Selasa, 31 Mei 2011

About 'Create The Creation'

postingan ini merupakan materi pertemuan mingguan FLP Tembalang, Sabtu, 28 Mei 2011. agendanya yaitu koreksi sinopsis projek novel kita-kita. sedihnya kok yang datang cuma aku. whuaa.... jadilah aku semua yang kena koreksi 100% dari kak Adi. hasilnya, ternyata masih banyak sekali kekurangan dalam sinopsis novelku. T.T oke, Syif, tetap semangat... keep writing!!!
membuat suatu karya itu ibarat membuat anak. *beuh bahasanya kok membuat anak gitu yaa... hhoo.. maksudnya itu mungkin perencanaannya, persiapannya, prosesnya, perawatannya, dan lain-lainnya.. setelah si baby lahir, dari hari ke hari semakin tumbuh dan berkembang, kita akan bisa melihat beberapa kemiripan si anak tersebut dengan orang tuanya. baik itu dari fisik maupun sifatnya. kalau kata pepatah bilang, 'buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya'. itulah anak, dan begitu pun juga dengan karya yang kita ciptakan. karya kita merupakan cermin dari siapa sesungguhnya kita. sebaik apa karya kita, ya itulah berarti kita. contohnya dapat kita lihat sendiri pada beberapa karya, seperti novel dan cerpen. misalkan novel Ayat-ayat Cinta. novel ini sarat dengan nilai-nilai luhur agama Islam dan menunjukkan pada kita latar tempatnya. ternyata setelah kita tahu siapa pengarangnya, yaitu Kang Abik (Habiburrahman El-Shirazy), kita bisa mengerti mengapa dia bisa menuliskan semua itu pada novelnya. dengan background pribadinya yang pernah menimba ilmu di negeri Sungai Nil dan pengetahuannya tentang Islam yang luas, menghasilkan suatu karya yang dapat mewakili dirinya, mencerminkan bagaimana sosoknya yang sebenarnya. lain lagi dengan novel-novel karya Andrea Hirata, seperti Laskar Pelangi contohnya. Andrea tidak seperti Kang Abik yang menonjolkan nilai-nilai Islam, tetapi lebih banyak ke ilmu pengetahuan dan pendidikan. awal membaca Laskar Pelangi aku sedikit kagum plus bingung dengan teori-teori ilmu di dalamnya. setelah aku tahu Andrea Hirata yang berlatar belakang master of science, barulah aku mengerti. *oohh... pantesan isi novelnya banyak tentang teori-teori ilmu pengetahuan, wong dianya master of science. berbeda lagi dengan novel Don't Tell Me Anything karya Vasca Vannisa. dalam novel itu banyak menggambarkan detail-detail kostum yang dipakai tokoh-tokoh dalam cerita. pengetahuannya tentang dunia busana cukup luas. ternyata Vasca ini adalah seorang model. *pantes aja tau mode ya. orang dia model. hehe..
lain orang, lain pula karya yang dia hasilkan. sekali lagi, karya adalah cerminan dari siapa sesungguhnya kita. tanpa sadar, pembaca akan tahu sedikitnya tentang kepribadian kita hanya dengan membaca karya kita looh... *makanya jangan bikin karya yang aneh-aneh yaa (kalau tak mau dicap aneh juga)... hhoo.
hal di atas berkaitan erat dengan proses mimesis, menjadikan fakta sebagai sastra. contoh fakta: mamahku adalah seorang guru. sekarang kita akan menjadikannya sastra: mamahku adalah seorang guru di sebuah desa terpencil. dengan hanya bermodal kaki untuk terus berjalan dan semangat baja yang tak pernah pudar, mamah bisa bertahan menjadi seorang guru hingga saat ini. suatu kebanggaan aku memilikimu, Mah. *gituuu.... mengerti?? :D
dalam membuat suatu karya pun, kita harus memperhatikan dua hal berikut.
1. filosofi hidup, jika kita telah sampai ke akhir, sebenarnya itu adalah awal.
maksudnya gini deh... akhir masa-masa SD kita = awal masa-masa SMP, akhir masa-masa SMP = awal masa-masa SMA, dan seterusnya yang menunjukkan akhir dari sebuah perjalanan merupakan awal bagi perjalanan berikutnya.
perhatikan baik-baik karya-karya terbaik negeri maupun dunia. cerita pasti dikemas dengan rapih. tokoh-tokoh yang ditunjukkan di awal pasti erat kaitannya dengan akhir cerita. itu menjadikan kita mau tidak mau jika sedang membaca cerita, dan telah sampai pada penghujung cerita, membuat kita berpikir lagi tentang tokoh di awal cerita, awalnya itu kehidupannya (dalam cerita) seperti apa. contohnya dalam novel Ketika Cinta Bertasbih I. di awal kan dimunculkan Azzam dan Anna, tapi di tengah-tengah seperti tidak ada hubungannya, eeehh di akhir-akhir kok semakin nyambung saja, sampai bersatulah mereka. setelah mereka bersatu ini tentunya kita jadi teringat bagaimana awal dari cerita mereka kan? nah, itulah cerita yang bagus. tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita tidak serta-merta sebagai pemanis semata, tetapi memang harus memiliki kaitan dengan jalan cerita. jika kiranya suatu tokoh yang kita buat tidak akan terlalu berpengaruh (hanya figuran saja), lebih baik tidak usah dihidupkan tokoh seperti itu agar tidak mubazir.
2. imajinasi pembaca mesti dibela
bayangkan cerita di bawah ini...
dahulu kala ada seorang ksatria yang kejam dan bengis, suka membunuh, tidak segan-segan untuk menghukum, namun memiliki istri amat cantik jelita. suatu ketika, sang ksatria harus pergi berperang selama lebih dari satu minggu. dan pergilah dia... tanpa sang ksatria ketahui, ternyata istrinya berniat selingkuh dengan seorang prajurit selama kepergiannya. istrinya mengundang prajurit ke kamarnya malam itu. ketika mereka hendak melakukan sesuatu yang tidak sepantasnya, tiba-tiba sang ksatria kembali karena pedangnya tertinggal di kamar. kagetlah sang ksatria ketika melihat seorang prajurit di kamar istrinya, hanya berdua saja. selanjutnya.............
apa yang kalian imajinasikan tentang kisah selanjutnya?? jujur jika aku sebagai pembaca, aku pasti berimajinasi sang prajurit akan mati di tangan sang ksatria. tapi ternyata penulis menuliskan kisah yang lain, tidak sesuai dengan imajinasi pembaca.
selanjutnya........ sang ksatria bertanya, "hei prajurit, sedang apa kau di kamar istriku?". dengan gagap sang prajurit menjawab, "eh ini, saya ditugaskan istri anda untuk menangkap tikus di kolong ranjangnya. katanya dia takut sedangkan anda sedang tidak ada." sang ksatria menimpali, "oh begitu... terima kasih kau sudah menolong istriku, prajurit."
apakah kalian tidak kecewa dengan lanjutan ceritanya? padahal imajinasi kita sudah menerka-nerka kejadian yang lebih seru daripada itu, tetapi penulis tidak membela imajinasi kita. *oowhh....
jujur sajalaaah!! sering sekali kan kita menemukan cerita-cerita yang akhirnya tidak sesuai seperti yang kita harapkan dan akhirnya kita kecewa, kita mengeluh 'aahh gak ramee...' dan semacamnya. itu karena penulis tidak berusaha membela imajinasi pembaca.

eh iya... ada tambahan ilmu niih...
~ di Indonesia bukan hanya ada BIN loh, tapi juga ada BIS (Badan Intelijen Sastra) *bukan bis umum loh ya awas.
~ seringkali jalan cerita novel terjemahan jauh berbeda dengan novel lokal. biasanya konflik lebih kompleks dan alur berbelit-belit, ceritanya berat. itu karena novel terjemahan tidak sesuai dengan kultur Indonesia. harus diakui novel-novel luar lebih mantap lah dalam segalanya. tapi kita jangan mau kalah tentunya dooong!!!
~ jangan tanyakan kapan aku, tapi tanyakanlah bagaimana aku. ;)
~ dakwah dan cerita bukan merupakan simbiosis mutualisme, tapi komensalisme :)
~ 3 tipe ending: open ending, sad ending, and happy ending. (open ending biasa digunakan dalam novel berseri atau novel thriller yang cerita akhirnya menggantung, menyerahkan kelanjutannya pada persepsi pembaca).

