Selasa, 17 Januari 2012

Teguran (lagi)

draftku sudah menumpuk. tapi aku belum sempat menyelesaikannya. awalnya karena aku menunggu sampai aku bisa mengambil fotonya. namun ternyata tidak ada jalan untuk itu. kamera hpku sudah jelas tidak bisa diandalkan, hp mamah yang kualitas kameranya agak bagus pun ternyata sudah wafat, hp mamah yang masih bertahan tidak bisa mengambil foto dengan baik (hasil jepretannya jelek), harapan terakhirku ada pada kamera digitalku yang kutitipkan pada Khas. innalillahii setelah kamera digitalku sudah kembali ke pangkuanku, ternyata dia sudah setengah wafat juga. layarnya blank berwarna putih. ada yang tahu apa penyebabnya dan bagaimana memperbaikinya??
tadi pagi aku berniat untuk menulis postingan ini. kupindahkan si PinkQ yang awalnya ada di kasur lesehan kamarku ke meja belajar, agar aku bisa menjangkaunya dengan keadaan kakiku yang terluka ini. ya.. aku kemarin sore terkena musibah lagi. kecelakaan motor lagi. mudah-mudahan ini yang terakhir kalinya. ceritanya ketika di suatu perempatan jalan, lampu merah menyala. aku berhenti di samping kiri truk karena aku tidak melihat si truk menyalakan sen, maka kupikir jelas si truk ini akan mengambil jalan lurus sama sepertiku. posisi si truk ini juga ada di sebelah kanan jalan. yang seharusnya jika memang dia berniat untuk belok kiri, dia harus ambil bagian di sebelah kiri jalan juga. lampu hijau pun menyala lagi. aku maju duluan. ketika aku dan Coopink sudah agak di depan truk, eehh si truk malah belok kiri. akhirnya do you know what happend with me and Coopink?? truk menabrak bagian belakang Coopink. alhasil terjatuhlah kami di tengah perempatan. aku hendak berdiri dan mengamankan diriku dan Coopink. namun ketika kugerakkan kaki kananku, aku kesakitan. ternyata sakit karena tertindih oleh Coopink dan terkena aspal. wuihh pedih sekali rasanya... kulihat kulit kakiku mengelupas. kakiku berwarna putih boo... dan sempat aku berkata 'alhamdulillah gak ada darahnya'. aku pun dibantu berjalan ke sebuah warung yang tak jauh dari TKP. Coopink diamankan oleh orang-orang yang membantu. ketika aku sampai di warung tersebut, kutengok lagi kakiku. astaghfirullaaah... darah berceceran. aku takut melihatnya. ternyata dugaanku sebelumnya bahwa tidak akan ada darah salah besar. kagetnya lagi ketika aku merasakan ada yang sakit di dengkulku, jeansku sobek dong! whuaa... kan malu campur sakit :'( lalu si empunya warung langsung memberi air untuk mencuci lukaku. aku sudah mati rasa. sakitnya agak terlupakan olehku karena waktu itu rasa pusing telah menguasai diriku. aku hanya ingin tiduran. aku tak sanggup berdiri maupun duduk. kata Khas dan Nunu juga wajahku pucat. wow! saking kagetnya kali ya.. untung tidak sampai pingsan. bisa makin repot ceritanya tuh. hho..
ketika si sopir truk yang menabrakku hendak memberi betadine pada lukaku, aku menolak. gak mau ahh perihhh... hahahaa... maka si sopir truk bertanya sekarang pertanggungjawaban seperti apa yang akan kuminta darinya sedangkan dia tidak punya uang. huh. ya sudah aku bilang saja antarkan aku pulang ke rumah, aku tidak sanggup untuk membawa Coopink. akhirnya dia mengutus 2 orang ojek untuk mengantarkanku pulang. sebal juga sih aku masih harus membayar ongkos ojek yang kurang. tapi demi sampai ke rumah, aku iyakan saja deh.
di perjalanan pulang bersama ojek, aku terus berusaha menahan diriku agar tetap sadar. tak henti-hentinya juga aku berkata pada ojek yang membawaku agar jangan cepat-cepat mengendarai Coopink di jalan yang jelek karena lukaku akan terasa semakin sakit akibat getarannya. aku ingin menangis. hingga aku memaksa mataku untuk mengeluarkan air mata. namun sia-sia, aku tak bisa. aku hanya merasakan sesak, pusing, sakit, perih. ah..
dan sesampainya di rumah.. mamah terlihat kaget karena aku datang bersama dua orang pria yang padahal ojek. sebelum turun dari Coopink, aku berkata pada mamah, "mamah... kecelakaan. huhuhu..." aku susah payah menyeret kaki kananku agar bisa menggapai kursi. ojek pun dibereskan oleh mamah. dan selanjutnya tibalah giliranku untuk dibereskan. hah. pengobatan yang sadis oleh mamah. aku terus menolak, berteriak, menangis sekencang-kencangnya, tapi mamah terus mengobatiku dengan rivanol dan ditetesi air bekicot. ih jijik kan. tetangga yang berdatangan dan melihat prosesi itu pun sampai ada yang bilang mamahku tegaan. bwahaha baru tahu yey :D
selepas maghrib, aku pergi ke dokter diantar tetangga yang baik hati, A Mpi namanya (sudah berumah tangga dan beranak dua loh yaa). setengah perjalanan terlalui, hujan turun dengan derasnya. aku menjerit pada A Mpi supaya berteduh dulu, karena lukaku sakit terkena air hujan. akhirnya kami berteduh di rumah neneknya A Mpi. aku menangis di sana. memalukan. habis sakit bukan kepalang sih. setelah hujannya reda, kami melanjutkan perjalanan ke dokter. sesampainya di dokter, tak butuh waktu lama untuk menunggu, aku pun segera ditangani. aku disuruh naik ke ranjang pemeriksaan. dan apa yang terjadiiii?? dua orang asisten dokter dengan seenaknya mengguyur lukaku tanpa meminta izin dariku dulu. jelas aku menjerit-jerit. bahkan aku izin pada dokternya bahwa aku ingin menjerit dan menangis, dokter pun megizinkan sambil tersenyum. setelah diguyur dengan air, tibalah giliran betadine yang akan mendarat di lukaku. aku menolak!! tapi dokter berkata harus. huh. maka aku berinisiatif agar aku saja yang mengoleskan betadine itu ke lukaku sendiri. dokter pun memperbolehkan lagi. singkat cerita selesailah pengobatan lukaku. hasilnya penuh perban. keren bukan? :D aku dan A Mpi pun segera keluar dari ruangan dokter itu. dan oowh ternyata di luar hujan sangat deras sedang berkejaran dengan petir dan gelapnya malam. suasana ditambah semakin horor dengan matinya listrik. hmm... dingin-dingin cenut-cenut deh boo...
setelah menunggu hujan reda sekitar satu jam lamanya, kami pun kembali pulang dengan membawa sekresek obat. obatnya ada 4 macam. weks.. jadi peminum lagi nih. peminum obat maksudnya 8D  
ada yang lucu ketika aku mengoleskan betadine pada lukaku. karena saking pelan-pelannya, si asisten-asisten dokter itu gregetan dan ceritanya hendak membantu mengoleskan betadine ke bagian kaki bawah, tapi aku segera berteriak. "whuaaa jangaaaannn!!" wkwk... jelas saja mereka kaget dan menghentikan aksinya. lalu mereka berkata, "kayak gini caranya yo kapan rampunge? sui tenan.." -mereka juga orang Semarang loh-. dan mengalirlah percakapan-percakapan candaan selanjutnya yang membuatku sedikitnya lupa dengan perihnya betadine itu. hehehe.. #hayoo

