Minggu, 04 Desember 2011

See You At The Top!

oleh-oleh Emotional Quotient with Bong Chandra (motivator termuda nomor 1 di Asia)

GET YOUR SKILL FOR UNLIMITED SUCCESS!

if you wanna be success, lets check it out!
maaf tanggal kameranya waktu ngambil foto ini salah. bukan 2007, tapi 2011 --"
  • i'm the special one! i'm the great!
berpikiran positif bahwa kita adalah orang spesial, orang hebat. bukan untuk menyombongkan diri, tetapi untuk memotivasi kita dan menghadirkan energi positif dalam diri kita. 
ada cerita dalam poin ini tentang seorang anak miskin yang bermimpi ingin berlayar dengan kapal pesiar mewah. setiap hari si anak menabung sedikit demi sedikit dari hasil kerja kerasnya hingga kemudian terkumpul lah uang sejumlah harga tiket kapal pesiar itu. singkat cerita, si anak sudah berada di dalam kapal pesiar yang dia inginkan itu. ketika waktu makan malam tiba, si anak kaget ketika ternyata dia dihadapkan dengan restoran berkelas dan paling bergengsi di kapal tersebut. dia berpikir bahwa makanan dan minuman yang tersedia di sana pastilah sangat mahal harganya, sedangkan dia tidak membawa uang banyak karena uangnya telah habis untuk membeli tiketnya saja. lalu dia menyingkir dari barisan dan dia pun duduk di luar, di pojokan kapal, dan hanya memakan roti gandum yang dibekalnya dan yang mampu dibelinya. setiap waktu makan tiba dia selalu seperti itu. hingga petugas kapal mencurigainya. bagaimana tidak dicurigai, setiap waktu makan dia selalu 'mojok' dengan roti gandumnya. petugas curiga jangan-jangan anak itu adalah penumpang ilegal yang tidak memiliki tiket. kemudian petugas pun menghampirinya dan berkata padanya, "hei, kau, coba tunjukkan tiketmu!" si anak pun memperlihatkan tiketnya pada petugas. lalu petugas bertanya, "kenapa kamu tidak makan bersama yang lain di dalam sana?" si anak menjawab, "aku tidak punya uang banyak untuk membeli makanan-makanan mewah di sana." lalu apakah yang terjadi... si petugas malah tertawa terpingkal-pingkal sambil berkata, "bodoh sekali, kau. coba kau lihat tulisan di belakang tiketmu. harga tiket itu sudah termasuk harga makan selama kau di sini. kau bebas makan sepuasnya di dalam. hahahaaa..."
hikmah yang dapat kita ambil dari cerita di atas yaitu kerja keras tetapi merasa tidak layak tidak aka bisa mencapai sukses! kerja keras di sini dapat diartikan dengan kerja keras yang dilakukan si anak dalam mengumpulkan uang. ketika si anak telah mendapatkan tiket yang diinginkannya, dia tidak merasa layak untuk berada di dalam lingkungan itu (restoran mewah). dia memang miskin, dan dia akan semakin miskin jika dia merasa tidak layak untuk menjadi orang kaya, padahal 'kaya' itu sudah berada di depan matanya. dia tidak bisa mencapai sukses dalam hal menikmati segala layanan dalam kapal pesiar itu.
ada satu lagi cerita dari seorang Bruce Lee. konon dahulu kala ketika ia masih menjadi orang biasa-biasa saja, ketika seluruh saudara-saudaranya membubuhkan tanda tangan di album keluarga mereka, Bruce Lee dengan PDnya tanda tangan sehalaman penuh di halaman album terdepan. saudara-saudaranya pun mengejek, "tanda tangan jelek gitu kok di depan, gede lagi." lalu dengan optimis Bruce Lee berkata, "biar tanda tanganku jelek, suatu hari orang-orang akan banyak mengejar tanda tanganku." dan terbuktilah! Bruce Lee menjadi aktor hebat dan namanya selalu diingat hingga ketiadaannya pun.
satu yang perlu kita ketahui, orang sombong adalah orang yang sesumbar tetapi tidak bisa membuktikan. hanya rasa layak dan percaya diri lah yang dapat membuktikannya.

