Sabtu, 09 April 2011

Si Monk, Detektive Edan

Kalau dilihat dari cerita, biasa saja sih.. seperti novel detektif pada umumnya. ada beberapa kasus yang rumit, dan akhirnya terpecahkan oleh detektifnya. mengenai teknik dan triknya juga hampir sama seperti novel detektif dan novel konspirasi lain. menggabungkan ketidaksesuaian hingga menjadi sesuai, mendapatkan fakta, barang bukti, menarik kesimpulan, dan akhirnya misteri terkuak.
hal yang berbeda dari novel detektif yang satu ini, yang membuat aku tergelitik untuk membuat postingan tentangnya yaitu ada pada kepribadian si detektif yang unik. sangat unik malah. sepertinya amat langka orang kayak Detektif Adrian Monk ini.
ini dia beberapa daftar keunikan Detektif Monk:
1. sangat mencintai kebersihan
ketika sedang berjongkok di depan meja kerja Kapten Stottlemeyer, Monk melihat ada debu di kolong meja. langsung dibersihkannya lah debu itu oleh Monk. menurut cerita Natalie, asistennya, Monk juga tak jarang suka tiba-tiba membersihkan rumahnya. mungkin menurut Monk hasil pekerjaannya itu adalah 'bersih', tapi tidak bagi Natalie. Natalie justru lebih merasa rumahnya menjadi seram. hohohoo... Monk juga sering sekali membersihkan kamar mandinya, mungkin dalam sehari itu minimal 2 kali.
2. mengelap tangannya dengan tisu setelah bersalaman dengan orang lain
ini selaluuu.... sehingga asistennya harus selalu menyediakan tisu di dalam kantong ziplocnya (sejenis kantong dari kain perca/seperti plastik obat tapi agak besar)
3. membawa peralatan makan pribadi jika makan di restoran
parah kan... kebanyakan orang ingin makan di restoran itu bertujuan supaya tidak usah repot lagi mencuci piring, sendok, dan sebagainya sendiri. tapi Monk malah kebalikannya. dia membawa peralatan makan pribadi dan setelah selesai makan dia akan mencucinya sendiri.
4. sarung tangan plastik, jas plastik, masker tak kan lupa dibawa
kebiasaan-kebiasaan Monk dengan barang bawaan wajibnya ini membuat Natalie seperti mengurus big baby. Natalie bahkan masih membawa tas bayi bekas anaknya sewaktu masih bayi dulu. namun bedanya jika dulu tas itu isinya adalah popok, baju ganti dan susu bayi, sekarang isinya adalah barang bawaan wajib Monk itu. hmm...
5. Monk takut susu
Monk berkata bahwa dia tidak mungkin meminum atau memakan sesuatu dari tubuh dirinya sendiri, apalagi dari orang lain. Monk keukeuh beranggapan bahwa dirinya tidak pernah menyusu pada ibu yang melahirkannya. karena ketakutannya pada susu ini, Monk sampai-sampai lupa bahwa asistennya itu adalah seorang perempuan dan memiliki payudara.
6. tidak menyukai ketidakteraturan
Monk tidak menyukai Charlie Herrin, pelaku pembunuhan sepatu kiri. menurut Monk, Herlin sudah melawan keteraturan alam. sepatu yang seharusnya berpasangan (kanan dan kiri) menjadi tidak berpasangan, karena ulah si klepto yang hanya mengambil sebelah sepatu dari korbannya. dan itu terlihat tidak teratur di mata Monk. sedangkan jika kita melihat keadaan rumahnya, tata ruangnya, isi lemarinya, semuanya serba teratur. kertas-kertas, pensil disusun berdasarkan ukuran dan warna, baju disusun berdasarkan merk dan warna. dan lain-lainnya pun seperti itu.
7. membagi pizza menggunakan mistar, jangka agar ukurannya sesuai
suatu hari ketika Natalie mengajak Monk ke restoran, menu yang mereka pesan adalah pizza. dan apakah yang dilakukan Monk terhadap pizza itu? dia membaginya menjadi delapan bagian yang sama ukurannya dengan menggunakan mistar dan perangkat ukur lainnya yang ia bawa. haduuuhh....
8. terlalu yakin bahwa dia dapat melakukan semuanya sendiri