by. si Famysa, the writer :)

Senin, 30 Mei 2011

Akhirnya Pulang Juga

'pulang' adalah kata sepakat antara aku dan Khaslinda setelah sebelumnya kami berdebat. dan sebelum kami berubah pikiran lagi, langsung deh kami beres-beres barang yang akan dibawa pulang. setelah beres packing dan sempat makan dulu di Cabe Rawit, kami langsung bergegas ke tempat taxi mangkal, dan pergilah kami ke stasiun.
di stasiun...
yang pertama kali kami lakukan adalah mengantri beli tiket untuk malam itu juga. tiket sudah di tangan. kami ke mushola stasiun Tawang untuk solat maghrib, isya dan menunggu hingga pukul 20.35 (jam keberangkatan kereta kami) sambil ngenet ria di si PinkQ. akhirnya waktu yang kami tunggu-tunggu datang juga. kami langsung masuk ke stasiun menunggu kedatangan si Harina yang akan membawa kami pulang. Harina pun datang, kami masuk, dan berangkaaaatt....... :D
di kereta...
ternyata kereta bisnis yang aku tumpangi sekarang kesannya tak seburuk waktu aku naik kereta bisnis pertama kalinya seorang diri. mungkin karena kehadiran Khaslinda, mungkin loh ya... haha.. tak lama setelah aku duduk, aku merasakan kantuk yang mulai menyerang. kucoba pejamkan mata, tapi mataku ternyata tak mau terpejam. mungkin lagi.... ini karena kursinya yang kurang nyaman untuk posisi tidur. hhoo.. kuputuskan untuk mengganggu Khas saja, agar dia pun tak tertidur.
S: Khas, gak bisa tidur iiihh...
K: sama.
S: eh.. eh, Khas.. kok keretanya berhenti?
K: mungkin karena bannya bocor kali, jadi lagi ditambal dulu.
S: ?@?#?$... ohh iya.. eh atau mungkin, bannya ngegelinding..
K: ya kalau ngegelinding berarti jalan.
S: nah loh.. nih emang lagi ngegelinding, kita maju lagi, Khas.
K: oh iya... yee....
terdiam sesaat.
K: heh enggak tauu... kereta kita gak maju. itu mah kereta sebelah kiri kita yang mundur. jadinya kita berasa maju juga.
S: loh.. kita maju kok, Khas.
K: lihat deh ke sini! (menunjuk ke luar jendela sebelah kanan kami).
S: hahahaaa.... iyaa... kita gak maju. kukira maju. ternyata aku tertipu oleh kereta sebelah kiri yang mundur. padahal rumah-rumah di kanan kita mah diem aja ya. :D :D eh betewe, terus kita kenapa berhenti?
K: mau say hello ke temen-temennya yang lewat dulu kali. (baca: kereta lain)
*JAYUS mode hirup*
akhirnya kami tertidur walaupun tidak pulas.
selama di kereta, tak terhitung berapa kali aku terbangun lagi. kursinya beneran gak pewe buat tidur. hhh... apalagi yang ekonomi yaa... duduk juga gak akan bisa kali itu mah. kulihat jam di hape, masih jam 11 malam, kupikir jam segitu pasti masih sangat jauh dari Cikampek lah. kulihat lagi sudah jam 2 malam. kuterawang ke kanan-kiri, tidak ada tulisan yang bisa menunjukkan tempat dimana saat ini kita berada. kuputuskan tidur lagi sajalah. kereta terhenti agak lama. aku membuka mataku dan bertanya-tanya 'ini dimana yaa...'. ada petugas kereta lewat, kutanya dia saja. "Mas, ini nyampe mana ya?" ---- "Cikampek, Mbak," jawabnya. waahh... sudah sampai ternyata. kubangunkan Khas. "Khas, ayo turuuuun!!" ---- "yakin mau turun di sini?" ---- "yakin!". kami pun turun....
di stasiun Cikampek...
saat kami hendak ke luar stasiun, bapak-bapak penjual gorengan berkata, "Neng, mau kemana? dijemput tidak?" kujawab, "iya, Pak, dijemput." ---- "tunggu di sini dulu saja, Neng, sampai jemputannya datang. kalau sudah datang baru keluar. banyak yang jahil, Neng di luarnya." ---- "oh iya, Pak." tak lama kemudian jemputan kami pun datang, dia Ace, kakak sepupuku. 
di luar stasiun...
"Neng, ini es krimnya dimakan dulu aja, tar keburu leleh loh," kata Ace. dengan penuh nafsu kusabet kotak es krim berukuran besar rasa coklat, vanila, stroberi itu. kami bertiga melahapnya. *padahal belum cuci muka, sikat gigi. wong baru bangun tidur, wajah minyakan gak karuan. weks.. Aceku memang kakakku yang paling buaiiiiikk deh. :D love u, Ce!
di perjalanan...
"Aceee..... kiriiiiiiiiii!!!!"
aku teriak sekencang-kencangnya. bayangkan saja, di kanan ada mobil truk besar, di depan kita ada bus besar yang mencoba menyalip sesuka hati, di kiri kita ada rumput liar *jalan pinggiran aspal yang tidak rata dengan aspal. mungkin tinggi aspalnya dari jalan pinggir itu 20 cm-an.
Ace mengerem motor sekuat tenaga. setelah gas berhenti total, Ace membantingkan motor ke kiri ketika sebelumnya hampir terserempet bus edan itu. kami terjatuh. Ace terluka. innalillahiii..... pengalaman gila! sebelnya, tadi kulihat bus gila itu tak ada upaya untuk mengerem sama sekali. dia terus saja menerobos kencang walaupun tau di depannya ada kami, sebuah motor yang ukurannya memang sangat jauuuuuh lebih kecil daripada bus. kami pun berdoa, "yaa Allah... semoga Engkau memberi pelajaran yang setimpal kepada sopir bus itu agar dia sadar." aamiinn.... tak lama adzan subuh pun berkumandang. mungkin kejadian tadi hendak mengingatkan kami agar kami solat subuh berjamaah di masjid.
di masjid...
setelah solat subuh, kulihat Ace kok solat lagi. solat apakah gerangan? setelah di luar masjid, kutanya dia, "Ace, tadi solat apa?" Ace jawab, "solat sunah setelah solat wajib (ba'da maksudnya)". ---- "dih, gak ada tauuu... setelah ashar dan subuh itu tidak ada solat ba'da. kalau kita solat pada waktu itu berarti kita mengikuti orang-orang yang menyembah matahari." ---- "oh maaf, ya Allah, saya tidak tau..." *Ace dengan polosnya.
di Purwadadi...
sarapaaaann................
di rumah...
tepar di kasur alias tidur. akhirnya Ace yang sedari tadi menyetir mengeluh ngantuk, sekarang tidur juga. hhoo... kasihan dia menyetir terus walau dalam keadaan ngantuk. maklum aku gak bisa pakai motor gigi, bisanya matic doank. jadi gak bisa gantian nyetir deh. hehe
alhamdulillah..... :))
thank u so much, Ce! ^^

by. si Famysa cantik ^^

Sabtu, 28 Mei 2011

Debat Kusir Antara Syifa dan Khaslinda

keterangan: K = Khaslinda, S = Syifa

K: Fa, pulang aja yu!
S: loh gimana sih kamu... katanya mau Kecebong. (baca: Kecebong adalah sejenis UKK yang beranggotakan manusia-manusia setengah Kecebong. ngeekk.. *kidding)
K: ah bodo amet dah. yang divisi Gurame sih udah selesai, tinggal Mutiara belum. gak tau deh mau ada lagi atau enggak. (baca: Gurame & Mutiara adalah divisi di dalam UKK Kecebong)
S: ya udah pulang aja hayuu... lha terus laporan fisikanya gimana?
K: orang laporan udah ada kok ini, tinggal disalin. (baca: nyontek)
S: oh ya udah hayu jadi pulang. temen-temen kamu juga tuh pada bisa pulang.
K: mereka kan rumahnya deket-deket. si Janis di Klaten, Rica Boyolali, 3 jam doank juga nyampe kalau mau bolak-balik mah.. lha aku, semaleman >____<
S: Lady sih? kalau laporan-laporan mereka gimana?
K: paling dikerjain di rumah.
S: ya udah hayu jadi.
K: iya hayu dah. besok pagi ya. pake bus atau kereta, turun di Sukamandi.

