Senin, 26 September 2011

I'm Not Stupid; It Means I'm Smart

barusaaan banget si aku tumben-tumbenan nonton pelem alias film. judulnya I'm Not Stupid. menurut temanku yang merekomendasikan film itu padaku, filmnya adalah karya Chinesse people, but it was created in Singapore. nama-nama pemerannya aku gak tahu ya. soalnya bagiku gak terlalu penting sih. hehe *peace.. dan satu hal yang bikin aku nonton ini film, temanku bilang pemeran pembantu rumah tangga di film itu adalah Andonesi alias orang Indonesia asli. sedih beudd ya kok image Indonesia yang terekspos malah TKW atau kasarnya babunya --" astaghfirullaaaahhh *ngelus dada... padahal yang agak kerenan dikit kek. jadi tetangganya gitu minimal. ckckck... 
hmm.... tapi memang terlepas dari sedihku, senang juga sih di dalamnya ada sedikiiiiit scene yang setidaknya ikut mempromosikan bahasa Indonesia pada dunia. dialog berbahasa Indonesianya ada pada saat si nenek ngobrol dengan Yati (PRT Andonesi yang kumaksud di atas) sewaktu mereka masak berdua. lucu deh orang China ngomong bahasa Indonesia. hihiii
yang mau tahu silahkan nonton saja langsung filmnya. soalnya tidak akan aku ceritakan di sini xP
yang sudah tahu ya sudah. wekawekaweka xD

di bawah ini ada sedikit kata-kata yang aku suka dari film I'm Not Stupid. anggap saja ini oleh-oleh dariku yah..yaahh... hehe

"kapan terakhir kali kamu memuji seseorang?"
"kapan terakhir kali orang memuji kamu?"

"sudah cukup lama."

orang dewasa semuanya sama
mereka tidak suka apa yang kita suka
mereka suka apa yang kita tidak suka

kamu butuh kunci
fokus pada bakat mereka, bukan pada kekurangan mereka
dengan kunci itu, kamu bisa berkomunikasi
kunci sangat penting

semua orang punya impian
dengan impian muncul harapan
semua orang perlu mimpi
dengan impian, ada tenaga
impian membuat hati kita terang dan mimpi menerangi seluruh dunia
impian membawamu ke arah yang benar
mimpi mengisi keberanianmu untuk menjelajahi apa yang ada di depan

ketika kita muda, ada banyak keberanian dan pujian untuk membantu kita menghadapi rintangan
kita tidak pernah sadar betapa beruntungnya kita waktu itu 
namun semuanya berubah seiring waktu
pujian dan semangat berubah ketika kita dewasa
semua orang menutup dirinya sendiri

memberi keberanian dan pujian
melihat kebaikan orang lain
apakah itu sulit?
semua orang perlu semangat
tapi kenapa terkadang kita takut untuk memberikan pujian

di dalam setiap anak ada malaikat dan setan
cari malaikatnya
dan kualitas terbaik akan muncul

tidak banyak kebenaran dalam mengatakan
sumber daya yang digunakan secara salah akan menjadi sia-sia
sampah yang digunakan dengan benar akan menjadi sumber daya

"kenapa kau melempar apel?"
"itu busuk."
"potong saja bagian busuknya. dengan begitu akan seperti baru."

jika kau membuangnya, kau tidak akan menemukan apapun.

sedikit bocoran:
jadi film ini menceritakan anak-anak produk broken home. aduuh kan jadi berasa gue banget gitu ya. ahahaa... enggak dink. amit-amiiiit dah. tapi bukan 100% broken home sih, cuma hampir saja.
si A anak orang kaya yang orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. si B anak orang miskin (cuma ada ayahnya, ibunya tidak diceritakan), mantan narapidana, keras kepala, stelan preman gitu deh. si A dan si B ini berteman baik di sekolah maupun di luar. mereka berdua jadi nakal karena kurangnya perhatian dari orang tua. selain si A dan si B ini, ada juga adiknya si A yang mengalami hal tak jauh beda dengan si A. orang tua mereka tidak memahami bakat dan keinginan mereka. orang tua mereka terlalu mendikte dan menganggap mereka selalu salah, sehingga mereka muak dan mencari jalan lain untuk menyalurkan bakatnya. laluuuu.........

alhamdulillah yaa... sudah ah segini saja. lebih lengkapnya silahkan tonton sendiri. hehe.. yang jelas happy ending kok, dan isinya juga bagus. ;D

