sekali mengeluarkan modal, walau entah darimana asalnya modal itu, pinjam ke bank potong gaji terus, mungkin.
Sejak mendengar cerita mamah dan aku geram, sejak saat itu pula aku bertekad, aku akan mewujudkan keinginan mamah, aku akan merealisasikan rencana usaha mamah yang terkendala modal. Dan alhamdulillah, sekarang Sakola Printing sudah dapat dirasakan kehadirannya oleh mamah. Sepertinya mamah pun senang.
Lalu, di tengah adem-ayemnya Sakola Printing, di tengah semangat membara pemuda-pemudi pemilik Sakola Printing, datang orang itu. Dia bercerita bla-bla-bla dari A sampai Z, yang intinya dia juga ingin memiliki usaha seperti ini. Kupikir itu hanya sebatas cerita, sekedar obrolan basa-basi untuk memotivasi kami anak-anak muda. Hingga suatu hari, orang itu menawarkan kamera profesional pinjaman dari temannya. Katanya pakai saja, anggap saja punya sendiri. Oke, aku senang bukan main. Dapat pinjaman kamera second yang masih muluusss, bahkan shutter countnya masih dibawah 500.
Suatu hari, entah bermula dari apa, orang itu mengajak kami belanja perlengkapan kami ke Bandung. Aku sudah tak enak hati. Dan benar saja, sesuai prediksiku, orang itu membelikan kami dua barang untuk Sakola Printing. Katanya sudah gak apa-apa, itu mah ngasih, gak usah dibayar, kayak ke siapa saja. 
Sekarang hatiku semakin gak karuan. Sebagai satu-satunya owner perempuan Sakola Printing, tentu lah aku yang paling peka dan sensitif perasaannya. Orang itu seolah ingin memiliki Sakola Printing. Padahal ini usaha bersama, usahaku dengan teman-temanku, bukan hanya dengan suamiku. Aku ingin membesarkan Sakola Printing layaknya bisnis profesional, bukan bisnis kampungan yang levelnya warung klontongan. Ini bukan usaha keluarga. Ini usaha kerja sama profesional. 
Ada-ada saja pikiran piciknya. Orang itu menyarankan kami untuk mencari job lain yang order keluar, dan keuntungannya jangan dimasukkan ke Sakola. Astaga... Kalau tidak ingat tujuan utamaku berbisnis, pasti lah aku sudah tergiur dengan ide piciknya.
Aku sempat membicarakan hal ini pada bibi sekaligus mentor bisnisku. Kata bibi, "Kita bisnis bukan semata mencari uang. Kita bisnis juga harus tetap punya moral dan etika bisnis. Orang picik mungkin akan cepat kaya, tapi tidak akan berkah. Itu lah sebabnya kenapa orang picik banyak yang bangkrut, karena sewaktu bisnis juga dia bermain curang pada rekan bisnisnya sendiri."
Sampai detik ini, aku merasa seolah di sini ada dua perusahaan serupa, satu induknya, satu anaknya yang ingin menginduk tapi juga ingin menyeruduk induknya. Apa maksudnya? Orang itu minta dibuatkan kartu nama dengan nama Sakola Printing? Orang itu berbicara seolah dia memilikinya? 
Aku yang melahirkannya, aku yang membesarkannya. Siapa saja yang berani mengambil anakku dariku, silakan, langkahi dulu mayatku!

NB: Sakola Printing tidak akan menerima pemberian apapun secara cuma-cuma lagi dari siapapun. Sakola Printing sudah punya kamera profesional sendiri. Dan aku pribadi mau cuek bebek sama apapun ide dari orang itu.

by. si Famysa, angry.

