Sebelum lanjutin baca, sudah baca cerita sebelumnya belum
nih? Kalau belum, baca dulu deh ah biar nyambung ;). Nih --> Stories Behind the #BN2013
Naah sekarang kalau sudah baca cerita sebelumnya, yuk ah
lanjut baca yang ini...
Once upon a time.... in the village,
called Tembi Village...
~~selamat membaca... ^_^~~
Konon kata Pak Petrus, Desa Tembi
ini dulunya adalah desa tempat mendidik para raja dan keturunannya, juga abdi
dalemnya. Sampai sekarang, banyak pemimpin-pemimpin bangsa yang menimba
ilmu di Desa Tembi. Contohnya SBY dan Jokowi. Bahkan hampir semua public
figure Indonesia pernah datang ke Desa Tembi.
Pak Petrus sampai bertanya penuh tantangan padaku, juga pada
Teh Titin dan Mbak Mesha yang kebetulan ikut menyimak. “Coba kamu mau tanya
artis siapa, yang sudah terkenal, sebutin aja.. Dia pasti sudah pernah ke sini.”
Mendengar itu langsung dong tepikirkan Agnes Monica di otakku. “Agnes Monica,
Pak?”, dan jawaban bapaknya begini, “shooting sinetron Pernikahan Dini
kan di sini. Tuh di depan rumah saya salah satu lokasinya.”
Lalu bergantian Teh Titin dan Mbak Mesha yang bertanya. Ketika
Mbak Mesha bertanya salah satu sutradara terkenal (aku lupa namanya. Siapa ya,
Mbak? :P), Pak Petrus menjawab begini, “ah masa sih sudah terkenal tapi belum
ke sini? Itu paling juga tidak akan bertahan lama ketenarannya.” Nah loh?!
Banyak sekali figur yang kami sebutkan dan memang Pak Petrus
menjawab figur tersebut sudah pernah ke Desa Tembi, entah itu sekedar
berkunjung atau stay di sana. Ada juga satu figur terkenal yang kami
tanyakan, Pak Petrus menjawab begini, “dia belum ke sini. Mungkin nanti
kapan-kapan.” Nah loh, aku jadi bingung. Apa bedanya dengan sutradara di atas? Jika
aku menyimpulkan, seolah yang satu “tidak akan bertahan lama kesuksesannya”,
sedangkan satunya “ada harapan untuk sukses dan bertahan.” Dari mana bisa
membedakannya ya? Hmm *geleng-geleng ora mudeng.
sarapan pembuka di Petrus Homestay |
Pak Petrus juga menegaskan bahwa orang-orang yang pernah datang
ke Desa Tembi dan memiliki niat baik, ia pasti akan mendapat keistimewaan,
dalam bentuk apapun. Sedangkan jika ada orang yang memiliki niat buruk, ia
pasti akan mendapat keburukan juga.
Contohnya suatu hari ada pencuri pakaian (dari jemuran) yang
datang pada malam hari. Belum sempat si pencuri itu kabur, ketika sampai di
ujung Desa Tembi, si pencuri malah tertidur di pinggir sawah. Ya sudah lah,
ketahuan esok paginya. Pun ketika ada pencuri sepeda motor datang dan
menjalankan aksinya di malam hari, endingnya juga sama. Si pencuri malah
tertidur di pinggir sawah ujung desa itu. Atau ketika ada petugas listrik yang
datang dan ingin menebang pohon di Desa Tembi demi perbaikan listrik. Namun proyek
perbaikan listrik tersebut tidak berjalan lancar. Hingga beberapa hari kemudian
petugas listrik datang kembali dan meminta maaf. Baru lah proyeknya lancar.