ngeeeekk..... entahlah jadi atau tidak itu perdebatan di atas. yang jelas aku masih galau maendengar kata 'pulang' meskipun memang ingin pulang.

by. si Famysa yang sedang galau

Kamis, 26 Mei 2011

Kok Ngerokok ?!:S

postingan ini merupakan curhatan kemarin yang tertunda. hohoo... setelah kemarin malam 'semalaman' aku dibuat bete oleh bapakku, aku jadi berpikir pasti kalau aku pulang besok (baca: hari ini) aku bakalan dibikin bete juga nih. entah kenapa aku tiba-tiba berpikir seperti itu. aku malas pulang karena aku malas bertemu ibu dan bapak tiri. aku malas pulang karena aku takut akan kesepian, tak berteman di rumah. asalnya aku berpikir aku bisa maen kok kalau aku kesepian, tapi pikiran itu hilang karena tiba-tiba trauma jatuh dari motor di tengah jalan berombak yang penuh lumpur datang. gak tau kenapa yaa... takut aja gitu ngebayanginnya kalau aku harus lewat jalan itu lagi. satu-satunya jalan dari rumah bapak ke Subang kan cuma itu (kecuali kalau mau muter-muter jauh dulu ke jalan Pantura, terus ke Pamanukan, baru ke Cipunagara. beuh). tapi kalau aku gak bawa motor sendiri, alias minta dianterin sopir, bisa-bisa ngejamur deh di rumah. jadi deh ragu datang menerkam. *lebee... pagi-paginya, berasa makin ragu aja. sampai-sampai aku update status FB gini, "males pulang. andai bisa dibatalkan. hh..". sesampainya di kampus dan bertemu Tiara dan Ayu, mereka cerita tentang antrian panjang ketika beli tiket kereta kemarin, dan mereka mengeluhkan dengan gerbong kita yang terpisah (padahal seharusnya kan kalau beli dalam satu form, duduknya deketan. lha inii... beda gerbong). beuhh... nambah deh kebetean dan keraguanku untuk pulang. pulang kuliah aku membicarakan hal ini dengan Khaslinda. kata dia, "cancel aja! bisa kok." well akhirnya aku gak jadi pulang walaupun Ayu memaksaku untuk tetap pulang. hehee... *mungkin sekarang kereta yang membawa Tiara dan Ayu sudah berangkat. selamat jalan kawan-kawan... semoga selamat sampai tujuan. :))
stop! udahan-udahan curhatnya!! sekarang kita masuk ke judul. wkwkwk
kemarin waktu aku makan di Pojok dengan Isna, kebetulan di depan tempat duduk kami ada pemandangan yang bagiku 'tak wajar'. 4 orang pemuda-pemudi sedang duduk-duduk. 2 diantaranya wanita cantik mengenakan baju kurang bahan, merokok! aku langsung bilang pada temanku, "kok kayaknya kita sering banget ya lihat cewek ngerokok di sini." entah kebetulan atau apa, yang jelas baru kali ini aku berhasil curi-curi foto mereka. hheu. ini dia di atas.. (jelas gak jelas, amati baik-baik aja dah. hehe).
yang terpikir di benakku sih, sayang gitu loh.. cantik-cantik, cakep-cakep kok ngerokok. memang sih kalau untuk laki-laki mungkin sudah terlihat umum. tapi ya tetap aja sayang. sudah diberi kesempurnaan fisik oleh Allah SWT, bukannya disyukuri dengan cara dijaga, dirawat baik-baik.. lha ini malah dirusak secara perlahan. kan jahat tuh.. orang kufur nikmat itu namanya.. (Syifa bersabda. :D). padahal dari obrolan yang berhasil aku curi dengar dari mereka, aku simpulkan bahwa mereka masih mahasiswa di fakultas ekonomi entah universitas apa. mereka membicarakan dosen, membicarakan ekonomi.. tapi sayang, imagenya jadi terusak oleh rokok-rokok di jari mereka. 
silahkan dilihat tentang kerugian-kerugian merokok di sini dan di sini. (catatan: hanya boleh membaca kerugiannya saja ya ;D) terus ada lagi artikel di Yahoo.com yang memberi tau kita bahwa kesalahan yang sering kita lakukan pada kulit yaitu diantaranya adalah merokok. karena racun yang terkandung pada sebatang rokok menghambat aliran oksigen ke kulit, dan menyebabkan kulit jadi kusam. merokok juga terbukti mempercepat timbulnya kerutan di sekitar mulut dan mata.
 nah tuh... inget gak sama kata-kata di atas itu?? peringatan itu selalu ada di setiap kemasan rokok. tapi tanya kenapa,, kok makin hari makin banyak aja ya yang ngerokok. sudah jelas-jelas keburukan ada di depan mata, tapi tetap saja diambil. bodoh banget gak sih?! kalau kata aku sih, BODOH!
dulu waktu aku masih SMA, mamah mengadakan penyuluhan tentang merokok kepadaku dan teman-teman laki-lakiku *ceeileeh penyuluhan... padahal ngomelin. hehe. mamah bilang gini, "orang yang ngerokok itu egois!" aku bingung *maklum masih kecil :D. aku tanya apa maksudnya, kok bisa dibilang egois. akhirnya mamah menjelaskan. "ya iya egois! dia enak-enak ngerokok, padahal tak sadar dia sedang buang sampah sembarangan ke orang sekitarnya (baca: asap rokok). makanya jangan mau punya pacar perokok, soalnya dia egois. kepribadian seseorang kan bisa dilihat dari perilakunya." dan maksud lebih jelasnya yaitu rokok aja dibilang biasa, apalagi yang lain. kecil-kecil sudah belajar merokok, gimana nanti kelak jika sudah dewasa... ckckck. uang untuk anggaran rumah tangga bisa-bisa dihabiskan untuk rokok. weleh..weleeehh...
setelah penyuluhan selesai, tiba-tiba keesokan harinya mamah mendapat sms dari temanku yang mungkin merasa tersindir. smsnya gini, "Bu, aku emang ngerokok. tapi please jangan bilang-bilang sama orang tuaku ya, Bu. aku janji deh, Bu, gak akan ngerokok lagi." tertawalah aku dan mamahku. ternyata... anak laki-laki yang selama ini kuanggap lugu, anak baik, eehh ngerokok juga. haduuhh.... mungkin ini akibat dia kos. jadi kan jauh dari pengawasan orang tuanya di rumah. pergaulannya juga ikut mempengaruhi. di rumah dia sok alim, sok baik, padahal di kosan berandal. >____< (harap anaknya diperhatikan oleh para orang tua ya...) boleh saja melepas anak ke dunia luar, tapi tetap terapkan rambu-rambu agama dan kebaikan pada mereka. jangan sampai menyesal di akhir... ^^
eh iya... lucu deh. dulu pernah bapakku ingin mencoba yang namanya rokok. diam-diam dia bersembunyi di ruang tamu (yang jarang disinggahi), menutup gorden, menyiapkan asbak, korek api, dan sebatang rokok. aku jelas melihatnya karena kamarku ada di sebelah ruang tamu. aku hampiri bapakku dan bertanya, "Bapak, lagi ngapain?", bapakku jawab, "Neng, sini, Neng... lihat nih Bapak mau belajar ngerokok." berhubung aku masih anak-anak waktu itu. aku malah berteriak 'yeee.....' dengan riang gembira (karena belum mengerti). akhirnya Bapak memulai ritualnya. dinyalakan rokok, didekatkannya asbak, dan rokok itu dihisapnya. seketika OHOK... OHOK... HOEKH... HOEEKKHH..... Bapakku batuk-batuk dan muntah. aku tertawa lepas. entah karena lucu atau kenapa. otomatis aku langsung menceritakannya pada mamah, dan mamah pun tertawa terbahak-bahak. *peace, Beh! hehe. sejak saat itu, dia mengikrarkan bahwa dirinya tidak suka rokok dan tidak akan pernah merokok seperti kebanyakan teman-temannya.  mamah hanya tersenyum dan berkata, "bagus deh kalau emang sudah tau tanpa harus kuberi tau :)". hihiii... ini namanya lelaki gentleman. gak enak ya katakan gak enak! jangan maksa untuk mengenakkannya karena takut dibilang cupu oleh orang lain! pengecut tau gak! gak punya pendirian juga...
alhamdulillahnya... Bapakku, omku, dan kebanyakan laki-laki dari keluargaku memang bukan perokok dan tidak suka rokok. kata mamah sih... itulah yang dia suka dari bapak. hihiiiyy :D :D
saranku untuk yang sudah terlanjur jadi perokok, gak ada kata terlambat kok buat kalian untuk menghentikannya... yang penting ada niat dan usaha yang kuat. jangan cuma ngomong doank mau berhenti merokok, tapi harus benar-benar STOP!   
MATIKAN ROKOK ANDA SEKARANG SEBELUM ROKOK MEMATIKAN ANDA DAN ORANG-ORANG DI SEKITAR ANDA!!!