Kamis, 29 Januari 2015

My New Business; SAKOLA PRINTING

Suatu hari, mamahku bercerita bahwa mamah dan suami (kusebut suami karena suaminya mamah sekarang bukan Bapaku, you know what i mean lah. hoho) memiliki rencana untuk membuka usaha baru di bidang percetakan. Nantinya juga bakal ada warnet, ada rentalan komputer, dan foto kopian. Mamah sudah mencari-cari tempat yang bisa disewa untuk lapaknya nanti. Namun suatu hari, mamah bercerita lagi bahwa rencana usaha tersebut tidak bisa direalisasikan karena terbentur modal. Untuk 1 set komputer warnet dibutuhkan dana kurang lebih 30 juta rupiah, belum lagi keperluan lainnya seperti etalase, sewa tempat, dan gaji karyawan. Modalnya tidak ada. Singkat cerita, mungkin mamah dan suami mundur perlahan dan melupakan rencananya.
Mendengar cerita mamah, aku jadi greget, karena aku memiliki cara pandang lain mengenai modal dan usaha. Lalu dengan mantap aku berkata, "Cita-cita mamah ini biar nanti Neng yang wujudkan! Neng gak perlu modal sebanyak itu buat mewujudkan impian usaha mamah. Mamah lihat aja."
Aku langsung menghubungi Ibank dan Welly. Kebetulan bulan September-Oktober lalu kami masih menganggur di rumah pasca pensiun jadi mahasiswa. Setelah merumuskan konsepnya, kami lalu memberi tahu Syiha mengenai konsep usaha ini. Ya, kami berempat -aku, Ibank, Welly, Syiha- memiliki tabungan untuk kelak mendirikan suatu usaha bersama, walaupun waktu pertama menabung kami belum tahu mau usaha apa. Hehe.. 
Alhamdulillah Syiha pun sepakat menggunakan tabungan kami untuk memulai usaha sekarang. Waktu itu tabungan kami baru ada Rp 1.600.000. Sangat jauh dengan 30 juta kan? Hahaha... Kami sih bermodal semangat, tekad, dan nekat, uang bukan lah modal utama kami. Dan dengan bangga aku perkenalkan pada teman-teman semua, ini lah usaha bersama kami, "SAKOLA PRINTING", beralamat di Dusun Sakurip Desa Tanjung RT 07 RW 03 Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang (dekat SMKN 1 Cipunagara) :D :D
Tanpa basa-basi lagi, kami langsung menyusun strategi bagaimana caranya memulai usaha kami. Hal pertama yang kami lakukan adalah mengumpulkan laptop, masing-masing menyumbang 1 laptop. Membuat desain flyer, dan mencetaknya. Lalu kami membeli printer Canon 3 in 1 yang harganya di bawah 1 juta. Sisanya, kami membeli perlengkapan; kertas 1 rim, kertas foto, kertas stiker cutter, plastik, penggaris besi, kertas cover, lakban, dll. Mengapa hanya perlengkapan tersebut yang kami beli? Karena konsep utama kami dalam usaha ini adalah menyediakan akses bagi anak sekolah untuk internetan mencari tugas -maklum, ini di kampung, anak-anak sekolah sulit mendapat akses komputer & internet untuk mengerjakan tugas-. Jadi yaa alakadarnya deh pas pertama lahir mah. Bahkan masih banyak barang-barang yang 'pakai dulu aja punya kita yang ada lah, gak usah beli dulu' hihihi.. Benar-benar alakadarnya.
Kami mulai beroperasi pada tanggal 13 Oktober 2014. Tanggal ini lah yang kami jadikan sebagai tanggal lahirnya Sakola Printing. Hal pertama yang kami lakukan adalah membagi-bagikan flyer pada anak sekolah SMPN 1 Cipunagara dan SMKN 1 Cipunagara, 2 sekolah terdekat dengan kantor kami. Pelanggan pertama kami adalah para tetangga, wohoho... Rasanya deg-degan waktu pertama kali melayani pelanggan Sakola :P 
Hari demi hari, pelanggan Sakola semakin bertambah banyak. Mungkin pelanggan satu memberi tahu temannya, dan begitu seterusnya, dari mulut ke mulut. Sekarang Sakola tidak pernah kesepian fans, alhamdulillah... Kadang sampai lelah kami melayaninya. Belum lagi pesanan stiker, pin, gantungan kunci, dll. Alhamdulillah, alhamdulillah... Berawal dari laptop-laptop nganggur kami dan 1 buah printer, kini Sakola di usianya yang baru jalan 4 bulan sudah memiliki 2 printer baru merk HP dan Epson, paper cutter, mesin pembuat pin dan gantungan kunci, mesin laminating, kamera Canon 500D + lensa tele, ring kertas, gunting sudah punya 4, cutter sudah punya 2, circle cutter, berbotol-botol tinta, berdus-dus kertas, dll. Alhamdulillah orderan non anak sekolah juga semakin banyak. Alhamdulillah punya beberapa marketing aktif. 
Mungkin teman-teman heran, darimana kami bisa mendapatkan modal untuk membeli alat-alat tersebut. Aku bocorkan rahasianya yaa... Kalau mau usaha mah, jalan dulu aja, hayu dulu aja, yang penting konsep kita jelas, yang penting visi dan misi usaha kita jelas, semangatnya ada, tekadnya ada, modal jujur, komitmen untuk mau belajar terus, insya Alloh akan selalu ada jalan, akan selalu ada rizki dari arah yang tidak terduga-duga, entah itu dari investor (seperti dalam usaha kami) atau dari siapapun :))