by. si Famysa, mau bobo xD

Sabtu, 24 September 2011

Sebuah Rasa

lagi-lagi aku merasa hilang ditelan bumi, dipanggang bara matahari hingga bulan pun tak sudi menerimaku.
ya Allah apa salahku??
lagi-lagi aku merasa tak diterima dimana pun. aku amat merindukan sahabatku.
ada anak orang kaya, tapi dia tunggal. dia tak memiliki adik maupun kakak. orang tuanya sudah sepuh. kepulangannya dari rantauan adalah hal yang selalu dinanti-nanti oleh orang tuanya, walau dia enggan pulang karena tak berkawan. dia sepi.
ada anak gadis yang amat periang dan selalu memancarkan energi tawa pada sekitarnya, dia harus banting tulang untuk dapat meneruskan hidup dan sekolahnya sendiri. orang tuanya hidup pas-pasan hanya bisa untuk makan sehari-hari dan sekadarnya saja. dia lelah, waktunya tersita oleh sang 'waktu'.
ada anak pintar, hidupnya amat sengsara. ibu tukang buang uang, bapak sakit-sakitan. akibatnya dia setengah putus asa. dia sengsara, walaupun dia memiliki cinta.
ada anak belagu, hidupnya tak jauh dari miskin seperti anak sebelum-sebelumnya.
ada anak baik, keluarganya broken home. ayahnya tak peduli padanya dan keluarga. ibunya hanya wanita mungil yang mencoba untuk menangguhkan diri. dia banting setir dari mahasiswa jadi budak, siang-malam harus peras keringat. dia bersedih selalu. namun sang ibu telah membuatnya kuat.
ada anak orang kaya, tapi apa gunanya kekayaan itu jika dia selalu hidup sendiri. apa yang dia minta pada orang tua pasti didapatkannya jika itu berhubungan dengan materi. tapi materi bukan cinta, bukan kasih sayang. mereka berpisah, meninggalkannya di tengah kerasnya dunia. segala urusan yang berhubungan dengan perwalian orang tua pasti diwalikan lagi pada sopir atau pamannya. hingga acara ulang tahun pun, suapan kue pertama terpaksa harus dia berikan pada sopirnya. hingga hari raya pun, dia sendiri di tengah singgasananya. dia sendiri dalam sunyi, hanya berteman Illahi.
dia tidak menginginkan itu semua terjadi padanya. dia juga ingin bahagia.
sayang... sepertinya tidak ada yang dapat mengerti dia. sekelilingnya hanya dapat memandang fisik. tidak ada ketulusan yang terpancar. dia sepi dalam kebersamaan semu.
dia adalah dia yang merasa pantas untuk bahagia.
bantulah dia, dia, dia, dia, dia....
semua dari dia, bantulah...
dia berhak tersenyum sepertimu, walau dia memang tidak sepertimu....

:)

by. sii Famysa ^^

Jumat, 23 September 2011

Just Smile :)

crazy but i believe..
aku merasa terasing di tengah riuh rindang burung bernyanyi
crazy but i believe..
duniaku semakin diguncang oleh 'sesuatu' yang lebih dari gempa bumi terdahsyat
crazy but i believe..
jagat raya seluas ini dapat menghimpitku
wow! bagaimana bisa? apakah....... = CRAZY
crazy
but
i believe..
daun bergoyang pun dapat kulihat
angin berhembus pun dapat kupegang
seolah awan menyerupai kelabu
crazy but i believe..
aku semakin BENCI pada mereka yang telah menyayangiku dengan segenap hati
aku semakin MUAK pada mereka yang tak dapat kubalas jasa-jasanya sepanjang masa
aku semakin
semakin GILA

hey kamuuuu!!!
adakah karamaian di sana???
keramaian yang dapat membantuku amnesia barang sesaat saja
keramaian yang dapat membunuh sepiku
keramaian yang dapat membunuh mereka

crazy but i believe..
bulir air mataku mengalir tanpa mendapat ijinku
kurang ajar
tak tahu diri
~aku sudah bilang bahwa aku ingin menangis~
tapi aku sudah bilang juga jauh-jauh hari sebelumnya bahwa aku jangan pernah menangis lagi
apalagi untuk mereka
mengerti kau hahh!!?
lupakan mereka
semudah kau mencampakkan pacar-pacarmu
hahahahaaa

crazy but i believe..
sekuat tenaga aku mencoba untuk tetap tersenyum
sekuat tenaga aku menghadirkan teman-temanku walau nyatanya teman memang ada
tapi
crazy but i believe..
aku telah menangis
biarlah
biarkan air matamu jatuh jika memang itu dapat meringankan luka hatimu
menjeritlah jika memang itu dapat melapangkan dadamu
lakukan sesukamu
habiskan uangmu
habiskan waktumu

la tahzan... innallaha ma'ana

JUST SMILE, Syif!! :)