by. si Famysa cantik :D

Rabu, 25 Mei 2011

:( :'(

my sweety blog.. what happend with u??
tadinya aku mau bercurhat ria denganmu.. tapi setelah kusadar ternyata kau bermasalah, aku jadi pusing dibuatnya. jadilah curhatan ini yang tertulis di postingan sekarang.
tiba-tiba aku tidak bisa meninggalkan komentar dengan IDku, kata Mbah Google aku harus melakukan verifikasi. oke aku turuti kemauannya. tapi setelah 3 kali verifikasi, kok balik lagi balik lagi ke situ-situ mulu.. aku deg-degan, khawatir, takut Jejak Si Miaw ini hilang. higs..higs..
kenapa yaa? apa karena 4 hari ini aku gak nulis postingan? atau kenapa? gak ngertiiii.... tiba-tiba kau membuatku khawatir :((
jangan lagi-lagi yaa.... karena kuingin kau tetap bersamaku, menemaniku di setiap waktu...
aku juga janj aku akan merawatmu dengan sepenuh hatiku..
love u, Darling.... don't leave me please...

by. si Famysa yang sedang cemas :(

Sabtu, 21 Mei 2011

.:: Katalog Kaos Jogja Terbaru ::.

harga: Rp 35.000,-
ukuran: S, M, L, XL
warna: hitam & putih
bahan: katun
pesan sms Syifa di no. 08997185407
yang mau pesan silahkan sms dengan format: 
nama, nomor gambar, warna, ukuran
contoh: Azmy, 9, putih, M

ayo dipesan... dipesaaann.... :D
hatur nuhuuuunn...... ^^

by. si Famysa rajin :D

Mentorku Cantik dan Baik Hati

hari jumat kemarin adalah hari pertamaku mentoring lagi di semester 2. kesan pertama malu-maluin... aku datang telat. maklum orang sibuk. *wew sibuk apaan coba??
agendanya kemarin cuma taaruf dan menetapkan targetan-targetan mentoring kita. targetan mingguan yang kita sepakati yaitu solat dhuha, solat malam, puasa senin-kamis, zikir, tilawah, pembenaran hafalan, dan hafalan surat-surat pendek. duuuh.... jadi ingat masa-masa SMA. jujur saja dulu aku kabur dari liqo gara-gara setiap minggu kita harus setor hafalan, sedangkan aku malas banget sama yang namanya menghafal. ckck... semoga masa-masa jahiliyah itu tidak pernah muncul lagi sekarang, semoga sekarang mah bisa istiqomah tetap terus mentoring walau badai menerpa sekalipun. (lebee ah) *aamiin..
mentorku yang baru namanya Mbak Rizka. dia dari fakultas ekonomi jurusan akuntansi angkatan 2006. sudah mau lulus rupanya saudara-saudara.... tapi hebatnya di sela-sela aktivitasnya dalam menyusun skripsi, dia tetap meluangkan waktu untuk terus berdakwah meski menyeberang fakultas sekalipun.
di awal pertemuan kita, Mbak Rizka membuka dengan membacakan satu cerita tentang sahabat Rasul yang dulunya sangat kejam, tega membunuh darah dagingnya sendiri dengan menguburnya hidup-hidup karena suatu alasan (baca: anak perempuan), bahkan hendak mengoyak kitab suci Al Quran yang ada di tangan saudaranya. -pintar- saudaranya itu bilang bahwa jika dia hendak memegang Al Quran, dia harus bersuci terlebih dahulu. -bodoh atau polosnya- dia, dia menurut. berwudhulah dia. setelah dia berwudhu, dengan tangan gemetar saudaranya memberikan Al Quran itu padanya. ajaibnya kekuasaan Allah... setelah dia memegang dan terlebih dahulu sempat membaca satu ayat, dia takjub. dia bilang bahwa kata-kata yang tertera dalam ayat itu bukanlah tulisan manusia. seketika itu pula dia bertobat dan menyatakan masuk islam. 
reward dari Mbak Rizka
tebak hayooo siapa 'dia'??? soalnya kemarin juga Mbak Rizka main tebak-tebakan. aku sih lupa nama panjangnya. ingatnya hanya 'Umar' saja. *alamak keceplosan BD. dan yang bisa menebak dengan benar, Mbak Rizka akan memberikan reward. sayangnya aku tak beruntung. temanku yang mendapatkannya. *higs.. higs...
mukena di mushola FISIP
mukena dari Mbak Rizka
selesai mentoring, kita solat dzuhur berjamaah. selesai solat, Mbak Rizka pamit pulang pada kita. tapi... tapiii... eh... eehh... mukenanya tertinggal atau sengaja ditinggal?? Mbak Rizka sudah berjalan jauh, tidak terkejar oleh kita. akhirnya ku-sms. "Mbak mukenanya gimana? kita kasihin pas mentoring hari Senin aja ya.." Mbak Rizka balas, "simpan saja untuk mushola FISIP, Dek. semoga makin banyak yang solat di situ ya :)" kita semua terperangah. kompak berseru 'wah yang benar nih?' secara, mukenanya baguuuuss.... jauh banget deh sama mukena kumal, bau, dan hanya satu-satunya yang ada di mushola FISIP gedung C mah. kebetulan tadi kulihat di kamar temanku, dia beli mukena baru yang agak mirip modelnya dengan mukena yang ditinggal Mbak Rizka di mushola FISIP. kutanya berapa harganya.. katanya 60.000 lebih deh. ckck... mahal juga boo... (yaa... mahal bagiku sih. hohoo).
kita tak henti-hentinya berdecak kagum karena Mbak Rizka. coba deh bermuhasabah.. pernah gak sih kita memberikan sesuatu yang kita sayangi, yang masih bagus dan baru untuk orang lain?? jujur aku sih belum bisa seperti itu. gak munafik, aku pasti akan memilih-milih barang dulu sebelum memutuskan untuk menghibahkannya pada orang lain. barang yang terpilih itu pastinya barang yang sudah lama, sudah tak kusukai, sudah bosan, sudah agak jelek, kekecilan, dll. zzz... *parah kan.
ya Allah... sungguh mulia akhlakmu, Mbak... semoga Allah membalasnya dengan kebaikan yang berlimpah.
duuh... calon bidadari surga deh ini mah. sudahlah baik, cantik, berakhlak mulia, akhwat banget, semangat berdakwah pula.. perfect deh. *hayoo ikhwan-ikhwan pada mau yang kayak gini gaaak?? hehe.
ya Allah... semoga aku bisa mencontoh akhlak mulia mentorku yang cantik dan baik hatinya.. ^^ aamiin....

by. si Famysa calon akhwat

Jumat, 20 Mei 2011

Tugas Kelompok (benarkah?)