Yakini bahwa usaha kita, 5-10 tahun mendatang pasti akan terus berkembang dan maju! PASTI!! 

Ada yang ingin mengobrol denganku mengenai usaha modal duit minim? Just call me at 08997185407 (sms/wa/line), pin 7d07cfde. 
Dan barangkali ada yang membutuhkan barang/jasa dari Sakola Printing, -pesan pin, gantungan kunci, kalender, kartu nama, brosur, stiker, cetak foto, jasa fotografi, desain grafis, kartu ucapan, buku tahunan sekolah, dll-, just call us at 089655141507 (sms/line), pin 7647992, email sakolaprinting@gmail.com, FB Sakola Printing.

Selamat sore, selamat memulai bisnismu, young entrepreneur!! ^^

by. si Famysa, salah seorang owner Sakola Printing :)

Jumat, 03 Oktober 2014

Brochure & Name Card Famysa is Out!

kenalan yuk sama Famysa! :D
diadd-friend sama difollow yaa. hhihii ^^
twitter: @famysa_ 
instagram: @famysa_
brochure & name card design by Ibank (089655141507)

by. si Famysa, tukang dagang :)

Kamis, 02 Oktober 2014

Free Ongkir 'Hari Batik Nasional 2014' se-Indonesia

cek koleksi di FB Famysa ^-^

Mungkin aku belum bisa memberi banyak arti bagi Batik Indonesia 
Mungkin aku tidak mampu membeli Batik tulis Indonesia
Mungkin aku hanya suka pada motifnya tanpa memedulikan dari mana asalnya
Mungkin aku tidak bisa melukiskan Batik
Mungkin aku hanya pecinta Batik amatiran
Mungkin aku mencintai Batik karena Batik yang menghidupiku
Mungkin aku bersalah padanya
Mungkin aku hanya memanfaatkannya
Mungkin cintaku pada Batik harus banyak diuji

Walaupun banyak 'mungkin', sungguh, aku sangat mencintaimu, Batik... Selalu, selamanya...  

by. si Famysa, pecinta Batik

Selasa, 30 September 2014

FAMYSA hunting for SELLER PARTNER (Selpa)

Buat para Sobat Famysa yang tertarik menjadi Reseller produk-produk Famysa, sekarang Famysa membuka peluang sebesar-besarnya dengan promo seasik-asiknya :D