by. sii Famysa :'(

Rabu, 14 September 2011

Rafting Is Arung Jeram

yuhuu... setelah menunggu saat yang 'tidak malas' untuk menulis, akhirnya sekarang aku bisa posting tentang kelanjutan liburan keluarga di Ciater Spa Resort.
setelah solat duhur, makan, dan bermain-main ayunan beserta teman-temannya, kami kembali ke depan loket tiket permainan. di sana kembali lagi kami berdebat kusir. tadinya para ibu ingin spa, tapi setelah tau tempat spanya ternyata ada di atas (alias ke arah pintu keluar), gak jadi deh spanya. hohoo... akhirnya para ibu memilih wahana yang dekat dengan tempat parkir mobil saja. dan yang terpilih oleh mereka adalah kamar rendam air panas. mereka memilih kamar rendam karena mereka tidak membawa baju ganti. kalau di kolam rendam kan tempat terbuka, pasti harus pakai baju dong.. kan malu barengan sama yang lain. masa mau basah-basahan pulangnya (padahal #ngiiiiikkk -nanti aja ngomongnya di akhir-). makanya mereka prefer ke kamar. harganya agak beda-beda dikit, lebih mahal kamar. bedanya 15ribu. aku lupa harga aslinya berapa. hehe
nah saudara-saudara sebangsa dan setanah air, kemarin kan kami ke Ciater pakai paket khusus liburan, si mamah yang belinya (jadi tiketnya sudah beli dari jauh-jauh hari). di paket itu ada 10 tiket masuk, dan 6 tiket diskon untuk setiap wahana/tempat. diskonnya beragam, dari 30-50%. nah untuk kolam rendam diskonnya 40%, sedangkan untuk kamar rendam diskonnya hanya 30%.
begitu tiba giliranku yang ditanya mau apa lagi, aku keukeuh ingin arung jeram air belerang atau rafting bahasa gaholnya mah. tapiiii.... pengikutnya cuma Coe doank. akhirnya kupaksa Zahra supaya mau ikutan arung jeram. dan tarraaa.... akhirnya mau juga. hehehe... finalnya, aku, Coe, dan Zahra memilih arung jeram. sedangkan mamah, bibi, dan Khansa memilih kamar rendam air panas.
diskon untuk arung jeram ini sendiri adalah 40%. harga aslinya 60ribu, setelah dipotong diskon jadi hanya 48ribu saja perorang. dari tiap tiket arung jeram yang kami bawa itu, kami juga mendapatkan soft drink. terus juga ada beberapa persyaratan untuk arung jeram, yaitu umur minimal 10 tahun, tidak memakai/membawa barang berharga (perhiasan, hp, jam tangan, uang, dll), bagi pemula akan ditemani satu orang pemandu, memakai perangkat keselamatan (pelampung & helm), dan patuh pada instruksi pemandu.
Syifa, Coe, Zahra berpose duluuuu :D
setelah memakai pelampung dan helm di depan gapura arung jeram, kami pun masuk ke medan arung jeram. asalnya Coe ingin duduk paling belakang, tapi takdir mengatakan lain. soalnya kata pemandunya gini, "yang paling kecil duduknya di tengah ya." lalu aku bertanya seperti ini, "kalau yang paling besar sih dimana?" pemandunya jawab, "di belakang." ahahaaa... putus sudah harapan Coe untuk bisa duduk di belakang. apa mau dikata wong demi keselamatan kami juga kok :D manut deh...
sedang menanti air datang, lihat kamera duluuu :D
kameraku sengaja kutitipkan pada petugas lainnya yang mengawal kami. tapi sayang sekali setelah foto ini, petugas yang membawa kameraku langsung berlari mendahului kami. kata si pemandu mah sih supaya nanti dia bisa nyegat di depan. kan keteteran juga kalau harus kejar-kejaran sama perahu kami dari awal.
eh iya, perahu yang dipakai kami adalah perahu model kecil. soalnya kami masih pemula. lagian memang kaminya juga cuma bertiga. hohoo
begitu sudah naik perahu, aku bertanya-tanya ini mau ngapain lagi sihh... kok lama amat gak langsung jalan. eh.. eehh... padahal kami sedang menunggu air derasnya datang. jadi si pintu air dibuka ketika ada yang akan arung jeram saja. hmm.... awalnya kami kira kami akan menyusuri medan dengan air yang sedikit (seperti di gambar atas). oopss ternyata kami salah besar! dalam waktu beberapa menit saja, air mulai meninggi. kami melihat dari arah belakang kami aliran air semakin ganas. perlahan-lahan air naik sampai 60cm. dan setelah itu barulah kami memulai petualangan kami yang sesungguhnya.
sebelumnya, pemandu berpesan bahwa kalau kami menemukan turunan, maka kami harus memposisikan diri setengah tidur (telentang tapi jangan tidur beneran). lalu jika pemandu bilang kiri, kami harus memiringkan badan ke sebelah kiri, begitupun sebaliknya jika ke kanan. posisi duduk kakinya disilangkan. terus kami juga jangan melilit tali pegangan kami, karena jika kami melakukan itu, tangan kami akan sakit ketika talinya ditarik oleh sang pemandu. intinya megang talinya kencang tapi biasa saja gitu.. nah, yang paling membuat kami takut, pemandu bilang jika perahu kami terguling, maka lepaskan semua pegangan kami pada tali pegangan perahu. hufftt... kan jadi parno.
Zahra gak kelihatan
begitu melihat turunan pertama .di depan mata... whuaaa..... kami panik bukan main. menjerit tapi sambil tertawa. mules lama-lama ini perut. hohoo... ~saat bertemu dengan turunan, aku merasa badanku elastis seperti perahu karet yang kami tumpangi *asli loh gak bohong. terus juga merasa ngeri-ngeri gimanaa gitu ketika bertemu dengan batu-batu dan air yang semakin deras. seru, seruuu deeeh :D
lanjut....
turunan akan kami lewati... dan byuuuurr..... airnya asiiiiinn..... (kan air belerang). perahu kami pun dipenuhi oleh air. hmm... ternyata terbukti kata-kata pemandu, bakal basah 100%! baru turunan pertama saja sudah basah kuyup, bagaimana selanjutnya?? -sama saja kali ya..-
