Yuhuu... Selalu begitu respon yang kudapat dari teman-temanku setelah mereka
tahu aku pulang bawa motor. Sebenarnya bukan aku yang bawa. Aku sih tinggal
bonceng doang. Yang bawa mah Ibank, sahabat yang sekarang jadi suamiku
:D
Aku mulai berani pulang-pergi Subang-Semarang pakai motor sejak
liburan kuliah semester pertama. Niatnya supaya irit ongkos dan supaya di rumah
ada kendaraan sendiri. Akhirnya, jadi ketagihan deh pulang-pergi pakai motor.
Kalau kata teman-teman aku dan Ibank yang jagoan, sebenarnya itu tidak
100% benar. Jagoan yang sebenarnya adalah motorku, si BePink (Beat jadul) dan
si Beureum (Vario 125 eSP edisi pertama). Selama 3,5 tahun pulang-pergi
Semarang-Subang, aku lebih banyak menghabiskan perjalanan bersama si BePink.
Baru di bulan-bulan terakhir kuliah saja aku membawa si Beureum. Apakah ada
bedanya? Tentu saja, ya, banyak malah! Bedanya, Vario 125 eSP lebih
nyaman dari Beat jadul atau tidak? Tentu saja lebih nyaman dong!
Sejak jaman baheula, sejak aku masih SD, Bapaku selalu memakai
Honda. Dari jamannya Honda Legenda, Astrea, motor dinasnya pun Honda Win,
hingga kini Honda sudah mengeluarkan motor dengan teknologi pintar, Bapa
selalu setia dengan Honda. Bisa dibilang Bapa adalah pecinta motor Honda. Semua
motor yang pernah dimiliki Bapa adalah Honda. Akibatnya, aku jadi ketularan
cinta Honda juga deh. Beberapa motor Honda yang pernah kujajal sejak aku bisa
mengendarai motor adalah: Beat edisi kedua, Vario edisi pertama, Vario CBS,
Scoopy dan Spacy edisi pertama, hingga motorku sekarang, Vario 125 eSP edisi pertama. Sempat juga mencoba motor New Beat eSP kepunyaan sepupu. Ya,
semuanya motor matic, karena aku hanya bisa mengendarai matic :P
Waktu masih motoran jarak jauh pakai Beat, satu kelemahannya yang
paling terasa adalah cepat sakit punggung dan sakit pantat. Akibatnya, badan
pun akhirnya pegal-pegal. Minimal sehari setelah menempuh perjalanan jauh, aku
harus istirahat total untuk menghilangkan pegal-pegal di badan. Mungkin karena
ukuran jok Beat yang mungil jadinya mudah terasa sakit. Selain itu, ukuran
bagasi Beat yang juga mungil agak menyulitkanku membawa banyak barang. Di
bagasi hanya bisa memuat jas hujan, sedangkan barang lainnya jadi harus
disimpan di depan semua. But, si Beat ini cocok banget buat pengendara
motor pemula. Ukurannya yang mungil dan beratnya yang ringan sangat membantu
para pemula, seperti aku dulu :D Kalau pengendara pemula jaman sekarang sih
lebih enak lagi ya, sekarang kan Beatnya sudah dilengkapi dengan teknologi
pintar eSP. Bawanya makin mantap tuh, tarikan dan desainnya juga makin oke!
Aku sudah coba loh! Lewat jalan berlubang menuju rumahku tidak terasa, joknya
empuk sih, tarikannya ngageleser kalau kata orang Sunda bilang mah :)
Dulu, motor Vario dengan motor Beat itu lebih irit motor Beat. Makanya
saat ditawari bertukar motor oleh Bapa (dengan Vario 125 eSP), aku agak
mikir dua kali. Aku kan memilih pulang-pergi Subang-Semarang pakai motor agar
irit. Lah kalau pakai Vario lebih ngorot? Hmm..
