mereka tidak bisa melihat, tetapi mereka bisa mendengar dan merasakan. mereka tidak bisa melihat dengan mata mereka, tetapi mereka bisa melihat dunia dengan hati mereka. mereka tidak bisa melihat, tetapi mereka bisa terus berkarya, bahkan mengalahkan kita yang bisa melihat.
kekurangan tidak justru membuat mereka meratapi nasib. namun justru membuat mereka bangkit dan berusaha agar bisa berbuat seperti orang normal kebanyakan. mereka adalah Tim Sahabat Mata, salah satu sahabat FLP Semarang dari Mijen, Semarang.
lihat mereka! mereka bisa jadi pembicara, mereka bisa jadi motivator, mereka bisa jadi penyiar radio, mereka bisa membawakan musikalisasi puisi yang indah, mereka bisa bernyanyi, mereka bisa bermain alat musik, mereka bisa menjadi relawan... dan semua itu mereka bisa lakukan dengan satu kekurangan mereka, tidak adanya indera penglihatan.
bagaimana dengan kita? sudah bisa apakah kita?
lihat mereka! dengan kekurangan mereka sungguh tidak menjadikan mereka kufur nikmat. mereka justru mensyukuri kenyataan bahwa mereka tidak bisa melihat warna-warni dunia lagi. "dengan menjadi tidak bisa melihat, salah satu pintu neraka telah ditutup oleh Allah. karena kami tidak lagi akan melihat apa yang seharusnya tidak kami lihat yang akan menimbulkan dosa."
subhanallah...
bagaimana dengan kita? sudahkan kita banyak-banyak mengucap syukur, memanjatkan hamdalah dan senantiasa mengagungkan Allah?
lihat mereka! senyum tetap mengembang di bibir mereka. langkah mereka pun tetap tegap. wajah mereka selalu ceria. dengan kekurangan mereka, mereka masih tetap bisa menghibur dan memotivasi kita. sedangkan kita... bagaimanakah?
kita terlalu banyak mengeluh dan mengeluh padahal belum berusaha dan berdoa secara maksimal. terkadang kita justru menyalahkan Allah atas semua ketidaksesuaian harapan dan kenyataan yang kita terima. kita terlalu banyak meminta tanpa mau memberi yang terbaik untuk Allah. lantas masih pantaskah kita menerima semua rezeki dari Allah, apa pun itu?
kesehatan pandangan, kesehatan pendengaran, kesehatan perasa, kesehatan pengecap, kesehatan seluruh tubuh kita terkadang justru membuat kita lalai dan kurang bersyukur. lantas haruskah Allah memberi kita cacat dulu baru lah kita sadar akan segala kesalahan kita?
kita... artinya kamu, termasuk aku... sudah saatnya untuk menggali potensi diri kita dengan menghadirkan Allah di setiap langkah kita. aku yakin bahwa aku bisa lebih baik dari mereka dengan segala kekurangannya. pasti! bagaimana denganmu?
"masalah tidak untuk didiamkan dengan alasan seiring dengan berjalannya waktu maka masalah tersebut akan hilang dan dapat teratasi. tetapi masalah tersebut harus dihadapi!"
"adakah harga yang lebih mahal dari surga Allah? bagaimana caranya agar kita dapat dibeli oleh Allah?"
~Sahabat Mata~
by. si Famysa, yakin Beswan Djarum!