tiduuuurrr!!
resiko berada paling depan: minum air belerang sampai kembung. ahahaa... bagaimana tidak, air kan pertama menyerang perahu bagian depan dulu. saran saja, kalau ingin memilih zona aman, pilih tempat paling belakang ;D tapi kalau ingin merasakan sensasi yang sesungguhnya, pilih tempat paling depan :D
waaaaa....... lontooong mamiiiih.....
bisa dilihat sendiri perbedaan ekspresi wajah kami. apalagi perbandingan ekspresi antara aku yang berada paling belakang dan Coe yang berada paling depan. aku sempat-sempatnya tertawa sambil berteriak aaaaaa, sedangkan Coe wajahnya panik luar biasa.
kalau kata Zahra sih gini, "ih pinter ya bapak pemandunya mah paling belakang. curang." lalu pemandu menjawab seperti ini, "ya iya dong. kalau saya di depan nanti saya kerepotan bertarung dengan airnya. nanti keselamatan kalian gimana?" oooowwh.... iya ya. benar juga nih si bapak. hehe
si Syifa tertawa lebar, si Zahra mingkem, si Coe merem
"Eneng mah mending mingkem aja ah. kalau gak mingkem airnya masuk mulu. asiiiiinn," kata Zahra. aku dan Zahra masih bisa ngobrol-ngobrol. beda dengan Coe.. wuiihh.... serius booo B-D
istirahat 1 menit
beruntung kami bisa beristirahat dulu untuk sejenak menghela nafas panjang. huufftt... ffiuuh... coba kalau tidak, wah bisa habis nih suara berteriak tiada henti *lebay ah. :"D yaa walaupun cuma sebentar. bahkan sangaaatt sebentar. tapi lumayan lah daripada tidak ada sama sekali.
sempat aku bertanya pada pemandu, "Pak, ini tuh medannya alami atau buatan sih?" -- "alami, Teh. dulunya ini berasal dari aliran lahar gunung Tangkuban Parahu. tapi khusus untuk daerah yang datar seperti ini sengaja kami buat, soalnya kalau tidak dibuat seperti ini, medannya terlalu menyeramkan." oooowwhh lagiii.... sambil berpikir, segini saja sudah ekstrim medannya, apalagi kalau medan asli seasli-aslinya. hmm... gak... gak... gak kuat deh.
perahu kami hampir tenggelam seluruhnya
sebelum melanjutkan perjalanan dari tempat menghela nafas tadi, pamandu bertanya pada kami, "siap lanjuuutt?" kompak kami jawab, "siaappp!!" padahal mau kami jawab siap atau tidak siap pun perjalanan akan terus dilanjutkan. hohoo... ya yang benar saja, masa kita mau berhenti di tengah jalan. oh no! nanti si aku gak bisa pulang dong.
wajah Coe makin meringis saja xD
medan arung jeram di Ciater Spa Resort mempunyai nama masing-masing yang berbeda berdasarkan pada karakter medannya. misalnya medan yang batunya besar-besar dinamai jeram batu, medan yang berkelak-kelok dinamai jeram ular, dan yang lain-lainnya aku tidak ingat alias poho. hahaaa
awalnya aku kira kami akan memilih salah satu medan yang ingin kami lewati, tapi ternyata semuaaaanya kami lewati. karena nama-nama itu hanya untuk membedakan karakteristik masing-masing medan saja, namun medan yang satu dengan yang lainnya adalah suatu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.
wuahahaa... Coe diselimuti air :D
yang di depan bergelut dengan air, si aku tetap damai sentosa dong. ahahah...
Coe tutup hiduuung
perhatikan gaya andalan kami! hohoo
wah, badan Coe hilang xP
aku baru ngeuh ternyata kaki Coe selonjoran ke depan. beuh enaknyoo dong... padahal instruksi dari pemandu kan kakinya disilangkan (sila gitu loh Sundanya mah). tapi jika melihat bukti yang ada, Coe tetap selamat kok ;P
tutup hidung, mingkem, hahahaaa....
foto di atas adalah detik-detik terakhir menjelang..... tereng, tereeeeng..... lihat saja foto di bawah ini.
kenapa hayooo??
teriak yang kenceeeng.... aaaaaaa............. laluuuu.... byuuuurr.... perahu kami terguling. sontak aku langsung teringat instruksi pemandu, lepaskan semua pegangan jika perahu terguling. okee, aku lepaskan peganganku. lalu yang kulihat di sekitarku hanya air. wah, aku harus segara ke daratan. dan ketika kepalaku nongol dari air, kulihat Zahra tepat berada di depanku. lalu kemana Coe? setelah aku mengitarkan pandanganku, ternyata Coe ada di sebelah kiri perahu yang terguling, sedangkan aku dan Zahra di sebelah kanan. sebalnya... (entah sebal atau tidak), ternyata di depan kami ada papan tulisan 'FINISH'. iiiihh.... aku kira kami kecelakaan betulan, padahal sekedar rekayasa dari sang pemandu. katanya sih kalau belum terguling belum asik, belum bisa dikatakan arung jeram. katanya juga supaya sensasi air belerangnya lebih terasa. ya iya lah.... asin gilaaa....
nah itu si Coe nyasar sendiri
pulangnya kami dijemput oleh mobil bak. untuk kembali ke tempat asal (start arung jeram). jauh juga ternyata saudara-saudara... sambil menikmati perjalanan darat dengan mobil bak, kami tertawa bersama-sama melepas semua rasa yang ingin diceritakan. capek sih... dingin jugaa... walaupun airnya hangat tapi tetap saja lama-lama mah bikin jari-jari keriput juga. padahal baru satu jam dibawa arung jeram. gimana kalau lebih. hohoo
but totally it's a great experience!!
ketika yang lain (Zahra dan Coe) berkata bahwa mereka gak mau lagi-lagi arung jeram, aku malah berkata 'pengen lagiiiii....'. heu.. padahal ini adalah kali kedua aku rafting (pertama kalinya waktu kelas 2 SMP. hohoo... lama beud yaa *alay :D)
semogaa ada rizki yang dapat mempertemukanku kembali dengan rafting :) aamiin...
bagi yang belum mencoba silahkan mencoba. dijamin asik 100%!