  • standar hidup yang tinggi
jangan cepat puas dengan apa yang kita dapatkan/miliki sekarang! karena bagus saja tidak cukup (good is not enough). kita harus berani berkata tidak pada yang baik, tetapi harus berkata ya pada yang tepat.
lihatlah Steve Jobs. mulai dari pemilihan nama untuk produk (Apple)nya pun memerlukan waktu yang lama. berbagai saran nama dan logo dari rekan kerjanya tidak ada yang dia terima. bukan karena jelek, bukan karena tidak berkualitas, tidak sesuai, atau apapun, tetapi karena Steve Jobs tidak ingin hanya sekedar baik saja. hingga akhirnya dia menemukan nama Apple dengan logo (asalnya) buah apel, lalu karena dia menganggap masih ada yang kurang, maka jadilah buah apel dengan bekas gigitan. bahkan hingga pemilihan nama 'ipad' pun dia rumuskan matang-matang. ipad 1 ke ipad lainnya pun jarak peluncurannya memakan waktu lumayan lama. tetapi apa hasilnya? laris manis bukan?! itu merupakan buah dari standar hidupnya yang tinggi. ia tidak cepat puas dengan sesuatu yang baik, ia inginkan lebih dari itu jika memang bisa.
seperti itu pula Bong Chandra pada saat menulis bukunya yang pertama (Unlimited Wealth), dia tidak puas hanya dengan satu eksemplar buku. oleh karena itu, dia memberikan bonus CD seminarnya pada buku itu. setelah menambahkan CD, dia masih merasa ada yang kurang. lalu dia pun memberikan tiket seminar seharga jutaan rupiah gratis pada setiap buku. namun dia kembali tidak puas hingga kemudian terpikir untuk menyumbangkan 100% royalti dari bukunya pada panti asuhan. dan lagi-lagi dia merasa kurang sreg juga. dia pun menambahkan gambar-gambar lucu pada bukunya agar menarik untuk dibaca. hmm... setelah ini masih ada saja kekurangannya. hingga pada tahap akhir, jadilah buku tersebut dengan habis dibaca dalam waktu 10 menit/bab.
the enemy of a good life is a great life! hidup ini tidak sekedar good, great, excellent... but get outstanding!

  • perbesar kapasitas/daya tampung
mari kita belajar dari ember 10 liter. suatu saat kita ingin menampung air lebih dari 10 liter. namun jika kita terus mengisi ember 10 liter itu hingga melebihi daya tampungnya, apa yang terjadi? luber kan. yang harus kita lakukan adalah mengganti embernya dengan yang lebih besar daya tampungnya, bukan memaksakan mengisi air hingga luber.
nah begitu juga kita. jika ingin sukses, maka perbesar kapasitas kita. yang awalnya tidak mau belajar, tidak mau mendengarkan saran dari orang lain, sekarang belajarlah dan dengarkan saran dari luar yang membangun kita tentunya. yang awalnya waktu tidurnya lebih banyak dibanding waktu bekerja keras menjalankan misi sukses, sekarang ubahlah menjadi kurangi waktu tidur dan perbanyak jalankan misi sukses. dll pokoknya deh..
sekarang pertanyaannya, gimana sih caranya memperbesar kapasitas kita? jawabannya yaitu ubah prioritas kita dan bangun komunikasi! -seperti sudah disinggung di atas- misalnya nih ya, kita diundang makan malam oleh Bill Gates di rumah makan yang isinya makanan favoritmu semua, apa yang akan kamu pilih? Bill Gatesnya atau makan malamnya? boleh kita memilih makanan favorit kita, tetapi mungkin kita tidak akan mendapatkan ilmu apa-apa dari Bill Gates karena prioritas kita adalah makanan. berbeda jika ketika makan malam berlangsung, kita justru membangun komunikasi dengannya. ajak dia mengobrol kecil-kecilan, bicarakan tentang misi dan visi hidupmu. dari situ akan terjalin suatu komunikasi yang menyenangkan. barangkali dari ngobrol-ngobrol itu kelak kamu diundang makan malam lagi oleh Bill Gates. atau barangkali kelak kamu dijodohkan dengan anak atau saudaranya Bill Gates. hehe... tentunya tawaran-tawaran menarik ke depannya tidak akan kamu dapatkan jika kamu lebih memilih makan dan makan saja.
ingat.. sukses dan kaya bukanlah tujuan, tetapi efek samping dari kapasitas. ubah prioritas kita; dahulukan peluang dari uang!