judul ini berlaku untuk kawan-kawan kelompokku dalam mata kuliah bahasa Indonesia. siapa mereka?? -yang merasa acungkan tangan saja deh-
mari kita review...
tugas pertama yaitu tugas menyunting artikel agar sesuai dengan EYD dan tata bahasa baku. aku sms semua anak agar datang ke GSG Undip (Gedung Serba Guna) untuk mengerjakan tugas kami. oke, setelah lama ditunggu-tunggu dari jam kesepakatan akhirnya berdatanganlah seekor-dua ekor manusia. waktu itu yang datang hanya tujuh orang dari sepuluh orang anggota, alias tiga orang absen. kami saling bantu mengerjakan bagian masing-masing. selesai sudah. dan untuk anggota yang tidak datang itu kami beri konsekuensi *eh tapi bukan konsekuensi dink.. mungkin kemudahan. hhh... aku bilang pada si A, B, dan C, "kalian kalau gak bisa datang kerja kelompok sekarang.. kerjakan saja bagian kalian, terus nanti kirimin via email ke Syifa."
jawaban dari si A, "duuh... aku gak bisa OL nih pulsa modemnya habis. mau ke warnet hujan. gimana kalau aku smsin jawabanku saja?" hmm... aku oke-kan saja deh daripada dia sama sekali tak ada usaha. 
jawaban dari si B, "Syifa maaf tadi aku ketiduran. aku lupa kalau tadi siang kita ada kerja kelompok. tugasnya nanti malam aku kasih ke kamu saja deh. kosmu dimana?" sekali lagi aku oke-kan orang kedua ini. maklum aku kan baik hati dan tidak sombong. wkwkwk
jawaban dari si C, "Syif, aku gak bisa kirim email. gimana donk?" kujawab, "ya sudah ke kosku saja. nanti malam" dia jawab lagi, "duuh... malam ini aku ada acara di luar, Syif.." kupikir itu siapa yang butuh gitu loh.. aku sih ya gak rugi kalau dia gak ngerjain tugas. tapi dia yang rugi. selain namanya tak akan tercantum dalam tugas kelompok kami, dia juga tidak akan tahu materinya *gak akan pinter gitu lah kasarnya.
malam harinya aku berdua dengan temanku begadang untuk mengedit hasil kerja teman-teman yang lain. hasilnya banyak yang salah ternyata. itu membuat kami harus bekerja ekstra. sampai-sampai aku menghabiskan pulsa temanku untuk menelepon mamah meminta bantuannya. akhirnya memang selesai juga. capek? iya! kesal? iya juga! bahkan aku sempat mengeluh pada temanku, aku malas kuliah keesokan harinya. tapi temanku malah bilang, "ya nanti rugi kita dong, Syif. kita yang bela-belain begadang buat ngedit tugas, masa mereka yang dapat nilai plusnya besok. udah kuliah aja." =___=" iya juga sih. walaupun sebenarnya aku sangat malas, sangat ingin bangun siang besok, tapi akhirnya kupaksakan untuk tetap kuliah.
tugas kedua, yaitu tugas membaca kritis. kami ditugaskan untuk membuat karya baru dari membaca kritis tiga sumber yang berbeda. lagi-lagi aku yang meng-sms mereka. aku umumkan materi yang akan kita ambil, aku bagi-bagi tugas pada semuanya. ternyata apa hasilnya pada saat kumpul  kelompok beberapa hari setelahnya? kosong! terutama anak laki-laki atau yang bermotor, tugas mereka adalah mencari sumber dari buku, cari di perpustakaan umum atau dimana gitu... soalnya kan mereka ada motor. jadi bisa bepergian dengan mudah. lagi-lagi aku kecewa. lagi-lagi hanya aku dan beberapa ekor saja yang mengerjakan tugasnya (lagi). dan ketika giliran presentasi di hari H-nya, langsung kami tunjuk saja si A dan si B untuk mewakili kami. bodo amat mereka mau bisa, mau tidak. kami hanya ingin mengerjai mereka. terbukti! senanglah aku melihatnya. hahaaa *kejam.
tugas ketiga yaitu tugas menulis akademik dan presentasi, membuat makalah yang benar lalu dipresentasikan. tugas ini sekarang sedang dalam proses pengerjaan. kemarin seperti biasanya kuumumkan bahwa malam harinya kita akan mengerjakan tugas kita di kos si D. ajaib banget... yang datang hanya empat ekor. tadi pagi kuumumkan lagi bahwa jam delapan kita akan melanjutkan tugas yang belum selesai di kos si D. yang merespon cuma satu orang! dan akhirnya pengerjaan tugas jadi di kosku, hanya empat ekor (lagi-lagi, namun dengan orang yang berbeda).
heran deh pada kemana sih tuh enam ekor yang lain??? please deh... ini tugas kelompok, bukan tugas saya!! sadar gitu loh kita sudah menjadi mahasiswa, bukan anak sekolahan lagi. tapi kelakuannya gak ada rubah-rubahnya ya... kebiasaan lama masih dibawa-bawa. beuh. bisanya cuma saling mengandalkan orang lain. SADAR hey MAHASISWAAA!!! 
kadang aku suka berpikir, apa jangan aku kerjakan saja ya tugasnya?? biar saja kuabaikan, sekedar ingin melihat saja apakah akan ada yang menyentuhnya.. tapi seketika pikiran itu terlempar jauh jika kuingat kalau ternyata mereka tidak ada yang mengerjakannya, aku juga dong yang rugi, aku jadi terbawa-bawa perilaku buruk mereka. huh.. dilematis *lebeee.... T.T
ditambah lagi tadi ketika aku barter file suatu bahasan mata kuliah dengan teman yang kebetulan sekelompok denganku dalam bahasa Indonesia, kubilang padanya, "aku save tugas makalah kita di FDmu ya.. nanti kamu kerjakan sisanya." jawaban yang aku terima seperti ini, "duh nanti aja lah, Syif. sama yang lain aja. tugas-tugas individuku yang lain belum pada selesai nih." gendok sumpah. lu pikir cuma lu doang yang punya tugas individu. gue juga sama belum ngerjain, boy! jangan egois gitu lah kepengen gue mah.
akhirnya bagiku tetap saja tugas individu jauh lebih baik daripada tugas kelompok!

by. si Famysa galak

Kamis, 19 Mei 2011

Peduli Bukan Berarti Memberi

jargon "Peduli Bukan Berarti Memberi" selalu terbaca olehku di setiap lampu merah di Jogja. lanjutannya adalah "lebih baik anda salurkan uang/bantuan anda kepada Dinas Sosial".
dulu aku masih sering memberi uang receh kepada pengemis jalanan. alasannya karena kasihan, risih melihatnya (jadi supaya cepat pergi ya harus diberi dulu), ada receh di saku, teringan pepatah 'tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah', teringat kata-kata mamah 'orang yang kikir di akhirat nanti wajahnya akan menjadi monyet', dan lain sebagainya. tapi setelah beberapa minggu yang lalu, saat dosen bahasa Inggris memberi tugas untuk mendiskusikan tentang The Street Beggar in Indonesia, aku jadi semakin tersadar akan sikap yang seperti apa yang harus aku lakukan terhadap pengemis-pengemis jalanan itu. terlebih lagi karena aku selalu teringat pada jargon di atas, aku semakin mantap bahwa aku harus menegaskan sikap terhadap pengemis. ya, jangan memberi!
mungkin sadis, mungkin aku kikir. hey tapi itu tidak benar! aku hanya ingin memberikan rizkiku kepada orang yang memang berhak untuk menerimanya. mungkin kebanyakan dari kita berpikir, 'ah hanya receh 500 rupiah saja kok.. gak apa-apalah dikasihin ke pengemis'. bagaimana jika setiap orang berpikiran yang sama seperti itu? itu hanya akan membuat pengemis-pengemis itu semakin malas, keenakan dengan profesinya sebagai pengemis. dengan memberi kita berarti mendukung mereka untuk tetap mengemis. aku jadi teringat lanjutan kata-kata mamahku, "orang kikir di akhirat jadi monyet, orang yang meminta-minta di akhirat jadi tengkorak tanpa daging (karena mereka tak tahu malu)." 
tadi saja ketika aku menemani temanku makan siang, ada beggar masuk ke tempat kami makan. kebetulan posisi duduk aku dan temanku berada di paling pinggir, jadi paling dekat jaraknya dengan si beggar. kulihat beggar itu terus berdiri, lama-lama dia memanggil-manggil 'mbak.. mbak...'. awalnya dengan intonasi yang lemah agar menarik simpatik kami. tapi semakin lama karena kami tak menghiraukan, panggilannya berubah menjadi semakin keras. mungkin akhirnya dia bosan, dia capek menunggu sekeping receh yang dia pikir akan dia dapatkan dari kami. sambil lalu dia menceracau sendiri. entah kata-kata apa yang dia ucapkan aku tak mengerti karena memakai bahasa Jawa. Duh Pun Gusti Nu Agung... sudahlah meminta-minta, tak dikasih marah-marah pula. ckckck
kalau tidak salah waktu masih SMA dulu, aku pernah menonton berita tentang pengemis kaya. mobilnya banyak, rumahnya besar. bahkan dari mobil-mobilnya itu dia membuka jasa sewa mobil. keluarga tersebut tidak kerja apapun saudara-saudara... penghasilan tetap mereka dapatkan dari ladang mengemis. memang sih keluarga ini adalah bosnya pengemis, jadi setiap pengemis itu ada dibawah kendalinya, dan setiap pengemis yang dibawah kendalinya tersebut wajib setor sekian persen dari hasil mengemis setiap harinya. kadang mereka juga turun tangan -ikut mengemis-. *haduh... haduuuhh...
selain itu pernah juga kudengar dari polisi Subang bahwa pengemis-pengemis yang ada di Pujasera ini pusatnya dari P*G*D*N, B*N**G, dan P*M*N*K*N, tidak ada yang berasal dari Subang. mereka ada dibawah pimpinan seseorang. setiap harinya itu mereka setoran pada pimpinannya. hasil mengemisnya lumayan besar loh setiap harinya, bisa mencapai Rp 50.000,- (minimal). pernah kita mengadakan operasi semut pada pengemis-pengemis itu. sebulan pertama memang ada hasilnya, Pujasera sepi pengemis. tapi bulan berikutnya mereka kembali lagi. ditangkapin lagi, sepi lagi, ramai lagi. begitu terus siklusnya. lama-lama kita capek juga, jadinya masalah pengemis tidak jadi prioritas lagi.
hayooo.... siapa yang salah?? pemerintah, polisi, pengemis, atau orang-orang yang memberi??? *evil circle! semuanya saling berkaitan. coba kalau pemerintah benar-benar menjamin dan mengurusi anak-anak terlantar, lansia, pengangguran.. coba kalau polisinya tegas, benar-benar membantu menyukseskan program pemerintah.. coba kalau pengemis-pengemis itu mau bekerja, mengembangkan kreativitas dan inovasi, berwirausaha mandiri.. coba kalau tidak ada orang-orang yang memberi.. pengemis tidak akan ada bukan?!
sekarang sih aku memutuskan bahwa aku lebih baik membeli koran dari seorang bapak-ibu yang penuh keringat, tak peduli kulitnya terbakar sinar matahari, namun mereka masih ada kemauan untuk bekerja, untuk berjualan koran meski hasilnya tidak seberapa dibanding lelahnya. aku lebih baik menabung receh-recehku di celengan untuk kelak jika sudah penuh akan kuberikan seluruh isinya pada masjid misalnya. aku lebih baik dicap pelit oleh para pengemis daripada aku mendukung mereka untuk tetap mengemis. ingat! sedikitnya tindakan kita jika itu demi kebaikan, lakukan!!
sekali lagi, peduli bukan berarti memberi.
satu nasehat dahsyat dari bapakku, "Neng, urang pan jalmi mampu.. Eneng kedah tiasa nyesakeun acis jajan Eneng kanggo ngabantosan batur nu kirang mampu.. saha wae, asal nu kira-kirana pibenereun. tong masihan ka nu marales, nu teu kresaeun damel, tapi ka nu getol sakola, getol damel.. kitu, Neng..." (Neng, kita kan orang mampu.. Eneng harus bisa menyisihkan uang jajan Eneng untuk membantu orang lain yang kurang mampu.. siapa saja, asal yang kira-kiranya bisa jadi orang benar. jangan memberi pada orang yang malas, yang tidak mau bekerja, tapi memberilah ke orang yang rajin sekolah, rajin bekerja.. gitu, Neng).