hmm.... fotonya kurang banyak ya :( tapi daripada gak ada :) itu juga sudah menyusahkan petugas foto yang sampai lari-larian mengejar kami. alhasil kameraku terkena air, mati deh. innalillahiii.... tapi sekarang sudah hidup lagi kok. hehe... hebat ya kameraku mati suri.

berhubung aku dan Coe tidak membawa baju ganti, jadi deh kami pulang basah-basahan. Zahra sih enak bawa baju ganti. hhh... habis awalnya aku dan Coe modal nekat sih. "ayo deh arung jeram... biarin basah-basahan juga pakai motor ini. nanti juga kering di jalan."

sekian laporan dari Syifa Azmy Khoirunnisa mengenai Ciater Spa Resort. sampai jumpa ;)

note: sebenarnya masih ada lagi foto-foto waktu kami menemukan bakiak di tengah lapangan. tapi di kameranya Zahra. aku belum punya foto ituu... huhuu

by. si Famysa the explorer

Senin, 12 September 2011

Promo Liburan GRATIS ke SINGAPORE!! :D


promo juga dapat dilihat di FB Syifa Azmy Khoirunnisa
selamat mencoba Sob!! semoga kita adalah orang-orang yang terpilih dalam promo ini ;D

by. si Famysa

Seharusnya Cinta Seperti Secangkir Kopi


Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan, Sang Maha Pemberi Cinta ke setiap hati manusia. Selanjutnya, salam dan cinta buat junjungan kita Nabi Muhammad saw. Semoga cinta yang tumbuh di hati-hati kita semua adalah cinta yang mengalir dari Alloh dan RasulNYA.
Cinta adalah bahasan yang selalu menarik untuk dijadikan bahan renungan dan pelajaran buat siapa saja. Cinta tidak mengenal waktu, tempat dan siapapun. Lebih tegas lagi, manusia terlahir berkat cinta, tumbuh dan menjadi dewasa, menjadi baik atau buruk, tidak terlepas dari cinta. Cinta memberikan warna dalam hidup ini. Dengan warna-warni itulah hidup terasa indah, berarti, berkesan, penuh kenangan, dan benar-benar hidup.
Dalam buku ini, penulis dengan lihai bermain di samudera cinta yang sukar ditebak tujuan bahteranya. Sehingga membuat kita makin penasaran, dan bertanya-tanya, bahtera ini sebenarnya hendak berlayar ke tenggara atau selatan. Kisah cinta yang misterius itu dibumbuhi romantika, perjuangan, suka dan duka yang baik untuk dijadikan renungan dan pelajaran.
Novel yang berjudul “Seharusnya Cinta Seperti Secangkir Kopi” ini layak dibaca oleh siapa saja. Tidak hanya judulnya yang unik dan menarik, tapi juga inspirasi dan semangat perjuangan yang ditanamkan oleh penulisnya perlu diacungkan jempol. Kami dari penerbit Gajah Mada Press memberikan apresiasi bagus pada novel ini sekaligus penulisnya. Congratulation!
Terima kasih!

by. si Famysa ;)