Wow, sesuatu ya... Sepertinya aman tinggal di Desa Tembi :)
buah raja |
Ada juga kisah tentang pohon buah raja yang langka. Saking langkanya, pohon itu hanya ditemukan di Desa Tembi. Buahnya enak (alhamdulillah aku beruntung bisa mencicipi :D), rasanya seperti campuran antara buah lengkeng, delima, dan entah apa lagi. Rasanya random. Seperti sudah tidak asing lagi di lidah, tapi yaa asing juga ternyata. *gimana sih? -__-
Pohon tersebut konon tidak bisa tumbuh di tempat lain jika tidak ditanam oleh penduduk Desa Tembi asli. Misalnya aku sebagai pengunjung meminta benih pohon itu dan menanamnya di rumahku di Subang, benihnya tidak akan pernah tumbuh. Berbeda jika misalnya Pak Petrus merantau ke Subang dan menanam benih pohon buah raja di sana. Benihnya pasti akan tumbuh. Yaa begitu lah.. Pohon istimewa untuk desa yang istimewa :)
Selain banyak berkisah tentang Desa Tembi, Pak Petrus juga
berbagi pengalamannya di dunia bisnis. Mulai dari bisnis kerajinan tangan,
minuman olahan rempah, hingga batik. Ketika mendengar beliau pun berbisnis
batik, wuiiih telingaku kuat sekali mendengarkan. Senang sekali rasanya Pak
Petrus juga mengapresiasiku yang sedang belajar bisnis. Apalagi bisa
melihat-lihat koleksi batik beliau juga. Rasanya senaaang sekalii... Aku bisa
tahu keindahan batik lebih banyak :) Katanya mumpung masih muda, belajar bisnis
terus.. Sungguh ini merupakan suatu motivasi bagiku. Ketika bapakku tidak bisa
mengapresiasi usaha bisnisku, ada Pak Petrus yang menguatkan. Hihihi... I’m
so happy, really :D
Terima kasih banyak sudah banyak berbagi, Pak... :)
Kearifan lokal Desa Tembi membuatku jatuh cinta dan ingin
datang lagi ke sana.. Rasanya seperti waktu aku ke Bali, seperti waktu aku
mendengar kisah kearifan lokal Bali dari temanku yang memang berasal dari Bali.
Ah, mungkin kapan-kapan akan kutuliskan di sini juga tentang kearifan lokal
Bali :)
Tembi, tunggu aku mengunjungimu lagi... Tembi, semoga
keistimewaanmu melekat juga padaku... :D
By. Si Famysa, cinta budaya
kalau pak petrus datang lebih awal, kita ngga akan tidur lewat tengah malam. hoho
BalasHapusiya teeh... gegara ngobrol malem2 akibatnya besoknya kita ngantuk deh. haha
BalasHapusiya, ngantuk bingit jadinya :D
BalasHapusbukan 5 watt lagi ya teh.. 10 waaatt!!
BalasHapusBeruntung banget syihaf bisa merasakan buah raja ya
BalasHapuskirimin donk buahnya....
BalasHapusnice post ! the food looks yummi!
BalasHapusMaybe we follow each other !?
If yes, let me know when you follow me & i´ll follow back :)
Greetings
www.YulieKendra.com
@mom Lid: iya tantee :)
BalasHapus@bang backpack: niiih #lempar buah :D
@Yulie: thanks for follow my blog :)
Wah apa itu bikin aku ngiler aja yak :D
BalasHapusvery cute :D
BalasHapusWWW.PUTRIVALENTINALIM.BLOGSPOT.COM
@kang Irfan: apa hayoo? :P
BalasHapusitu lumpia & 'papais' :)
@Putri: thanks :)
aku ngg sempet mampir ke sini, tapi next time musti masuk agenda yaaah :D..thanks for sharing :D...
BalasHapuslooh mamih pulang duluan thoo...
BalasHapuswahhhh jasi penasaran sama buahnya....kok kemarin nggak bagi-bagi syifa....hehehe....
BalasHapusmba inung ga bareng aku siih homestaynya... heuu
BalasHapusKayaknya, Tembi bisa jadi target selanjutnya buat liburan, nih :D.
BalasHapusNgomong2, buah raja-nya lucu ya bentuknya. Aku tadi ngiranya itu nastar - -"
oh iya juga ya mirip nastar. hehe
BalasHapusyoo monggo ke tembii :)