  • sedikit egois, banyak empati

kenapa kita perlu egois? jawabannya karena mustahil kita bisa menolong orang lain jika kita tidak bisa menolong diri sendiri. begitu juga sukses, aneh banget kan kalau orang malas-malasan mengajak kita untuk sukses. yang ada kita malah akan meragukannya.
contohnya nih bagi yang sudah pernah naik pesawat (cuung siapa yang pernah?? si aku mah belum pernah. hehe). biasanya kan ada banyak instruksi macam-macam ya, seperti pasang sabuk pengaman, pasang oksigen dalam keadaan darurat, memakai parasut (darurat juga), dll -si aku kagak tau lagi xP-. nah instruksi-instruksi itu biasanya juga diikuti perintah 'pasang dahulu pada diri anda, baru pada anak-anak anda'. sekilas sih kok jahat benaaar, masa iya seorang ibu menyelamatkan dirinya dahulu sebelum menyelamatkan anak tercintanya. ckck... ternyata kembali lagi pada kalimat pertama, mungkinkah seorang ibu itu bisa menyelamatkan anaknya sebelum dia sendiri mengamankan dirinya dengan memakai peralatan-peralatan itu? kalaupun si ibu keukeuh mendahulukan anaknya, lalu nanti jika ada apa-apa dengan ibunya, siapa yang akan menolong anaknya. sementara orang lain juga sedang sibuk dengan penyelamatan dirinya masing-masing.
contoh berikutnya. Bong Chandra kecil paling suka jika diajak main oleh temannya yang kaya raya. setiap kali main dengannya, makanan dan cemilan selalu tersedia setiap saat. 30 menit pertama, burger. 30 menit kedua, kentang goreng. 30 menit berikutnya pizza. dan seterusnya masih banyak lagi. Bong kecil dengan senang hati langsung melahap makanan-makanan yang disediakan memang untuk mereka, sedangkan teman yang lainnya banyak yang menolak karena saking manut pada petuah kuno 'jangan seenaknya menerima pemberian dari orang, malu'. padahal saat itu mereka memang sedang kelaparan. so, siapa yang rugi? mereka, kan. bukannya pemberian dari tuan rumah itu halal bagi tamunya. hhoo... dari situ muncullah ide dari Bong kecil. dia membungkus jatah makanan teman-temannya untuk dibawa pulang. setelah dibawa pulang, dia bagi-bagikan deh kepada saudara-saudaranya.
contoh lagiii.... Bong Chandra meminta pihak Gramedia untuk memajang bukunya (Unlimited Wealth) di kasir, karena menurutnya itulah lokasi paling strategis yang akan selalu dikunjungi pembeli. selain di kasir, Bong juga meminta agar bukunya di pajang di deretan recommended dll. tentu kita akan berpikir 'serakah amat nih Bong, tempatnya diambil semua sama dia. nanti gimana nasib penulis lainnya dong kalau Gramed dipenuhi oleh buku Bong di setiap sudut.' nah ternyata eh ternyata, bukunya Bong kan 100% royaltinya akan disumbangkan pada panti asuhan, jadi semakin banyak yang beli, semakin banyak juga dana untuk panti asuhan yang terkumpul kan. hmm...
itulah beberapa contoh sedikit egois untuk banyak empati. sang ibu yang egois tapi nanti bisa empati dengan menolong anaknya atau bahkan menolong orang lainnya juga. Bong kecil yang egois membungkus jatah orang kemudian dapat berempati untuk membagikannya pada saudara-saudaranya. Bong Chandra yang egois mengambil tempat banyak di Gramedia untuk kemudian berempati menyumbangkan royaltinya pada panti asuhan.
maka jadilah penerima yang baik, bukan hanya jadi pemberi yang baik!