Minggu, 11 September 2011

Proudly Present; Ciater Spa Resort :D

awalnya pas mamah ngajakin piknik ke Ciater tiba-tiba; hidiiihh malas sekali akuuu... tapi karena mamah maksa sampai teriak-teriak bangunin aku jam 8 pagi, jadi deh dengan sangat terpaksa aku bangun, nelpon teman (ngajakin), mandi, dan langsung prepare alakadarnya. hanya bermodal dompet, tisu, dan kacamata, aku langsung tancap gas bersama Coopink dan temanku, namanya Cucu (Coe).
aku berangkat dari rumah lebih lambat 30 menit dari keberangkatan mamahku dan si om. kami sepakat untuk bertemu dan saling menunggu di Masjid Agung Subang. setelah aku dan Coe sampai di Masjid Agung Subang, kami tidak melihat ada mamah, om, maupun keluarga bibi yang dari Cikampek. aku celingukan di tempat parkir, tak kulihat motor om. akhirnya setelah kurang lebih 15 menit menunggu (setelah sms dan nelpon mamah tapi tak ada jawaban), aku dan Coe memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Ciater saja. karena kami pikir semuanya sudah meninggalkan kami. kan masa iya mamah dan om yang berangkat 30 menit lebih awal belum sampai di Masjid Agung juga. otomatis aku dan Coe pun berpikir bahwa mereka sudah duluan.
setelah sampai di Cijambe Subang, hpku bergetar, ternyata sms dari mamah. mamah bilang kalau mereka baru sampai Masjid Agung Subang. nah loh... masa kami harus balik lagi. kan sudah terlalu jauh, mengingat perjalanan yang ditempuh pun tidak mudah (berbelok-belok dan nanjak). kami pun melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai di Ciater. awalnya aku dan Coe kira kami akan masuk ke Ciater biasa (maksudnya tempat biasa di Ciater yang kami dan kebanyakan orang kunjungi). tapi ternyata kali ini kami akan masuk ke Ciater Spa Resort. waw... awalnya kupikir apa-apaan ke tempat spa. si mamah apa gak salah nih.. maklum deh gini-gini juga belum pernah masuk Ciater Spa Resort. jadi ini adalah pertama kalinya. hmm.... :D 
sambil menunggu mamah dan bibi datang, aku dan Coe sarapan somay dulu, karena memang kami kompak belum sarapan dari rumah. nekat kan... menempuh perjalanan jauh tanpa sarapan terlebih dahulu #jangan ditiru!
tak lama menunggu lagi, mamah sms dan menyuruh kami untuk masuk ke gerbang Ciater Spa Resort, mamah menunggu di tempat tiket masuk. setelah bertemu mamah dan om, kami masih harus menunggu keluarga bibi dulu yang menggunakan mobil. oh iya, pintu masuk Ciater Spa Resort ada di sebelah Masjid As-Saadah (Kubah Biru). tepat sekali di sebelahnya. kalau berangkat dari arah Subang (utara) berarti sebelum masjid, kalau dari arah Bandung (selatan) berarti setelah masjid.
sambil nunggu, ngaca duluuuu xD
setelah agak lama menunggu, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. begitu bertemu dengan kami, bibi langsung berteriak "wooyy.. tadi teh nyasar ke Cikole". ooh... pantas saja mereka tadi pas ditanya sudah sampai mana, bilangnya baru sampai tempat perkemahan. kami heran dong.. tempat perkemahan di Subang kan cuma Rangga Wulung. masa bibi masih di daerah sana juga. eh taunya Cikole. ckck... padahal sudah kelewatan kali Ciaternya mah. Cikole kan sudah masuk Lembang. hhoo...
urusan tiket sudah dibereskan semua, tibalah saatnya kita menikmati pesona Ciater Spa Resort :)
tempat kedua yang kami kunjungi setelah tempat parkir adalah wahana sepeda air. itu pun telah melalui perdebatan panjang antara aku, mamah, bibi, mamang, Zahra dan Khansa (anaknya bibi dan mamang). tiga orang yang gak ikutan debat kusir karena: 1. om idem sama mamah, 2 Coe idem sama aku, 3. Haura masih bayi ikut mamah aja deh. hehe
no 1: sepedaku dan Coe, no 2: sepeda mamah dan Khansa (berat sebelah ahahaa *plaak), no 3: bibi, mamang dan Haura (co cweeeet... *alay)
asli awalnya aku katro banget gak bisa pegang kemudi sepedanya. udah nabrak tali pembatas lah, gak bisa belok lah. haduh halah ieuu... dasar Neng Ifa.. ckck.. lama-lama setelah tertawa terbahak-bahak sama Coe baru deh kami mengerti bagaimana cara mengemudikannya. kalau mau belok kanan itu kemudinya diarahkan ke kiri, dan sebaliknya. ahaha... maklum deh terakhir kali naek kayak beginian 11 tahun yang lalu, jadi kemarin sudah lupa #alibi *ngook.. xD
ayo tebak mana sepedaku!!
iniiiii...... aku dan Coe :D
ternyata eh ternyata saudara-saudari... nggowes sepeda air capek juga. butuh tenaga ekstra deh. bagus juga nih buat yang mau diet. awalnya saja belagu nanya durasinya berapa menit naek sepeda air seharga 15.000 rupiah (hasil diskon 40% itu juga. aslinya mau tau berapa?? hitung saja sendiri. hehe). terus kata mba-mba penjaga tiket durasinya 15 menit, tapi kalau lagi sepi gini bisa lebih dari itu (agak santai lah). eehhh tapi kenyataannya setelah mencoba, 10 menit juga sudah keok semua. maklum sudah pada tua sih #loh?? o_O
sementara yang lain sedang asyik berfoto dan ngemil ria, aku dan Coe berjalan-jalan di sekitar danau tempat sepeda air.
memandang danau
Allahu akbar allahu akbar.....
dan waktu duhur pun tibaaa.... kami semua menuju mushola dan solat duhur bersama. setelah selesai solat, kebetulan persis di sebelah mushola ada tempat bermain anak-anak seperti ayunan, perosotan dan jot-enjotan. aku pun tidak bisa menahan diri untuk tidak ikut bermain bersama Khansa. hehe.. *masa kecil kurang bahagia?? aah engga xP
"Teh ayo patinggi-tinggi sama pakenceng-kenceng ayunannya sama Eneng." -- "ah gak mau ah. udah gede mah pusing maen ayunan kenceng-kenceng tuh, Sa."
"yeeaah Eneng menaaang....!" -- "iya nih teteh kalah, takut merosotnya sekarang mah euy."
dikarenakan bibi sudah memanggil kami untuk makan siang, acara bermain pun ditunda dulu untuk sementara waktu. dan makan siang pun dimulaiiii.... selamat makaaan :D
1. a...a... aaamm.... 2. semuanya ada disana, tapi aku gak ada :( *ya iya lah orang aku yang ngambil fotonya. 3. itu makananku, mana makananmu?? :)
selesai makan, acara bermain pun dilanjutkan kembali. walaupun Dede Ula (panggilannya Haura) belum selesai makan (disuapin mamahnya), perosotan sama kakak-kakaknya tetap lanjuuuut...
eh iya.. sekedar saran kalau mau piknik di Ciater Spa Resort dan ingin makan lesehan di atas hamparan rumput, lebih baik bawa tikar sendiri dari rumah. soalnya kami sewa tikar di tempat harus mengeluarkan uang 10ribu pertikar. terbilang mahal kata aku mah. gak tau tuh kalau kata kamu.
Khansa hendak meluncur, Dede Ula nanjak nyamperin Khansa, bibi pun panik.
akhirnya Dede Ula dibolehin meluncur oleh bibi, asal sama teh Zahra.
"hahahaa puaas Coe teu bisa turuuun" (akibat BBku jauh lebih berat daripada Coe) -- "atuh Neng ahh turunkeun Coeee...."
oke lah kalau begitu... sekian dulu reportase malam dari Syifa Azmy Khoirunnisa. berita selengkapnya mengenai Ciater Spa Resort akan aku laporkan kembali pada postingan berikutnya. oleh karena itu, tetaplah setia jadi pembaca disini okeh! hahahaa...

by. si Famysa ngantuk --"