by. si Famysa baik ^^

Rabu, 18 Mei 2011

Let's Go Veggie!

isinya 2 buah Indomie Vegan & snack
beberapa hari yang lalu waktu aku jalan-jalan sendiri di Malioboro, Jogja, iseng aku masuk ke Mal Malioboro. eehh ternyata di lantai dasar langsung disambut oleh Talkshow Earth Festival 2011. dikarenakan akunya juga kepengen duduk (karena capek habis muter-muter sendirian), maka duduklah aku di bangku jajaran kedua. awalnya sih aku gak terlalu tertarik untuk mendengarkan pemaparan penyaji, tapi setelah beberapa saat, mulai seru juga nih talkshownya, ditambah lagi dengan dibagikannya bungkusan Indomie Vegan. aku jadi semakin tertahan untuk tetap duduk dan menyimak. hehe... *ya iya lah... masa iya setelah duduk sebentar, dikasih 'berkat' langsung pergi lagi.. nanti dikiranya aku cuma pengen 'berkat'nya aja donk.. hhoo
finally aku stay tone di tempat, dan inilah oleh-olehnya....
pembicara, yaitu Drg. Chindy Tanjung, Prof. Dr. Ir. Prasasto Satwiko, M.BSc., Ph.D dan satu laginya aku lupa mencatat namanya. pokoknya Bapak Harry yang punya SD Karangturi di Semarang deh. hehe.. membagikan ilmunya pada kita mengenai pentingnya makan sayur dan buah.
tahukah kalian, teman??? bahwa jika kita banyak mengonsumsi daging, itu berarti kita membantu proses Global Warming. apa kaitannya banyak makan daging dengan Global Warming?? jawabannya, kita banyak makan daging = semakin banyak hewan yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan daging = banyak emisi dari hewan-hewan tersebut yang mengandung CO2 = Global Warming! mengerti kan maksudnya? mengerti doonk... hehe.. (silahkan bisa dicari sendiri lebih lengkapnya di Mbah Google).
salah satu cara agar kita mau jadi vegetarian/vegan/veggie adalah PAKSA! paksa agar kita makan sayur dan buah, paksa agar suka tidak suka ya harus makan sayur dan buah, paksa dari sekarang! tidak ada kata terlambat untuk memulai suatu kebaikan.
teman-teman juga bisa melihat perbedaan antara vegan dan bukan vegan. pastinya vegan lebih sehat daripada bukan vegan. artis-artis yang memiliki tubuh aduhai, cantik, ganteng, kebanyakan mereka juga vegan loohh... contohnya Avril Lavigne, Jason Miraz, Kareena Kapoor, Bill Clinton juga! dll....
seperti ketiga penyaji, mereka pun memaksakan diri mereka agar berVEGAN. anak-anak mereka pun mereka paksa, karena memang anak-anak kan awalnya harus dipaksa. dengan keterpaksaan, lama-lama akan jadi kebiasaan, setelah itu barulah timbul menjadi kebutuhan. ada juga kiat-kiat dari Bapak Harry, beliau menerapkan Meat Free Monday di sekolah dan juga di rumahnya. di sekolah, sosialisasi benar-benar digalakkan pada para siswa dan guru. tak lupa juga kepada kantin sekolah agar pada hari Senin jangan ada yang memasak makanan berdaging. selain bervegan setiap hari Senin, sarapan nondaging di sekolah, SD Karangturi pun melatih siswa-siswanya untuk menanam dan merawat benih sayuran. *wah asyik yaa.... 
lain lagi dengan di rumahnya.. beliau menerapkan Meat Free Monday di rumah sebagai langkah awal percobaan. awalnya seminggu sekali yaitu setiap hari Senin, kemudian dua kali seminggu, kemudian lima kali seminggu hingga sekarang. anak-anaknya pun kini mulai terbiasa dengan kebiasaan vegetarian. terbukti kan, dengan memaksa! ;D
sadar tak sadar, ternyata aku kok jadi keingetan mamahku. beruntung banget ada mamah. beruntung banget dulu juga aku dipaksa makan sayur dan buah sama mamah. aku dulunya gak suka wortel, buncis,  jeruk , semangka, dll. masih banyak lagi.. tapi karena mamah maksa 'makan!' jadilah aku menjadi terbiasa memakan sayuran dan buah-buahan itu. coba kalau dulu mamah tidak pernah memaksa dan membiarkan aku memakan apapun yang aku mau dan aku suka, mungkin sekarang badanku gemuk gak ketulungan kali yaa... hhoo...
Talkshow itu juga menyajikan video bagaimana ayam-ayam, kambing, sapi, dsb. dimutilasi hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia penyuka daging. diperlihatkan bagaimana sadisnya teknologi modern yang memaksa mereka untuk cepat tumbuh besar berdaging tebal, tetapi umur mereka yang dipertaruhkan. belum lagi video ayam-ayam yang digunduli dan dimasukkan ke dalam kandang yang pengap tanpa cahaya matahari. aduuuh... kasihan banget deh. mereka tersiksa untuk kita, manusia.
ketiga penyaji menghimbau kita untuk sedari sekarang mulai berdamai dengan alam. sayangi hewan, sayangi bumi kita yang sudah tua ini. jika buminya sakit, kita mau hidup dimana lagi coba? di akhirat? Oh No... amal ibadahku masih terlalu sedikit untuk menahan siksa di alam itu kelak. *ngeriii.... atau di planet lain? *setahuku sih di Al Quran tidak disebutkan ada kehidupan manusia di planet lain. yang disebut kan hanya sebagai khalifah di bumi. bararti jika bumi sudah tidak ada, ya musnah lah sudah peradaban manusia. selain itu, penyaji juga menghimbau agar kita jangan sayang pada lidah kita, tetapi sayanglah pada tubuh kita! karena tubuh yang akan menjamin kesehatan kita, bukan lidah.
oke lah kita mungkin terlalu berat jika harus berusaha jadi vegan untuk bumi kita. mungkin kita juga tidak terlalu peduli pada bumi kita. tapi... apakah kita juga masih tidak akan peduli dengan tubuh kita? mari kita belajar jadi vegan untuk diri kita sendiri awalnya, lama-lama kita juga akan 'sedikitnya' bisa memberikan sesuatu yang berharga untuk bumi kita dengan mengurangi konsumsi daging itu sendiri. 
tentunya kita gak mau juga kan kalau anak-cucu-cicit kita kelak menyalahkan kita.. gara-gara kita, nanti mereka tidak bisa menikmati indahnya dunia. udara yang segar di pagi hari, sinar matahari yang manghangatkan tubuh, sejuknya embun pagi.. hmm.... semua itu akan hilang jika perilaku kita masih seperti ini-ini saja.
and now, let's be green, save our planet!!