Per tanggal 30 September 2014 ini, Famysa membuat nama khusus untuk para Reseller, yaitu SELLER PARTNER yang dapat disingkat menjadi Selpa. Semoga dengan sebutan SELLER PARTNER (Selpa), sobat semua bisa lebih memiliki sense of belonging terhadap produk Famysa yang kalian tawarkan. Sobat bukan hanya sebagai Reseller, tapi sobat juga berperan sebagai partner-nya Famysa. Artinya di sini kita melakukan kerja sama sebagai Marketing Team. Bukan Famysa sebagai bossnya dan sobat adalah pedagangnya, tetapi kita adalah sama, tugas kita adalah sejajar. Famysa hanya berperan sebagai fasilitator bagi sobat yang ingin belajar bisnis dan belajar menjual. J
Sudah siap baca beberapa ketentuan dan promo asiknya? Ini diaa....
1.      Daftarkan diri sobat pada Famysa;
Caranya dengan ketik “DAFTAR SELLER PARTNER FAMYSA” dengan menyertakan scan/foto KTP/kartu pelajar, kirim ke (pilih salah satu): inbox FB ‘Syifa Azmy Khoirunnisa (Famysa)’, whatsapp/line ‘08997185407’, BBM ‘7d07cfde’, mention di twitter/instagram @famysa_. –rule ini berlaku buat sobat yang sebelumnya sudah menjadi reseller. Daftar lagi yaa yang resmi biar bisa jadi Selpa J-
2.  Ambil gambar dan keterangan produk di FB Syifa Azmy Khoirunnisa/instagram @famysa_. Kemudian tawarkan di media sosial yang kalian punya. *Jika memungkinkan, Famysa akan memfasilitasi sobat dengan grup FB/BBM/whatsapp/line untuk wadah diskusi, motivasi, strategi bisnis dan sharing product photos.
3.     Promo asiknyaa yaituu:
1)     Diskon 5% untuk setiap order 1-4 produk.
2)     Diskon 10% untuk setiap order  minimal 5 produk dst.
3)   Gratis ongkos kirim ke seluruh kabupaten/kota di Indonesia untuk setiap paket minimal 3 kg (ke satu alamat sama).
4)   Khusus untuk Kabupaten Subang selalu gratis ongkos kirim tiap minggu ketiga setiap bulannya. Paket dikirim secara kolektif ke alamat Famysa, pengambilan barang dan pembayaran dapat dilakukan secara Cash On Delivery (COD) di tempat ketemuan yang telah disepakati.
5)    Berhak mendapatkan bonus yang disebut SELler Partner fEE (SELPEE) sebesar Rp 50.000 setiap orderan sebanyak 20 produk/bulan (berlaku kelipatan). Selpee bisa berupa cash money yang ditransfer ke rekening Selpa, potongan harga ketika order, atau pulsa yang dikirim ke nomor hp Selpa.
6)    Aktif jadi Selpa dan penuhi promo no. 5), Selpa bisa menjadi Selpa Comblang. Ajak satu temanmu untuk menjadi Selpa Famysa. Caranya cukup dengan mengenalkan temanmu ke Famysa dan beritahu ia cara daftarnya, selanjutnya Famysa yang akan memfasilitasinya. Setiap temanmu order satu produk, Selpa comblang berhak mendapatkan Rp 2.000 (berlaku kelipatan). Selpee dari menjadi Selpa Comblang akan diakumulasikan per bulan, berupa cash money, potongan harga, atau pulsa.
7)    Selpa berhak menaikkan harga jual untuk menambah keuntungan (disesuaikan dengan daya beli target marketnya Selpa).
8)  Nama pengirim paket bisa memakai nama pribadi atau nama online shopnya Selpa, bukan nama Syifa Famysa. Termasuk juga nomor hpnya.
9)   Selpa berhak mengajukan proposal dropship jika Selpa aktif selama minimal satu tahun dengan minimal order 350 produk.
10) Promo-promo lain yang Famysa adakan di media sosial (FB, blog, twitter, instagram, BBM) untuk umum dapat Selpa ikuti. Makanya pantau terus medsosnya Famysa yaa biar gak ketinggalan promo. Hehehe :D
4.   Tunggu apa lagiii....?? Ayo daftar sekarang juga! Mumpung ada kesempatan dan mumpung masih punya kekuatan *ting-ting ;)

Best regard, Famysa ^-^

Mijn Vriend