Resensi Buku
Oleh: Syifa Azmy Khoirunnisa
Buku ini bercerita tentang kisah hidup sang penulis, Putri Rindu Kinasih dari mulai proses kelahirannya hingga kini dia bisa menggenggam mimpinya. Cerita dimulai dari proses kelahiran Putri yang mengkhawatirkan, bahkan divonis tidak akan selamat lahir ke dunia. Namun ternyata takdir Tuhan berkata lain. Putri selamat terlahir ke dunia, walaupun terlahir prematur dengan berat hanya 1 kilogram lantaran kesulitan sang ibu pada saat proses persalinan.
Semakin tumbuh besar, Putri memang terlihat berbeda fisiknya dari teman-teman sebayanya. Ditambah lagi dengan keterbatasan ekonomi keluarga yang dapat dibilang di bawah rata-rata. Namun kekurangan-kekurangan itu tidak lantas membuatnya minder, rendah diri atau putus asa, tetapi sebaliknya, dia mengidap virus dreamunus nekatisimus. Gejalanya adalah kenekatan atas berbagai hal dan pemimpi level dewa. Dan terbukti, efek dari virus ini membawa dia ke dalam sejumlah petualangan musikal bersama Twilite Youth Orchestra, Tubinger Kammerorchester, dan Amadeus String Chamber Orchestra. Virus ini merupakan virus baru yang ditemukan Putri beserta keluarga, yang akhirnya menghadirkan mimpi-mimpi Putri menjadi nyata. Kerja keras les biola, keringat capek dalam perjalanan jauh antara rumah, sekolah dan tempat lesnya, serta air mata Putri sebagai perwakilan dari isi hatinya yang tak jarang dikecewakan seakan terbayar lunas dengan serangkaian prestasi dalam bidang musik. Pengorbananya selama ini terbukti tidak sia-sia. Putri yang awalnya bukan siapa-siapa dan tidak punya apa-apa kini telah berubah menjadi Putri Rindu Kinasih yang berbakat dan mempunyai segudang prestasi berkat mimpinya.
Selain ingin berbagi inspirasi dan motivasi pada para pembaca, penulis juga berhasil mengemas kisahnya dengan kocak, seru, dan kadang mengharu biru. Semua kisahnya terangkum dalam surat-surat yang ia tujukan kepada sahabatnya, Nyo-nyo si monyet. Alur cerita dan penuturannya mengalir ringan. Membaca buku ini seperti membaca curahan hati dari seorang kawan yang jauh di mata namun dekat di hati.
Pas ditujukan kepada para remaja yang memiliki segudang mimpi, baik yang sedang dalam perjalanan meraih mimpinya atau yang telah meraih mimpinya. Bagus juga dibaca oleh anak-anak, karena isinya banyak disisipi gambar-gambar lucu dan foto-foto kegiatan Putri.
Ikuti curahan hati sang pengidap virus dreamunus nekatisimus, Putri Rindu Kinasih selengkapnya, dengan segenggam mimpinya, sikapnya yang menolak menyerah pada kata ‘tidak mungkin’, dan berani menanggung resiko atas pilihan-pilihan hidupnya.
Selamat membaca dan menggali ilmu! ;-)
by. sii Famysa yang demen ngimpi. zzz...
semangat terus pantang menyerah
BalasHapusiyaa... keep fightiiing :D
BalasHapusWAH... berarti pulng dari semarang harus bwa tuh bukunya, biar ketularan virus dreamunus nekatimus..hehe...
BalasHapusCome ^^
@come: enya dcandak da com.. sok weh candak ka mamah ke pami com uih.
BalasHapusMemang buku hebat yang sepertinya musti dibaca para remaja. Dijamin ketularan VIRUS DREAMUNUS NEKATISIMUS. Saya dengar di Bali (kalau tidak salah di Sekolah Gandi), malah guru bahasanya mewajibkan murid baca buku ini.
BalasHapuswahh dahsyat donk ya bukunya.. bikin buku tandingannya deh yuu... :D
BalasHapus