Jumat, 09 September 2011

Ema Uyut

maksudnya Ema Uyut (bahasa Sunda) itu Nenek Buyut. hebat ya aku masih punya nenek buyut. *hush bukannya alhamdulillah ini anak. heheh.. bahkan menurut keterangan mamah, dulu sewaktu aku masih bayi, neneknya nenekku alias ibunya Ema Uyut masih ada. namun aku tak pernah ingat akan wajahnya. *ya iya lah orang Ema Bao (istilah bahasa Sunda untuk nenek di atas buyut) keburu meninggal saat usiaku 5 bulan. hmm...
eh iya aku belum memperkenalkan nama Ema Uyutku. hampir aja kelupaan. hhoo...
ok honey, let me introduce my Ema Uyut.. her name is Ma Kaget. hihiii lucu ya.. namanya Kaget. :D #ora sopan ini anak ya. maklum aja sih.. itu kan nama jadoel gitu loh. gak kayak nama-nama sekarang, bagus-bagus, modern and trendi abiiiss... bersyukurlah hidup di jaman sekarang kawan :D eh salah dink.. kapanpun, dimanapun, jaman apa aja kita harus tetap bersyukur setiap waktu, karena nikmat Tuhan yang mana lagikah yang akan kau dustakan?
"Ma, hayu dipoto heula." -- "lah geus kolot kieu dipotoan sagala."
 Ema Uyut sekarang tinggal bersama nenek dan keluarga bibiku di rumah peninggalan almarhum kakekku (anaknya Ema Uyut). berhubung kakekku adalah anak Ema Uyut satu-satunya, jadinya ya sepeninggalnya kakekku untuk selamanya, Ema Uyut dirawat oleh menantunya (nenekku). semoga pahala yang tiada tara Allah persembahkan untukmu ya Mih :) -Emih, panggilanku pada nenek-. 
subhanallah sekali kan.. seorang ibu sudah didahului anaknya menghadap Sang Pencipta. ckckck... gak sopan ya maen ninggalin aja. huhuu... *oopss...
dulu saat aku masih kecil, Ema Uyut sering sekali bercerita tentang sadisnya masa-masa penjajahan. yang paling nempel di memoriku hingga saat ini adalah cerita tentang DI-TII. masa iya Ema Uyut gak jadi ditembak penjajah hanya karena dia cantik. hihii... dasar mata keranjang tuh penjajahnya. eehh... tapi malah kakekku kecil yang kena tembak saat ia sedang tertidur pulas di balai kampung. kakek langsung dibawa Ema Uyut ke mantri yang ada di pusat keramaian. jauh gileee loh jaraknya. pake motor aja 30 menit, lah dulu Ema Uyut membawa kakek dengan berjalan kaki, sedangkan si kakeknya sendiri digendong Ema Uyut. haduuuh... kolot jaman baheula emang sararakti euy. hehe.. setiap hari Ema Uyut pulang-pergi menjenguk kakek. karena katanya gak mungkin untuk meninggalkan rumah dan ladang, bisa-bisa dihancurin penjajah deh. kalau ada Ema Uyut mah kan mending ada nyonya cantik penjaga rumahnya gitu.. penjajahkan jadi mengurungkan niat untuk membabat rumah dan ladangnya. hheu... terus juga kala itu Ema Uyut membayar biaya pengobatan kakek dengan pisang, kelapa, hasil sayur, dan buah-buahan lainnya. hihii... panen makanan donk ya mantrinya :D hmmm... gak akan habis-habis nih ceritanya.

#sekarang kita menyimpang dulu...
nah Sob, beberapa hari yang lalu, tepatnya H+1 lebaran, tetangga di kampung halaman nenekku ada yang berduka cita, salah satu anggota keluarga mereka meninggal dunia. innalillahiiii wa innaillaihii rooji'uun.... menurut keterangan Ema Uyut, almarhum jauh lebih muda dari dirinya. katanya sih dulu waktu Ema Uyut sudah mempunyai seorang anak, almarhum bahkan masih perawan.  jodo, pati, bagja, cilaka memang di tangan Allah ya. jika aku boleh berdoa ya Robb... berikanlah aku umur yang panjang disertai penuh keberkahan dan kesehatan agar aku dapat senantiasa memperbaiki akhlak dan ibadahku padaMu...
ada cerita lain dibalik meninggalnya almarhum tetangga. menurut kasak-kusuk tetangga-tetangga lainnya, almarhum memang sudah sepuh dan sakit-sakitan (parah). tapi almarhum hanya dirawat sekadarnya saja. bukan karena tidak ada biaya, tapi mungkin karena orang-orang sekitarnya kurang peduli dan peka terhadap kondisi almarhum. maklum lah orang kampung berpendidikan rendah -maaf bukan saya bermaksud merendahkan-. hingga pagi itu, cucu dari almarhum yang berprofesi sebagai polisi, yang dalam kondisi dia baru beberapa hari ada di kampung halaman karena tugas dinasnya di luar pulau Jawa,, dia panik tiada tara akan kondisi almarhum yang semakin parah. akhirnya dia memutuskan untuk membawanya ke RS Hasan Sadikin Bandung dengan mobil dan dengan mengenakan seragam polisinya (mungkin agar disegani kali yee). kondisi almarhum yang sudah megap-megap, ditambah jarak dari rumah ke Bandung sangat jauuuh, ditambah lagi lalu lintas sedang ramai-ramainya oleh para pemudik maupun para pemburu tempat wisata, jadilah perjalanan semakin panjang. dan ternyata Allah menunjukkan takdirnya. almarhum tidak sempat terselamatkan, beliau menghembuskan nafas terakhirnya di perjalanan. cucu almarhum yang membawanya semakin panik. dia hendak meminta bantuan polisi-polisi Subang dan Bandung untuk mengamankan jalan yang akan dilaluinya. setidaknya agar terhindar dari jebakan macet. tapi apa mau dikata, lha wong polisinya juga sedang sibuk-sibuknya mengurus pengguna lalu-lintas lainnya yang sedang membludak. sang cucu tidak bisa berkata apa-apa lagi. tampaknya dia sudah pasrah. dan terjebak macet selama 4 jam di Jalan Cagak Subang lah yang terjadi.
ya Robb... jika Kau sudah berkehendak, maka pangkat, seragam, harta, dan apapun itu tidak bisa menghalanginya.. KehendakMu tetap terjadi. Allahu Akbar!
aku hanya bisa mengirimkan sms belasungkawa pada cucu almarhum karena kebetulan kami berteman cukup baik. semoga kau tenang di sisiNya, Nek...