 



by. sii Famysa 'vegan'

Selasa, 17 Mei 2011

Mereka Bilang Dia........


Oleh: Syifa Azmy Khoirunnisa
Ini adalah cerita tentang seorang kawan. Tempo itu kami dipertemukan dalam satu kelas, kelas X-1. Namanya sebut saja Vita. Orangnya baik, pendiam, tidak neko-neko, berkerudung lebar pula. Tapiiii..... kalau boleh jujur niiih... dia juga gendut, item (maaf), jerawatan, penyakitan, keringetan mulu pula. Hoho.. Dia selalu bilang kalau di sini dia hanya seorang diri. Dari SMPnya tidak ada yang lulus satu pun ke SMA tempat kami berpijak sekarang kecuali dia. Boleh lah kita sebut dia anak kampung, atau gadis kampung, lebih kerennya kembang desa mungkin. Sebab dia memang berasal dari kampung, di suatu kecamatan pedalaman nun jauh terpencil di pelosok kabupaten sana jika aku boleh berlebihan. Hehe.
 Teman sebangku Vita adalah Ina. Aku agak menyayangkan juga kenapa Vita sampai bisa sebangkunya dengan Ina yaa... padalah boleh dibilang kan Ina juga sama-sama merasa rendah diri seperti Vita. Bisa-bisa kalau mereka disatukan malah semakin membuat Vita maupun Ina makin berputus asa sekolah di sini, di salah satu Sekolah Bertaraf Internasional. Namun setelah 3 bulan pertama kami belajar, hari itu ketika selesai mid semester, Ina memutuskan untuk pindah sekolah. Dia tak tahan berlama-lama sekolah di sini. Lihat saja semua mata pelajaran dia remedial, pantas deh kalau gak tahan. Hohoo... Akhirnya Ina pindah, dan sendirilah Vita di bangku pojok.
Iseng-iseng kuhampiri Vita, kuajak dia mengikuti ekskul Pramuka bersamaku. Cerita punya cerita, ternyata si Vita ini dulunya (waktu di SMP) ketua ekskul Paskibra dan sekretaris OSIS di sekolahnya loh.. hebat bukan?! Tapi entahlah kenapa justru di sini yang lebih banyak dia tonjolkan adalah kekurangannya, bukan kelebihannya.
Setelah kami diterima sebagai anggota Pramuka, awalnya dia senang karena sedikitnya dia bisa mengaktualisasikan dirinya. Lama-kelamaan, tetap saja dia mengeluh terus. Dia selalu menjadi bahan olok-olokan teman-teman anggota pramuka yang lain. Disebut ‘galon’ lah, ‘teteh Ganesha’ lah, yang itu semua berarti ejekan atas badannya yang big size. Setiap kali dia mengeluh, setiap kali itu pula aku berusaha untuk menguatkan dia untuk bertahan barang sebentar saja, karena nanti kita lah yang akan menjadi pejabatnya, dan setelah kita menjadi pejabat nanti masa sih ada adik-adik kelas yang berani mengejek dia. Yes! Akhirnya dia pun oke untuk bertahan.
Pernah suatu hari wali kelas mendatangiku ke kosanku. Aku kira beliau ada perlu apa, ternyata hanya ingin menginterogasiku mengenai Vita. Kenapa Vita jarang masuk kelas? Penyakit apa yang dideritanya? Apakah orang tuanya tahu? Sedangkan apa yang Vita kerjakan di kosannya? Aku jawab sekenanya sajalah, setahuku. Wajar saja jika wali kelas sampai segitunya, sebab memang semua itu perlu dipertanyakan. Yang aku tahu, mungkin Vita sakit-sakitan karena faktor stres. Vita merasa minder dan rendah diri karena dia merasa dirinya bodoh, tak punya apa-apa, tak punya teman, gendut, jelek, dll. Sudah sering sekali  kukuatkan dia agar jangan terlalu merisaukan hal itu, yang penting dia bisa bersyukur dan menikmati hidupnya sendiri. Tapi ternyata tidak semudah itu membangkitkan orang lain.
Berkenaan dengan sakit-sakitannya Vita, hingga ada anak cowok yang berkata seperti ini pada teman-teman sekelas, “Ih aku mah mendingan bertubuh kurus deh. Daripada si Vita gemuk-gemuk tapi sakit-sakitan mulu. Apa gunanya coba itu timbunan lemaknya..” ckckck... aku pikir orang-orang kok repot amat ya ngurusin si Vita. Hmm...
--0--
Horeee naik kelaaas.... sekarang aku sudah kelas XI, tepatnya kelas XI IPA 3. Anugerah atau musibah terbesarnya ternyata aku sekelas lagi dengan si Vita. Ini berati selama 3 tahun kita akan selalu bersama. Baik dalam senang maupun susah. Higs.. *hiperbola.
Perjalanan Vita di kelas XI IPA 3 ini ternyata tidak terlalu mulus juga. Bahkan mungkin lebih terpuruk daripada waktu di kelas X-1 dulu. Dengan guru kimia yang maksa supaya kita jago kimia, guru olahraga yang killer, guru seni rupa yang menyebalkan, huh kurasa itu akan sangat berpengaruh pada kehidupan Vita. Ditambah lagi dengan anak-anak yang berbeda. Kebanyakan di kelas ini anak-anak cowoknya nakal dan ceweknya centil-centil. Ada ejekan baru untuk Vita, ’Anabela’. Vita dan aku tidak tahu siapa itu Anabela dan kenapa ejekan itu bisa sampai ditujukan ke Vita. Katanya sih Anabela itu tokoh dalam salah satu iklan di televisi, entah itu iklan apa. Sosoknya gendut, ngasal, slengean lah.. (katanyaa...)
Pernah suatu hari ada perlombaan baris-berbaris antarkelas, semua siswa yang badannya tinggi-tinggi hampir semuanya diminta untuk ikut serta ke dalam perlombaan, termasuk aku. Aku merasa heran kenapa Vita tidak ada yang mengajak atau sekedar bertanya dia ingin ikut atau tidak, padahal dia kan tinggi, mantan ketua paskibra SMP pula. Kan lumayan tuh buat ngelatih kita-kitanya. Tapi, ketika deadline lomba tinggal sebentar lagi, mendadak para personil kelas XI IPA 3 berguguran. Alasannya macam-macam, ada yang malas lah, gak ada bakat paskibraka lah, sibuk lah, dan lain sebagainya. Kalang-kabut deh tuh si danton (komandan pleton). Tiba-tiba, terpikir lah nama Vita. Vita akhirnya diajak.
Lantas seperti inilah yang dia katakan padaku, “Vita mah ngerasa gak dianggap di kelas tuh, Syi. Mereka nyamperin Vita saat mereka lagi ada maunya aja. Iya lah emang Vita gak punya apa-apa. Vita jelek, gendut, gak pinter pelajaran apa-apa... tapi kepingin Vita ya jangan gitu-gitu amat sama Vita.” Ya Alloh tolong.... Aku sih bingung...
Suatu hari pernah aku dengar salah satu anak cewek genk modis bicara seperti ini pada teman-teman segenknya, “Ih risih deh kalau lihat si Vita. Gembrot, gayanya nggak banget, gitu-gitu mulu, pake kerudungnya gitu, bajunya gitu. Aduuuh norak deh.” Tanpa aku tahu ternyata si cewek itu juga mengutarakan hinaannya di depan Vita sendiri. Sadis. Tapi takjubnya aku, Vita tidak lantas menangis. Dia justru berani berkata pada penghinanya bahwa biarlah orang berkata apa, karena memang inilah Vita apa adanya. Waw. And do you know?? Jika aku ceritakan kehidupan si cewek tukang hina itu sekarang tidak jauh lebih baik dari kehidupan Vita.
Terakhir aku melihat Vita waktu liburan semesteran kemarin. Subhanallah... Vita ternyata tetap istiqomah berkerudung besar meskipun dulu habis-habisan dihina-hina. Dia tampak lebih segar sekarang. Dia bercerita bahwa dia sekarang senang dengan kehidupan kuliahnya. Dia merasa kini dia lebih hidup, lebih berarti. Tidak seperti waktu di SMA dulu yang teman-temannya pandang bulu, yang dia selalu merasa terkucilkan. Dahsyatnya lagi, dia sekarang sudah menjadi guru honorer di salah satu SD Negeri di kecamatan tempat tinggalnya.
Ternyata memang benar, keadaan seseorang saat ini tidak dapat menjamin keadaannya di masa depan. Tergantung bagaimana seseorang itu mencoba menata hidup dan merubah keadaannya menjadi lebih baik dari hari kemarin.

