saat pertama kuinjakkan kaki di kota lumpur
hati rasa bimbang dan bingung
ingin ku berteriak...
namun aku tidak kuasa
ingin ku menangis
namun air mataku telah habis
sesekali ku tertawa dan tersenyum
hatiku tak bisa ikut tersenyum
kuberjalan cepat tapi terasa lambat
kuberlari, terjatuh, dan tersungkur
tak kusadari aku tertanam di lumpur
ya Tuhan...
apakah ini kehendak-Mu?
aku bertanya, bertanya, dan bertanya
namun tidak ada yang bisa menjawabnya
kujalani hari demi hari
sampai kulihat sosok bidadari
kuberdiri dan menghampirinya dengan hati yang berseri
saat kuhampiri sang bidadari
kurasakan damai dalam hati
wahai kota lumpur...
apakah dia untukku?
setitik harapan dalam hati
dengan penuh rasa ingin memiliki
saat kutahu dia sudah tidak sendiri
kusadari hatiku sudah tertanam bagai di bui
ya Tuhan...
apakah ini suratan takdirku??
hati rasa bimbang dan bingung
ingin ku berteriak...
namun aku tidak kuasa
ingin ku menangis
namun air mataku telah habis
sesekali ku tertawa dan tersenyum
hatiku tak bisa ikut tersenyum
kuberjalan cepat tapi terasa lambat
kuberlari, terjatuh, dan tersungkur
tak kusadari aku tertanam di lumpur
ya Tuhan...
apakah ini kehendak-Mu?
aku bertanya, bertanya, dan bertanya
namun tidak ada yang bisa menjawabnya
kujalani hari demi hari
sampai kulihat sosok bidadari
kuberdiri dan menghampirinya dengan hati yang berseri
saat kuhampiri sang bidadari
kurasakan damai dalam hati
wahai kota lumpur...
apakah dia untukku?
setitik harapan dalam hati
dengan penuh rasa ingin memiliki
saat kutahu dia sudah tidak sendiri
kusadari hatiku sudah tertanam bagai di bui
ya Tuhan...
apakah ini suratan takdirku??
dari seorang abdi negara 'D'
kota lumpur itu dimana Syifa?
BalasHapusdi irian jaya selatan :D
BalasHapus