Ternyata eh ternyataa.... Setelah dicoba, aku dan Ibank terkejut. Saat
perjalanan pulang dari Semarang ke Subang, kami baru ngeuh bahwa
ternyata kami hanya isi bensin dua kali Rp 25.000. Jadi, sejalan
Semarang-Subang hanya menghabiskan biaya Rp 50.000 (sebelum harga BBM naik) saja.
Sesampainya di rumah, bensinnya masih ada 3-4 strip lagi! Uwow! Padahal
biasanya waktu pakai Beat, kami menghabiskan biaya bensin sebesar Rp 60.000
(sebelum harga BBM naik), dan sampai rumah sudah skarat di zona merah bensinnya.
Selain pemakaian bahan bakar yang lebih irit, perbedaan lain yang
terasa (seperti sudah kuceritakan sedikit di atas) adalah aku tidak lagi
gampang pegal, sakit punggung/pantat seperti waktu pakai Beat. Bagasinya yang luas (helm in) juga sangat berguna untuk menampung banyak barang. Tasku kan jadi lebih ringan, barang di bagian depan juga tidak kepenuhan. Dengan kelebihan si Beureum ini, waktu perjalanan
Semarang-Subang jadi lebih singkat 1-1,5
jam dari biasanya karena kami tidak lagi banyak beristirahat akibat pegal. Kami
berhenti/istirahat hanya ketika makan dan sholat saja. Sesampainya di rumah,
tidak ada istilah motor leg lagi deh. Perjalanan jauhku jadi makin
nyaman dengan si Beureum, Vario 125 eSP.
Dulu, aku pernah pinjam motor Bibi (bukan Honda) dari Cikampek hendak
pulang ke Subang. Waktu itu aku hanya mengantongi uang Rp 50.000. Di tengah
perjalanan, aku sudah ketar-ketir karena bensin sudah mau habis lagi. Uang Rp
30.000 pun habis sejalan hanya untuk bensin (sebelum harga BBM naik). Padahal kalau
pakai Honda matic Rp 30.000 – Rp 40.000 (setelah harga BBM naik) itu
sudah bisa pulang-pergi Cikampek-Subang. Hoaah, motor matic lain bisa
bikin kantong mahasiswa jebol -_-
Sekarang Km si Beureum (Vario 125 eSP) menunjukan angka 45057,8
Km. Dalam waktu kurang dari 2 tahun, walaupun sudah menempuh jarak sejauh itu,
performa si Beureum tetap yahud. Yang berbeda hanya bodynya yang sudah
tergores sana-sini (korban parkiran umum -_-). Mau tahu si Beureum sudah
membawaku kemana saja? Mari sama-sama baca kelanjutan blog post ini ^^
Jogja – Semarang, +/- 124 Km
Semarang - Subang, +/- 433 Km
Subang – Bandung, +/- 51 Km
Subang – Cirebon, +/- 118 Km
Subang – Cikampek, +/- 60 Km
Belum lagi perjalanan dalam kota (antar kecamatan) yang tak jarang
jalannya rusak parah atau menanjak dan berkelok.
Oh ya, saking iritnya si Beureum nih ya, sekarang aku jarang sekali
isi bensin. Setiap suami belanja ke Bandung, biasanya ia isi bensin Rp 30.000 (setelah
harga BBM naik) ketika berangkat. Pulang dari Bandung, tanki bensin masih
terisi lebih dari setengahnya. Dan setengahnya itu bisa bertahan sampai
seminggu kalau hanya kami pakai ke kecamatan sebelah setiap harinya. Benar-benar
deh eSP, si teknologi pintar karya Honda ini sangat membantu
penghematan dalam keluarga, hihihi.