by. si Famysa baik hati ^^

Senin, 16 Mei 2011

.:: Kaos Dagadu Bercorak ::,

Harga: Rp 35.000,-
Bahan: katun
Ukuran: S, M, L, XL
Pesan sms Syifa di nomor 08997185407 yaa kawan-kawaaann.... :)
dengan format: nama, no.baju, ukuran
contoh: Azmy, 3, M
terima kasih... ^^


by. si Famysa calon orang sukses!

Minggu, 15 Mei 2011

.::Kaos Couple Jogja::.


harga Rp 70.000,- sepasang (belum termasuk ongkos kirim)
warna: hitam & putih
ukuran: S, M, L, XL
bahan: katun
  
Pesan sms Syifa di nomor 08997185407
dengan format: nama, couple (no.gambar), warna, ukuran cowok & cewek
contohnya: Azmy, couple 3, putih, L&M
makasiiihh..... ^^

by. si Famysa Cantik :D

Sabtu, 14 Mei 2011

.:: Produk Jogja ::.

Promosi lagiiiiii..... :D
Pesan sms Syifa di nomor 08997185407
sebutin barang yang kalian mau.. 
ijab-qobul, barang dikirim deh.. ^^
makasiiiih......

by. sii Famysa Cantik ^^

Senin, 09 Mei 2011

Bumi, Bulan, Bintang

Aku berkata pada bintang, dia pergi
Aku menangis pada bulan, dia beranjak
Bintang-bintang lain menghampiriku
Aku lari sejauh aku dapat
Sedang bulan merangkul dan berbagi sedikit cahaya padaku
Aku dekap tapi aku lepas
Aku kembali merintih pada bintang
Bintang ternyata telah tiada
Hanya kesendirian kini yang menepi
Dengan sombong kucoba untuk semakin jauh
Bulan, bintang justru mengejarku
Mereka ingin mendorongku pada kesempitan
Aku berontak
Walau lama-lama aku lelah
Aku sendiri
Menatap bulan dan bintang dari bumi

by. sii Famysa.....

Minggu, 08 Mei 2011

Wilujeng Tepang Taun Dungdung ^^

postingan ini khususnya ditujukan untuk my lovely friend, Ibank si Dungdung. ^^
@Jati Mas, Subang

Dung, inget gag dulu aku bikin panggilan sayang Dung dan Miaw buat kamu dan aku kenapa? pasti lupa kan?? huuu.... dasar pikun. :D
sebelumnya maaf yaa aku baru bisa ngasih ini sekarang. tadinya mau kemarin, tapi ya apa mau dikata, kamu tau sendiri kan sudah seminggu ini aku berpisah dengan si PinkQ, ini aja baru ketemu lagi. bilang selamat donk.. hehee....
bukan mau apa-apa sih.. aku cuma pengen ngucapin..

WILUJENG TEPANG TAUN
SELAMAT ULANG TAHUN
HAPPY BIRTHDAY 

@Jati Mas, Subang
semoga apa yang kamu cita-citakan kelak bisa terwujudkan.. semoga kamu tak hanya menjadi insan yang lebih baik dari hari kemarin, tetapi menjadi yang terbaik, khususnya untuk dirimu pribadi, untuk orang tua, untuk negara, serta untuk agamamu.  tak lupa juga semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkah dan lindungan-Nya untukmu..
maaf di ulang tahunmu kali ini aku gak bisa ngasih kado apa-apa selain sebungkus coklat dan selayang postingan ini.
oh iyaa... selamat juga yaa hari ini merupakan hari pertama kamu kerja. cieee.... bulan depan punya duit sendiri donk. hihiii...
semangat ya kerjanya, Hun.. aku di sini bakal terus dukung kamu.. aku setia nunggu kamu kok. *ceuileehh gombal XP *eh tapi beneran kok. hahahaaa.... kapan-kapan kalau aku ke Jogja lagi, ayo deh aku terima tawaran makan di tempat kerjamu dengan diskon 10%nya. hihii..
@Kebon Awi, Cipunagara
jangan pedulikan orang bicara apa, yang penting kamu terus tabrak segala rintangan yang ada di depanmu. Insya Allah dengan begitu kesuksesan akan mengiringimu :)
aku juga ingin minta maaf yang sebesar-besarnya padamu.. hampura pisan nya aa.. *wkwk lebaran juga belum. maaf atas Syifa yang selama ini galak, sering banget ngerepotin kamu, sering banget bikin kamu kesel, marah, nangis. hhoo... tapi swear dah I LOVE YOU, Boy... :DD
terus juga aku pengen bilang makasih banyak atas semuanya yaaa..... semua-muanya pokoknya mah, apapun itu. 
@Pemda Subang
terima kasih buat kamu yang selalu ada di saat aku butuh kamu, terima kasih buat kamu yang bisa ngegantiin arti dari sebuah keluarga yang hilang dariku, terima kasih karena kamu sabar banget ngasuh aku layaknya seorang kakak yang tak ingin adiknya terluka, terima kasih buat kamu yang sedikitnya menjadi sumber inspirasiku dalam berkarya, terima kasih atas seluruh warna yang kamu torehkan di kanvasku, terima kasih atas tawa riang yang menghiburku disaat aku menangis meraung-raung, terima kasih karena kamu mau gila denganku dan karenaku (hehee), terima kasih, Dung....
kita sedikit nostalgila yu, Dung... :D
kapan dan dimana pertama kali kamu kenal aku?
dari siapa kamu tau namaku?
kenapa kamu suka padaku?
kenapa kamu mutusin kuliah di Jogja?
kenapa dulu kamu nakal?
@My Home
kenapa kamu gila? hahahaa *yang ini gak usah dijawab. kalo 5 pertanyaan sebelumnya wajib dijawab yaa..^^
jadi pengen ketawa gitu kalau inget dulu. temen-temen kita kok santer banget gitu ya nyomblang-nyomblangin kita. aku pikir mah ih apaan sih risih banget tiap hari diledekin 'ibank-ibank' mulu. hehe... tapi mbok ya kenapa risih-risih tapi diterusin aja... wkwkwk
@Curug Cijalu, Subang
ingatkah kamu? saat hujan menyapa kita sedang jalan berdua, saat terik matahari membakar tubuh di tengah bulan puasa kita berpetualang ke tempat antah-berantah, saat air mata menggenangi mata kita pergi ke kebun teh, saat datang perintah mamah kita pergi berbelanja, saat menyaksikan adikku lomba mewarnai gambar, saat terjebak hujan di rumah saudaramu dan aku kesal, saat mengangkut barang dari persemayaman sementaramu, saat hadir suka, saat hadir duka.... *halah lagi lebayisasi nih. ahaahaaa
duuuhh... aku sama sekali gak nyangka, Dung. but really i'm very happy.. terima kasih Ya Allah udah ngenalin teman sebaik Muhammad Iqbal Hendrawan padaku. :-* jika jodoh dekatkanlaah... jika tidak berjodoh, jodohkanlah Ya Allah... XD

by. sii Famysa sayang kamu :-*

Mijn Vriend