akibat dari percaya diri yang berlebih, Monk seolah jadi tidak bisa mempercayai orang lain. dia menganggap hanya dia sendiri lah yang bisa menuntaskan kasus itu. padahal Monk adalah kapten. sebagai seorang kapten, tugasnya adalah memimpin dan memerintah pasukannya untuk melakukan tugas. beruntung ada Natalie yang setia mengingatkannya. Natalie berpesan agar Monk menyimpan tenaganya untuk suatu hal yang sekiranya memang tidak bisa dilakukan oleh pasukan detektif edan Monk.
9. keras kepala
keras kepala memang diperlukan untuk saat-saat tertentu. tetapi jika keras kepala akan mundur dari tugas seperti yang menimpa Monk, itu sih lebih pada keras kepala hampir putus asa. jangan ditiru!
10. menyukai saat-saat dimana dia dapat membuat orang lain bingung dengan teorinya
disaat orang lain kebingungan dan mengerutkan dahi karena teori-teori Monk, Monk justru akan tersenyum bangga pada dirinya sendiri. itu berarti dia bisa menemukan sesuatu yang belum bisa ditemukan orang lain. biasanya Monk sengaja membuat orang bingung dengan tidak melanjutkan penjelasan teorinya, karena memang itulah kesukaannya.
11. mabuk laut
entah ini anugrah atau musibah. tapi kenyataannya karena mabuk laut yang diderita Monk ini, dia berhasil menghentikan operasi Gruber, pembunuh polisi saat hendak melarikan diri dengan kapal pesiarnya. Gruber melepaskan cengkeramannya saat Monk muntah, dan disaat itu pula Kapten Stottlemeyer mendapat posisi yang pas untuk menembak Gruber.
12. memiliki pakaian, sepatu, dasi dengan warna, merk, dan jenis yang sama dalam jumlah yang banyak
 bayangkan jika kita memakai setelah yang sama setiap hari... hmm... mungkin yang terlintas di pikiran orang-orang, 'ini orang bajunya kok gak ganti-ganti yaa..' pasti deh seperti itu. pengalaman dulu saja aku selama seminggu pakai baju warna pink dikira temanku gak ganti baju. apalagi Monk, warna, merk, modelnya sama. gak ganti baju beneran kali itu mah...
13. tidak menyukai karya seni abstrak
Monk akan lebih menyukai botol pembersih kaca daripada lukisan atau pahatan abstrak. baginya itu bukanlah seni, melainkan tumpahan-tumpahan cat lukis yang asal-asalan. penikmat seni abstrak mungkin akan tersinggung bila mereka bertemu dengan Monk dan bertukar pendapat mengenai seni abstrak. bagaimana kalau Afandi saja yang kita pertemukan dengan Monk... hahahaa
14. menyukai ruang tahanan
 sempat terpikir di benak Monk, bisa tidak jika desain dalam ruang tahanan ini dia contek untuk desain ruang rumahnya. seketika Natalie langsung berpendapat tidak mungkin Monk akan membeli furniture-furniture yang hanya diperuntukkan untuk ruang tahanan. akan dianggap semakin edan nantinya. satu-satunya alasan mengapa Monk manyukai ruangan itu adalah karena kesesuaian. letaknya simetris dan penuh pengukuran. aneh dasar Monk!
15. hanya akan minum spring water
Monk tidak akan pernah mau minum minuman lain selain spring water yang dibawa oleh Natalie. apalagi kalau harus meminum minuman yang disediakan kantor atau orang lain. 


hmmm..... sepertinya masih banyak lagi keanehan Monk yang lainnya. namun berhubung ingatanku terbatas, jadi cukup sekian saja. lain kali jika ada yang perlu ditambahkan lagi pasti akan kuedit kembali postingan ini. bagi yang penasaran dengan si aneh dan si edan Monk ini, silahkan baca saja sendiri novel-novelnya... ^^


by. sii Famysa, kurator amatir BD

2 komentar:

  1. Hehe bner kan Adrian Monk *namanya bner kan* lucu B) *sotoy*
    Hoho pdahal gw belum baca satu pun cerita doi
    Pernah ada serial tv-nya nih.

    BalasHapus
  2. iya bener. gw mah malah kaga tau serial tvnya.
    lucu sama keunikan monk-nya aja ini mah.. ceritanya mah just so so.. (soalnya udah jatuh cinta duluan sam SH)

    BalasHapus

hatur nuhun kana kasumpingannana :) mangga bilih aya kalepatan atanapi aya nu bade dicarioskeun sok di dieu tempatna..

Mijn Vriend