  • ask for more!

lo tau gak siiihh.... sebagian besar dari orang-orang kaya Amerika adalah orang yang suka nawar kalau beli barang. tuuh kan mereka saja hobi tawar-tawaran, kok aku tidak ya. hmm... selain suka nawar, mereka juga suka beli barang diskon (ini sih gue banget) dan suka beli barang bekas. ckck... jauh sekali dengan budaya beli-belian orang Indonesia. pantas saja susah kaya. #naudzubillah..
Bong Chandra juga sangat hobi nawar. dia cerita ketika bukunya jadi, dia ingin memasang iklan di Kompas. Bong awalnya bercanda pada pihak Gramedia, "Pak, Kompas kan bekerja sama dengan Gramedia ya. berarti boleh dong saya pasang iklan di sana satu halaman penuh gratis?" --- "sebentar saya tanyakan dulu," jawab pihak Gramedia. dan ternyata jawabannya iya, boleh, gratis. kemudian Bong melakukan tawar-menawar lagi, "Pak, Hotel X kan punyanya Kompas juga. boleh gak kalau saya mengadakan seminar dan bedah buku di sana gratis juga?" jawabannya ternyata tidak boleh pemirsa. hhoo... tapi, Bong mendapat diskon sewa 50%. wow banget kan! dari MBA (Modal Bacot Aja) jadi beruntung besar. itu dia manfaatnya kalau kita mau meminta lebih.

  • change should become must!

kenal Sylvester Stallone kan? -aku gak kenal. hihii- dahulu ketika namanya belum dikenal, dia sangat terobsesi ingin jadi aktor. dia rajin ikut audisi kesana-kemari walaupun hasilnya nihil. hingga suatu waktu ketika dia sedang sangat putus asa akibat selalu ditolak, dia menonton pertandingan tinju di tempatnya langsung. di sana dia melihat seorang petinju tangguh melawan pendatang baru yang levelnya jauh di bawah petinju tangguh itu. meskipun ketakutan, pendatang baru itu bertekad untuk tetap berdiri walaupun dia kalah. dan terbukti.. ronde 1, pendatang baru dipukul jatuh oleh si tangguh, dalam hitungan kurang dari 10 si pendatang baru kembali berdiri. ronde 2 juga seperti itu. ronde 3, ronde 4 hingga ronde 15 (terakhir) yang dilakukan si pendatang baru hanyalah bertahan untuk tetap berdiri walaupun tetap pada akhirnya dia lah yang kalah. pada awal-awal pertandingan, penonton banyak yang mengelu-elukan si tangguh, tapi pada ronde 10 dan seterusnya, tepuk tangan dan dukungan penonton berpindah pada si pendatang baru. bahkan saat penobatan juara, ketika disebut juara satunya adalah si tangguh, penonton biasa saja. dan ketika si pendatang baru disebut sebagai juara dua, tepuk tangan penonton begitu membahana.
Syl belajar dari kisah itu. masa dia putus asa hanya karena ditolak audisi. itu belum seberapa dibanding si petinju pendatang baru yang harus babak belur dihajar si tangguh. akhirnya Syl bangkit. dia berpikir bahwa dia harus membuat sesuatu yang dapat mengantarkannya menjadi aktor. lalu dia buatlah naskah film Rocky. setelah naskahnya selesai dia buat, dia datang lagi ke tampat audisi. tapi bukan untuk ikut audisi melainkan untuk memberikan naskahnya pada produser film. setelah dibaca produser, produser pun tertarik. lalu Syl ditawari 35000 dolar untuk naskah tersebut. Syl senang bukan kepalang. dia menyalami produser dan bertanya, "jadi kapan saya mulai syuting?". produser terkaget-kaget dengan pertanyaan Syl. dia menjawab, "saya hanya membeli naskahmu, tapi tidak untuk diperankan olehmu. saya akan mencari bintang yang lebih berbakat memerankan peran ini." Syl kecewa. diambilnya lagi naskahnya. beberapa minggu berlalu. tiba-tiba datang telpon dari produser yang menyatakan bahwa dia akan menambah bayarannya 2 kali lipat dari harga semula. Syl pun dengan berbunga-bunga datang lagi ke produser. lagi-lagi dia bertanya, "jadi kapan saya mulai syuting?" dan jawabannya sama seperti di awal. Syl tidak diinginkan memerankan naskahnya sendiri. Syl menolak lagi. dia pulang. minggu-minggu berikutnya Syl kembali mendapat tawaran dari produser untuk membeli naskahnya, bahkan harganya sampai mencapai ratusan ribu dolar. Syl tetap tidak mau menerima sebesar apapun jumlah yang ditawarkan produser jika bukan dia pemeran utamanya. dia hanya bercita-cita menjadi aktor, bukan sebagai penulis naskah. hingga suatu hari produser kembali menelpon, Syl sudah terlalu hafal dengan suaranya. tanpa menunggu produser berbicara lebih banyak lagi, Syl berkata dengan tegas, "saya atau bukan aktornya?" tiada pilihan lain bagi produser selain mengiyakan Syl untuk jadi aktornya karena saking jatuh cintanya produser pada naskah itu. namun penawaran kembali ke harga awal, 35000 dolar. Syl menerima dengan sangat senang. karena tujuan dia bukanlah uang, tetapi cita-citanya (aktor). dari memperjuangkan cita-citanya ini, Syl tetap bisa mendapatkan uang. filmnya laku keras dan meraup untung besar.
mulai sekarang mari kita bersikap seperti Syl. ubah 'seharusnya saya kaya' menjadi 'saya harus kaya!'. eh tapi ingat ya, kalau ingin keukeuh seperti Syl, syarat dan ketentuan berlaku. hehe..