Usut punya usut, setelah aku kepoin website welovehonda.com, eSP adalah
singkatan dari Enchanced Smart Power, yaitu peningkatan daya tahan,
halus, serta lebih bertenaga. Tiga kelebihan utama dari teknologi pintar eSP ini (yang semua orang pasti merasakannya) yaitu ekonomis, ramah lingkungan,
dan performa tinggi. Matic yang sekarang sudah ditanamkan eSP di
dalamnya diantaranya Vario 125 seperti si Beureum ini, Vario 150 (lagi mupeng
~~), all new Beat, dan all new PCX. Dan beritanya sih, mulai tahun 2015 ini teknologi
pintar eSP akan diaplikasikan pada semua motor matic Honda. Kabar gembira
tambahan: tidak akan ada kenaikan harga pula! Duileeh enak banget ya... Aku
jadi membayangkan Scoopy si unyu-unyu pakai eSP, bakal makin yahud deh
tuh! *ngiler :P
Well, sebenarnya masih ada 10 keunggulan lain dari eSP. Tapi
tidak bisa aku tuliskan di sini karena aku sendiri tidak terlalu mengerti
dengan berbagai nama/sebutan permesinan. Yang jelas, tiga kelebihan utama eSP (ekonomis, ramah lingkungan, performa tinggi) ini sangat-sangat-sangat aku
rasakan. *teman-teman pembaca blog bisa kepo sendiri di website welovehonda.com yaa kalau ingin tahu tentang eSP selengkapnya.
Thanks ya, Honda ^^
Gimanaa... Masih ragu buat beralih ke Matic Honda dengan teknologi
pintar eSP-nya? ;)
wah mau ikut lomba ini tapi ditutupnya 15 april -_-
BalasHapusiyaa, aku juga ikutan mepet DL. hehe
HapusMudik pake motor? Aku juga pernah melakukannya... Seru banget mudik pake motor apalagi motornya honda... gak ragu berkendaraan pake honda selama dlm perjalalanan... met ngontes semoga sukses ya...
BalasHapusmemang seru ya bun.. jadi bisa mlipir2 dulu ke suatu tempat. heu
Hapusaamiin, makasih bun :*
Aku pernah ngendarai motor matic vario 125 seperti yang mba punya, dan yang aku rasakan keberatan membawa motornya kalau sendirian apalagi kalau berdua. Aku lebih nyaman membawa motor beat yang keluaran terbaru irit pula bensinya hehe
BalasHapusiya sih emang berat, bodynya gempal banget, wkwk.. tapi kalo untuk perjalanan jarak jauh yang besar bodynya lebih enak loh mba..
HapusWaaah, perjalanan yang asyik itu, Mbak.
BalasHapusHmmm..., di saat seperti ini motor yang irit BBM itu penting banget.
yuhuu.. :)
HapusVario sekarng bagasinya lebih luas ya
BalasHapusiya tante..
HapusWah, jagoan pisan motornya! Good luck lombanya, ya :)
BalasHapusiya emang jagoan ini motor kak :D
HapusGimana ini mbak hasil lombanya :D? Menang kah? ^_^
BalasHapusKalau saya pribadi lebih suka motor bebek yang bukan matic mbak -___-"
menang ilmu happy.. haha
Hapusaku mah ga bisa pake motor gigian, wkwk
wah hebat, euy. Saya gak bisa-bisa bawa motor :D
BalasHapusaku juga baru bisa pas kuliah loh mba myr :D
Hapuswow varionya keren banget yak hehehe
BalasHapusWah semarang ya. Saya juga dulu sering pp semarang - jakarta naik motor.
BalasHapusNew jupiter z butuh 13 liter
Vario 125 cbs edisi pertama butuh 10 liter
Mudik tahun lalu lebih ekstrem makan jalur jakarta - magelang (kaki gunung tidar)
Vario butuh 15 liter padahal tanjakan di temanggung maut!!!
Sebelumnya naik new jupiter z bisa habis 20 liter. Njz edisi pertama ya belum fi.
makasih nih reviewnya mba... ngomong2 ini artikel lomba ya mba?
BalasHapus