itulah yang menyebabkan aku tak bisa bercumbu dengan pinkQ di kasur lesehan saudara-saudara... kakiku tidak bisa ditekuk seenaknya lagi. solat saja aku mesti duduk dan tayamum dulu. hhh... namun sayang sekali di meja belajar sinyal modem tak kunjung datang. higs.. terpaksa aku memindahkan si PinkQ ke tempatnya semula. dan sekarang aku memaksakan diri untuk menulis ini dengan keadaan kaki kanan selonjoran. huftt untuk berdirinya lagi perlu susah payah nih. hehehee...
oh iya... maaf juga kepada seluruh pelanggan Famysa Collections yang ingin bebelanja tetapi tidak kulayani dengan maksimal.. karena waktu dan tenagaku kini sangat terbatas untuk update dan online akibat sakitku ini. maafkan aku...

aku terlalu larut dalam kesenangan. aku lupa bersyukur untuk segala nikmat yang telah Allah berikan. aku malas akhir-akhir ini. aku tidak konsisten, tidak berkomitmen penuh pada tujuanku. ampuni hamba, Yaa Robb... kuhaturkan terima kasih pada-Mu karena Engkau telah menegurku kala aku mulai nakal. kuhaturkan syukurku karena Engkau telah menyelamatkanku dari musibah. alhamdulillah.... :)

by. si Famysa, waktunya bobo :)

5 komentar:

  1. cepat sembuh ya syiifa ...smoga cepat bisa beraktifitas lagi..semua kajadian ada hikmah nya dan tentunya harus berhati2 lagi...

    BalasHapus
  2. Ya ampun syifaaa'...baru aja aku mau muji headermu yg Ran dan Sinichi ituu (paporit akuu)...eh baca postingan kamu malah isinya sedih gini..
    syafakillah sayang, get well soon...
    bisa kebayang sakitnya, aku juga pernah kecelakaan tuh, sampai kaki kejatuhan motor..sakitnyaaa..tapi alhamdulillah ndak sampai bdarah bgtu...ckkckc
    sabar ya, dear...semangaatt...^_^

    BalasHapus
  3. ha? kecelakaan? cepat sembuh ya. teguran itu selalu ada dan ngingetin kita untuk lebih bersyukur. semoga lain kali lebih bersyukur biar ga ditegur lagi :)

    BalasHapus
  4. @kak Tia: aamiin..
    iya siap, Kak :D makasih Kak Tiaa :)

    @Mom Lid: aamiin... makasih, Tante :)

    @mba Nick: ya udah puji aja, Mba. anggap aja ini bukan postingan sedih. hhehe
    aamiin... makasih ya Mba :)

    @kak Clara: aamiin...
    iya pasti, Kak. kapok aku. hhe..
    makasih kak :)

    BalasHapus

hatur nuhun kana kasumpingannana :) mangga bilih aya kalepatan atanapi aya nu bade dicarioskeun sok di dieu tempatna..

Mijn Vriend