mendengar berita itu membuatku takut jika sewaktu-waktu, terutama jika dalam waktu dekat Allah juga mengambil Ema Uyutku. higs... jangan ya Allah :(( Ema Uyutnya sekarang sudah mulai pikun, pendengarannya kurang baik, sering mengeluh sakit ini-itu di sekujur tubuhnya. sekarang aja kata bibi Ema lagi diinfus di rumah. sedangkan aku besok harus pergi ke Semarang lagi. huahuaa... gak mau ahh... gak mau pisah sama Ema Uyut :'(
doakan untuk kesembuhan dan kesehatan Ema Uyutku ya Sob... :(

by. si Famysa takut kehilangan

Kamis, 08 September 2011

Mata Saya dan Mata Kaca

berawal dari tidur panjang dari pagi hingga siang hari. sampai tibalah rombongan bibi-bibian yang membangunkanku. kayaknya kalau gak ada mereka bertamu ke rumah mah gak akan bangun deh. hehe.. *parbeud kan.. efek libur sih. #ngeles mulu nih.
akhirnya aku bangun, langsung makan siang dan solat duhur tanpa mandi dulu #jorok dih, nyapu and ngepel lantai, jemur-jemur cucian, nyuci piring deh. *gak sopan banget kan beres-beres kerjaan rumah pas ada tamu. ckckck #adegan itu jangan ditiru, tidak baik! setelah beres semuanya, bibi-bibi ngajak ngebakso. asalnya sih mau melihat koleksi boneka colongan temanku, tapi gak jadi deh karena rumahnya kejauhan + jalannya ancur. berhubung si aku lagi mamayu tuh bahasa sundanya mah, alias lagi doyan-doyannya makan, jadi deh manut aja diajak ngebakso. padahal itu tuh dalam kondisi baru aja selesai makan siang. hhoohoo
yang berkerudung coklat Bibi Ani, yang kecil De Ghina, yang pake kaos item Bibi Wiwin (mamahnya De Ghina)
apapun.... minumnya.... (iklan apa cobaa?? hhoo)
nah tuh.. di foto paling kiri si aku kan megang mangkuk bakso yang sudah kosong. buktinya ada di foto tengah. itu mangkukku... tapi... di foto yang paling kanan kok nemu dua butir bakso kecil lagi ya. maklum deh tong sampah mah ada makanan sisa juga diembat aja. eitss tapi gak sembarang sisa juga donk.. sisanya juga yang kira-kiranya masih steril. kalau bakso di atas itu kan sisanya De Ghina. hehehe... *bilang aja rakus.
pulang dari ngebakso... (sebenarnya ini yang mau aku pamerin. bakso mah cuma selingan aja. hehe), si aku foto-foto deh. mumpung ada hape bibi gitu loh. maklum aja deh kamera hape si akunya sudah ngehe, ditambah lagi kamera digital pun sama ngehenya.
ini dia niiiihh B-D
tarraaa.... kacamata ungu baruuu.... unyu kan?? unyu doonk :D
jadi ceritanya waktu beli kado buat nikahan teman sama Kokom di Plaza Pagaden, si aku iseng-iseng nyoba-nyobain kacamata. eh ternyata nemu yang unyu dan pastinya yang unyu dipake juga. ada dua tuh kacamata yang kayak di fotonya. ada warna ungu dan warna merah kecoklat-coklatan. asalnya si Kokom juga mau beli supaya kita bisa kembaran. tapi katanya budget yang dia punya sudah limit. jadinya cuma si aku doank deh yang beli. gak apa-apa deh sekali-kali beli kacamata gahol.. biar jadi anak gahol gituu loh... hehee... lagian murah meriah juga harganya, cuma 15ribuan (dapet nawar xP). yang mau... yang mau bisa memesannya padaku.. insya Allah aku usahakan ada barangnya :D #jiwa dagangnya keluar nih.
begitu kacamata sudah berpindah hak milik (resmi menjadi milikku), aku meniatkan akan memakainya untuk touring. lumayan kan untuk pelindung mata pada saat mengendarai motor. dan wow! alhamdulillah ya.. berkat kata-kata yang kuucapkan di atas akhirnya kemarin kesampaian juga memakai si kacamata ungu untuk touring ke Ciater Spa Resort bersama teman dan keluargaku. ahiihiii... senangnya hatikuu... memang ya kata-kata adalah doa. makanya berkatalah yang baik-baik saja agar yang terjadi pada kita juga baik-baik semua. keep positive thinking gitu loh ;D
naah untuk cerita di Ciater Spa Resortnya tunggu postinganku selanjutnya yaa.... hahahaa pede banget B-D

by. si Famysa centil ;D

Sabtu, 03 September 2011

Sarimbit in Action

Lebaran... lebaraaann... ahahaaa #padahal udah kelewat yaa... hehe gak apa-apalah sekedar disimpan untuk kenang-kenangan.:)
minal aidzin wal faidzin ^^
gazebo #1
gazebo #2 -itu tangannya mau apa coba? --"
gazebo #3 -foto gagal boleh juga. heheh
gazebo #4 -kayak pengantenan *ngoook
gaya di pagi harinya gini..
inilah keseluruhannya... ;D
BIAR NARSIS YANG PENTING EKSIS. ahahahaa :D

by. si Famysa narsis

Mijn Vriend