  • jatah sukses
Tuhan tidak membenci orang malas. tapi Tuhan mengizinkan orang rajin untuk mengambil jatah orang malas.
Lucky hate static, but love dinamic!
jaga jatah sukses anda, jangan sampai diambil oleh orang lain.
silahkan pilih, bayar harga sekarang atau nanti?!
ketika kita punya impian, lakukan dengan cepat sebelum pesimisme muncul.
kerjakan hal yang kata orang mustahil. lakukan apa yang tidak orang lain lakukan. jangan ikut mayoritas.
jangan batasi impianmu dengan pendapat orang lain.
tentang arus secara positif, karena hidup memang harus melawan arus.
sejarah hanya ditulis oleh pemenang.

itu dia wejangan dari Bong Chandra. sayangnya aku tidak mendapat kesempatan untuk bertanya. hukhuk.. padahal sudah mengangkat tangan bahkan sampai berdiri loncat-loncat agar terlihat. hhh.... bukan waktu untuk saya mungkin ya.. tapi.. tapiii... senangnya aku bisa bertemu dengan Bong, berhasil mengambil fotonya (padahal dilarang foto-foto loh.. hihii... si aku kan minta panitia yang motoinnya pakai kameraku. mengaplikasikan ask for more gitu deh :D), terus juga si aku bisa melihat Bong dari dekat dan bersalaman dengannya, dapat tanda tangannya pula. yaa sedikit kecewa sih soalnya bukan di bukuku, tapi di bukunya Khas. tak apalah.. yang penting saya mendapat kebanggaan lebih karena saya yang mengejarnya ;D

by. si Famysa, reporter

9 komentar:

  1. tulisannya keren mba,rapi dan edukatif

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. -> ubah 'seharusnya saya kaya' menjadi 'saya harus kaya!'. kalimat ini mengartikan bahwa kita harus punya obsesi yang kuat ya mbak, kalau ada kata seharusnya berarti kita masih ragu-ragu ,. salam kenal mampir yah ke blog ku ada tulisan hangat untukmu sobat tentang keinginanku
    salam persohiblogan ^_^

    BalasHapus
  4. @Aqsha: syukurlah kalo memang edukatif. makasih yaa ^^

    @Auraman: yupyup bener banget kak :)
    siap segera ke tkp.

    BalasHapus
  5. duh panjang banget hihihi males baca dari hp,ntar balik lagi ya kesini

    BalasHapus
  6. hihi iya nih Tan lagi kerajinan xD

    BalasHapus
  7. sepakat sekali. sederhananya ada di kekuatan pikiran, sebab saya termasuk orang yang percaya pada kekuatan pikiran.

    BalasHapus
  8. saya tambahin ya " yang menjadikan besar kita bukan mimpi kita melainkan semangat kita untuk mengejar itu semua "
    w aja lagi galau,mau ke jogja atau malaysia,soalnya dapat beasiswa di malaysia tapi di indonesia w kaya sampah kagak dihargai banget,ibarat'a setuju banget dengan kaya pak Habibie " Orang pintar di indonesia kurang dihargai sama bangsa sendiri " ( walah kok jadi curhat )

    BalasHapus
  9. @Accilong: saya juga sedang belajar mengoptimalkan kekuatan pikiran saya kak ;D

    @Andy: wah kenapa emang kak? yaudah kalo gitu ke Malaysia aja. hihii
    sipsiip ;D

    BalasHapus

hatur nuhun kana kasumpingannana :) mangga bilih aya kalepatan atanapi aya nu bade dicarioskeun sok di dieu tempatna..

Mijn Vriend